Bisa Cair Rp 1 Triliun Per Hari, Digitalisasi KUR dengan BRISPOT 2023

Berita, Bisnis531 Dilihat

Sebagai salah satu Bank terbesar yang menyalurkan KUR dari tahun ke tahun, akhirnya BRI meluncurkan BRISPOT sebagai upaya digitalisasi kredit.

Bank BRI telah berkomitmen untuk turut serta menyalurkan KUR dengan tepat dan juga berkualitas agar bisa mengantarkan UMKM Indonesia naik kelas ke level yang lebih tinggi.

Seperti yang telah kita ketahui bersama, bahwa kemajuan teknologi digital memberikan dampak luar biasa pada berbagai aspek kehidupan. Hal ini mendorong siapa saja untuk bisa beradaptasi dengan perubahan yang ada, termasuk UMKM.

Membawa UMKM ke Era Digital

Pemerintah bersama-sama dengan Bank BRI dan berbagai lembaga keuangan lainnya telah sepakat untuk mendorong UMKM ke era digital. Artinya, UMKM akan di bawa menuju perubahan, dari yang awalnya berada di ekosistem konvensional ke arah digital.

Hal ini tentu saja di lakukan dengan tujuan untuk meningkatkan efektifitas dan efesiensi bisnis serta operasional UMKM sendiri. Atau kita sebut sebagai digitalisasi.

Sebenarnya, digitalisasi UMKM sudah dimulai sejak beberapa tahun belakangan. Salah satunya dengan mendorong agar UMKM yang hendak menjadi peserta KUR untuk terjun di e-commerce.

Nah kali ini sebafai wujud digitaliasasi lainnya khusus dalam hal perkreditan, BRI meluncurkan BRISPOT. Apa itu BRISPOT? Mari mengenal BRISPOT lebih jauh!

Baca juga, Memanfaatkan Teknologi untuk Membangun Bisnis di Era Digital

BRISPOT Memberi Dampak Positif

BRISPOT adalah sebuah platform online dalam bentuk web khusus untuk para tenaga pemasar mikro BRI (Mantri BRI) yang nantinya digunakan untuk memproses kredit mikro.

Dengan adanya BRISPOT, proses pengajuan sampai dengan pencairan kredit di BRI bisa lebih sederhana.

“Melalui BRISPOT, BRI dapat terus memperbarui operating model end to end tenaga pemasa, yang berdampak terhadap produktivitas 27.000 mantri BRI.

Berkat keberadaan BRISPOT, BRI saat ini mampu mencairkan KUR sebesar Rp 1 trliun per harinya”, Ungkap Supari, Direktur Bisnis Mikro Bank BRI pada wawancara resmi pada Selasa 7 Maret 2023.

Menurut Supari, digitalisasi ini akan memberikan dampak positif terhadap penyaluran KUR BRI. BRI bukan hanya fokus dalam penyaluran, tapi juga sudah menyiapkan strategi agar kualitas KUR yang di salurkan tetap terjaga.

Strategi BRI Untuk Menyalurkan KUR Berkualitas

Apa saja yang sudah dilakukan BRI?

Pertama, BRI sudah melakukan optimalisasi success rate restruk. Kemudian secara berkala melakukan monitoring penyaluran KUR, dan memanfaatkan data analytic agar proses credit underwriting semakin kuat.

Direktur Bisnis Mikro tersebut juga menegaskan, “Selain menyalurkan KUR, BRI berkomitmen akan terus berperan aktif membantu pemerintah dalam meningkatkan kapasitas dan kapabilitas usaha mikro Indonesia melalui financial literacy, social economic empowerment, digital penetration dan penyaluran program-program Pemerintah.”

Supari menjelaskan, bahwa semua upaya tersebut di lakukan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi grass root serta ketersediaan lapangan kerja di Indonesia.

Seperti yang kita tahu, BRI baru saja membuka kembali KUR pada tanggal 6 Maret kemarin. Dimana alokasinya mencapai Rp 450 Triliun. Dengan berbagai tantangan yang ada, Supari juga mengharapkan agar para pelaku UMKM atau debitur bisa kooperatif.

Baca juga, Sah! KUR BRI 2023 Resmi Dibuka 6 Maret

Tahap Pencairan KUR BRI

Pada tahun 2022 lalu BRI berhasil menyalurkan dana KUR dengan total Rp 252,38 triliun kepada 6,5 juta debitur. Mayoritas debitur pada waktu itu berada di sektor produksi.

Selain itu, BRI juga bisa di katakan cukup berhasil menjaga kualitas penyaluran KUR. Hal ini bisa dilihat dari angka NPL (Not Performing Loan) nya yang hanya sekitar 0,83% per Desember 2022.

Nah tahun 2023 ini, dengan total dana sebesar Rp 270 trilun, pencairan KUR BRI akan di bagi dalam beberapa tahap. Tahap pertama KUR BRI yang mulai cair pada bulan Maret 2023, totalnya sebesar Rp 12 triliun.

Selain Direktur Usaha Mikro BRI, Iskandar selaku Tim Ahli Menko Perekonomian juga angkat suara. “Semua bank penyalur (KUR) kini sudah bisa menyalurkan. Targetnya sesuai Permenko, adalah UMKM yang poduktif”, ungkapnya.

Iskandar juga menambahkan, bahwa tahapan pembiayaan UMKM harapannya bisa mendorong usaha ultra mikro naik kelas, lalu mendapat KLUR super mikro. Kemudian naik kelas lagi menjadi KUR mikro dan menjadi debitur KUR kecil.

Ketika usaha sudah masuk ke dalam kategori usaha kecil dan naik kelas lagi maka tidak akan memerlukan KUR untuk menopang permodalan.

Penutup

Nah itulah kabar mengenai upaya digitalisai UMKM khususnya berkenaan dengan penyaluran KUR yang di lakukan oleh BRI. Ternyata penyaluran KUR cukup kompleks dan memiliki tantangannya tersendiri agar penyaluran KUR tetap terjaga kualitasnya.

Dengan adanya BRISPOT ini, kita doakan mudah-mudahan penyaluran KUR bisa di lakukan lebih efektif dan efisien.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *