7 Tips Membuat Nama Brand/Merek yang Menarik untuk Bisnis Anda

Bisnis1496 Dilihat

Ketika Anda ingin memulai sebuah bisnis entah menjual produk barang atau jasa, satu hal yang tentu harus dipikirkan adalah mengenai nama brand alias merek. Ada 7 tips membuat nama brand yang menarik untuk bisnis Anda.

Ya, sebuah produk yang memiliki merek menarik, tentu bisa membuat omzet meningkat sehingga berpengaruh positif ke kelangsungan bisnis.

Hanya saja ternyata tidak sebuah pebisnis memahami betapa pentingnya pemilihan merek produk mereka.

Beberapa orang bahkan memilih brand yang ala kadarnya untuk produk bisnis. Alhasil, usaha yang diharapkan bisa berkembang pesat bisa jadi mengecewakan hanya karena memilih merek yang tidak tepat.

Hal ini tentu harus menjadi perhatian lebih bahwa merek memegang peranan penting dalam kelangsungan bisnis.

Baca juga: Ingin Jadi Pengusaha Wanita Sukses? Ini 5 Tantangan yang Harus Dihadapi!

Untuk menciptakan brand atau merek yang baik bagi produk bisnis Anda, tentu tak perlu harus jadi sarjana sekolah bisnis.

Ada beberapa tips yang bisa jadi pertimbangan dalam menentukan nama sebuah produk. Asalkan mengikuti tips yang sudah diulas berikut ini, Anda bakal bisa mengenalkan produk bisnis kepada konsumen.

Karena memang sebuah produk yang sukses selain memiliki omzet memuaskan, juga sangat mudah diingat masyarakat.

Inilah 7 Tips Membuat Nama Merek Untuk Produk Bisnis Anda

1. Merek Belum Pernah Dipakai

Tips tentukan nama merek produk bisnis

Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, brand alias merek adalah wajah dari bisnis Anda. Anda tentu tak mau dong menggunakan ‘wajah’ yang mirip dengan bisnis lain?

Untuk itulah usahakan hal pertama yang harus Anda ingat saat menentukan merek produk ialah belum pernah dipakai. Bagaimana tahu nama brand itu sudah pernah dipakai atau tidak? Yang termudah menggunakan Google.

Tulis kolom pencarian Google dengan merek produk yang Anda inginkan, jika muncul nama yang sama usahakan untuk menggantinya.

Dikhawatirkan kalau memakai merek yang sama, Anda bisa terkena pelanggaran hak cipta sehingga produk Anda kalah saing atau tidak sesuai dengan target konsumen.

Supaya lebih aman lagi, cari informasi di Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual untuk memastikan apakah nama brand yang dipilih belum pernah dipakai.

2. Cari Nama yang Unik

Apa yang membuat Google, Twitter, Aqua hingga kripik singkong pedas Maicih populer? Benar, nama mereka sangatlah unik.

Untuk itulah tips berikutnya saat menentukan merek produk bisnis adalah usahakan mencari nama yang unik.

Nama yang unik sudah pasti bikin konsumen tertarik. Contohnya tren masa kini di produk es kopi, merek seperti es kopi Janji Jiwa, es kopi Tuku hingga es kopi Kenangan sangatlah terkenal karena begitu unik.

Di tingkat perekonomian dunia, bisnis-bisnis raksasa kebanyakan memakai nama brand yang menarik dan unik.

Beberapa contoh lainnya seperti Volkswagen yang bermakna kendaraan manusia, Yahoo si mesin pencari hingga minuman kola super populer, Coca Cola.

Nama-nama yang unik bahkan mampu membuat merek tersebut bertahan selama puluhan tahun lamanya dan tak akan tergeser oleh produk serupa karena memiliki tingkat brand awareness yang sangat kuat.

3. Merek Harus Mudah Diucapkan

Memilih nama produk yang unik memang jadi tips penting. Namun seunik apapun nama brand yang Anda pilih, haruslah mudah didengar sekaligus diucapkan.

Nama brand yang bisa diucapkan semua orang secara tidak langsung akan membantu proses pemasaran bisnis Anda.

Contohnya seperti Ayam Geprek Bensu, di mana menggunakan merek Bensu yang sudah pasti bisa diucapkan semua kalangan.

Logo merek ayam geprek Bensu

Tentu hasilnya akan berbeda kalau Anda memberi nama restoran Ayam Geprek Usneb yang bisa membuat beberapa orang kesulitan mengucapkannya.

Bukan hanya sulit diucap, bahkan merek Usneb juga lebih sulit didengarkan daripada Bensu.

4. Bikin Nama Produk yang Pendek

Tips berikutnya yang bisa Anda lakukan ketika hendak mengenalkan bisnis adalah memilih nama pendek untuk produk yang dijual.

Dengan nama yang pendek, produk bakal lebih mudah diingat. Setidaknya maksimal tiga suku kata, maka itulah toleransi untuk nama brand.

Contoh merek dengan satu suku kata yang populer adalah GRAB, lalu kemudian dua suku kata ialah GOJEK, dan terakhir brand dengan tiga suku kata ialah Indomie.

Gojek dan Grab

Ketika merek di atas jelas sangat populer di kalangan masyarakat Indonesia. Dengan toleransi tiga suku kata, brand Anda jelas mudah diingat dan diucapkan saat konsumen membutuhkannya.

Bayangkan kalau seandainya pemilik bisnis GOJEK mengubah nama produknya menjadi Penyedia Ojek Online, tentu sangat tidak unik, tidak catchy dan terlalu panjang.

5. Merek Gambarkan Produk Bisnis

Memiliki produk dengan nama yang unik, singkat dan menjual memang adalah hal utama. Namun Anda tak boleh lupa bahwa nama brand tersebut haruslah menggambarkan betul produk yang Anda tawarkan.

Dengan menyesuakan nama merek produk terhadap target konsumen, tentu akan sangat membantu dalam hal pemasaran.

Baca juga: Kisah Inspiratif Bos Maicih, Raup Ratusan Juta Perbulan Berkat Keripik Singkong Pedas

Twitter atau Instagram misalnya, dua-duanya adalah media sosial yang memiliki konten berbeda. Twitter lebih fokus pada konten tulisan sehingga tampak selayaknya cuitan pengguna alias tweet.

Sementara Instagram lebih mengutamakan konten video dan foto atau gabungan keduanya, sehingga tampilannya lebih merekam momen aktual.

Hal berbeda lagi ditawarkan oleh Facebook di mana nama brand mereka menggambarkan betul kebisaan para pengguna untuk saling berjumpa lewat internet.

Merek dagang Indomie

Sementara untuk nama brand menarik produk lokal yang begitu menggambarkan produk bisnis ada Gojek, Aqua dan Indomie.

Gojek misalnya, layanan transportasi online ini awalnya menawarkan antar-jemput penumpang dengan sepeda motor alias ojek.

Sementara indomie, adalah merek mie instan asal Indonesia yang sudah dikenal di tingkat global. Sama halnya juga dengan Aqua yang adalah produk air mineral dalam kemasan.

Nama-nama merek populer tersebut begitu unik, singkat, belum pernah digunakan dan pastinya menggambarkan betul produk bisnis yang dijual.

6. Pilih Nama yang Punya Makna Positif

Ada yang bilang bahwa nama adalah doa, begitu pula dengan nama brand yang menarik. Akan menarik banyak orang untuk membeli

Seperti layaknya orangtua yang memberikan nama untuk buah hati, tentu mereka berharap si anak bisa memiliki nilai-nilai positif sesuai makna nama yang disematkan.

Hal ini pula yang wajib Anda lakukan ketika mau memberi nama produk bisnis. Dua contoh marketplace lokal yang memiliki makna positif adalah Tokopedia dan Bukalapak.

Tokopedia - Bukalapak

Seperti namanya, Tokopedia kini dikenal sebagai ensiklopedia toko-toko online sementara Bukalapak memiliki sumbangsih besar membuka lapak alias tempat usaha baru bagi pelaku UKM (Usaha Kecil dan Menengah).

Dengan makna yang positif, brand Anda tentu mendapat perhatian yang baik pula sehingga tujuan bisnis bisa tercapai selayaknya doa yang diharap-harapkan.

7. Usahakan tak Pakai Singkatan

Ada brand populer seperti Louis Vitton (LV) yang sukses dengan singkatannya. Namun jika Anda baru berbisnis, usahakan untuk menggunakan nama produk tanpa singkatan.

Contoh produk lokal yang berhasil mengenalkan singkatannya adalah IM3 (Indosat Multimedia Mobile).

Kendati akhirnya konsumen lebih terbiasa dengan sebutan Indosat. Singkatan para nama merek bisa bikin konsumen bingung.

Baca juga: 7 Strategi Jitu Kembangkan Bisnis UMKM Agar Siap Hadapi Pasar Global

Dengan memahami ketujuh tips di atas, maka bisa dipastikan kalau Anda bakal lebih bijak dalam menentukan nama brand.

Yang pasti, jangan terburu-buru dalam menentukan nama untuk produk bisnis yang bakal dikenalkan karena harus dipikirkan untuk jangka panjang.

Anda bisa melakukan riset ke pasar yang dituju hingga bertukar pikiran atau mencoba mengembangkan ide sendiri, sebelum memutuskan sebuah nama yang tepat untuk merek produk Anda.