Market Cap BBCA Tembus 1.000 T, Bos BCA Lepas 1 Juta Saham

Bisnis485 Dilihat

Setelah market cap BBCA tembus 1.000 T, Bos BCA lepas 1 juta saham. Tentu banyak orang bertanya ada apa gerangan?

Bukan kali ini saja sebenarnya BBCA mampu menembus nilai kapitalisasi pasar di angka 1.000 triliun rupiah, hampir setiap tahun BBCA sudah terbiasa menduduki posisi emiten dengan market cap tertinggi pada bursa saham.

Bursa Efek Indonesia memperkirakan situasi ini akan bertahan cukup lama mengingat saham perusahaan lain berada lumayan jauh di bawah BBCA.

Terpantau menguntit di belakang BBCA alias PT Bank Rakyat Indonesia yang market cap berada pada nilai 675 triliun rupiah. Tentu jaraknya masih cukup jauh dengan BBCA.

Menurut data RTI sepanjang year-to-date (ytd) tahun 2022 saham BBCA telah mengalami peningkatan sebesar 15,75 persen.

Jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu,  saham perseroan sudah tumbuh 28,81 persen.

Segenap direksi BCA merasa optimis bahwa peningkatan ekonomi pasca pandemi di tahun 2022 akan mampu menjaga kapitalisasi market BBCA tetap stabil dan diharapkan bisa lebih melejit lagi.

Bos BCA Lepas 1 Juta Saham

Beberapa jam setelah BBCA mencapai nilai market cap 1000 triliun rupiah, Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk. Jahja Setiaatmadja melepas saham perseroan tersebut.

Tidak tanggung-tanggung, Presiden Direktur Bank Central Asia Jahja Setiaatmadja melepas 500.000 saham pada penjualan tahap pertama.

Penjualan tahap pertama berada pada harga 8.750 tiap lembar saham, sehingga Jahja Setiaatmadja mampu meraup untung 4,37 miliar dari divestasi BCA.

Tak lama berselang Bos BCA melepas sebanyak 500.000 saham untuk yang kedua kali. Penjualan kedua sedikit turun yaitu8.725 rupiah per saham.

Dari penjualan kedua, Bos BCA Jahja Setiaatmadja mendapat tambahan dana sebesar Rp4,36 miliar.

Dengan kedua transaksi yang melepas 1 juta lembar saham BBCA, tercatat kepemilikan saham Jahja di BBCA berubah dari yang semula 40,81 juta saham menjadi 39,81 juta saham.

Jika diprosentasekan, maka kepemilikan Jahja yang tersisa di BBCA sebanyak 0,03 persen dari total kepemilikan.

Menurut informasi dari Corporate Secretary Bank Central Asia Raymon Yonarto, Jahja melakukan penjualan saham BBCA untuk diinvestasikan pada sektor usaha lainnya.

Jahja juga berencana untuk melakukan renovasi rumah dengan menggunakan sebagian uang hasil penjualan saham BBCA.

Ternyata bukan hanya Presiden Direktur BCA yang melepas kepemilikan saham, hal ini juga diikuti oleh Direktur Bank Central Asia Subur Tan yang melepas sebesar 500.000 saham.

Subur melepasnya dengan nilai Rp8.500 per saham sehingga mampu meraup dana sebanyak Rp4,25 miliar dari divestasi tersebut.

Kembali Menurun

Tak pernah ada yang benar – benar abadi, begitu juga dengan posisi market cap.

Setelah nilai tertinggi mencapai 8.750 rupiah per saham, perlahan nilai marketnya sedikit menurun di angka 8.500 rupiah kemudian 8.450 rupiah dan sempat juga berada pada 8.250 rupiah.

Baca juga: Review Aplikasi Blu BCA Digital, Lengkap!

Kemudian harganya kembali stabil pada 8.450 rupiah alias terpaut 3,43 persen dari level tertinggi pada Jum’at 16 September 2022.

Selain dua Bos BCA diatas yang menjual sahamnya, BEI mencatat banyak penjualan saham BBCA setelah market cap tembus 1000 triliun.

Tercatat oleh BEI mengenai total saham yang diperdagangkan mencapai 398,2 juta dengan nilai turnover tembus Rp3,4 triliun.

Dengan ini ada banyak lembar saham BBCA yang masih bisa Anda intip di pasar saham, namun disarankan untuk menunggu harganya sedikit lebih murah agar bisa mendapat lebih banyak lembar saham.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *