Salah satu menu andalannya adalah sate merah. Sate ayam berwarna merah ini memiliki rasa gurih, pedas, dan khas yang tak tertandingi. Harganya terjangkau, sekitar Rp 20 ribu, sehingga banyak wisatawan terus berdatangan untuk mencicipi Sate Ratu.
Selain itu, ada juga menu yang terkenal, yaitu sate lilit basah yang tak kalah lezat. Sate lilit basah sajiannya spesial karena tanpa tusukan dan berkuah yang bumbunya medok. Kemudian, sate tersebut di kukus dan di panaskan dengan mentega. Ada juga ceker, yaitu ceker tugel. Rasanya gurih, pedas, dan mirip dengan bumbu rica-rica.
Awal Mula Berdiri
Warung Sate Ratu di dirikan oleh Fabian Budi Seputro pada bulan Maret 2016. Pada awalnya, warung ini memiliki konsep angkringan premium yang di beri nama Angkringan Ratu.
BACA JUGA: 11 Cara Transfer BRI ke BNI Lewat ATM Terbaru
Berbeda dari angkringan lainnya, angkringan ini di rancang untuk menargetkan pasar wisatawan asing. Angkringan Ratu sendiri mulai beroperasi pada bulan Juli 2015. Semangat Budi adalah ingin memulai bisnis sebagai pengusaha dengan target pasar asing.
Angkringan Ratu awalnya adalah sebuah tenda makan di jalan Solo yang menjual berbagai jenis sate, dan di sinilah bisnis Budi Seputro di mulai.
Salah satu kunci kesuksesan Sate Ratu yang menarik banyak wisatawan adalah kesegaran menu-menu yang selalu di sajikan. Hal ini menjaga kualitas dan cita rasa yang konsisten. Hingga bulan April 2019, Warung Sate Ratu telah menerima tamu dari 72 negara, termasuk Jepang, China, Korea, Singapura, Aruba, Arab Saudi, Maroko, hingga Tanzania.
Tidak mengherankan bahwa sate ini telah meraih banyak penghargaan, termasuk “Certificate of Excellence” dari Trip Advisor pada tahun 2017 dan 2018.
BACA JUGA: Inilah Cara Mengetahui ATM BRI Terdekat Dari Lokasi Saya
