Menteri BUMN Erick Thohir meyakini besarnya peluang kerja di industri kendaraan listrik.
Baru-baru ini pemerintah sedang mendorong pengembangan industri motor dan mobil listrik yang diyakini bisa menciptakan lapangan pekerjaan baru bagi kreator muda di Tanah Air.
Hobi otak atik kendaraan bermotor masyarakat Indonesia merupakan potensi besar terkait industri kendaraan listrik.
Baterai listrik membuat otak atik mesin bermotor menjadi lebih sederhana, menurut Erick ini kesempatan bagi para biasa membuat motor dan mobil kustom.
Inovasi bagaimana mengimplementasikan baterai listrik dalam sebuah mesin bermotor akan menjadi jalan cuan bagi para kreator.
Erick Thohir juga akan turut berpartisipasi membuka jalan bagi para kreator kendaraan kustom di Indonesia, sebuah ekosistem khusus sedang digodok untuk mendukung kreator lokal.
Kendaraan Listrik Tidak Akan Menghapus Impor BBM
Erick Thohir juga menyinggung tentang impor BBM yang sudah dimulai sejak 2003, ini merupakan beban anggaran yang sangat besar.
Oleh karena itu pemerintah mengeluarkan program kebijakan untuk mengubah dan mengurangi kebutuhan BBM dengan mobil dan motor listrik.
Saat ini pemerintah juga sedang bereksperimen dengan pengolahan gula menjadi bioethanol seperti yang diluncurkan di Mojokerto, Jawa Timur.
Indonesia juga sudah mampu menghasilkan biodiesel B40 yang bisa digunakan sebagai alternatif bahan bakar mesin, di mana Indonesia menjadi negara yang satu-satunya berhasil dengan B40.
Namun keberadaan baterai listrik, bioetanol dan B40 tetap tidak akan menghapus kebutuhan impor BBM.
“Karena minyak mentah masih dibutuhkan oleh usaha petrokimia, sehingga yang pemerintah bisa lakukan saat ini adalah mengurangi jumlah impor”, ujar Erick.
Motor Listrik Solusi Penghematan Operasional
Menurut Wakil Menteri (Wamen) BUMN I, Pahala Nugraha Mansury, menyatakan bahwa penggunaan sepeda motor listrik bagi masyarakat dapat menghemat biaya operasional.
Besaran biaya operasional yang bisa dihemat sekitar Rp1 juta sampai Rp1,5 juta per tahun.
Selain membawa penghematan bagi masyarakat, lanjutnya, pemerintah juga akan mendapatkan manfaat dalam bentuk penghematan anggaran.
Pemerintah bisa mengurangi angka subsidi sebesar Rp1 juta sampai dengan Rp1,2 juta per tahun, jika ada 1 orang beralih ke motor listrik.
Baca juga: Ini Curhat Mark Zuckerberg Tentang TikTok dan Metaverse
Hitung – hitungan ini dengan asumsi rata-rata masyarakat mengisi BBM kurang lebih sekitar enam liter per minggu.
Mendorong terbentuknya ekosistem kendaraan listrik merupakan salah satu dari lima inisiatif pemerintah di Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk bisa melakukan transisi energi.
Transisi energi ini dilakukan untuk mewujudkan zero carbon pada 2050, yang akan dimulai pada 2030 dengan agenda phasing down alias menurunkan penggunaan bahan bakar minyak secara bertahap.
Peluang Usaha Industri Kendaraan Listrik
Untuk menyongsong kelahiran industri kendaraan listrik di Indonesia, ada beberapa peluang usaha yang bisa direncanakan oleh masyarakat.
Mulai dari yang paling sederhana, yaitu stasiun pengisian listrik dengan teknologi fast charging.
Meski pemerintah belum menyiapkan rencana dan strategi dalam hal ini, namun patut untuk ditunggu dan tentu dipersiapkan modalnya. Karena ini membutuhkan banyak anggaran untuk membuatnya.
Anda yang terbiasa dengan jual beli kendaraan dan spare part juga harus mempersiapkan rencana bisnis terkait kendaraan listrik.
Persiapkan proses distribusi dan pemasarannya, lalu bagaimana meyakinkan masyarakat untuk mau beralih ke kendaraan listrik.
Pengusaha bengkel juga perlu mengembangkan pengetahuannya mengenai kendaraan listrik, dan bagaimana memperbaikinya jika ada kerusakan.
Tentu harus mengetahui seluk beluk kendaraan listrik, aneka spare part dan bagaimana cara mendapatkannya.
Ini untuk menjaga usaha bengkel Anda tetap bisa berjalan dan mengadaptasi tren kendaraan bermotor.
