8 Tips Cegah Financial Stress dengan Sehat

Keuangan280 Dilihat

Pernah mendengar apa itu financial stress atau stres finansial?

Financial stress adalah kondisi yang umum di alami oleh banyak orang. Namun sayangnya, banyak juga yang belum memiliki kesadaran untuk menghadapinya dengan sehat. Akibatnya masalah malah menjadi bertambah kusut dan berdampak pada berbagai aspek, seperti kesehatan fisik bahkan relasi.

Seringkali dalam kondisi stres finansial, kita harus menghadapi 2 masalah sekaligus. Yakni keuangan dan juga emosi. Hal ini memang tidak mudah. Wajar, jika pendekatannya tidak cukup dari satu sisi saja.

Sebagai manusia, kita pasti ingin hidup nyaman dan mendapatkan kualitas hidup yang baik. Oleh karena itu, kita perlu meningkatkan literasi keuangan agar bisa mencegah financial stress.

Meski tidak bisa mencegahnya 100%, setidaknya kita membekali diri dengan ilmu untuk menghadapi financial stress dengan sehat. Sehingga tidak perlu menunggu sampai financial stress yang kita alami bertambah parah bukan?

Namun sebelum kita membahas bagaiamana tips untuk mencegah financial stress, supaya lebih jelas kita bahas dulu apa itu financial stress, ciri-ciri/ gejalanya yuk!

Apa Itu Financial Stress?

Financial stress adalah suatu perasaan cemas, panik, tertekan berkaitan dengan uang, hutang, dan pengeluaran saat ini maupun yang akan datang.

Uang biasanya di sebut-sebut menjadi salah satu sebab stres yang universal, namun cara mengelolanya pun menjadi PR besar bagi kita yang hidup di dunia orang dewasa ini.

Uang bisa memaksa seseorang untuk mengubah gaya hidup secara tiba-tiba, meskipun ia tidak mau. Saat sumber income terganggu atau pengelolaannya tidak berjalan dengan baik, tentu hal ini bisa menjadi sangat menyesakan.

Financial stress biasanya disertai dengan gejala berikut ini :

  • Merasa kehilangan kontrol atas finansial kita sendiri
  • Gejala kecemasan (jantung berdebar, keringat dingin, sesak nafas) ketika memikirkan tentang uang
  • Khawatir atau merasa putus asa dengan masa depan finansial
  • Mudah marah/ tersulut jika bicara tentang keuangan atau saat bicara dengan orang-orang yang berkaitan dengan finansial kita
  • Lebih menarik diri dari sosial atau pihak-pihak yang berkaitan dengan keuangan kita

Jika kondisi ini tidak di evaluasi dan dihadapi dengan sehat, bisa saja berkembang semakin parah. Misalnya seperti gangguan tidur, hipertensi, gangguan kecemasan atau kondisi kesehatan fisik dan mental lainnya. Jangan sampai itu terjadi ya!

Oleh karena itu yuk kita pelajari bagaimana cara mencegah financial stress dengan sehat!

Apa saja yang perlu kita lakukan?

1. Buat Budgeting Bulanan

gambar : unsplash.com/ dose media

Perhatikan dan amati pengeluaran kita sehari-hari. Sekarang, buatlah budget bulanan yang pas dengan kondisi Anda.

Sebagai referensi, Anda bisa menggunakan prinsip 50 30 20 untuk mengatur alokasi income. Dimana maksimal 50% untuk pos living (bulanan), minimal 30% untuk pos saving dan maksimal 20% untuk pos playing (gaya hidup).

Khusus dalam pos living, pisahkan mana pengeluaran fixed (tetap) dan mana pengeluaran yang floating (tidak tetap). Hal ini untuk memudahkan kita mengatur keuangan jika sewaktu-waktu perlu penyesuaian.

Kita langsung bisa mengutak-ngatik di sisi pengeluaran tidak tetapnya. Atau jika kondisinya benar-benar harus berhemat ekstra, agar efektif maka kita bisa mengurangi pengeluaran-pengeluaran terbesar.

Baca juga, Bye Boros! Ini 7 Cara Menyusun Anggaran Rumah Tangga yang Ideal

2. Catat Pengeluaran Sesimple Mungkin

Mencatat pengeluaran biasanya menjadi tantangan tersendiri dalam usaha menjaga keuangan tetap sehat. Apalagi jika kita belum terbiasa melakukannya.

Namun tenang, kita di untungkan oleh zaman dengan kecanggihan teknologi di sekitar kita. Carilah cara mencatat pengeluaran yang simple namun efektif.

Mulai dengan menggunakan aplikasi money manager, dimana kita bisa menyetting budget bulanan dan membuat laporan keuangan mingguan, bulanan bahkan tahunan secara otomatis.

Terkadang, melihat catatan pengeluaran terlalu sering bisa membuat stress bertambah intens. Nah, jika Anda masih merasa keberatan melakukan pencatatan setiap hari atau tiap item, Anda bisa mencatat berdasarkan pos-posnya saja.

Syaratnya, Anda harus sudah tahu fixed maupun float expenses Anda sendiri. Lalu sediakan dompet budgeting dan rekening/e-wallet yang bisa menyimpan berbagai pos pengeluaran. Masukan uang sesuai budget dan pos nya.

Anda harus disiplin mengeluarkan uang sesuai uang yang di ada tiap pos. Sehingga Anda hanya perlu mencatat pengeluaran sesuai budget setiap pos tiap minggu atau tiap bulan dengan melihat sisa uang dalam tiap posnya.

Jika perlu, aktifkan fitur autodebet pada aplikasi yang biasa digunakan untuk membayar berbagai tagihan bulanan seperti air, listrik dan wifi. Sehingga tiap awal bulan Anda tinggal mencatat berapa total pembayarannya saja.

Intinya, lakukan cara yang simple dan tidak terlalu memberatkan Anda sendiri. Namun akses kontrol harus tetap ada.

Baca juga, 9 Aplikasi Keuangan Terbaik Untuk Mengatur Keuangan Pribadi, Gratis!

3. Lakukan Side Hustle Sesuai Kemampuan

cegah financial stress Lakukan Side Hustle Sesuai Kemampuan.png
gambar : unsplash.com/ Thought Catalog

Side husttle atau pekerjaan sampingan bisa menjadi salah satu jawaban untuk menghadapi kecemasan akan ketidak pastian masa depan terutama soal keuangan.

Dengan melakukan pekerjaan sampingan, kita bisa menambah income. Kita bisa memenuhi berbagai kebutuhan dengan lebih baik dan menabung lebih banyak.

Side husttle memang bisa menjadi salah satu jawaban untuk memperbaiki kondisi keuangan tapi bukan satu-satunya. Disisi lain ada hal yang penting kita perhatikan karena berhubungan dengan keberlangsungan hidup kita kedepannya.

Seperti kesehatan, keluarga, relasi, spiritual dan sebagainya. Oleh karena itu lakukanlah side hustle sesuai kemampuan. Jangan korbankan kesehatan atau hal penting lainnya hanya untuk mencari uang saja.

Terlalu terobsesi hanya pada uang dalam jangka panjang sebenarnya juga bisa jadi pertanda kalau kita sedang mengalami kecemasan berlebihan. Justru, dengan adanya penghasilan tambahan dari side hustle seharusnya bisa membuat kualitas hidup kita lebih baik. Bukan sebaliknya.

4. Kumpulkan dan Kelola Dana Darurat

Sebagai manusia kita belajar dari berbagai pengalaman atau situasi, bahwa didunia ini yang pasti adalah ketidakpastian.

Selama kita hidup, situasi tidak terduga yang berpotensi mengganggu kondisi keuangan bisa terjaid kapan saja. Mungkin saat ini hidup kita baik-baik saja, merasa serba tercukupi. Tapi tidak ada yang bisa memastikan bahwa selamanya akan seperti itu.

Hal ini seringkali memicu kekhawatiran bagi sebagian orang. Which is a good sign!

Namun kekhawatarian ini bisa berkembang menjadi sesuatu yang berlebihan jika tidak ada usaha yang kita lakukan untuk menghadapi sisi masa depan yang tidak pasti. Oleh karena itu dana darurat adalah bentuk usaha yang rasional yang bisa kita lakukan.

Apalagi jika saat ini Anda bekerja sebagai freelancer atau tanpa gaji dan sudah berkeluarga. Maka dana darurat adalah kewajiban. Karena hal inilah yang akan membantu menguatkan mental Anda melewati masa-masa kritis yang bisa terjadi sewaktu-waktu.

Bukan hanya berusaha membangunnya, kita juga perlu membuat rules tentang penggunaan serta pengelolaannya. Jangan sampai dana darurat yang sudah capek-capek di kumpulkan, malah tidak berfungsi sebagaimana mestinya,

Misalnya mulai dari aturan boleh dan tidak boleh menggunakan dana darurat, kewajiban untuk mengembalikan jika digunakan, tempat penyimpanannya, dan lain-lain.

Baca juga, 7 Tips Nabung Dana Darurat Keluarga Sampai Berhasil

5. Lakukan Gaya Hidup Sehat dan Bayar Premi Proteksi Kesehatan

Lakukan Gaya Hidup Sehat dan Bayar Premi Proteksi Kesehatan
gambar : unsplash.com/ Anupam Mahapatra

Untuk mencegah financial stress, persiapan dari segi kesehatan sangat diperlukan. Sebab kesehatan bisa menjadi salah satu sebab dan aspek yang paling terdampak financial stress. Keadaan akan makin memburuk jika kita tidak punya safety net dalam hal kesehatan.

Jadi mulai sekarang, atur prioritas pengeluaran dari pos living untuk makanan sehat dan multivitamin sesuai kebutuhan. Selain itu, pastikan Anda dan keluarga terdaftar minimal 1 proteksi kesehatan. Yang palng basic misalnya seperti BPJS kesehatan.

Jangan lupa selalu membayar premi proteksi kesehatan tepat waktu. Jika tidak, maka fungsi proteksi tidak akan aktif. Untuk menghindari keterlambatan pembayaran aktifkan fitur autodebet.

6. Mulai Perjelas Impian yang Ingin Dicapai

Tips selanjutnya untuk mencegah financial stress adalah dengan memperjelas impian yang ingin dicapai. Katanya, kalau ingin menghindari stres maka hiduplah bagai air mengalir.

Di satu sisi, kita memang tidak bisa mengontrol semua hal dalam hidup. Sehingga kita perlu memasrahkan apa-apa yang tidak bisa kita kontrol. Namun di sisi lain, tanpa kontrol diri maka artinya kita membiarkan apapun akan bisa mengontrol hidup kita. Termasuk financial stress.

Maka dari itu perjelaslah impian-impian yang ingin di capai. Ingin menikah, ingin punya rumah, menyekolahkan anak dengan pendidikan yang maksimal, pensiun dengan bahagia dan tercukupi.

Semua hal tersebut akan lebih sulit lagi untuk dicapai tanpa perencanaan yang baik. Banyak orang yang di hari tuanya menyesalkan hal ini.

Coba buatlah prioritas dan estimasi jangka waktu yang realistis atas impian Anda. Mulai sisihkan penghasilan untuk berinvestasi dengan tujuan serta prioritas yang jelas. Dengan begitu, kita bisa mengurangi potensi financial stress yang makin memburuk.

7. Belajar Kontrol Emosi

cegah financial stress Belajar Kontrol Emosi.png
gambar : unsplash.com/ benjamin child

Kita akan sulit berpikir jernih ketika dalam keadaan terlalu cemas. Oleh karena itu langkah yang di perlukan adalah dengan berusaha mengontrol emosi terlebih dulu.

Jadi sebelu financial stress terjadi, pastikan Anda membekali diri dengan skill mengontrol emosi. Sebelum bisa mengontrolnya, tentu saja kita perlu mengenali emosi kita sendiri.

Ada banyak kebiasaan baik yang bisa dilakukan untuk mencegah financial stress dari sisi emosi. Diantaranya berlatih mindfulness, meditasi, banyak menyerap sumber inspirasi yang membuat kita lebih terbuka menghadapi masalah dan berkembang, latihan komunikasi dengan sehat dan sebagainya.

Ketika emosi kita stabil, maka kita menjauhkan diri dari kata putus asa. Meski masalah tidak bisa di selesaikan saat itu juga, tapi kita bisa tetap bisa berpikir jernih dan bijak tentang apa yang sebaiknya dilakukan jika diri kita mengalami financial stress.

Baca juga, Belajar Mindset Orang Kaya Dari The Psychology of Money

Penutup

Nah itulah beberapa tips yang bisa di lakukan untuk mencegah financial stress. Manakah yang sudah Anda coba dan mana yang belum?

Mudah-mudahan setelah tahu apa itu financial stress, ciri-ciri dan tips menghindarinya kita bisa semakin aware untuk terus meningkatkan literasi keuangan dan kesehatan mental. Sehingga seandainya kita mulai mengalami gejala financial stress kita bisa lebih sadar tentang apa yang perlu di lakukan agar tidak makin memperburuk keadaan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *