9 Tips Mengatur Keuangan Freelancer Agar Hidup Sejahtera

Keuangan677 Dilihat

Ketika memutuskan untuk menjadi fulltime freelancer artinya kita juga perlu siap dengan resiko keuangan yang tidak menentu. Anda bisa ikuti 9 tips mengatur keuangan Freelancer agar hidup sejahtera.

Karena penghasilan seorang freelancer bergantung pada jumlah dan nominal project yang di tangani. Bisa jadi bulan ini kita mendapatkan project dengan jumlah yang cukup besar tapi beberapa bulan kemudian pendapatan nol karena tidak dapat project.

Dengan asumsi tersebut, mengapa jenis pekerjaan freelancer kini malah banyak diminati khususnya oleh kalangan muda seperti generasi millenial dan gen Z?

Bahkan Sribulancer menyebutkan bahwa pada tahun 2021 angka freelancer di Indonesia naik sebesar 24% dari tahun sebelumnya.

Hal ini ternyata di sebabkan oleh beberapa alasan, seperti flexibilitas waktu karena waktu kerja tidak melulu harus nine to five seperti di kantor.

Selain itu ada juga yang memiliki kebutuhan untuk meng-explore diri lebih dalam karena merasa belum menemukan jenis dan bidang pekerjaan yang diminati.

Dengan bekerja freelance, mereka yang butuh eksplorasi minat akan memiliki waktu dan kesempatan yang lebih luas untuk mencoba berbagai bidang karena tidak terikat kontrak perusahaan.

Bekerja sebagai freelancer juga menawarkan pengembangan diri dan relasi yang lebih luas karena nantinya akan menghadapi berbagai macam orang dan project di dalam atau pun di luar negeri sangat mungkin di dapatkan.

Selain itu, alasan lainnya adalah kebutuhan untuk bekerja part time dengan waktu yang flexible karena alasan yang tidak bisa ditinggalkan misalnya merawat orangtua yang sakit.

Banyak jenis pekerjaan freelance yang saat ini di tekuni anak-anak muda di Indonesia seperti programming, konsultan (bisnis, keuangan, pajak), penulis, graphic designer, photographer/ videographer dll.

Sebagai freelancer, resiko keuangan yang tidak menentu tidak bisa dihindari. Tetapi walaupun demikian, sebenarnya freelancer juga bisa hidup sejahtera dengan pengelolaan keuangan yang tepat.

Pengelolaan keuangan sebenarnya merupakan hal yang sangat penting bagi jenis pekerjaan apapun. Walaupun kita bekerja dengan gaji tetap, resiko kesulitan keuangan akan tetap ada jika kita acuh terhadap pengelolaannya.

Apalagi jika gajinya tidak menentu seperti freelancer. Oleh karena itu, mari kita bahas bagaimana tips mengatur keuangan freelancer!

1. Membuat Rencana Keuangan Bulanan Minimal

Hal pertama dalam pengelolaan keuangan yang tidak boleh di lewatkan oleh semua orang dengan berbagai jenis pekerjaan termasuk freelancer adalah rencana biaya bulanan.

Rencana biaya bulanan bisa di ibaratkan seperti kompas dalam membelanjakan uang. Tanpanya, kita akan sangat mungkin membelanjakan uang tanpa memperhatikan prioritas atau berdasarkan emosi saja.

Tentu, hal ini bukan hal yang baik untuk kesehatan keuangan kita bukan?

Baca : Cermat Atur Keuangan Bagi Entrepreneur Pemula

Pembelanjaan uang harus di lakukan secara efektif dan efisien apalagi ditambah asumsi pemasukan yang tidak menentu seperti freelancer.

Jika tidak, misalnya Anda kehabisan uang sebelum akhir bulan karena membeli hal-hal yang tidak terencana atau kurang diperlukan dan ternyata di bulan berikutnya Anda tidak mendapatkan project, lalu kira-kira apa yang terjadi? Sudah pasti akan menjadi masalah tersendiri dan bisa semakin runyam.

Maka dari itu, seorang freelancer wajib merencanakan anggaran biaya bulanan. Biaya bulanan, sederhananya terdiri dari 3 pos utama yaitu pos keuangan kebutuhan pokok, pos dana tabungan dan pos untuk dana lifestyle yang bisa di gunakan untuk menyalurkan hobi atau keinginan yang disenangi untuk memelihara kesehatan psikologis.

2. Tetapkan Target Penghasilan Bulanan

Walaupun penghasilan tidak tentu besarannya bahkan bisa jadi tidak ada setiap bulannya, tetapi kita perlu memiliki target gajian (penghasilan) minimal agar kita bisa membayar kebutuhan hidup kita selama sebulan.

Penghasilan minimal tersebut minimal berapa besar biaya kita untuk memenuhi kebutuhan rutin yang pokok seperti makan, tempat tinggal, listrik, air dll. Sehingga dana lifestyle dan juga menabung tidak termasuk.

Dengan begitu, tiap bulannya kita tidak perlu mengkhawatirkan biaya harian dan semakin terpacu untuk mendapatkan project karena memiliki target minimal.

Tapi itu adalah target minimal, akan lebih baik lagi jika kita bisa mendapatkan project besar bukan? Sebab kebutuhan bukan hanya untuk kebutuhan pokok sehari-hari, kita juga perlu menabung dan melakukan hobi yang di sukai. Titik tekannya adalah biaya minimum yang harus Anda kejar jika kita ingin siklus keuangan tetap lancar,

Kita tidak perlu sering-sering memakai dana darurat. Masih mending jika sudah memiliki dana darurat yang cukup, jika tidak maka Anda perlu mencari pinjaman sana sini dan itupun tidak selalu tersedia. Jadi freelancer pun harus punya target penghasilan minimal sebagai gajiannya tiap bulan.

3. Sangat Wajib Memiliki Dana Darurat Lebih Besar

Dana darurat pada dasarnya wajib dimiliki semua orang, apalagi bagi freelancer. Hal ini karena ketidak pastian yang di hadapi freelancer umumnya lebih besar di banding orang yang bekerja sebagai karyawan.

Freelancer bisa berbulan-bulan tidak mendapatkan project, yang artinya pendapatannya nol rupiah selama waktu tersebut. Padahal project merupakan sumber penghasilan dari para freelancer.

Saking wajibnya dana darurat ini bagi freelancer, konsultan keuangan Prita Ghozie menyarankan agar freelancer memiliki dana darurat sebanyak 10x biaya hidup bulanan.

Hal ini karena resiko ketidakpastian yang berujung pada dampak negatif dalam hal keuangan khususnya bagi freelancer sangatlah besar.

Selain membuat rencana biaya bulanan dan target gajian bulanan minimal, kita bisa meminimalisirnya dengan memiliki dana darurat yang cukup.

Jika kita masih belum punya dana darurat tersebut, kita bisa mulai menetapkannya sebagai tabungan prioritas yang harus di kumpulkan setiap mendapatkan hasil dari project-project yang berhasil di selesaikan.

Kita juga bisa menyisihkan dana jika kita mendapatkan bonus project. Intinya fokuskan terlebih dahulu untuk memiliki ana darurat karena ini sifatnya wajib.

4. Membuat 3-4 Rekening Terpisah

tips menjadi freelancer sukses

Untuk mengelola keuangan dengan baik, membuat rekening terpisah memang di perlukan setiap orang dengan profesi apapun, karena ini membantu agar keuangan tidak tercampur aduk.

Apalagi bagi freelancer disarankan memiliki 3 sampai 4 rekening terpisah, untuk apa saja kira-kira?

  • Pertama, rekening untuk kebutuhan bulanan. Rekening ini fungsinya khusus sebagai sumber pembayaran kebutuhan harian yang diperlukan.
  • Kedua, rekening untuk menabung. Rekening ini wajib di pisahkan dari rekening kebutuhan bulanan supaya lebih fokus mencapai target menabung dan tidak mudah di comot-comot untuk hal yang tidak terlalu prioritas.
  • Ketiga, rekening project. Bila kebanyakan orang hanya memiliki 2-3 rekening terpisah, sebagai freelancer Anda membutuhkan rekening khusus project yang digunakan untuk klien dalam pembayaran project. Uang dalam rekening ini nantinya di distribuskan untuk rekening lain. Dengan memiliki rekening project Anda juga bisa lebih mudah dalam membuat catatan keuangan bisnis.
  • Terakhir, rekening lifestyle. Rekening ini boleh di miliki secara terpisah atau di satukan dengan rekening kebutuhan bulanan jika model lifestyle Anda memang di menjadi kebutuhan bulanan.

Rekening terpisah ini bentuknya tidak selalu harus berbentuk akun di bank konvensional. Anda bisa memanfaatkan rekening digital seperti jenius atau e-wallet seperti ovo, gopay, link aja dll.

Selain banyak promo yang bisa di manfaatkan, penarikan tunai sangat mudah. Khusus e-wallet, bisa di lakukan dengan mentransfernya terlebih dahulu ke rrekening bank.

5. Menghindari Keterlambatan Dalam Tagihan

Tips selanjutnya dalam mengelola keuangan freelancer adalah dengan menghindari keterlambatan dalam tagihan. Baik itu tagihan wajib bulanan seperti listrik, air ataupun tagihan-tagihan lain jika kita memiliki tanggungan kredit.

Sebab belum jika ini terjadi pembayaran akan semakin membengkak, bunganya pun tentu perlu di bayarkan. Sedangkan kondisi penghasilan yang tidak menentu bisa jadi bulan depan kita tidak mendapatkan project.

Oleh karena itu sebisa mungkin hindari keterlambatan dalam membayar tagihan. Bayarlah tagihan sesuai tanggal yang telah di tetapkan.

Sebagai tambahan, jika Anda merupakan freelancer yang ingin membeli sesuatu secara kredit, pastikan penghasilan bulanan minimal Anda mencukupi untuk jumlah angsuran.

6. Melunasi Tagihan Lebih Awal Jika Dapat Project Besar

Selain memastikan penghasilan minimal bulanan Anda cukup untuk membayar cicilan, seorang freelancer yang memiliki beban angsuran lebih disarankan untuk melunasi tagihan lebih awal jika sedang mendapatkan project dengan nilai besar.

Selain lebih tenang, hal ini untuk meminimalisir tunggakan jika bulan berikutnya penghasilan kita tidak cukup untuk membayar cicilan.

Dengan begitu kita tidak perlu was-was jika seandainya di bulan berikutnya penghasilan tidak mencukupi.

Begitupun dengan tagihan bulanan yang bisa di bayar lebih awal. Jika nilai project masih cukup untuk membayar tagihan bulanan tersebut, lebih baik Anda bayarkan untuk beberapa bulan kedepan.

Jadi coba rincikan semua tagihan bulanan dan cicilan yang di bayar, lalu prioritaskan melunasi cicilan lalu jika masih memungkinkan bayar lebih awal tagihan bulanan.

7. Tetapkan Rencana Investasi

Investasi adalah hal yang penting bagi setiap orang, termasuk bagi freelancer. Meskipun penghasilan tidak menentu, freelancer juga harus merencanakan investasi dengan baik.

Karena dengan berinvestasi membantu kita memperkuat kesehatan keuangan dan mewujudkan impian-impian kita lebih cepat dibanding mengandalkan tabungan saja. Pilihlah investasi yang sesuai kemampuan, sesuai profil resiko dan juga prioritas.

Banyak pilihan investasi yang saat ini tersedia dan mudah dilakukan misalnya seperti reksadana online. Kita bisa membeli dan menjual reksadana lewat aplikasi mulai dengan Rp. 10.000 saja.

Tetapi, sebelum memutuskan untuk berinvestasi jangan lupa mempelajari setiap instrumen investasi yang di minati supaya kita tetap berhati-hati dalam berinvestasi.

Kita juga perlu tahu saat kapan waktu yang tepat berinvestasi dan saat kapan perlu untuk mencairkannya,sebab investasi juga mengandung resiko yang bisa merugikan kita sendiri jika sembarangan.

8. Membeli Asuransi/ Proteksi

Kita perlu membeli proteksi secara mandiri, terutama proteksi berupa asuransi kesehatan dan asuransi jiwa sebab bekerja sebagai freelancer tidak terikat dengan perusahaan.

Artinya jika kesehatan kita terganggu atau terjadi hal tidak di inginkan maka tidak ada perusahaan yang akan menanggung.

Berbeda dengan karyawan yang biasanya di ikutkan dalam asuransi kesehatan maupun asuransi jiwa oleh perusahaannya masing-masing.

Memiliki proteksi membuat kita lebih ringan saat menghadapi kondisi sakit, kecelakaan ataupun bencana tertentu yang biasanya membutuhkan dana yang tidak sedikit.

Pilihlah asuransi yang sesuai kemampuan pendapatan sebagai freelancer saat ini dan tetap cermat dalam memilihnya. Minimal kita mengikuti BPJS yang di anjurkan pemerintah.

9. Memisahkan Catatan Keuangan Pribadi & Bisnis

Tanda Perencanaan Keuangan Anda Sudah Benar

Mencatat siklus keuangan dengan disiplin sangat membantu kita dalam mengelola keuangan. Pengeluaran jadi lebih terkontrol, efektif dan efisien.

Selain itu kita juga bisa mengevaluasi keuangan berdasarkan data yang real. Terdapat kemiripan antara seorang freelancer dan pengusaha yakni perlu memiliki catatan keuangan yang terpisah antara keuangan pribadi dan bisnisnya.

Baca juga :

Jika catatan keuangan freelancer tidak dipisahkan, kita akan cukup kebingungan dalam memeriksa modal dan pendapatan dalam setiap project.

Ingat, bahwa kita pasti mengeluarkan modal dan jasa yang harus di hitung dalam setiap project yang kita kerjakan. Jangan sampai kita merugi karena catatan keuangan yang tidak jelas.

Disisi lain siklus keuangan pribadipun harus tetap lancar. Oleh karenanya, freelancer wajib memisahkan catatan keuangan pribadi dan project/bisnis.