Tips Hemat dan Bahagia Saat Kerja di Luar Negeri

Keuangan513 Dilihat

Bagaimana carannya agar bisa berhemat namun tetap happy saat bekerja di luar negeri?

Sedang memikirkan hal yang sama? Artikel ini cocok untuk Anda yang berniat atau sedang bekerja di luar negeri.

Salah satu alasan umum yang membuat seseorang nekat bekerja di luar negeri adalah untuk memperbaiki kondisi keuangan keluarga. Namun tidak bisa di pungkiri, meski gaji yang di tawarkan jauh lebih besar dibanding di Indonesia, living cost di luar negeri juga tidak kalah tinggi. Apalagi jika ditambah gaya hidup yang terkadang sulit dikendalikan.

Inilah yang menjadi tantangan para perantau di luar negeri. Jangan sampai niat awalnya ingin menabung demi mempersiapkan kehidupan yang lebih baik malah jadi terdistraksi ya. Jadi, mulai sekarang belajarlah berhemat.

Tapi kata “hemat”, terkadang juga terkesan menakutkan bagi para tenaga kerja yang merantau keluar negeri. Karena pastinya setelah melalui proses seleksi dan administrasi yang cukup panjang, rasanya ingin segera melepaskan diri dari yang namanya batasan setelah terima gaji.

Jadi, bisa di bilang berhemat itu sepertinya merupakan sesuatu yang menyiksa. Tunggu dulu, jangan terburu-buru menilai!

Berhemat itu tidak sama dengan menderita kok. Berhemat bisa dijalani dengan lebih menyenangkan jika kita tahu caranya. Tanpa berlama-lama lagi, yuk kita bahas tips hemat dan bahagia saat kerja di luar negeri!

1. Riset Living Cost

tips hemat kerja di luar negeri Riset Living Cost
gambar : unsplash.com/ Viki Mohamad

Sebelum memustuskan untuk kerja di luar negeri, Anda wajib meriset dulu living cost (biaya hidup) rata-rata negara tujuan. Karena setiap negara memiliki living cost yang berbeda, bahkan kota atau wilayah yang ada di dalamnya.

Nah berikut adalah 8 kota dengan living cost tertinggi di dunia tahun 2022 berdasarkan riset yang dilakukan oleh Economist Intelligence Unit (EIU) yang berjudul Worldwide Cost of Living (WCOL). Sebagai info, indeks WCOL di bawah ini di buat berdasarkan beberapa indikator, yakni harga barang konsumsi, bahan makanan, restoran, transportasi, dan juga utilitasnya.

Coba cek, apakah ada kota dan negara tujuan tempat Anda bekerja nanti?

NoNegaraIndeks WCLO
1Newyork (AS)100
2Singapura (Singapura)100
3Tel Aviv (Israel)99
4Los Angeles (AS)98
5Hong Kong (Hong Kong)98
6Zurich (Swiss)94
7Jenewa (Swiss)91
8San Fransisco (AS)85

Dengan mengetahui living cost rata-rata di negara tujuan kita bisa menghitung lebih awal apakah gaji yang di terima nanti bisa cukup menjanjikan?

Jadi, apakah Anda sudah tahu berapa estimasi living cost di wilayah tempat Anda bekerja? Jika tahap ini sudah Anda lewati, kita lanjut ke tips yang kedua ya.

2. Membuat Bugdeting dan Catatan Bulanan

Meski kita sudah tahu living cost rata-rata, ini bukan berarti keuangan kita sudah amann. Karena kondisi keuangan yang sesungguhnya akan di tentukan oleh gaya hidup.

Nah, budgeting dan catatan keuangan bulanan adalah dasar dari semuanya!

Tanpa budgeting, kita akan sulit mengontrol pengeluaran. Tanpa catatan keuangan kita juga sulit mengevaluasi efisiensi pengeluaran selama ini. Jangankan untuk menabung, kita saja tidak tahu kemana uang kita mengalir!

Jangan sampai seperti itu ya.

Jadi jika belum memiliki budget bulanan, Anda bisa mulai dengan mencatat setiap pengeluaran menggunakan aplikasi gratis. Mulai dari biaya tempat tinggal, listrik, internet, air, makan dan sebagainya.

Dari sana Anda akan bisa menggolongkan manakah kebutuhan tetap (biayanya relatif tetap) dan mana kebutuhan yang sifatnya floating (biayanya relatif bisa berubah).

Jika sudah tahu, hal ini bisa di evaluasi kembali apakah pengeluaran tersebut sudah cocok untuk kesehatan keuangan Anda?

Financial planner menganjurkan agar kita bisa menempatkan maksimal 50% gaji untuk pos living, minimal 30% untuk pos saving & investing, serta 20% untuk pos playing (gaya hidup).

Jika ternyata belum, Anda bisa mulai mengatur mana saja kebutuhan yang sebenarnya bisa di kurangi.

Jadi Anda tidak perlu mengurangi setiap budget selama ini. Untuk efektivitas berhemat, disarankan untuk mengurasi biaya yang besar seperti biaya tempat tinggal atau biaya yang fleksibel seperti budget makan.

Membiasakan diri untuk disiplin dengan budget dan mencatat keuangan memang tidak mudah terutama di awal-awal. Tapi anggap saja kalau ini adalah sebuah misi yang harus Anda tuntaskan dalam sebuah game.

Baca juga, Cara Mencatat Keuangan Pribadi agar Kondisi Keuangan Terjaga

3. Cari Hunian yang Sederhana dan Nyaman

Siapa sih yang tidak ingin tinggal di tempat yang nyaman dan indah?

Tapi sebenarnya kenyamana dan keindahan tidak harus mahal.

Hal pertama yang harus kita pastikan untuk hidup nyaman adalah keamanan lingkungan tempat kita. Bukan kemewahannya.

Selanjutnya kita perlu tahu bagaimana cara mendekorasi dan merawat ruangan dengan tepat, kita bisa kok tinggal di tempat sederhana yang nyaman dan juga estetik.

Ingat, bahwa living cost terbesar salah satunya berasal dari biaya tempat tinggal. Selain harganya yang jauh lebih mahal di banding di Indonesia, biasanya ada juga hunian di luar negeri yang mengharuskan kita membayar biaya maintanance.

Maka jika ingin keuangan tetap sehat dan bisa menabung lebih banyak saat kerja di luar negeri, carilah hunian sederhana yang nyaman namun masih sesuai kemampuan.

Dengan rajin membersihkan ruangan dan membeli perabotan sederhana yang fungsional kita tetap bisa beristirahat dengan nyaman selepas bekerja.

4. Masak Sendiri

Cara hemat dan berbahagia saat kerja di luar negeri lainnya adalah dengan masak sendiri.

Membeli makanan diluar memang praktis, namun memasak makanan sendiri bisa memangkas biaya konsumsi hingga 2-3 kali lipat!

Selain itu, memasak bisa juga kita jadikan sarana refreshing. Kita bisa menyiapkan makanan Indonesia mungkin kita rindukan atau bereksperimen dengan resep baru yang belum pernah kita coba. Sambil memasak, kita bisa memutar musik favorit, mendengarkan podcast atau videocall dengan keluarga/sahabat.

Hal ini bisa menjadi semacam distraksi positif di tengah padatnya rutinitas dan tekanan kerja di kantor.

Agar tidak terlalu menyita waktu, kita bisa memberikan timer saat memasak terutama di hari kerja. Atau memasak di malam hari setelah pulang kerja dan beristirahat sejenak.

5. Membeli Pakaian dan Peralatan Rumah Tangga dengan Trik

Membeli Pakaian dan Peralatan Rumah Tangga dengan Trik
gambar : unsplash.com/ Robinson Greig

Saat berada di luar negeri dalam jangka waktu yang cukup panjang, kita pasti butuh membeli pakaian ataupun peralatan rumah tangga.

Agar bisa lebih hemat, coba cari semacam car boot sale atau charity shop (toko amal) untuk hunting barang. Biasanya mereka memberikan harga yang murah.

Selain itu Anda bisa membeli di thift shop atau membeli pakaian lebih awal sebelum musimnya.

Misalnya membeli pakaian-pakaian musim dingin di musim panas. Toko akan memberikan diskon besar karena barang yang di jual adalah sisa stok musim dingin tahun-tahun sebelumnya.

6. Siapkan Budget Untuk Kesehatan

Tips ke enam agar bisa hemat dan tetap bahagia saat kerja di luar negeri adalah dengan menyiapkan budget untuk kesehatan. Kenapa?

Karena kesehatan adalah prioritas utama. Kita memerlukan fisik yang sehat dan kuat untuk bekerja dengan maksimal. Oleh karena itu, Anda wajib menyiapkan budget khusus untuk kesehatan (jika tidak di sediakan perusahaan).

Misalnya budget untuk pergi ke gym secara rutin, membeli peralatan olah raga di rumah, membeli vitamin dan lain sebagainya. Intinya budget ini digunakan untuk menjaga kebugaran Anda secara baik fisik dan jiwa.

7. Cari Ide Hangout dan Refreshing yang Murah

Saat di Indonesia, Anda mungkin memiliki agenda hangout dan refreshing. Hal yang sama juga tetap perlu Anda lakukan saat kerja di luar negeri. Karena hal ini bisa membnatu kita menjaga kesehatan mental.

Hangout dan refreshing tidak perlu selalu mahal kok.

KIa bisa mencari alternatif hangout dan refreshing hemat. Misalnya menonton netflix sambil masak makanan favorit di rumah, mencari public space yang bisa di akses gratis atau tiket yang murah, atau sesekali ngopi di cafe bersama teman atau pasangan.

8. Cari Income Tambahan di Waktu Luang

Jika masih punya waktu luang, tidak ada salahnya untuk memaksimalkan waktu yang Anda miliki dengan mencari income tambahan.

Namun sebelum melakukan ini sebaiknya Anda memperhatikan kontrak dan peraturan kerja di negara setempat. Pastikan pekerjaan tambahan yang Anda lakukan tidak melanggar apapun sehingga posisi Anda tetap aman. Selain itu perhatikan syarat untuk melakukan usaha tambahan (jika ada).

Anda bisa mencari income tambahan misalnya dengan membuka kuliner Indonesia disana, bisa juga buka jastip, part-time sebagai translator.

Atau jika Anda minat dalam pembuatan content creative Anda bisa menjadi content creator Indonesia yang tinggal di luar negeri. Content semacam ini cukup banyak peminatnya loh!

Baca juga, Mau Makin Kaya di Luar Negeri? Ini 7 Ide Bisnis Sampingan Untuk TKI

9. Pilih Circle Pertemanan yang Positif

Pilih Circle Pertemanan yang Positif
gambar : unsplash.com/ Duy Pham

Ada yang bilang kalau kita tidak boleh pilih-pilih dalam bergaul. Saya kurang sepakat dengan hal ini. Karena bagaimana pun lingkungan pertemanan akan berefek pada kehidupan kita, baik secara karir, kehidupan pribadi maupun keuangan.

Misalnya kita terlalu banyak bergaul dengan orang-orang yang pesimis dan hanya suka mengeluh. Atau banyak bergaul dengan orang-orang yang hobinya shopping dan senang-senang saja.

Percaya atau tidak, tanpa sadar lama-lama kita akan terbawa seperti mereka.

Dilingkungan asing seperti halnya luar negeri, kita mungkin akan cenderung mencari orang-orang Indonesia sesama perantau. Hal ini sah-sah saja, tapi jangan sampai kita melupakan realitas dan prinsip pertemanan diatas.

Oleh dari itu, sebisa mungkin bergaulah dengan orang yang memiliki growth mindset dan gaya hidup sederhana. Lalu bagaimana jika kita masih ada di lingkungan yang kurang memberikan dampak positif kepada kita?

Sedikit demi sedikit keluar dari lingkungan tersebut dan cari orang-orang yang bisa membantu kita berkembang menjadi lebih baik. Bukannya membuang teman lama, tapi cobalah untuk menghabiskan lebih banyak waktu bersama mereka.

Jika salah satu mereka tertarik untuk bergabung, Anda pun lebih memungkinkan untuk memberikan pengaruh positif untuknya.

Penutup

Nah itulah 9 tips yang bisa saya bagikan kali ini. Ternyata dengan berhemat kita bukan hanya bisa memastikan kesehatan keuangan kita sendiri, tapi juga tetap bisa berbahagia bahkan karena hal sederhana.

Semoga artikel ini bermanfaat untuk Anda yang berencana atau sedang kerja di luar negeri. Sukses selalu untuk Anda!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *