Investasi Saham, Inilah Rahasia 8 Cara Kaya Ala Warren Buffett

Kalau bicara soal dunia investasi terutama instrumen saham, tentu tak akan bisa lepas dari sosok Warren Buffett, salah satu investor paling sukses di dunia. Mengapa bisa sukses? inilah 8 rahasia cara kaya ala Warren Buffeett.

Tercatat memiliki total kekayaan US$96 miliar pada tahun 2021, Buffett kini ada di posisi keempat sebagai manusia terkaya di Bumi.

Tentu apa yang diraih Buffett ini bukanlah kisah indah satu malam. Pria yang sering dijuluki sebagai Penyihir dari Omaha ini jelas mempunyai strategi ulung saat ‘menanam uang’. Bahkan yang cukup unik, Buffett baru memperoleh sekitar 99% kekayaannya setelah berusia lebih dari 50 tahun.

Kendati tampak terlambat dalam meraih kesuksesan, sebetulnya Buffett sudah membangun pundi-pundi kekayaannya sejak usia yang sangat muda.

Yap, di saat banyak anak-anak muda memilih untuk berfoya-foya, Buffett remaja rupanya telah tahu bagaimana konsep investasi saham.

Hal inilah yang akhirnya membuat Buffett menjadi sosok yang sangat tepat dicontoh oleh para investor muda.

Baca juga : 10 Saham Blue Chip Terbaik di Indonesia

Apalagi di balik kekayaannya yang sangat luar biasa itu, tokoh bisnis asal Omaha, negara bagian Nebraska di Amerika Serikat itu sangatlah dermawan.

Suami dari Astrid Menks itu bahkan memilih menjalankan gaya hidup sederhana. Bahkan Buffett diketahui pernah menyumbangkan separuh kekayaannya untuk yayasan sosial Melinda Gates (istri dari Bill Gates) untuk penanganan penyakit malaria.

Baca juga: Tips Sukses Bisnis 5P Ala Pendiri Wardah, Nurhayati Subakat

Jejak-Jejak Kekayaan Buffett dari Usia Remaja-Sekarang

cara kaya ala Warcara kaya ala Warren Buffettren Buffett

Tidak berlebihan kalau dibilang perjalanan hidup lulusan Universitas Pennsylvania itu memang menakjubkan. Warren yang merupakan anak laki-laki satu-satunya dari politisi Amerika Serikat, Howard Buffett ini bahkan tampaknya sudah mengetahui kalau menjadi seorang investor adalah profesi pilihannya dalam hidup.

Hal ini terlihat dari catatan yang dituliskan Buffett dalam buku kelulusan SMA Woodrow Wilson tahun 1947. Dalam buku foto-foto alumni itu, Buffett menulis ‘menyukai matematika, seorang pialang saham di masa depan’.

Penasaran seperti apa perjalanan kekayaan Warren Buffett? Dilansir Enterpreneur, berikut ini adalah ulasannya dan apakah Anda sudah sekaya Buffett saat di jenjang usia sama?

Usia Remaja – Beli Saham Kali Pertama

Minat Buffett akan dunia bisnis dan investasi sebetulnya sudah terlihat di usia yang sangat muda. Saat berusia tujuh tahun, Buffett meminjam sebuah buku dari perpustakaan umum di Omaha berjudul 1.000 Cara Menghasilkan US$1.000.

Buffett kecil bahkan sudah menjadi seorang wirausaha dengan berjualan permen karet, Coca-Cola hingga majalah mingguan yang ditawarkan dari rumah ke rumah.

Saham pertama yang dibeli Buffett terjadi saat dia masih berumur 11 tahun, yakni tiga lembar saham Cities Service dengan harga US$38.

Namun saat tahu saham-saham itu anjlok hingga jadi US$27, Buffett merasa takut dan menjual saham-sahamnya ketika bernilai US$40.

Hanya saja itu merupakan penyesalan terbesar dalam hidupnya karena nilai saham Cities Service melonjak hingga US$200.

Melakukan kerja sambilan di toko kelontong kakeknya, Buffett sudah memiliki penghasilan sendiri waktu SMA dengan menjadi pengantar koran sampai berjualan bola golf dan perangko.

Saat berumur 15 tahun, Buffett sudah memulai bisnis dengan teman sekolahnya yakni membeli mesin pinball bekas seharga US$25 yang ditempatkan di sebuah tempat cukur rambut.

Dalam hitungan bulan, mereka sudah memiliki beberapa mesin lainnya di tiga tempat cukur lain di Omaha.

Aset pertama yang dibeli Buffett adalah sebuah tanah peternakan seluas 40 acre (sekitar 161 meter persegi) waktu berumur 14 tahun.

Tanah itu dibeli Buffett menggunakan uang tabungannya seharga US$1.200. Ketika lulus dari SMA, Buffett sudah memiliki tabungan US$9.800 (sekitar Rp29.400 di tahun 1940-an).

Usia 20 Tahunan – Ditolak Benjamin Graham

Menginjak usia 19 tahun, Buffett lulus dengan gelar Sarjana Ilmu Administrasi dan Bisnis dari Universitas Nebraska.

Gagal masuk program studi S2 di Sekolah Bisnis Harvard, Buffett kemudian mendaftar di Sekolah Bisnis Columbia dan menyadari bahwa investor legendaris Benjamin Graham, mengajar di sana.

cara kaya ala warren buffett

Buffett telah mengantongi gelar S2 sebagai Master Ilmu Ekonomi pada tahun 1951 saat usianya baru 21 tahun. Setahun kemudian, Buffett mengetahui bahwa Graham menjadi salah satu pimpinan GEICO, perusahaan asuransi di Washington.

Beberapa kali Buffett mengutarakan keinginannya untuk bisa bekerja dengan mentornya itu sampai rela tidak dibayar, tapi Graham tetap menolaknya.

Buffett pun kembali lagi ke Omaha untuk bekerja dengan ayahnya sebagai pialang saham. Di waktu itu pula dia menikahi mendiang istri pertamanya, Susan Thompson saat berumur 22 tahun.

Tak kenal kata menyerah, Buffett pun terus mengirimkan ide-ide investasi kepada Graham. Graham pun mempekerjakan Buffett beberapa tahun kemudian dengan gaji tahunan US$12.000 (sekitar Rp372 ribu kala itu).

Baca juga : 10 Cara Beli Saham Online Untuk Investasi Pemula

Ketika Graham pensiun, Buffett pun mulai menerapkan pelajaran yang dia peroleh dari sang mentor ke berbagai bentuk kemitraan investasi.

Saat berusia 26 tahun dan berstatus sebagai ayah dua anak, Buffett telah memiliki kekayaan bersih antara US$140-170 ribu (sekitar Rp4,3 juta-Rp5,3 juta di tahun 1950-an).

Baca juga: 7 Pola Pikir/ Mindset CEO Sukses yang Membuat Bisnis Berkembang Pesat

Usia 30 Tahunan – Beli Saham Berkshire Hathaway

Mempunyai kekayaan bersih senilai US$450 ribu (sekitar Rp542 juta saat itu), Buffett pun mengalokasikan hampir seluruhnya untuk kemitraan investasi di awal tahun 1962. Langkah bisnis Buffett itu bisa dibilang sangat tepat dan merupakan strategi yang sangat cerdas.

Ayah tiga anak itu berhasil membuat kemitraan bisnisnya tumbuh hingga US$17 juta dan nilai saham Buffett menyentuh US$1,8 juta.

Barulah ketika tahun 1965 ketika dirinya berumur 35 tahun, Buffett membeli saham pengendali Berkshire Hathaway. Perusahaan yang hingga tahun 2020 masih dia pimpin.

Usia 40 Tahunan – Raih US$100 Juta

Bisa dibilang kalau usia 40 tahunan memang menjadi masa-masa keemasan Buffett. Waktu berumur 43 tahun, dirinya sudah memiliki harta kekayaan hingga US$34 juta (sekitar Rp14,1 miliar di masa itu).

Padahal setahun sebelumnya, Buffett membeli See’s Candies senilai US$25 juta! Bukan langkah keliru, karena perusahaan itu mampu menghasilkan keuntungan sekitar US$2 miliar dalam waktu 50 tahun ke depan.

Tak heran kalau akhirnya Buffett mampu mencatatkan tonggak sejarah di mana dirinya mencapai kekayaan pribadi hingga US$100 juta (sekitar Rp62,5 miliar kala itu).

Nominal tersebut berhasil diperoleh Buffett ketika dirinya berumur 48 tahun, sejalan dengan Berkshire Hathaway yang makin berhasil mengumpulkan omzet dan profit begitu besar.

Usia 50 Tahunan – Jadi Bilyuner Dunia

Di saat pria-pria seumurannya mungkin sudah cukup bahagia dengan uang pensiun dari perusahaan atau uang tabungan, Buffett justru masuk ke daftar orang-orang terkaya di dunia pada umur 50 tahunan.

Tepatnya pada tahun 1982 saat Forbes merilis daftar 400 orang terkaya di dunia, Buffett sudah masuk. Total kekayaan Buffett menyentuh US$250 juta,

Hanya dalam waktu tiga tahun saja, Buffett berhasil menjadi seorang milyuner karena pundi-pundi dolarnya terus belripat ganda.

Bahkan pada tahun 1989, setahun sebelum berumur 60 tahun, total kekayaan bersih Warren Buffett mencapai US$3,6 miliar!

Tahun demi tahun berjalan, kekayaan Buffett pun semakin bertambah hingga membuatnya masuk ke posisi lima besar orang paling tajir di Bumi.

Baca juga : 10 Tips Belajar Saham Bagi Pemula

Namun sekayaan apapun dirinya, Buffett tetap tak bisa melawan krisis finansial. Penghasilan Buffett pun mulai melambat bahkan sempat menurun.

Tapi semua itu tetap dijalani dengan bijak oleh Buffett. Dirinya pun tetap berkomitmen untuk menyumbangkan 85% dari seluruh kekayaannya ke lima yayasan dari waktu ke waktu. Sebagai investor sukses, tentu perjalanan dan strategi bisnis Buffett ini akan sangat menarik untuk diulas.

8 Cara Kaya Ala Warren Buffett

Dengan perjalanan hidup yang luar biasa, Warren Buffett memang menjadi sosok yang sempurna untuk menjadi mentor investasi.

Bagaimana dirinya melakukan strategi finansial yang sangat tepat sejak usia muda, membuktikan kalau Buffett memang calon investor legendaris seperti mentornya. Nah, bagi Anda yang tengah mulai jadi investor, beberapa cara kaya ala Buffett berikut ini bisa dipertimbangkan.

Baca juga: Inspiratif! Inilah 5 Ibu Rumah Tangga yang Sukses Jadi Pebisnis Kaya

1. Investasikan Keuntungan

cara kaya ala warren buffett

Cara kaya pertama yang bisa ditiru dari seorang Warren Buffett adalah melakukan investasi dari keuntungan yang diperoleh. Mudah diucapkan, langkah ini justru sulit dilakukan.

Contohnya ketika Anda memperoleh THR atau keuntungan bisnis tengah menggila, pasti terbesit keinginan untuk digunakan membeli sesuatu hingga akhirnya boros. Namun Buffett justru menganjurkan agar siapapun wajib menginvestasikan keuntungannya.

Hal ini terlihat saat dirinya menggeluti bisnis mesin pinball, di mana dari keuntungan satu mesin, Buffett membeli mesin yang lain hingga total dia mempunyai 8 mesin dalam waktu beberapa bulan.

Strategi bisnis yang dilakukan Buffett ini tentu sangat hebat mengingat dia kala itu masihlah remaja. Seperti yang diketahui, usia remaja memang dekat dengan gaya hidup konsumtif, tapi Buffett muda justru sudah melihat peluang bisnis.

2. Terus Belajar dan Jangan Ragu

Melihat gelar pendidikan yang dia terima dan bagaimana Buffett sudah membaca buku bisnis sejak duduk di bangku SD, membuktikan kalau rajin belajar adalah salah satu kunci kesuksesan Buffett. Di sepanjang langkahnya sebagai investor, Buffett selalu mempelajari sendiri semua hal berkaitan dengan bisnis yang bakal dia geluti mulai dari riset sampai pengumpulan data tanpa membuang-buang waktu.

Hal inilah yang membuat seorang Warren Buffett terkenal lantaran mampu mengambil keputusan dengan cepat dan akurat.

Buffett tidak akan mau menyia-nyiakan waktunya sekalipun dia sudah sukses, karena dia selalu memperhatikan situasi pasar.

Tak heran kalau Buffett jadi sosok yang berbeda dan berani mengambil keputusan. Lantaran apa yang dia pelajari itulah, Buffett akhirnya tahu sebuah bisnis memiliki potensi dalam jangka panjang.

3. Menghindari Hutang

Hutang adalah jalan termudah yang dilakukan seseorang untuk memperoleh sesuatu yang diinginkan. Bahkan gaya hidup modern juga menawarkan bentuk hutang yang begitu mudah diperoleh seperti pinjaman online (pinjol) dan kartu kredit.

Memang ketika menggunakan kartu kredit, Anda bisa membeli apapun meskipun tak memiliki uang. Namun bagi Buffett, dirinya justru memilih untuk hidup tanpa hutang.

Dalam melakukan kegiatan investasi seperti membeli rumah atau tanah, Buffett selalu menyarankan siapapun untuk menabung.

Kenapa begitu? Buffett menjelaskan kalau hidup dalam hutang kartu kredit tidak akan pernah bikin kaya. Bahkan menurutnya, lebih baik cuma bisa beli satu lot saham tapi dengan uang sendiri.

Dengan begitu nilai hutang pribadi dan perusahaan tetap bernilai nol dan keuntungan yang diperoleh maksimal.

Selain menghindari hutang, Buffett rupanya juga seseorang yang sangat memperhitungkan pengeluaran, sekecil apapun itu.

Bahkan saat membeli saham sebuah perusahaan, dia akan memilih perusahaan yang mempunyai catatan pengeluaran sangat detail. Contohnya, besaran pengeluaran kertas tisu toilet.

4. Memperhitungkan Potensi Saham

Lantaran bisa dibilang bahwa seluruh kekayaan Buffett berasal dari investasi, maka cara untuk mengikuti jejaknya adalah dengan memahami cara berinvestasi dengan tepat.

Untuk itu sebagai tahapan pertama, Buffett menyarankan agar calon investor memilih bisnis yang paling diminati sehingga bisa menguasai alur bisnis tersebut.

Jangan lupa untuk mempelajari teknis pembelian saham, terutama jika Anda benar-benar masih pemula. Pahami seperti apa kriteria yang harus dimiliki perusahaan tempat menanam saham, supaya menghindari kerugian.

Setidaknya ada lima standar yang ditetapkan Buffett seperti manajemen perusahaan yang baik, sektor bisnis cemerlang, perusahaan terus tumbuh, valuasi harga saham wajar dan kinerja perusahaan berkualitas.

Kemudian, coba perhitungkan potensi saham dalam jangka panjang. Ketika pertama kali terjun ke dunia investasi saham, Buffett pernah beli saham Coca-Cola senilai US$40 yang kemudian berkembang jadi US$5 juta dalam beberapa tahun.

Hal itu dia lakukan karena menurutnya, produk minuman soda tersebut berpeluang memiliki pangsa pasar hampir di seluruh dunia. Berkat investasi di Coca-Cola, Buffett berhasil memperoleh untung senilai US$10,8 juta!

Baca juga: Belajar Bisnis Sukses ala Nadiem Makarim, Pendiri GOJEK yang Kini Jadi Mendikbud

5. Hidup Sederhana

Bagi beberapa orang, ketika sudah punya uang melimpah maka tak masalah kalau sedikit berfoya-foya. Terutama generasi milenial yang mampu meraih penghasilan dua digit, banyak yang memilih membeli gawai berharga belasan juta rupiah hingga travelling ke luar negeri, atau membeli mobil mewah.

Memang tak ada yang melarang pembelian barang-barang mahal itu, tapi bagi Buffett, dirinya justru memilih hidup sederhana.

Kendati masuk di jajaran lima besar orang terkaya di planet ini, Buffett bahkan sama sekali tidak memiliki mobil-mobil sport mewah sekelas Lycan Hypersport, Lamborghini atau Aston Martin. Menurut Buffett, jika perilaku konsumtif terus dilakukan oleh seseorang, sebesar apapun penghasilan yang diraih akan bisa hilang begitu saja.

Apa yang dilakukan Buffett ini memang mengikuti jejak bilyuner dunia lain, seperti Bill Gates dan Mark Zuckerberg yang justru hidup dengan sederhana dan tak bergaya sosialita. Nah, jika orang-orang kaya di dunia saja hidup sederhana, melihat mereka yang bergaji UMR tampak berfoya-foya tentu suatu hal yang tidak tepat.

6. Bisnis Sejak Muda

Dari perjalanan hidupnya, terlihat bahwa Buffett sudah memulai bisnis sedari muda. Di mana saat remaja, dirinya sudah mulai berbisnis mesin pinball di kota kelahirannya hingga mampu membeli sebidang tanah peternakan.

Bukan cuma bisnis, Buffett muda juga tidak mau bekerja sambilan seperti berjaga di toko kelontong kakeknya hingga loper koran.

Semua itu dilakukan Buffett karena memang sebetulnya berbisnis tidak perlu menunggu usia tua atau menikah terlebih dulu.

Semakin muda Anda memulai, maka keuntungan jangka panjang pun bisa diraih dengan cepat. Menurut Joshua Wilson selaku pimpinan WorthPointe Wealth Management, mereka yang memulai bisnis di usia muda bakal jauh lebih peka soal keuangan dibandingkan yang tidak pernah berbisnis.

Pastikan pula untuk seluruh langkah bisnis yang dilakukan, wajib memiliki perjanjian yang jelas. Sekalipun bisnis itu dengan sahabat karib atau sanak sadara sekalipun, Buffett menganjurkan untuk merumuskan seluruh kesepakatannya dengan jelas.

7. Jual Saham di Waktu Tepat

Dalam kaitannya meraup kekayaan besar lewat investasi saham, cara yang dilakukan Buffett adalah menjual saham-saham tersebut di waktu yang tepat.

Sehingga ketika Anda melepaskan kepemilikan saham, maka harus mempunyai alasan yang logis dan kuat seperti harga saham sudah jatuh di bawah perkiraan. Supaya bisa jual saham di waktu yang tepay, Anda tentu harus mengikuti informasi saham itu sendiri.

Bahkan jika perlu, ikuti perkembangan perusahaan termasuk kinerjanya sehingga bisa melakukan perkiraan kapan waktu yang tepat untuk melepas atau membeli saham baru.

Buffett menambahkan bahwa janganlah berinvestasi ketika sedang tidak yakin. Contohnya jika tidak ada perusahaan yang sesuai keinginan, maka lebih baik bersabar. Begitu pula coba fokus pada keuntungan jangka panjang dan jangan tergesa-gesa saat jual saham.

8. Beli Lebih Dari Satu Saham

Seperti yang sudah diketahui, investasi saham memang tampak seperti menggandakan uang. Demi mewujudkan impian itu, langkah yang bisa ditiru dari Buffett adalah dengan membeli lebih dari satu produk saham.

Dengan membeli lebih dari satu saham, peluang untuk untung dan uang bertambah jadi makin besar. Karena memang jika Anda mengalokasikan dana pada satu saham, risiko rugi jauh lebih besar.

Baca juga: Belajar Bisnis dari Kylie Jenner, Miliarder Termuda di Dunia

Untuk itulah, Buffett mengatakan bahwa ‘jangan meletakkan semua telur di dalam satu keranjang’. Hal inilah yang menjadi prinsip banyak investor untuk melakukan diversifikasi investasi.

Sekadar informasi, Buffett saat ini mempunyai setidaknya 30 jenis saham di berbagai sektor industri, sehingga jika salah satu sahamnya bermasalah dan jeblok, masih banyak saham-saham lain yang dimiliki dan meraup untung.

Kesimpulan

Melihat bagaimana perjalanan kehidupan Buffett, terbukti bahwa sang investor tajir itu memang memulai segalanya tanpa jalan instan.

Buffett percaya bahwa kesuksesan haruslah dimulai selagi muda, sehingga kekayaan akan datang dalam waktu yang tepat.

Karena itulah bagi Anda yang kini tengah bingung dan bersantai, cobalah temukan minatmu dan jangan sampai menyesal di usia tua.