Inflasi Amerika Serikat Turun, Kabar Baik Bagi Pasar Finansial

Berita273 Dilihat

Ada masa depan cerah bagi ekonomi global. Inflasi Amerika Serikat turun, kabar baik bagi pasar finansial.

Ada penurunan tajam inflasi yang disambut suka cita pasar finansial. Terbukti bursa saham Wall Street langsung melesat.

Misalnya Indeks S&P 500 meroket 5,5% menjadi kenaikan harian terbesar dalam 2 tahun terakhir.

Melansir dari Departemen Tenaga Kerja AS pada 10 November 2022, melaporkan inflasi berdasarkan consumer price index (CPI) tumbuh 7,7% year-on-year lebih rendah dari bulan sebelumnya 8,2% yoy.

Penurunan inflasi mengalami penurunan sejak Juli 2022 yang semakin menjauhi rekor tertinggi 40 tahun pada angka 9% yang dicapai pada Juni lalu.

Kemudian CPI inti pada November 2022 dilaporkan tumbuh 6,3% (yoy), turun dari Oktober 2022 6,5% (yoy).

Rilis pertumbuhan CPI disambut pasar dengan gegap gempita, tetapi ini bukan berarti Amerika Serikat sama sekali sudah bebas dari resesi.

Dikarenakan The Fed sebagai bank sentral AS masih akan tetap menaikkan suku bunganya.

Mary Daly, Presiden The Fed wilayah San Fransisco, secara tegas mengatakan bahwa data inflasi tersebut memang kabar yang menyenangkan, tetapi masih jauh dari kemenangan.

Daly menyatakan bahwa target minimal inflasi dari The Fed adalah 2%, sedangkan angka tahunan inflasi Amerika Serikat kini masih tinggi yaitu 7,7%.

Beberapa pejabat The Fed sedikit berbahagia dengan rilis penurunan inflasi tersebut.

Meski Lorie Logan, Presiden The Fed wilayah Dallas, mengatakan suku bunga masih akan tetapi dinaikkan, meski dalam laju yang lebih lambat.

The Fed memang berencana untuk mengendurkan laju kenaikan suku bunga sembari menilai dengan lebih baik bagaimana perkembangan kondisi finansial dan ekonomi.

Probabilitas kenaikan 50 basis poin pada Desember semakin meningkat setelah rilis penurunan inflasi pada bulan ini.

Probabilitas suku bunga berada di 4,25% – 4,5% dengan prediksi kenaikan sebesar 90%, naik jauh dari hari sebelumnya 56%.

Data ini menunjukkan situasi pasar yang sudah mampu memperkirakan suku bunga yang akan naik sebesar 50 basis poin.

Namun beberapa pengamat lain memberikan probabilitas kenaikan 75 basis poin dengan prosentase kenaikan cukup tinggi yakni 44%.

Mengingat penurunan inflasi bulanan membuat probabilitas kenaikan menjadi 90% lebih, sementara untuk kenaikan 75 basis poin probabilitasnya turun menjadi kurang dari 10%.

Data ini menunjukkan tidak ada perubahan proyeksi suku bunga.

Hanya sedikit kelegaan pasar jika The Fed tidak akan kembali menaikkan suku bunga dengan sangat agresif yakni 75 basis poin.

Prediksi tahun 2023 berada pada probabilitas suku bunga berada di 5% – 5,25% hingga bulan Maret 2023.

Dimungkinkan hingga bulan tersebut, tidak ada kenaikan suku bunga dari The Fed. Sehingga para pemilik usaha bisa lebih mempersiapkan diri sejak sekarang.

Fed Daly dan Logan kemudian mengingatkan agar pasar tidak mengintepretasikan kenaikan suku bunga yang lebih rendah sebagai pelonggaran kebijakan moneter.

Inflasi Amerika Serikat Turun, Kabar Baik Bagi Pasar Finansial

Karena situasi suku bunga yang tinggi masih akan bertahan dalam waktu yang lama.

Meski untuk saat ini belum ada peluang pemangkasan suku bunga pada September 2023 seperti yang diharapkan pelaku pasar.

Artinya, Amerika Serikat belum akan sepenuhnya merdeka dari resesi hingga akhir 2023.

Naik Turun PDB Amerika Serikat

Pada kuartal I dan II, Produk domestik bruto (PDB) Paman Sam mengalami ketidakstabilan. Namun kini mampu tumbuh 2,6% di kuartal III-2022.

Sebenarnya, ketidakstabilan PDB dalam 2 kuartal beruntun secara teknis bisa disebut resesi.

Namun, resesi ringan semacam ini mungkin tidak memberikan efek negatif.

Baca juga: 6 Karakteristik yang Wajib Diketahui Jika Ingin Investasi Obligasi

Sebab tahun 2022 pasar tenaga kerja AS masih sangat kuat, tetapi PHK besar pada akhir tahun membuat cerita yang berbeda. Amerika beresiko akan mengalami double dip recession.

Double dip recession pernah terjadi di Amerika Serikat pada 1980an. Resesi pertama terjadi pada kuartal I sampai III-1980, selanjutnya pada kuartal III-1981 dan berlangsung hingga kuartal IV-1982.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *