{"id":40770,"date":"2023-01-20T12:05:02","date_gmt":"2023-01-20T05:05:02","guid":{"rendered":"https:\/\/www.folderbisnis.com\/?p=40770"},"modified":"2023-01-20T12:05:05","modified_gmt":"2023-01-20T05:05:05","slug":"beli-saham-ini-saat-suku-bunga-naik","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/folderbisnis.com\/beli-saham-ini-saat-suku-bunga-naik\/","title":{"rendered":"BI Naikkan Suku Bunga Lagi, Segera Beli Saham Ini"},"content":{"rendered":"\n
Bank Indonesia atau BI naikkan suku bunga lagi, segera beli saham ini yang berpotensi untung saat kenaikan suku bunga.<\/p>\n\n\n\n
Ini adalah keenam kalinya secara beruntun BI menaikkan suku bunganya secara pelan tapi pasti.<\/p>\n\n\n\n
Kenaikan beruntun ini juga terjadi setelah satu setengah tahun suku bunga bertahan pada tingkat terendah sepanjang sejarah selama pandemi.<\/p>\n\n\n\n
Berdasarkan Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia, suku bunga BI 7 Days Reverse Repo Rate (BI7DRR) naik sebesar 25 basis point (bps) menjadi 5,75%.<\/p>\n\n\n\n
Dampak langsung dari pengetatan kebijakan moneter adalah mengurangi jumlah uang yang beredar, meningkatkan nilainya dan pada akhirnya mampu menekan angka inflasi.<\/p>\n\n\n\n
Dampak dari kenaikan suku bunga juga akan segera terasa ke seluruh sektor perekonomian dari mulai bisnis raksasa dan UMKM hingga pengeluaran personal rumah tangga.<\/p>\n\n\n\n
Selain berdampak langsung pada meningkatnya pengeluaran industri dan daya beli, suku bunga tinggi juga dapat menjadi ancaman bagi investor pasar modal.<\/p>\n\n\n\n
Berkaca pada kebijakan bank sentral AS yang tahun lalu secara agresif menaikkan suku bunga acuannya, kinerja indeks utama Wall Street perlahan menunjukkan tren bearish.<\/p>\n\n\n\n
Begitu pula di dalam negeri, kenaikan suku bunga BI tahun lalu juga menjadi salah satu alasan return IHSG terpangkas signifikan dari sempat tumbuh dua digit secara year-to-date.<\/p>\n\n\n\n
Kemudian berakhir di angka satu digit dengan pertumbuhan relatif moderat sepanjang tahun 2022.<\/p>\n\n\n\n
Meski pertumbuhannya melambat, kinerja IHSG tahun lalu masih menjadi salah satu yang terbaik di dunia jika membandingkannya secara global.<\/p>\n\n\n\n
Meski ada sektor yang terdampak, ada juga yang berpotensi untuk meraup untung dari kenaikan suku bunga BI sekaligus ada pula tantangan yang mengiringi.<\/p>\n\n\n\n
Beberapa sektor yang berpotensi meraup untung adalah keuangan, energi, kesehatan dan utilitas serta telekomunikasi.<\/p>\n\n\n\n
Beragam sektor tersebut bisa menjadi acuan bagi Anda untuk menentukan arah investasi.<\/p>\n\n\n\n
Secara berkala, intip beberapa pergerakan emiten saham pada salah satu sektor diatas. Apakah mengalami kenaikan pendapatan dalam kuartal pertama 2023 ini.<\/p>\n\n\n\n
Peluang yang muncul atas kenaikan suku bunga bagi sektor keuangan adalah potensi kenaikan margin bunga bersih.<\/p>\n\n\n\n
Naiknya bunga bersih tentu akan berkontribusi lebih bagi perbaikan kinerja pendapatan dan laba perusahaan.<\/p>\n\n\n\n
Peluang hadir bersama tantangan, bagi sektor keuangan adalah potensi mandegnya pertumbuhan kredit.<\/p>\n\n\n\n
Hal ini dikarenakan pelaku usaha kemungkinan akan menunda pengajuan pinjaman dengan bunga yang lebih tinggi.<\/p>\n\n\n\n
Meski begitu, kami yakin bahwa offset yang didapat dari kenaikan bunga pinjaman tampaknya masih cukup menjadi bahan bakar perbaikan kinerja keuangan perusahaan.<\/p>\n\n\n\n
Sektor energi cukup mempunyai daya tawar untuk tetap membukukan kinerja yang positif dalam era suku bunga tinggi.<\/p>\n\n\n\n
Mengingat salah satu tujuan dari kenaikan suku bunga dilakukan untuk menjinakkan inflasi yang terdorong oleh kenaikan harga komoditas dan energi.<\/p>\n\n\n\n
Dua sektor ini terbukti tangguh saat pandemi melanda, sehingga tetap akan menjadi andalan untuk melawan resesi yang mungkin muncul kala kebijakan moneter diperketat.<\/p>\n\n\n\n
Sebagai dua kebutuhan dasar manusia, sektor kesehatan dan utilitas diharapkan akan tetap tumbuh dan tidak terdampak oleh kenaikan suku bunga.<\/p>\n\n\n\n
Karena akan sulit bagi masyarakat untuk berlaku hemat pada dua sektor ini, bahkan ketika dalam situasi keuangan yang sulit.<\/p>\n\n\n\n
Investor juga perlu memperhatikan sejumlah sektor yang kinerjanya berpotensi tertekan akibat kenaikan suku bunga.<\/p>\n\n\n\n
Sektor konsumsi yang dikenal cukup defensif pada gejolak ekonomi, tetap memiliki tantangan tersendiri.<\/p>\n\n\n\n
Pendapatan perusahaan tampaknya akan tetap tumbuh kala suku bunga tinggi, namun potensi tekanan ada pada kinerja bottom line.<\/p>\n\n\n\n
Kenaikan suku bunga berpotensi akan ikut mengerek harga bahan baku dan biaya operasional.<\/p>\n\n\n\n
Jika perusahaan memilih untuk menahan kenaikan harga jual demi menjaga daya saing dan mempertimbangkan daya beli masyarakat, maka yang terjadi adalah penurunan laba.<\/p>\n\n\n\n
Sebagian perusahaan teknologi yang masih mengandalkan dana investor untuk menjalankan bisnis rentan terdampak kebijakan moneter.<\/p>\n\n\n\n
Bahkan sebelum BI menaikkan suku bunga, beberapa start-up terus mengalami kemerosotan harga emiten.<\/p>\n\n\n\n
Potensi penurunan emiten beberapa sektor diatas justru bisa menjadi peluang dengan mempraktikkan strategi buy the dip, yaitu membeli di harga bawah.<\/p>\n\n\n\n
Ini adalah strategi yang membutuhkan kejelian investor untuk jeli dalam memilih kapan waktu yang tepat menginvestasikan uangnya.<\/p>\n\n\n\n
Dalam strategi buy the dip, timing menjadi hal yang paling sensitif.<\/p>\n\n\n\n