8 Kesalahan Investasi Uang yang Wajib Dihindari

Investasi289 Dilihat

Ada banyak sekali pilihan investasi uang yang bisa dipilih untuk membangun finansial yang lebih sejahtera di masa depan. Salah satu cara teraman yang banyak dipilih dan direkomendasikan terutama bagi para pemula adalah menabung.

Ya, dibandingkan beraneka instrumen investasi modern lain seperti saham, cryptocurrency atau reksadana, menabung memang merupakan bentuk investasi uang yang paling aman. Bersama-sama dengan emas dan properti, ini merupakan aset keuangan paling tradisional yang menjadi investasi.

Lantaran menabung merupakan investasi uang tradisional dan aman, tentu saja hal ini berkaitan dengan potensi profit yang diperoleh.

Jika Anda membayangkan imbal hasil atau capital gain yang sangat besar seperti saham, tentu tak mungkin terjadi. Namun kalau mengharapkan keamanan, maka itu yang ditawarkan oleh skema tabungan seperti deposito.

Baca juga, 9 Daftar Deposito Terbaik

Namun jika kembali ke investasi uang secara keseluruhan, sebetulnya tiap-tiap instrumen jelas punya keunggulan dan kekurangannya sendiri.

Penting bagi investor pemula untuk memahami ini supaya tidak terjebak dalam sejumlah kesalahan investasi uang. Seperti apa? Simak ulasannya berikut ini.

Memahami Kesalahan Investasi Uang yang Bikin Finansial Tekor

1. Sembrono Pilih Produk Investasi

Kesalahan investasi uang yang pertama dan paling sering dilakukan oleh investor, terutama pemula, adalah sembrono dalam memilih produk investasi.

Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, ada banyak sekali aset keuangan yang bisa dipilih jadi instrumen investasi saat ini.

Anda bisa mengalokasikan dana ke tabungan dalam bentuk deposito, membeli emas, membeli properti entah rumah, tanah, atau apartemen hingga mengoleksi saham, reksadana sampai mata uang kripto atau P2P Lending.

Tentunya masing-masing investasi itu mempunyai keunggulan dan kekurangan tersendiri.

Banyak investor rugi besar hanya karena memilih instrumen investasi berdasarkan FOMO (Fear of Missing Out) sehingga mengikuti tren.

Hal ini jelas bahaya karena produk investasi haruslah sesuai dengan profil risiko. Jika Anda termasuk tipe konservatif dan enggan rugi besar serta mudah cemas, deposito, emas dan reksadana jelas wajib dipilih.

Namun kalau Anda seorang investor agresif yang mengincar untung besar meski peluang ruginya sebanding, saham atau kripto adalah jawabanannya.

Agar bisa menentukan produk dan tidak melakukan kesalahan investasi uang, perbanyak informasi mengenai masing-masing produk investasi.

Bertanya ke ahlinya atau rekan terdekat yang sudah berinvestasi juga bisa membantu pertimbangan.

2. Ingin Cepat Kaya

Tak perlu malu mengakui bahwa masing-masing dari kita melakukan investasi uang dengan harapan ingin cepat kaya.

Memang, investasi adalah cara terbaik untuk menciptakan finansial sejahtera di masa depan, hanya saja kalau Anda mengincar jadi crazy rich dalam waktu singkat lewat investasi, itu jelas salah besar.

Para investor sukses seperti Warren Buffett sekalipun tidaklah menganggap investasi merupakan segala-galanya untuk memperoleh kekayaan.

Investasi juga bukan jalur cepat untuk kaya raya, karena dalam dunia ini untung yang terlalu cepat justru jadi pertanda buruk.

Mereka yang menerapkan value investing paham betul kalau keuntungan besar diperoleh lewat proses dan bukanlah kisah indah satu malam.

Saham-saham blue chip bahkan baru mampu melipatgandakan nilainya dalam waktu minimal lima tahun, dengan jaminan tidak akan anjlok seperti layaknya saham gorengan yang sangat fluktuatif dalam waktu singkat.

Pun demikian saat investasi emas, properti hingga deposito sekalipun, pertambahan nilai aset barulah diperoleh dalam jangka waktu minimal tiga tahun.

Karena itulah jangan menjadikan investasi sebagai sumber penghasilan utama yang memberikan kekayaan dalam waktu singkat.

3. Ceroboh Pilih Platform

Kesalahan investasi uang berikutnya yang juga sering melanda investor pemula adalah ceroboh dalam memilih platform.

Seperti yang kita tahu, saat ini ada banyak sekali platform investasi yang bisa digunakan secara online bahkan lewat smartphone saja. Banyaknya platform investasi ini jelas merupakan kabar baik, tapi juga membuat investor wajib waspada.

Ada banyak sekali kisah sendu investor kehilangan dana investasi hanya karena menyetorkannya di platform ilegal.

Supaya tahu platform investasi bisa dipercaya atau tidak, pastikan penyelenggara platform sudah mengantongi izin dan terdaftar resmi di OJK (Otoritas Jasa Keuangan) atau Bappebti (Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi) terlebih dulu, sebelum Anda berinvestasi.

Penting juga bagi investor untuk tidak tergoda iming-iming platform yang menjanjikan untung cepat, besar dan tidak wajar dalam waktu singkat, karena bisa saja itu merupakan modus investasi bodong dengan skema ponzi yang berbahaya.

4. Tidak Diversifikasi Investasi

ilustrasi investasi saham
© Stephen Dawson/UNSPLASH

Pernah dengar jangan meletakkan semua tomat di satu keranjang yang sama, karena jika salah satu tomat membusuk maka keseluruhan tomat di keranjang itu akan ikut membusuk juga? Jika pernah, maka itu sebetulnya adalah sebuah analogi dalam berinvestasi.

Instrumen investasi bisa kita andaikan sebagai tomat yang jika Anda memilih mengalokasikan seluruh uang ke satu instrumen, maka jika aset investasi itu bermasalah, Anda bisa kehilangan semua uang.

Namun kalau Anda melakukan diversifikasi ke banyak aset entah tabungan, emas, reksadana dan saham, saat salah satu instrumen merugi, aset lain akan meraih untung dan membantu portofolio investasi.

5. Tak Paham Kondisi Ekonomi

Kesalahan investasi uang berikutnya yang sering membuat investor tekor adalah tidak memahami kondisi ekonomi.

Kendati Anda adalah seorang investor pemula, mengetahui seperti apa situasi ekonomi baik nasional dan global sangatlah penting. Karena kebijakan keuangan yang ditetapkan pemerintah bakal mempengaruhi kinerja aset investasi.

Contohnya seperti saat ada bencana terjadi seperti pandemi Covid-19 atau situasi geopolitik di Eropa Timur hingga perang dagang AS-China, gejolak itu akan mempengaruhi ekonomi yang cepat atau lambat membuat berbagai aset investasi fluktuatif.

Jika Anda peka dengan situasi ekonomi, maka bisa tahu saat yang tepat untuk menjual atau membeli aset investasi.

6.Terlalu Sering Dipantau

Mengecek kinerja portofolio investasi memang hak setiap investor. Hanya saja jika Anda terlalu sering memantau dan mengecek nilainya, maka justru bakal membuat perasaan tidak tenang.

Hal ini akan berbahaya dan membuat seorang investor mudah cemas dan akhirnya membuat kesalahan investasi uang hanya karena si investor mengalami kepanikan yang berlebihan.

7. Serakah

Kesalahan berikutnya dalam investasi yang juga kerap dialami setiap orang adalah sifat serakah.

Terutama jika Anda memilih pasar modal, maka harga saham yang begitu tinggi dan berlipat dari harganya saat kita membeli akan membuat kita tergiur untuk membeli saham lebih banyak, serta menahannya dengan harapan harga melambung esok hari.

Hal ini memang sah-sah saja, tapi dalam investasi saham jika aset yang Anda beli sudah mencapai keuntungan maksimal dan wajar, ada baiknya untuk menjualnya dengan segera.

Jangan serakah dan cuma berharap spekulasi nilai saham bakal meningkat lagi, karena bisa saja justru malah merugi.

8. Tidak Disiplin Sisihkan Dana Investasi

Nah, kesalaham investasi uang yang terakhir dan bisa dibilang paling mendasar adalah tidak disiplin dalam menyisiihkan dana investasi.

Maksudnya adalah saat Anda merasa sebuah aset sudah menghasilkan untung, Anda tidak lagi menyisihkan dana karena cuma memutar uang di keuntungannya.

Ini tentu bahaya karena habisnya modal investasi akan sangat berisiko ketika situasi aset tidak menentu.

Untuk itulah bangun sikap disiplin seperti menyisihkan setidaknya 10% dari penghasilan bulanan sebagai dana investasi. Jika dijalankan secara rutin, Anda justru bisa punya dana berlebih untuk melakukan diversifikasi investasi.

Kesimpulan

Memantau ulasan di atas, terbukti kalau mungkin banyak di antara kita yang masih melakukan salah satu kesalahan investasi uang yang ada. Bukan memalukan jika investor terjebak kesalahan. Namun yang penting adalah bagaimana kita untuk senantiasa belajar dan semangat bangkit, sehingga keuntungan investasi jadi makin besar. Semangat!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *