Waspadai Efek Domino Keruntuhan Bursa Kripto FTX

Berita185 Dilihat

Bos Binance Changpeng Zhao meminta para investor kripto waspadai efek domino keruntuhan Bursa Kripto FTX.

Jum’at 11 November 2022, FTX secara resmi menyatakan bangkrut dan sedang melakukan pengajuan ke pengadilan Amerika Serikat.

Kebangkrutan dipertegas dengan mundurnya Sam Bankman-Fried dari posisi CEO perusahaan FTX.

Faktor terbesar dari bangkrutnya FTX, yang dianggap sebagai raksasa bursa kripto, adalah krisis likuiditas dan semakin turunnya harga bitcoin dkk.

Hal tersebut diperparah dengan penyalahgunaan aset pengguna platform dan gagalnya kesepakatan akusisi dengan Binance.

Disebutkan oleh Watcher News bahwa John Ray III akan mengambil alih pucuk pimpinan FTX. Sementara Sam akan membantu di balik layar untuk urusan transisi jabatan dan pengajuan kebangkrutan.

Ini adalah kasus besar kedua yang mengagetkan, setelah keruntuhan ekosistem Terra LUNA yang menyebabkan runtuhnya pasar kripto yang bersamaan dengan crypto winter.

Skandal FTX juga membawa gelombang jual di pasar kripto karena kekhawatiran dan turunnya kepercayaan investor.

Bos Binance Peringatkan Efek Domino dari Keruntuhan FTX

Dikutip dari Watcher News, Bos Binance memperingatkan bahwa keruntuhan FTX bisa membawa efek domino ke pasar kripto.

Mengingat FTX mempunyai pengaruh dan kapitalisasi besar di pasar kripto, maka kebangkrutan FTX kemungkinan besar akan mempengaruhi pergerakan perusahaan lain dalam industri kripto.

Zhao memberikan analogi yang kuat ketika membandingkan kondisi saat ini dengan krisis keuangan di tahun 2008.

Efek domino akan diawali dari perusahaan yang dekat dengan ekosistem FTX, mereka akan terpengaruh secara negatif.

Kemudian menjalar ke ekosistem yang lebih luas, maka perusahaan investasi lain seperti Binance dan yang lainnya harus waspada, begitu Zhao mengingatkan.

Zhao yakin bahwa skandal FTX bukanlah insiden yang terisolasi dalam internal mereka, artinya ada beberapa proyek kripto di sekitarnya dapat mengalami hal serupa, bangkrut!

“Kita akan menunggu selama beberapa minggu ke depan untuk melihat situasi sebagian besar dari mereka, apakah bisa bertahan atau bangkrut juga”, ujar Zhao.

Ini akan tergantung seberapa besar krisis kepercayaan yang terjadi pada sisi investor, ini akan mempengaruhi seberapa besar efek domino yang akan terjadi.

Ikhtisar Kebangkrutan FTX

Pengajuan kebangkrutan setebal 23 halaman dibuat oleh FTX kepada pengadilan Amerika Serikat.

Dalam pengajuan tersebut, tercatat FTX memiliki lebih dari 100.000 kreditur, aset dalam kisaran USD 10 miliar hingga USD 50 miliar, serta kewajiban dalam kisaran USD 10 miliar hingga USD 50 miliar.

Waspadai Efek Domino Keruntuhan Bursa Kripto FTX

Grup FTX memohon kepada pengadilan untuk diberi kesempatan menilai situasi dan mengembangkan proses untuk memaksimalkan pemulihan bagi para pemangku kepentingan.

Ray III yang mengambil alih posisi CEO FTX mengatakan bahwa Grup FTX memiliki aset berharga yang hanya dapat dikelola secara efektif dalam proses bersama yang terorganisir.

FTX ingin tetap memastikan kepada setiap karyawan, pelanggan, kreditur, pihak kontrak, pemegang saham, investor, otoritas pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya bahwa upaya pemulihan akan dilakukan dengan ketekunan, ketelitian dan transparansi.

Valuasi FTX yang sebelumnya mencapai USD 32 miliar (sekitar Rp 501 triliun) tiba-tiba hancur dalam beberapa hari akibat likuiditas mengering.

Sebagai dampaknya, start-up pembuat permainan GameStop sedang menelaah kemitraannya dengan FTX.

Baca juga: Apa Itu Property Crash dan Inilah Cara Menghadapinya

Padahal baru September kemarin mereka bersepakat melakukan kerjasama, GameStop menjual kartu hadiah FTX di toko-toko tertentu dan sedangkan FTX mempromosikan pengecer di bursanya.

Peninjauan kembali perjanjian bisnis seperti yang terjadi dengan GameStop kemungkinan juga akan dilakukan oleh para mitra FTX lainnya. Bahkan ini akan terus berlanjut setelah pengajuan kebangkrutan FTX.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *