9 Tips Membicarakan Keuangan Bersama Pasangan

Keuangan341 Dilihat

Masalah finansial seringkali disebut-sebut sebagai salah satu sumber stres terbesar dalam rumah tangga. Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk menyadari bahwa kita butuh membiasakan diri untuk membicarakan keuangan bersama pasangan secara sehat.

Namun tidak semua pasangan bisa dengan mudah membicarakan keuangan keluarga dengan terbuka. Setiap bicara soal keuangan, bawaannya emosi dan menyulut pertengkaran.

Akibatnya, tidak jarang persoalan keuangan yang awalnya mungkin berasal dari komunikasi yang kurang baik, berkembang menjadi semakin kusut. Lalu berakhir dengan KDRT, perselingkuhan dan juga perceraian.

Ternyata dua orang yang saling mencintai pun bisa saling menyakiti karena masalah keuangan.

Namun, Anda tidak perlu khawatir. Karena sebenarnya masalah adalah hal wajar kita hadapi dalam kehidupan dan selalu ada solusi bagi orang yang serius mencarinya.

Jadi apakah ada cara membicarakan keuangan tanpa bertengkar?

Nah, kali ini saya akan membagikan tips bagaimana cara membicarakan keuangan dengan sehat bersama pasangan. Khususnya bagi Anda yang masih memiliki hambatan untuk mengkomunikasikan soal keuangan kepada pasangan, bisa mencoba tips berikut ini!

1. Cari Waktu yang Tepat Untuk Mengobrol

cari Waktu yang Tepat Untuk Mengobrol
gambar : unsplash.com/ taylor hernandez

Momen dalam membicarakan keuangan dengan pasangan menjadi salah satu aspek penting yang perlu di perhatikan. Apalagi bagi pasangan yang masih agak tabu membicarakan keuangan dengan terbuka.

Karena dengan latar belakang yang berbeda, masalah keuangan bisa menjadi hal yang cukup sensitif.

Terutama jika pembicaraan di mulai di waktu yang kurang tepat. Contohnya saat pulang bekerja, selesai mengerjakan pekerjaan rumah, sedang sibuk, dan kondisi-kondisi yang membuat kita kurang optimal dalam merespon soal keuangan.

Pada kondisi-kondisi tersebut kita atau pasangan sedang capek, atau sedang fokus memikirkan sesuatu. Sehingga sangat memungkinkan salah tangkap maksud pembicaraan. Diskusi yang seharusnya menghasilkan solusi, malah berakhir dengan konflik tanpa solusi.

Lalu saat kapan momen yang pas membiacarkan keuangan bersama pasangan?

Cari atau rencanakan waktu dimana kita dan pasangan cukup santai, misalnya pada saat weekend. Ajak pasangan sekedar ngopi di cafe atau jalan-jalan ke taman. Usahakan agar mood Anda dan pasangan dalam kondisi yang baik sehingga bisa sama-sama memahami maksud pembicaraan dengan jelas.

Baca juga, 8 Cara Atur Keuangan Jika Pasangan Belum Melek Finansial

2. Mulai Ajak Pasangan Untuk Terbuka Tentang Keuangan

Sebelum berbicara lebih dalam tentang keuangan, sebaiknya di awal Anda dan pasangan sama-sama menyadari pentingnya keterbukaan dalam keuangan.

Oleh karena itu pada fase ini, target minimal dalam ngobrol bersama pasangan adalah adanya kesepakatan untuk belajar lebih terbuka tentang keuangan.

Sebelum mengobrol dengan pasangan, tidak ada salahnya untuk memberikan sedikit pemantik. Misalnya, sekali-kali mengirimkan konten-konten tentang keuangan keluarga, mengajak nonton bersama khususnya konten atau film yang berkaitan dengan keuangan keluarga dan sebagainya.

Dengan begitu, Anda dan pasangan tidak begitu canggung saat mulai mengobrol tentang keuangan.

Pada fase ini, Anda bisa memulai dengan pertanyaan-pertanyaan untuk menggali perspektif pasangan tentang uang. Tentunya arah pembicaraan ini adalah untuk menilai seberapa penting masalah keuangan dalam keluarga hingga perlunya keterbukaan.

3. Hadapi Perbedaan dan Kekurangan dengan Bijak

membicarakan keuangan Hadapi Perbedaan dan Kekurangan dengan Bijak.png
gambar : unsplash.com/ taylor hernandez

Nah, ketika mengobrol dengan pasangan pastinya kita akan di hadapkan dengan beberapa perbedaan. Tidak jarang pula kita dan pasangan jadi tahu kekurangan masing-masing.

Maka dari itu penting bagi kita untuk bisa menyikapi perbedaan dan kekurangan dengan bijak.

Ingat bahwa kita dan pasangan adalah dua individu yang di besarkan dalam budaya, pengalaman, dan proses berpikir yang berbeda. Sehingga perbedaan pemikiran tentang uang adalah suatu keniscayaan. Lalu bagaimana cara menghadapi perbedaan tersebut?

Pertama, coba perhatikan lagi apakah perbedaan tersebut merupakan sesuatu yang esensial dan menurut Anda sangat memperngaruhi kondisi keuangan keluarga?

Jika cukup penting, hal kedua yang perlu di lakukan yakni : jangan memaksa. Pemaksaan hanya akan menyulut bom waktu yang bisa meledak sewaktu-waktu dalam keluarga Anda.

Di banding memaksakan, lebih baik terima dan selami pemikiran pasangan terlebih dulu agar kita bisa mencari titik temu untuk kebaikan bersama. Lebih baik lagi jika Anda dan pasangan bisa saling melengkapi dalam menyikapi perbedaan dan kekurangan tersebut.

Misalnya pasangan kurang bisa menyesuaikan antara pemasukan dengan pengeluaran namun punya waktu untuk membeli kebutuhan keluarga. Sementara Anda cukup bagus dalam matematika dan juga manajerial. Nah, jika seperti ini Anda dan pasangan bisa saling bekerja sama mengisi kekurangan misalnya Anda berperan menjadi manajer keuangan keluarga dan pasangan menjadi kasir.

Tidak ada yang sempurna dalam relationship. Maka dari itu penerimaan dan saling melengkapi adalah salah satu kunci terpenting dalam menghadapi perbedaan dan kekurangan dalam kehidupan berpasangan.

4. Terbuka Tentang Kesalahan yang Pernah di Lakukan

Sebelum membicarakan tentang tujuan keuangan, mulailah dengan mengevaluasi kesalahan keuangan yang pernah di lakukan.

Misalnya mulai apakah Anda dan pasangan terlalu sering makan di luar sehingga pengeluaran membengkak, pernah memberikan pinjaman namun tidak kembali, atau malah punya kebiasaan menggunakan cicilan untuk kebutuhan konsumtif.

Untuk itu, Anda dan pasangan wajib terbuka juga soal data dan angka pengeluaran selama ini.

Proses bongkar kesalahan ini bukan lah ajang saling menyalahkan. Namun justru, evaluasi yang dilakukan haruslah berorientasi pada solusi. Oleh karena itu, jika ada kesalahan entah dari sisi budgeting, kebiasaan atau lainnya, lakukan koreksi dengan menggunakan kata-kata yang bijak.

5. Tanyakan Kekhawatiran Pasangan Soal Keuangan

Tanyakan Kekhawatiran Pasangan Soal Keuangan
gambar : unsplash.com/ Kayla Koss

Tips membicarakan keuangan dengan pasangan selanjutnya adalah tanyakan kekhawatiran pasangan soal keuangan.

Untuk memiliki budaya diskusi yang sehat tentang keuangan memang perlu proses. Jika ada hal yang tidak sesuai dengan pemikiran Anda lebih baik jangan langsung menghakimi. Misalnya pasangan ragu untuk terbuka, merasa tidak butuh merencanakan keuangan, atau mungkin terlihat terlalu mengkhawatirkan masa depan.

Berikanlah perhatian dan tunjukan kalau Anda ingin membantunya untuk keluar dari masalah yang sedang di hadapi. Mulailah dengan menanyakan perihal apa yang di takutkan oleh pasangan. Biasanya ada sesuatu yang di khawatirkan terjadi sehingga ia bersikap demikian.

Dengan sikap empati, pasangan akan merasa lebih aman dan nyaman membicarakan masalah keuangan. Ini adalah langkah bagus untuk menemukan solusi yang tepat.

6. Mulai Susun Tujuan Keuangan dengan Jelas dan Terukur

Setelah Anda dan pasangan mulai nyaman membicarakan keuangan, mulailah susun tujuan keuangan dengan jelas dan terukur.

Untuk menentukan tujuan keuangan, Anda dan pasangan perlu menganalisis kondisi keuangan dan kebutuhan keluarga yang paling penting terlebih dahulu.

Seperti mengecek apakah sudah memiliki dana darurat yang cukup? Jika memiliki atau berencana memiliki anak, apakah dana pendidikannya sudah mulai di siapkan? Atau apakah sudah mulai menyicil dana pensiun?

Jika dirasa sejauh ini sudah punya persiapan (meski belum full), karena tujuan tersebut secara umum bersifat jangka panjang Anda bisa mempertimbangkan tujuan keuangan lainnya yang lebih dekat jangka waktunya. Misalnya memiliki rumah tinggal sendiri, mengganti kendaraan pribadi, mengganti barang-barang elektronik dan sebagainya.

Dalam membuat tujuan keuangan, ada baiknya dilakukan dengan jelas dan terukur. Dengan begitu, Anda akan lebih mudah membuat rencana atau strategi untuk mewujudkannya.

Banyak orang yang gagal meski awalnya membuat tujuan keuangan. Hal ini karena tujuan keuangannya terlalu umum dan tidak ada batas waktunya. Jadi, jangan lupa susunlah tujuan keuangan yang spesifik dan terukur bersama pasangan ya.

Baca juga :

7. Buat Rencana Untuk Mewujudkan Tujuan Keuangan

Buat Rencana Untuk Mewujudkan Tujuan Keuangan
gambar : unsplash.com/ Patrick Perkins

Konsep tanpa aksi biasanya hanya akan berakhir sebagai angan-angan saja. Jangan sampai hal ini terjadi pada tujuan keuangan Anda dan pasangan.

Oleh karena itu buatlah rencana detail untuk mewujudkan tujuan keuangan yang sudah di susun.

Selain strategi meningkatkan income, kita juga harus mampu mengontrol pengeluaran. Jika hanya fokus pada salah satu saja, akan sulit bagi kita untuk mencapai tujuan keuangan. Oleh karena itu strategi mencapai tujuan keuangan secara umum ada dua yakni meningkatkan income dan juga mengontrol pengeluaran.

Pastikan Anda dan pasangan sepaham soal ini. Jika belum, maka coba pertimbangkan lagi langkah poin ketiga.

Baca juga, Strategi Membangun Sumber-sumber Penghasilan Sejak Usia 20-an

8. Buat Budgeting Bulanan dan Pantau Prosesnya

Seperti yang sudah di jelaskan pada poin sebelumnya, mengontrol pengeluaran merupakan salah satu strategi penting dalam mencapai tujuan keuangan.

Cara yang bisa di lakukan adalah dengan memiliki budgeting yang jelas. Dalam hal ini, libatkan pasangan untuk membuat budgeting keluarga agar kita mendapat second opinion.

Apalagi jika Anda dan pasangan sudah sepakat dalam pembagian peran. Misalnya pasangan berperan lebih dalam mengurus kebutuhan rumah tangga. Oleh karena itu, pasangan pasti lebih tahu apa saja hal yang di butuhkan dan berapa estimasi biayanya.

Setelah membuat budgeting, jangan lupa untuk memantau prosesnya ya. Misalnya 2 kali seminggu atau sebulan sekali.

Karena dalam proses budgeting, bisa jadi kenyataannya tidak selalu sesuai dengan rencana awal. Entah karena belum terbiasa, harga-harga yang naik mendadak, atau karena alasan lainnya.

9. Buat Persetujuan Untuk Membicarakan Keuangan Secara Teratur

Buat Persetujuan Untuk Membicarakan Keuangan Secara Teratur
gambar : unsplash.com/ DocuSign

Tips terakhir ketika membicarakan keuangan bersama pasangan adalah dengan membuat persetujuan agar Anda dan pasangan bisa membicarakan keuangan secara teratur. Atau jika urgent, kita sepakat menyampaikannya dan janjian untuk ‘rapat keuangan’ dadakan.

Misalnya setiap sebulan sekali di saat weekend. Untuk memastikan kondisinya kondusif, Anda bisa mengajak pasangan keluar rumah untuk sekedar mencari suasana yang lebih fresh.

Dengan adanya kesepakatan seperti ini, Anda dan pasangan sama-sama akan merasa lebih terikat dan bertanggung jawab jika ada hal-hal yang dirasa mengganggu kondisi keuangan.

Apa yang harus di bicarakan secara ruutin?

Secara umum Anda bisa bicara soal realiasasi dan evaluasi soal budgeting, rencana untuk mencapai tujuan keuangan bersama, bahkan uneg-uneg soal keuangan yang tidak bisa di ungkapkan selama di rumah. Tentunya untuk di carikan solusinya ya.

Penutup

Dalam rumah tangga, nampaknya akan selalu ada hal yang membutuhkan kesediaaan kita dan pasangan untuk terus belajar. Karena sebuah hubungan yang sehat memang perlu selalu di usahakan meskipun sudah menikah.

Kuncinya adalah komunikasi. Dengan membicarakan keuangan dengan pasangan secara jelas, kita sudah satu langkah lebih baik dalam menyelesaikan masalah keuangan keluarga.

Namun ingat, bahwa semuanya membutuhkan proses. Begitu pula dengan hal ini.

Semoga tips yang sudah kita bahas diatas bisa di praktikan dan membawa kita pada kondisi keuangan rumah tangga yang lebih baik.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *