Kerajaan bisnis milik Raffi Ahmad dan Nagita Slavina RANS Entertainment segera IPO, sahamnya juga dimiliki EMTEK dan anak presiden.
Dalam Youtube Noice, Raffi belum memberikan kepastian tanggal IPO, namun dia memastikan bahwa itu akan dilakukan pada 2023.
Bahkan Raffi Ahmad dengan percaya diri mengatakan bahwa menjelang pelaksanaan IPO, valuasi RANS telah mencapai Rp 3 triliun.
Menurut Jono Syafei, Analis Henan Putihrai Sekuritas, IPO RANS Entertainment mampu menarik animo masyarakat luas.
Karena mereka dikenal dengan ekosistem digital entertainment yang hari ini diikuti lebih dari 24 juta penonton.
Selain basis penggemar yang menjanjikan, RANS Entertainment juga mempunyai partner strategis di bidang teknologi sekaligus pemilik saham, grup PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK).
Tentu PT EMTEK sudah malang melintang di dunia bisnis dan bursa sehingga mampu menjadi penasehat yang tepat untuk menentukan waktu IPO.
Mengingat saat ini sentimen terhadap sektor teknologi digital sedang kurang baik, jadi pelaksanaan IPO harus melihat momentum yang tepat.
Profil RANS Entertainment
Bagi kawan – kawan yang belum tahu, RANS Entertainment merupakan perusahaan digital entertainment yang digagas tahun 2017 oleh Raffi Ahmad dan Nagita Slavina.
Dalam perjalanannya, RANS Entertainment mengembangkan beberapa bidang bisnis seperti media hiburan di platform media sosial, agensi digital, event offline.
Kemudian ada juga pengembangan komunitas, serta kerja sama branding dengan berbagai kalangan.
Ragam model bisnis tersebut bahkan mampu menyerap lebih dari 200 karyawan, sehingga membuat beberapa pihak tertarik untuk bermitra dengan RANS Entertainment.
Sebut saja PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) melalui PT Indonesia Entertainment Group (IEG) yang bermitra dengan RANS Entertainment sejak 26 Oktober 2021 lalu.
RANS juga bekerja sama dengan PT Mahaka Radio Integra (MARI) dengan berinvestasi pada aplikasi konten audio Noice pada Februari 2022 dengan nilai Rp 35,75 miliar.
Perkembangan RANS Entertainment juga membuat anak presiden kepincut.
Tercatatat sejak tahun 2021 Kaesang Pangarep menjadi komisaris RANS Entertainment, dan posisi Executive Chairman dipegang oleh Sutanto Hartono dari PT EMTEK.
Sedangkan CEO dijabat oleh Nagita Slavina dan Raffi Ahmad tercatat sebagai founder atau pendiri.
Sahamnya Dimiliki Para Konglomerat
Berdasarkan dokumen perubahan anggaran dasar perseroan per Januari 2022, sejumlah nama konglomerat tercatat sebagai pemilik saham RANS Entertainment.
Dalam anggaran dasar RANS Entertainment, ada total saham yang disetor dan ditempatkan sebanyak 40.337 lembar saham.
Raffi Ahmad masih menjadi pemilik saham mayoritas, yaitu memiliki 31.350 lembar saham dan Nagita hanya memiliki 499 lembar saham.
Selanjutnya ada 2 perusahaan pemegang saham, yaitu PT Indonesia Entertainmen Grup dengan 3.646 lembar saham dan PT Ekonomi Baru Investasi Teknologi sebanyak 307 lembar saham.
Beberapa nama konglomerat yang tercatat dalam dokumen anggaran rumah tangga sebagai pemilik saham antara lain.
- Mochamad Roofi Ardianto Koesuma dengan kepemilikan 6 lembar saham.
- Dony Oskaria, bos holding BUMN Pariwisata InJourney sebanyak 2.763 lembar saham
- Sutanto Hartono, PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK), memiliki 576 lembar saham
- Kaesang Pangarep memiliki 461 lembar saham
- Hikmat Janika dengan kepemilikan 345 lembar saham
Kata Pengamat, RANS Harus Belajar Dari GoTo dan Shopee
Reza Priyambada, Sekjen Asosiasi Analis Indonesia, mewanti-wanti tentang keberlanjutan perusahaan RANS di masa depan.
RANS perlu belajar dari perusahaan rintisan seperti Gojek, Grab, Shopee, yang semula optimistis mampu menguasai pasar dan mendapat animo besar.
Namun seiring perjalanan waktu, mereka kehabisan bahan bakar dan terpaksa melakukan PHK terhadap karyawan.
RANS harus lebih inovatif untuk menjaga sustainability agar bisa bertahan dari tahun ke tahun.
Baca juga: Strategi Bisnis Mixue Dominasi Franchise F&B
Salah satu yang menonjol dari RANS saat ini adalah pertunjukan One Man Show alias mengandalkan popularitas Raffi Ahmad.
Hal ini harus segera dihindari dengan menemukan aneka inovasi dan eksplorasi hal – hal baru.
Menghadirkan atau bahkan mencetak bintang hiburan baru sebagai alternatif adalah solusi yang bisa dilakukan.
