Perusahaan Tambang (BYAN) Bayan Resources Bagikan Dividen Interim Rp 15,58 Triliun

Berita313 Dilihat

Setelah kemarin Low Tuck Kwong masuk dalam jajaran 10 orang terkaya Indonesia 2022, kini dia melalui perusahaan tambang (BYAN) Bayan Resources bagikan dividen interim Rp 15,58 triliun.

Memang orang kaya yang dermawan ya ges ya…

Ada total dividen interim USD 1 Miliar yang akan dibagikan emiten batu bara Low Tuck Kwong PT Bayan Resources Tbk. (BYAN) untuk tahun buku 2022.

Tercatat pada sistem keterbukaan informasi perusahaan untuk periode tahun buku 2022, direksi Perseroan memutuskan akan membagikan dividen interim sebesar Rp15,58 triliun.

Jika dirinci, setiap lembar saham akan mendapatkan dividen sebesar Rp 450. Tentu Anda harus memegang puluhan ribu lembar saham agar dividennya terasa cukup besar.

Menurut keputusan direksi yang telah disetujui dewan komisaris, proses pembagian dividen interim akan dimulai pada tanggal 7 Desember 2022 dan berjalan hingga 1 bulan ke depan.

Pembagian cum dividen untuk pasar reguler dan negosiasi pada 19 Desember 2022.

Kemudian untuk pembagian ex dividen di pasar reguler dan negosiasi dilakukan pada 20 Desember 2022

Selanjutna, untuk cum dividen pada pasar tunai dilakukan pada 21 Desember 2022 dan ex dividen di pasar tunai adalah pada 22 Desember 2022.

Bayan akan mengkonfirmasi daftar pemegang saham yang berhak atas dividen atau recording date akan dilakukan paling lambat pada 21 Desember 2022.

Jika semua proses sudah terlampaui, maka tahap terakhir adalah pembayaran dividen interim tahun Buku 2022 dijadwalkan pada 5 Januari 2023.

Pembagian dividen interim ini berdasarkan kinerja positif keuangan pada kuartal III tahun 2022 atau per 30 September 2022 kemarin.

BYAN mencatatkan kinerja keuangan positif dengan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar USD 1,62 miliar pada kuartal III/2022.

BYAN juga mempunyai cadangan berupa saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya tercatat sebesar USD 2,26 miliar dan total ekuitas USD 2,45 miliar.

Untuk mencatatkan kinerja keuangan positif, BYAN menargetkan pendapatan sebesar USD 3,2 miliar sampai USD 3,4 miliar pada tahun 2022.

Pendapatan tersebut bisa didapatkan apabila volume produksi dan penjualan batu bara mencapai 37 juta sampai 39 juta metrik ton (MT) dalam satu tahun.

Energi Terbarukan Sebagai Jalan Efisiensi

Salah satu upaya BYAN untuk meningkatkan pendapatan adalah melalui efisiensi energi.

BYAN sedang mencanangkan pengurangan energi fosil untuk kegiatan operasional perusahaan.

Hal ini dilakukan sebagai afirmasi terhadap kebijakan pemerintah yang tengah mendorong pemanfaatkan energi baru terbarukan (EBT) di berbagai sektor.

Tidak terkecuali untuk terhadap perusahaan tambang di dalam negeri.

Ery Wibowo selaku Direktur Bayan Resources mengatakan bahwa untuk mengurangi penggunaan energi fosil, pihak BYAN telah melakukan pengadaan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS).

PLTS akan menjadi sumber utama kedua setelah genset solar dalam operasional pertambangan.

Namun hal ini masih belum bisa dilakukan pada beberapa lokasi tambang di remote area.

Implementasi solar panel secara bertahap dilakukan di lokasi kantor administrasi, mess karyawan, dan lokasi tambang yang berukuran besar.

Baca juga: Forbes Rilis daftar 10 orang terkaya Indonesia 2022

Karena solar panel biasanya ini masih belum menggunakan baterai, jadi hanya bisa sampai 8 jam selama matahari bersinar.

Sehingga perlu dilakukan kombinasi hibrid dengan genset yang akan menyala pada malam hari.

Pengembangan energi terbarukan akan lebih mudah bagi BYAN karena bos besar Low Tuck Kwong juga memiliki perusahaan energi terbarukan di Singapura.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *