Yuk Dicoba! Trik Lebaran Hemat di Tengah Wabah Corona

Keuangan366 Dilihat

Hanya tinggal beberapa jam lagi, hari kemenangan Idul Fitri bakal mendatangi umat Islam di seluruh dunia. Bahagia? Tentu saja. Karena setelah satu bulan penuh lamanya berjuang di bulan suci Ramadan dengan menahan hawa nafsu, hari kemenangan sebagai pertanda kembali ke fitrah akhirnya tiba.

Namun tentunya ada perbedaan antara perayaan Idul Fitri di tahun 2020 dengan sebelumnya. Yap, jika jelang Lebaran biasanya sudah dipenuhi degan berita arus mudik serta membludaknya pusat perbelanjaan, tahun ini umat Islam harus rela merayakan Lebaran dalam suasana keprihatinan Covid-19.

Sejak pertama kali kasus virus corona dilaporkan di Indonesia, sudah ada lebih dari 20 ribu kasus positif hingga saat ini. Terus melajunya angka positif Covid-19 memang membuat banyak daerah semakin tegas menerapkan aturan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar). Tidak diperbolehkannya masyarakat mudik hingga anjuran pembatasan sosial termasuk kebijakan berbelanja jelang Idul Fitri di pusat-pusat perbelanjaan.

Memang, berbagai pembatasan itu bisa berimbas pada sektor ekonomi. Berbagai bidang usaha yang biasanya dipenuhi masyarakat pun terpaksa tutup sementara kala pandemi. Tak heran kalau akhirnya banyak orang kehilangan pekerjaan, sebuah situasi yang muram apalagi di saat Ramadan dan jelang Idul Fitri. Karena seperti yang diketahui, perputaran uang saat Lebaran sangatlah tinggi.

Baca juga: 7 Tips Ampuh Kelola THR Saat Pandemi Covid-19

Nah, supaya bisa tetap merayakan Idul Fitri dengan bahagia tanpa khawatir keuangan bermasalah, memang dibutuhkan beberapa trik khusus. Dengan trik-trik berikut ini, Anda bisa bisa menikmati Lebaran secara hemat di tengah pandemi Covid-19, sambil tetap memiliki finansial yang aman hingga tiba saatnya bisa bekerja kembali.

7 Trik Lebaran Hemat Saat Pandemi Covid-19

1. Alihkan Dana Mudik

transportasi umum disemprot disinfektan
© radarcirebon

Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, mudik adalah salah satu tradisi wajib saat Idul Fitri. Apalagi bagi mereka yang merantau di ibukota, selalu ingin pulang kampung dan pulang bertemu keluarga ketika Lebaran. Biasanya gelombang arus mudik sudah mulai terasa beberapa hari jelang Lebaran yang terlihat dari habisnya tiket-tiket kereta api, membludaknya penumpang bis, kapal dan pesawat terbang.

Karena permintaan tingginya permintaan, harga tiket mudik dan balik biasanya sampai melambung yang membuat banyak orang mempersiapkan dana mudik sejak jauh-jauh hari. Namun semua hal itu jelas tak dapat dilakukan di 2020 karena pandemi Covid-19. Kebijakan PSBB membuat orang-orang dilarang mudik demi memutus rantai penyebaran virus corona. Oleh sebab itu, Anda tidak perlu repot-repot mengeluarkan uang untuk membeli tiket mudik dan balik.

Bahkan jika memang ngotot mudik, Anda malah harus dikarantina selama 14 hari terlebih dulu sebelum berjumpa dengan keluarga di kampung halaman. Makin merugi, bukan? Oleh sebab itu, jangan buang sia-sia dana mudik dan lebih baik simpan kembali. Kalau pun tetap mau mudik, tunggu dulu sampai ada pelonggaran PSBB yang artinya Anda bisa pulang kampung di waktu lain, dengan biaya mudik lebih murah tentunya.

2. Kurangi Belanja Baju Baru

kegiatan belanja saat corona
© Kompas

Di Indonesia, selain mudik tradisi berikutnya adalah membeli baju baru saat Idul Fitri. Banyak orangtua yang membiasakan membeli baju baru untuk buah hati mereka setahun sekali saat jelang Lebaran. Pembelian baju baru ini dianggap sebagai perlambang seseorang kembali baru saat Idul Fitri. Namun lagi-lagi karena pandemi Covid-19, Anda tak perlu repot-repot membeli baju baru karena berisiko pergi ke pusat perbelanjaan di tengah wabah corona.

Berikan penjelasan kepada buah hati bahwa untuk Idul Fitri tahun 2020 ini, tak ada yang namanya belanja baju baru. Anda bisa memberitahunya bahwa membeli baju baru tak harus saat Lebaran saja, serta hakikat Idul Fitri bukanlah pada barunya baju atau sepatu. Nah, supaya tampilan tetap fresh sekalipun tanpa baju baru, Anda bisa melihat tutorial memadu-padankan baju lama sehingga tampilannya terlihat baru.

3. Pangkas Salam Tempel

Sama seperti pemberian angpao di Tahun Baru China alias Imlek, Lebaran juga memiliki tradisi bagi-bagi uang saku lewat ‘salam tempel’. Namun karena pandemi Covid-19, tradisi pemberian salam tempel ini bisa saja dikurangi karena juga akan membebani pengeluaran. Apalagi kalau Anda tidak memperoleh THR (Tunjangan Hari Raya), tak perlu ngotot memberikan salam tempel hanya karena alasan harga diri.

Baca juga: 7 Cara Bijak Menggunakan Dana Darurat di Masa Pandemic

Beruntung, kunjungan kepada orang lain juga masih dibatasi saat wabah corona yang membantu pengurangan anggaran salam tempel. Pandemi membuat membuat pertemuan dengan keponakan-keponakan yang biasanya memperoleh jatah uang saku Lebaran bakal berkurang, yang artinya Anda bisa dengan bebas memangkas dana salam tempel supaya lebih menghemat pengeluaran.

4. Lirik Bisnis Hampers

contoh hampers Lebaran
© detikFood

Kehilangan pekerjaan akibat pandemi Covid-19? Jangan terlalu bermuram durja. Kalaupun Anda masih memiliki sisa tabungan, pergunakan sebagai modal bisnis hampers dan parsel Lebaran. Akibat wabah corona, permintaan hampers dan parsel ikut meningkat karena orang-orang tidak bisa melakukan kunjungan silaturahmi. Namun agar bisnis ini bisa bersaing, jangan patok harga terlalu tinggi dan coba inovatif pada isi paket dan packaging hampers.

Jika biasanya parsel Lebaran seputar kue kering dan buah-buahan, Anda bisa menawarkan hampers perlengkapan rumah tangga seperti tea set. Begitu pula dengan memilih makanan Idul Fitri seperti gulai ayam lengkap dengan lontong dan krupuk, atau minuman kopi sebagai hantaran. Rangkai hampers dengan menarik dan coba lakukan promosi kecil-kecilan di WhatsApp atau Instagram, seminggu jelang Lebaran. Jika hampers yang Anda bikin sangat inovatif, jelas bakal jadi bisnis menjanjikan sekalipun dimulai dengan modal super hemat.

5. Bijak Siapkan Kudapan Lebaran

Kue kering adalah makanan wajib hampir di setiap rumah saat Lebaran. Biasanya kue-kue kering ini disuguhkan di meja ruang tamu ketika ada saudara, tetangga atau sahabat yang berkunjung. Namun karena wabah corona, tradisi silaturahmi jelas berkurang sehingga Anda tak perlu memenuhi meja ruang tamu dengan berbagai kue kering. Lakukan pembelanjaan yang lebih bijak dengan memilih kue kering secara efisien.

Jika perlu, belilah kue kering yang disukai oleh orang-orang di dalam rumah supaya tidak terbuang sia-sia ketika tak dimakan. Ada banyak sekali penjual kue kering murah meriah yang ternyata cukup lezat untuk dipilih. Kalau memang mau lebih hemat, bikin saja sendiri kue kering dan aneka kudapan Lebaran lain untuk keluarga seperti ketupat sayur hingga bolu kukus.

6. Silaturahmi Online

silaturahmi online
© ussfeed

Meskipun tidak bisa mudik, ada banyak cara bisa dilakukan agar jalinan silaturahmi tidak terputus. Yap, manfaatkan betul perkembangan teknologi gawai dan internet dalam bersilaturahmi saat Idul Fitri. Coba ajak seluruh anggota keluarga untuk melakukan sambungan video call di hari Lebaran. Dengan video call, Anda jelas bisa bersua sanak saudara secara online.

Silaturahmi online ini jelas jauh lebih hemat daripada harus mengeluarkan biaya mudik. Anda bisa mempertimbangkan membeli kuota data internet dari provider yang murah tapi berkualitas. Dengan begitu, pengeluaran Lebaran jauh lebih terkontrol. Sekalipun Anda berada di kota yang berbeda, suasana Idul Fitri akan tetap terasa hangat dan menyenangkan lewat sambungan online.

Baca juga: Milenial! Tips Menyiapkan Dana Pensiun, Muda Bahagia, Tua Sejahtera!

7. Jangan Tergiur Diskon

aneka diskon belanja
© nepaschooltrips

Nah, trik terakhir supaya keuangan tetap hemat saat Lebaran di masa pandemi sekarang adalah dengan tidak mudah tergiur diskon. Demi menggenjot penjualan, banyak marketplace yang menawarkan diskon besar-besaran sehingga bikin siapapun tergiur. Memang membeli barang ketika diskon jauh lebih hemat. Apalagi kalau dibeli di toko online, Anda tak perlu repot keluar rumah yang bisa saja melanggar pembatasan sosial.

Namun kalau belanja barang diskon tidak terkontrol, tetap saja akan membuat pengeluaran membengkak. Sehingga pastikan dulu sebelum membeli barang, Anda benar-benar membutuhkannya, bukan sekadar menginginkannya. Apalagi kalau diskonnya ini berkaitan dengan cicilan nol persen lewat kartu kredit. Bisa-bisa setelah Lebaran, Anda bakal terbebani tagihan kartu kredit yang melambung karena terlalu banyak berbelanja online.

Jika seluruh trik di atas sudah benar-benar diterapkan, bukan tak mungkin kalau akhirnya Anda memiliki cukup banyak tabungan. Supaya uang tabungan itu bisa efektif, ada baiknya mulai mempertimbangkan investasi dan mengisi dana darurat.

Karena tidak ada yang tahu pasti kapan Covid-19 berakhir, ada baiknya uang hasil pemangkasan pengeluaran Lebaran langsung dialihkan ke dana darurat. Dengan begitu, Anda bisa hidup tenang sekalipun usai Idul Fitri masih ada wabah corona.