Top 10 Saham Paling Naik Selama 2022

Berita270 Dilihat

Ini dia Stock Rekap 2022, top 10 saham paling naik selama 2022 yang bisa jadi acuan investasi Anda pada 2023.

Rekap top 10 ini terhitung sejak 1 Januari hingga 30 Desember 2022.

Bloomberg merangkum 10 emiten yang mengalami peningkatan harga saham secara signifikan sepanjang 2022.

1. PT Adaro Minerals Indonesia Tbk.

Mempunyai kode emiten ADMR, PT Adaro mencatatkan diri sebagai emiten paling cuan selama 2022.

 Aktivitas PT. Adaro di pasar modal sepanjang tahun 2022 bertumbuh secara positif.

Jika menilik dari kinerja IHSG atau Indeks Harga Saham Gabungan PT Adaro yang telah mencapai level 6.850,62 pada penutupan pasar akhir tahun 2022.

Jika membandingkannya dengan akhir tahun 2021, ada kenaikan 4,09 persen.

Pertumbuhan IHSG PT Adaro juga sempat menembus rekor baru pada 13 September 2022, yakni pada level 7.318,016.

Padahal PT Adaro baru hampir genap satu tahun melantai di bursa, yaitu pada 6 Januari 2022 dengan harga Rp 100 per lembar saham.

Saat ini harga emiten PT Adaro berada pada level Rp 1.695 per lembar, naik 1.595 persen dari awal melantai.

2. PT Bayan Resources Tbk. (BYAN)

Sebagai perusahaan yang dimiliki oleh Low Tuck Kwong, jajaran 10 orang paling kaya di Indonesia, tidak aneh jika BYAN bisa mencatatkan kenaikan harga emiten yang tinggi.

Ada peningkatan saham sebesar 774,36 persen selama tahun 2022, saat ini emiten BYAN menuju level Rp21.000 per unit saham.

3. PT Pratama Abadi Nusa Industri Tbk. (PANI)

Perusahaan yang bergerak pada industri kemasan berbahan logam menempati posisi ke-3 dengan catatan kenaikan harga saham sebesar 675,16 persen pada level Rp950 per unit saham.

PANI juga merupakan emiten yang paling banyak meraup dana rights issue. Ada Rp6,56 triliun yang PANI dapatkan pada momen rights issue.

PANI juga mempunyai bisnis cold storage dan pengemasan ikan melalui anak perusahaannya.

4. PT Rukun Raharja Tbk. (RAJA)

Bergerak pada pengelolaan gas alam, RAJA mencatatkan pertumbuhan harga saham mencapai 485,86 persen ke posisi Rp1.045 per saham.

Mungkin tidak banyak orang tahu bahwa sebagian saham RAJA dimiliki oleh Happy Hapsoro, suami Puan Maharani.

Dalam beberapa tahun terakhir, Happy memang sedang fokus pada investasi dalam energi alternatif seperti basis compressed natural gas (CNG), water treatment plant, dan LPG Facility Terminal.

5. PT RMK Energy Tbk. (RMKE)

PT RMK Energy Tbk merupakan perusahaan pertambangan batu bara. Naiknya permintaan batu bara turut mengerek kinerja saham dengan baik.

Selama tahun 2022, harga saham RMKE meningkat 323,42 persen ke posisi Rp940 per saham.

Pada 2023, anak usaha RMKE bekerjasama dengan PTBA mengejar target 2,5 juta ton batu bara.

6. PT Bangun Karya Perkasa Jaya Tbk. (KRYA)

KRYA merupakan perusahaan kontraktor umum dan baja, selama 2022 berhasil menduduki peringkat ke-6 saham paling untung.

KRYA mengalami pertumbuhan sebesar 308 persen ke posisi Rp 510 per lembar saham. KRYA juga tercatat pernah menjadi emiten dengan IPO tercuan.

Penawaran perdana KRYA saat itu mematok harga Rp125 per lembar.

7. PT Golden Eagle Energy Tbk. (SMMT)

Emiten paling cuan berikutnya adalah SMMT yang bergerak pada bidang pertambangan batu bara.

Selama 2022, SMMT mengalami kenaikan 253,02 persen ke posisi Rp650 per lembar saham.

SMMT juga baru saja membagikan dividen pada 13 Desember lalu, yaitu sebesar Rp15 per lembar dengan total senilai Rp47,25 miliar.

8. PT Singaraja Putra Tbk. (SINI)

SINI merupakan perusahaan penyedia jasa akomodasi dan penginapan.

Selama tahun 2022, SINI mencatatkan kinerja yang baik dengan kenaikan harga saham sebesar 228,87 persen menuju level Rp1.105 per unit saham.

9. PT SLJ Global Tbk. (SULI)

PT SLJ Global Tbk bergerak pada usaha pengelolaan kayu, selama tahun 2022 berhasil membukukan kenaikan harga saham sebesar 218 persen ke Rp159 per unit saham.

Baca juga: Pengumuman! BEI Kembalikan Jam Perdagangan Bursa Seperti Sebelum Pandemi

10. PT Astrindo Nusantara Infrastructure Tbk. (BIPI)

BIPI menduduki posisi ke 10 dengan harga saham Rp165 per lembar saham, ada peningkatan 230 persen selama 2022.

Peningkatan ini didorong oleh aksi korporasi yang aktraktif berupa akuisisi PT Mining Limited yang memiliki konsesi tambang batu bara berkualitas tinggi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *