Apa Sih Itu Waralaba? Pengertian, Jenis dan Konsep Bisnis

Bisnis837 Dilihat

Dari banyaknya bisnis yang dikenal masyarakat, waralaba menjadi salah satu yang populer. Apa sih itu waralaba? pengertian jenis dan konsep bisnisnya akan kita pelajari pada artikel ini.

Mengenai apa sih itu waralaba sebenarnya dan kenapa begitu banyak digemari calon-calon pebisnis terutama yang pemula? Pertanyaan-pertanyaan seperti ini memang kadang terlontar dari mereka yang hendak memulai bisnis.

Bukan tanpa alasan kenapa banyak muncul pertanyaan mengenai apa sih itu waralaba, termasuk bagaimana konsep bisnis, dan perhitungan keuntungan sangat dibutuhkan.

Karena di masa pandemi Covid-19 saat ini, setiap orang tentu lebih waspada dalam menggunakan uang mereka dalam hal bisnis.

Apalagi Indonesia terancam mengalami resesi ekonomi, membuat mereka yang hendak memulai bisnis baru harus benar-benar berpikir secara matang sebelum memulai. Termasuk yang ingin berbisnis tapi tak perlu repot-repot membangun brand? Maka sudah pasti waralaba bisa jadi pilihan terbaik.

Baca juga: 15 Cara Daftar Mitra Bukalapak: Syarat dan Keuntungan

Nah, supaya Anda semakin tertarik dan paham mengenai apa sih itu waralaba, berikut ini akan kami ulas secara lengkap sebagai pertimbangan.

Pengertian Apa Itu Waralaba

Agar tahu secara tepat apa itu waralaba, Anda harus tahu jika istilah ini terdiri dari dua kata berbeda yakni wara (lebih) dan laba (keuntungan). Dalam bahasa asing, waralaba disebut Franchaising (bahasa Inggris) dan franchise (bahasa Prancis)yang bermakna hak atau kebebasan.

Sehingga jika diartikan secara utuh apa itu waralaba, bisa dianggap sebagai hak-hak untuk menjual sebuah produk, jasa atau layanan. Namun dalam kegiatan ekonomi, waralaba dianggap sebagai sebuah hubungan kerja yang dilandasi kontrak atau perjanjian antara si pemilik (franchisor) dan penerima (franchisee).

Dalam PP No.42 Tahun 2007 dijelaskan bahwa waralaba merupakan hak khusus yang dimiliki oleh perseorangan atau badan usaha terhadap sistem bisnis dengan ciri khas usaha, dalam rangka memasarkan barang atau jasa yang telah terbukti berhasil. Sehingga dapat dimanfaatkan dan atau digunakan oleh kedua belah pihak berdasarkan kontrak waralaba.

Tak heran kalau akhirnya Asosiasi Franchise Indonesia (AFI) menyimpulkan jika waralaba merupakan sistem pendistribusian barang atau jasa kepada pelanggan akhir. Dimana pihak pengwaralaba (franchisor) memberikan hak kepada pewaralaba (franchisee) baik perorangan atau perusahaan, untuk melaksanakan bisnis dengan merk, nama, sistem, prosedur dan cara yang sudah sesuai kontrak dalam jangka waktu dan area tertentu.

Baca juga: 30 Syarat dan Cara Menjadi Agen JNE: Biaya Daftar dan Modal Awal

Jenis-Jenis Waralaba di Indonesia

apa itu waralaba © Shutterstock
apa itu waralaba © Shutterstock

Meskipun saat ini waralaba sangat populer sebagai pilihan bisnis terutama di kalangan pemula, konsep bisnis ini rupanya sudah dikenal di Indonesia sejak tahun 1950-an. Bisnis waralaba dimulai dengan munculnya dealer-dealer kendaraan bermotor lewat proses pembelian lisensi.

Dua dekade kemudian sekitar 1970-an, dikenal sistem pembelian lisensi plus dimana pewaralaba bukan cuma sekadar penyalur, tapi juga berhak melakukan produksi. Hal inilah yang membuat bisnis waralaba semakin berkembang pesat, terutama di bidang restoran fastfood. Waralaba di Indonesia pun akhirnya mempunyai jenis beragam.

Jenis-Jenis Waralaba Berdasarkan Kriteria yang Ditawarkan

  • Waralaba Produk: Waralaba jenis ini menjual produk dalam bentuk barang entah makanan atau pakaian, seperti Mcdonald’s, KFC, Kebab Turki Baba Rafi, Kopi Kenangan, Janji Jiwa, Miniso
  • Waralaba Jasa: Waralaba jenis ini menjual produk dalam bentuk layanan jasa. Contohnya seperti LP3i, Melia Laundry, Mom n Jo Spa
  • Waralaba Gabungan: Seperti namanya, waralaba jenis ini bukan hanya sekadar menjual barang, tapi juga menawarkan layanan jasa. Contoh waralaba gabungan seperti Martha Tilaar Salon Day Spa yang selain menyediakan layanan jasa spa, juga menjual produk-produk kecantikan milik Martha Tilaar

Jenis-Jenis Waralaba Berdasarkan Negara Asal

  • Waralaba Mancanegara: Dari namanya Anda tentu bisa menyimpulkan jika waralaba jenis ini memang merupakan bisnis yang berasal dari luar negeri. Meskipun harga waralabanya cukup mahal, banyak orang memilih lantaran merk sudah mendunia. Beberapa contoh waralaba jenis ini seperti Mcdonald’s , Baskin Robbins, 7-Eleven, Starbucks, Ace Hardware
  • Waralaba Dalam Negeri: Untuk peminat produk lokal, Anda bisa mempertimbangkan waralaba dalam negeri yang memang dihasilkan oleh pengusaha Tanah Air. Beberapa waralaba dalam negeri yang bisa dipertimbangkan seperti Markobar, Es Teler 77, Indomart, Apotek K24

Baca juga: Apa itu Startup dan Bagaimana Perkembangannya di Indonesia?

Jenis-Jenis Waralaba Berdasarkan IFA (International Franchise Association)

  • Product Franchise: Produsen mempunyai kontrol mutlak terhadap para pewaralaba. Namun produsen memperbolehkan pewaralaba sebagai penerima hak penjual barang dan merk, menggunakan hak cipta mereka asal melakukan pembayaran. Contoh waralaba jenis ini adalah Epson
  • Manufacturing Franchise: Pewaralaba boleh memproduksi makanan atau minuman tertentu, tapi bahan baku menjadi rahasia pengwaralaba. Setelah Anda membeli hak cipta, Anda bisa membangun pabrik sendiri dengan mencampur semua bahan baku dari pengwaralaba, lalu dikemas dan didistribusikan mandiri. Contohnya seperti Coca Cola
  • Business Opportunity Ventures: Pewaralaba harus membeli dan menjual produk milik pengwaralaba, termasuk menyediakan pelanggan. Sementara pihak pengwaralaba akan membayarkan sejumlah biaya. Contoh waralaba jenis ini adalah bisnis mesin penjual otomatis
  • Business Format Franchising: Mempunyai integrasi bisnis yang lebih lengkap dari lainnya, waralaba jenis ini mengharuskan pewaralaba mendistribusikan barang milik pengwaralaba di bawah hak cipta mereka, serta menggunakan format yang sudah diterapkan. Sebagai waralaba paling populer di Amerika Serikat, salah satu contohnya adalah Starbucks

Dengan berbagai jenis yang ditawarkan, tentu pertanyaan mendasar mengenai apa itu waralaba sudah pasti diketahui jawabannya. Anda yang ingin mempertimbangkan bisnis waralaba, bisa memilih salah satu dari berbagai jenis yang dijelaskan.

Anda bisa membuka artikel terkait contoh jenis waralaba pada artikel kami berjudul 30 contoh usaha waralaba pupuler.

Pastikan memilih sesuai dengan kemampuan dan kemauan, agar Anda bisa memperoleh untung maksimal dari konsep bisnis waralaba.

Seperti Inilah Konsep Bisnis yang Ditawarkan Waralaba

Tidak lengkap rasanya membahas apa itu waralaba tanpa mengetahui seperti apa konsep dari bisnis ini sendiri. Namun sebelum jauh melangkah, Anda harus tahu bahwa perjalanan panjang waralaba menjadi salah konsep bisnis yang paling stabil sudah perjalan lebih dari satu abad.

Sejarah mencatat bahwa bisnis waralaba dikenalkan untuk kali pertama pada tahun 1850-an oleh Isaac Singer, produsen mesin jahit Singer. Namun langkah Isaac kala itu masih gagal, meskipun publik tetap mengingatnya sebagai pioneer dari konsep bisnis waralaba di Amerika Serikat. Barulah di tangan John S Pemberton selaku pendiri Coca Cola, waralaba dianggap sebagai bsinis yang menjanjikan.

Dalam perkembangannya, restoran siap saji alias fastfood menjadi mayoritas dalam bisnis waralaba. Kondisi ini dimulai pada 1919 ketika A&W Root Beer membuka restoran pertamanya. Waktu terus berjalan, konsep bisnis waralaba pun makin matang.

Baca juga: Ingin Capai Sukses? Berikut 5 Bisnis yang Bisa Membuat Anda Cepat Kaya!

Hingga akhirnya menyimpulkan sebuah aturan bahwa konsep bisnis waralaba berjalan dengan cara penjualan paket komprehensif dan siap pakai. Dalam paket komprehensif waralaba itu mencakup merk dagang, material hingga pengelolaan manajemen. Untuk memiliki paket komprehensif waralaba, Anda harus menyiapkan biaya berikut ini:

  • Biaya pembelian paket waralaba: Biaya ini dikeluarkan oleh pewaralaba untuk membuat tempat usaha sesuai dengan spesifikasi pengwaralaba, sekaligus ongkos penggunaan HAKI
  • Biaya royalti: Biaya ini wajib dibayarkan pewaralaba setiap bulan yang diambil dari laba operasional. Biasanya besaran royalti sekitar 5-15 persen dari omzet penjualan

Dalam menjalankan konsep bisnis yang sesuai dengan pengertian apa itu waralaba di atas, baik pengwaralaba (franchisor) dan pewaralaba (franchisee) mempunyai tugas pokok masing-masing.

Tugas Pokok Pengwaralaba/Franchisor

  • Menyediakan merk dagang
  • Menyediakan sistem bisnis, termasuk SOP (Standart Operational Procedure)
  • Menyediakan produk dan bahan baku sekaligus melakukan pendistribusian ke pewaralaba
  • Menyediakan perhitungan keuntungan termasuk neraca keuangan yang meliputi BEP (Break Event Point) dan RoI (Return on Investment)
  • Melakukan manajemen bisnis dan quality control produk

Tugas Pokok Pewaralaba/Franchisee

  • Melakukan pemesanan bahan baku kepada pengwaralaba selama terikat kontrak
  • Melakukan pembayaran terhadap biaya pembelian paket waralaba (dibayarkan sekali di awal) dan biaya royalti (dibayarkan secara periodik)
  • Melakukan promosi
  • Menyediakan tempat usaha
  • Menjaga image produk waralaba

Jika kedua belah pihak melaksanakan kewajiban mereka dengan tepat, waralaba jelas akan mendatangkan keuntungan. Apalagi melalui SOP jelas yang diatur oleh pengwaralaba, pewaralaba tak perlu bingung karena sudah ada detail pedoman menjalankan bisnis termasuk suplai bahan baku, manajerial, pelatihan SDM (Sumber Daya manusia) hingga urusan keuangan dan marketing.

Baca juga: Inilah 10 Bisnis Franchise dengan Modal Kurang dari 10 Juta Rupiah

Kesimpulan

Melalui pembahasan di atas termasuk jenis-jenis dan konsep bisnisnya, Anda tentu sudah mengetahui apa sih itu waralaba sebenarnya.

Tak heran kalau akhirnya waralaba menjadi pilihan bisnis terbaik bagi mereka yang baru pertama kali menggeluti usaha.

Dengan waralaba, Anda tak perlu pusing memikirkan nama produk yang ingin dijual, logo hingga soal bahan baku. Tinggal menyediakan uang dan lokasi, Anda sudah siap membuka bisnis dengan segera. Jadi, apakah tertarik untuk menjadi seorang franchisee?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *