Pembelian Terbaik Di Umur 20-an, Belanja Apa Saja?

Keuangan613 Dilihat

Kalau kita punya uang di usia 20-an bagusnya di pakai untuk apa ya? Apa sih pembelian terbaik saat berusia 20-an?

Apakah mobil mewah, iphone terbaru, barang-barang branded, traveling ke luar negeri?

Bukan.

Meskipun semua itu memang jadi idaman banyak anak muda. Tapi jika ingin membelinya, sah-sah saja kok selama tidak mengganggu cash flow Anda.

Nah, memang itu adalah pembelian termenyenangkan bagi anak muda. Jika ingin lebih dari itu, maka kita perlu mempertimbangkan pembelian terbaik.

Yakni keputusan pembelian yang bisa mengantarkan kita ke karir yang lebih cemerlang, kehidupan yang lebih sejahtera secara lahir dan batin. Mau tahu apa saja pembelian terbaik yang bisa Anda pertimbangkan di usia 20-an?

Yuk kita bahas satu persatu!

1. Membeli Ilmu

Membeli Ilmu
gambar : unsplash.com/ Windows

Mungkin sebagian dari kita merasa bosan mendengar ini. Saya bisa mengerti, karena selama ini kita sudah menghabiskan lebih dari 12 tahun untuk belajar di sekolah. Itu pun ada yang susah payah untuk lulus dan segera bebas dari tuntutan tugas yang menyiksa.

Dan, daftar pertama pembelian terbaik adalah ilmu. Apa tidak salah?

Tapi tidak bisa dipungkiri, bahwa memang kenyataannya demikian. Hanya saja kali ini ilmu yang harus kita beli agak berbeda.

Sadarkah Anda, kalau ilmu yang kita dapatkan selama di sekolah kebanyaka bersifat theoritical? Kita di suruh untuk menghafal dan melakukan berbagai tes pada saat ujian. Hasilnya, sekedar wawasan saja.

Jadi apa yang perlu di perhatikan untuk melakukan pembelian terbaik dengan membeli ilmu?

Beli Ilmu yang Practical

Padahal selain itu ada juga ilmu yang lebih bersifat practical. Nah ilmu yang disarankan untuk di beli jika kita punya uang di usia 20-an adalah ilmu yang practical.

Lebih baik cari ilmu theoritical saja seperlunya saja jika tujuannya hanya menambah wawasan. Namun di tahun 2022 dan kedepannya, ilmu yang paling banyak akan kita butuhkan berkaitan dengan karir, keuangan dan relasi adalah yang sifatnya practical.

Bisa dibilang ilmu yang sifatnya practical adalah salah satu hal terbaik yang bisa di beli apalagi jika kita masih awal merintis karir. Tapi apa itu ilmu practical?

Ilmu practical adalah ilmu yang membuat kita bisa langsung mempraktikan sesuatu setelah mengikuti atau memahami ilmunya. Entah itu dengan membaca buku, membeli suatu course, ikut workshop, bootcamp dan lain sebagainya.

Harus Punya Ekspektasi yang Jelas

Misalnya, kita ikut English Course. Harus ada outcome yang jelas dari course yang dibeli.

Apakah setelah mengikuti English course tersebut kita bisa berbicara bahasa inggris dengan fluent (lancar) dalam percakapan sehari-hari, bisa membuat tulisan dengan menggunakan grammar yang tepat, atau yang lainnya.

Punya Rencana Setelah Mendapatkan Ilmu

Selain outcome, tentunya kita perlu memperjelas rencana karir dan bisnis. Setelah ikut course atau bootcamp ini, what’s next?

Di pekerjakan oleh perusahaan sebagai karyawan, menjadi freelancer, atau membuka sebuah bisnis? Masing-masing memiliki hard skill dan soft skill yang perlu di pelajari.

Bukan hanya fokus mengajarkan praktik tapi course dan bootcamp yang sudah profesional biasanya juga memfasilitasi kita untuk melakukan praktiknya. Ada beberapa tempat IT bootcamp yang bekerjasama dengan perusahaan-perusahaan tertentu langsung bisa menyalurkan peserta bootcampnya setelah menyelesaikan pelatihan.

Menurut saya pribadi ini adalah salah satu cara termudah untuk mendapatkan ROI terbesar di usia 20 tahunan. Itu kalau Anda ingin bekerja sebagai karyawan di perusahaan.

Tapi jika rencana Anda adalah menjadi freelance (self-employee), maka Anda juga perlu belajar soft skillnya juga. Misalnya, ikut course cara mendapatkan client, negosiasi, membuat proposal dan lainnya.

Baca juga, Cara Berinvestasi di Usia 20, 30, 40 dan 50-an Serta Portofolionya!

2. Barang yang Mendukung Produktifitas

Pembelian terbaik yang kedua adalah barang yang mendukung produktifitas.

Sehingga pastinya kita perlu mempelajari apa yang akan menjadi pekerjaan kita. Misalnya kita bekerja di bidang arsitektur. Apa saja perangkat yang di butuhkan untuk mendukung poduktifitas? Anda bisa mulai dengan yang paling urgent.

Barang pertama yang paling dibutuhkan sebagai orang yang bekerja di bidang arsitektur adalah PC atau laptop yang memadai untuk membuat design dan juga presentasi.

Disini kita harus bisa membedakan antara kebutuhan dan keinginan ya. Sebisa mungkin detailkan spesifikasi PC atau laptop yang di butuhkan untuk bekerja dengan baik. Jangan sampai mubazir.

Jadi sebenaranya membeli pendukung kerja/ produktifitas bisa diukur, bukan hanya gengsi-gengsian.

Hal yang sama juga berlaku bagi semua jenis pekerjaan lainnya. Contohnya sales yang diharuskan sering bertemu banyak orang, dimana salah satu tools pendukung produktifitasnya adalah fashion.

Kita bisa membeli pakaian yang lebih berkualitas supaya produktifitas naik berkali-kali lipat. Asal jangan terjebak gengsi barang-barang branded ya karena masih banyak pakaian berkualitas berasal dari brand yang biasa saja.

Intinya kita bisa menjustifikasi membeli barang-barang untuk menunjang poduktifitas. Asalkan tidak membohongi diri dan di sesuaikan dengan kemampuan.

3. Membeli Hobby

pembelian terbaik usia 20-an beli hobby dan experience
gambar : unsplash.com/ GeoJango Maps

Saat ini sepertinya adalah era dimana hustle culture adalah segalanya. Banyak anak muda yang berusaha keras untuk memaksimalkan produktifitasnya.

Pagi sore kerja di kantor, pulangnya mengerjakan project freelance atau mengerjakan bisnis sampingan. Waktu istirahat terbatas dan seringkali kurang tidur.

Ternyata justru ini menjadi salah satu kesalahan besar yang di lakukan oleh anak-anak muda!

Karena untuk mencapai sesuatu yang besar dan berharga kita membutuhkan sustainability (keberlanjutan). Dengan kata lain, kita perlu membangun kebiasaan kerja yang bisa bertahan untuk jangka panjang.

Jika hampir seluruh waktu, energi dan fokus di pakai untuk kerja, kerja dan kerja, maka kita akan rawan terkena berbagai gangguan fisik maupun mental. Tentunya hal ini justru akan menghambat produktifitas kita kedepannya.

Jadi buatlah alokasikan uang untuk membeli hobby dan experiences. Ini bisa mengurangi resiko burnout, anxiety atau gangguan kesehatan lainnya.

Misalnya dengan membeli alat musik yang kita suka, traveling, nonton konser dan lain-lain. Jika alokasi uangnya sudah ada, jangan lupa untuk mengalokasikan waktunya juga ya. So it’s ok to invest in hobbies & experiences.

Membeli hobby & experiences tidak hanya sebagai pelarian tapi juga sebagai salah satu cara untuk membangun karir yang sustainable.

4. Networking

Pembelian terbaik yang ke empat adalah networking. Siapa disini yang dulunya menganggap networking adalah pengeluaran yang mubazir, hanya sekedar mengisi waktu luang atau punya mindset negatif karena networking kesannya hanya ingin dapat sesuatu dari orang lain?

Tapi ternyata semakin dipelajari, networking sangat penting untuk karir bahkan kehidupan. Dengan memiliki network yang kuat, kesempatan akan jauh terbuka lebar baik secara langsung maupun tidak langsung.

Networking juga bisa menjadi baik jika kita bisa membuat budgetingnya. Bahkan tidak masalah jika kita mengeluarkan lebih banyak untuk mentraktir makan, ngopi, atau jalan untuk networking.

Yang terpenting dalam networking adalah to be genuine (tulus). Jangan melakukan networking hanya untuk mendapatkan sesuatu dari orang lain.

Baca juga :

5. Asuransi Kesehatan

pembelian terbaik usia 20-an Asuransi Kesehatan.png
gambar : usnplash.com/ Anastasia Nelen

Asuransi kesehatan adalah salah satu pembelian terbaik saat berusia 20 tahun-an. Loh, bukannya masih muda, masih bugar, jarang sakit, untuk apa beli asuransi kesehatan?

Kita bisa belajar dari era pandemik kemarin. Siapa yang menyangka bahwa tahun 2020 menjadi tahun penuh duka bagi banyak orang?

Virus covid 19 bukan hanya menyerang orang tua, tapi juga kita anak muda dan anak-anak. Belum lagi virus-virus lainnya, siap tahu imunitas kita sedang lemah dan tiba-tiba sakit.

Pengobatan juga bukan hanya di butuhkan saat kita terkena penyakit, tapi juga seandainya kita terkena musibah seperti kecelakaan atau luka-luka karena bencana alam. Jadi, sebenarnya tidak ada yang bisa benar-benar memastikan bahwa kita akan sehat seterusnya.

Padahal biaya pengobatan ini tidak kecil. Tidak jarang, malah membuat keuangan jadi boncos. Tentunya kita tidak mau ‘kan, menggunakan tabungan yang sudah lama terkumpul untuk membeli rumah, menikah atau lainnya malah terpaksa digunakan untuk biaya berobat saja?

Jika punya uang di usia 20-an ada baiknya untuk membeli premi asuransi kesehatan sesuai kebutuhan.

Baca juga, 8 Jenis Asuransi yang Cocok Untuk Generasi Z

6. Konsultasi Untuk Merawat Kesehatan Mental

Saat ini, sudah mulai banyak orang yang menormalisasi kesehatan mental. Karena sebenarnya selain kesehatan fisik, kesehatan mental juga tidak kalah penting untuk di rawat.

Curhat kepada teman ternyata bisa menjadi tidak efektif untuk menyelesaikan masalah. Malah terkadang justru bisa memperumit masalah, atau terjadi salah paham karena teman tidak memiliki basic ilmu yang diperlukan.

Berbeda dengan berkonsultasi bersama seorang ahli yang bisa membuka point of view yang lebih luas untuk menyelesaikan masalah kita.

Jadi berkonsultasi ke psikolog untuk merawat kesehatan mental bisa menjadi pembelian terbaik untuk kita yang masih muda. Karena membantu kita meningkatkan produktifitas.

7. Club Olahraga

club olahraga
gambar : unsplash.com/ Inspired horizons digital marketing

Pembelian terbaik di usia 20-an yang terkahir adalah club atau kelas olah raga.

Semua orang tahu bahwa olah raga sangat besar manfaatnya. Tapi sayangnya tidak sedikit dari anak muda memilih untuk melewatkannya karena alasan kesibukan.

Padahal seperti yang sudah di sebutkan sebelumnya bahwa kita butuh membentuk kebiasaan kerja yang sustainable. Dan menjaga kesehatan adalah salah satu kunci terpenting untuk melakukannya.

Oleh karena itu, bergabung dengan club olah raga yang bisa membuat suatu sistem yang ‘memaksa’ kita berolah raga bisa menjadi salah satu pembelian terbaik di usia muda.

Anda bisa memilih jenis olahraga yang Anda suka.

Bergabung dengan club atau kelas olahraga bisa dilakukan hanya sampai olahraga sudah menjadi kebiasaan. Tapi tidak masalah jika ingin meneruskannya jika memang itu dirasa memberikan manfaat lebih untuk Anda.

Penutup

Mungkin sebagian dari kita bingung, berapa persen yang perlu di alokasikan untuk melakukan pembelian-pembelian terbaik ini?

Semuanya tergantung Anda. Misalnya jika ingin agresif dalam membeli ilmu, Anda bisa mengalokasikan 15-20%, tapi jika ingin kurang dari itu juga boleh.

Nah, dari beberapa hal yang sudah kita bahas di atas, adakah pembelian terbaik yang cocok untuk Anda saat ini? Semoga kita semua bisa membuat keputusan terbaik untuk meningkatkan karir dan juga kesejahteraan di masa depan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *