Mengenal BBM Sawit Yang Akan Dijual di SPBU Pada 1 Februari 2023

Bisnis407 Dilihat

Kementerian ESDM mengeluarkan inovasi baru, mari kita mengenal BBM Sawit yang akan dijual di SPBU pada 1 Februari 2023.

BBM Sawit merupakan istilah awam yang digunakan untuk menyebut program B35 dari Kementerian ESDM untuk bahan bakar minyak.

B35 artinya ada 35 persen kandungan minyak sawit mentah pada 1 liter bahan bakar, BBM Sawit rencananya akan mulai dijual di SPBU mulai 1 Februari 2023.

Hanya Untuk BBM Solar

Program B35 hanya akan diterapkan untuk BBM Solar, ini merupakan campuran biodiesel antara bahan bakar nabati yang bersumber dari kelapa sawit dengan bahan bakar diesel.

Hasil dari percampuran B35 adalah  dalam 1 liter minyak solar akan mengandung 35 persen minyak sawit dan 65 persennya solar.

Ini merupakan salah satu upaya pemerintah meningkatkan program bahan bakar biodiesel di tanah air.

B35 merupakan peningkatan dari B30 yang sebenarnya sudah ada sejak lama. Yaitu kandungan 30 persen minyak sawit mentah dan 70 persen solar.

Program B35 kemudian meningkatkan kandungan minyak sawit sebanyak 5 persen dari standar yang biasa digunakan saat ini.

Mundur 1 Bulan

 Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Dadan Kusniadi mengatakan bahwa penerapan B35 mundur 1 bulan dari rencana awal.

Penerapan B35 awalnya direncanakan pada 1 Januari 2023 namun persiapan dan koordinasi membutuhkan waktu yang agak lama dan baru diterapkan 1 Februari 2023.

Menurut surat edaran Dirjen EBTKE dengan No. 10.E/EK.05/DJE/2022, salah satu tujuan penerapan B35 ini untuk meningkatkan penyediaan energi bersih secara berkelanjutan.

Salah satu upaya mewujudkan energi bersih adalah dengan mandatori campuran biodiesel untuk BBM solar 35% atau B35 mulai 1 Februari tahun 2023.

Program B35 juga merupakan langkah preventif apabila tiba-tiba terjadi lonjakan harga minyak dunia dan juga mengurangi kuota impor solar.

Apakah B35 Aman Untuk Mesin Kendaraan?

 Pertanyaan yang seringkali muncul ketika ada jenis bahan bakar baru adalah mengenai dampak pada mesin.

Menyadari hal tersebut, Dadan menjamin penerapan B35 tidak akan berdampak negatif pada performa mesin kendaraan. B35 dijamin aman untuk mesin kendaraan solar.

Kementrian ESDM telah lebih dulu melakukan uji coba B35 dan tidak ada catatan negatif terhadap perfoma mesin kendaraan.

BioDiesel, Alternatif Energi Masa Depan

Indonesia memiliki perkebunan kelapa sawit terbesar di dunia. Jumlahnya lebih dari 700 perkebunan kelapa sawit yang dikembangkan di seluruh wilayah Indonesia.

Total luas lahan sawit sekitar 14,68 juta hektar, 40 persen dikelola oleh petani kecil dan sisanya merupakan lahan sawit perusahaan besar.

Dari total lahan tersebut, ada potensi pengembangan sawit sebesar 35 juta ton CPO, 146 juta ton TBS, dan 26,3 juta ton TBK.

Saat ini, sebagian besar hasil produksi sawit Indonesia dijual ke luar negeri dan menghasilkan devisa lebih dari 20 Miliar USD per tahun.

Pemanfaatan sawit sebagai sumber BBM dimulai pada Januari 2020 dengan implementasi B30.

Pengembangan BBM berbasis sawit ini diharapkan mampu memberikan manfaat ekonomi bagi banyak sektor.

Khususnya bagi petani atau masyarakat pengelola perkebunan kelapa sawit.

Baca juga: India Akan Geser China Sebagai Raja Manufaktur Dunia Jika Lakukan 2 Hal Ini

Beberapa manfaat dari implementasi program biodiesel berbasis sawit antara lain: penghematan devisa, penyerapan tenaga kerja (petani sawit) dan peningkatan nilai tambah CPO menjadi biodiesel.

Kemudian penggunaan sawit sebagai bahan bakar juga mampu pengurangan emisi GRS, dan meningkatkan konsumsi domestik biodiesel.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *