5 Tips Bisnis Vape yang Semakin Ngebul dan Cuan

Bisnis1302 Dilihat

Kini popularitas rokok elektrik atau vape sedang berada diatas angin. Ingin merambah bisnis vape? 5 tips bisnis vape biar semakin ngebul dan cuan.

Vape bukan sekedar kebutuhan tapi gaya hidup anak muda millenial, tidak hanya di kota tapi sudah merambah ke desa. Peluang manis buat kamu yang juga hobi vaping sembari menjajal wanginya bisnis rokok elektrik ini.

Banyak anak muda yang kini beralih ke vape karena harga cukai rokok yang semakin mahal dan praktis karena tidak perlu adan konflik curankor alias pencurian korek yang sering dialami para perokok konvensional.

Meski harga awal untuk menjadi seorang vapor terbilang lumayan menguras kocek kamu, tapi kepulan asap yang lebih banyak dan wangi semerbak asap vape menjamin kepuasan lebih besar.

Salah satu alasan mengapa bisnis vape punya prospek yang cerah karena harganya cukup kompetitif dari rokok konvensional. Selain itu, beberapa penelitian mengklaim vape bisa menjadi alternatif bagi perokok konvensional karena kadar nikotin yang relatif rendah.

Meski masih banyak pro dan kontra terkait vape, penggunaannya terus mengalami peningkatan dari waktu ke waktu. Kini kamu bisa menemukan setidaknya satu vape store di setiap kecamatan, artinya penikmat vape kini juga tersebar merata di wilayah Indonesia.

Jenis produk paling sederhana, bentuknya seperti spidol yang berisi tiga bagian, yakni baterai dengan rangkaian koil pemanas, cairan aroma, dan corong pengisap.

Pada jenis produk yang lebih mahal, harganya, kapasitas baterai lebih lama, dan tabung aroma juga lebih besar, dan pengisap sehingga bentuknya menyerupai baterai power bank.

Variasi produk alat pengisap rokok elektrik ini mulai dari Rp 100.000-an hingga Rp 1,5 juta. Sementara harga cairan aroma juga beragam, dari Rp 50.000 hingga jutaan rupiah.

Perimbangan lain adalah penggunaan vaporizer terbilang bisa sedikit lebih irit ketimbang mengisap rokok tembakau. Dengan asumsi rokok tembakau sehari sebungkus dengan harga minimal Rp 20.000 per bungkus, maka dalam seminggu atau tujuh hari, harus mengeluarkan dana Rp 140.000 per pekan.

Sementara dengan vaporizer dengan cairan aroma ukuran 60 mililiter, bisa dipakai selama sepekan, dengan frekuensi merokok sama dengan sebungkus rokok tembakau sehari. Nah harga cairan aroma vaporizer ini yang murah bisa didapat dengan Rp 80.000–Rp 100.000.

1. Alat Vaporizer

Jika kamu ingin memulai bisnis vape, jelas yang paling utama adalah kamu harus menyediakan aneka alat vaporizer. Mesin pembakaran utama yang menghasilkan uap.

Jenis vaporizer ini sangat beragam, ada yang kecil lurus mirip spidol seharga 100ribu rupiah, ada juga yang ukuran sedang mirip hape jadul jaman dulu seharga 300ribuan, atau ukuran paling besar seperti power bank, ini yang paling mantap dengan asap paling banyak.

Sediakan beberapa pilihan alat di vape store mu, agar pengunjung bisa memilih sesuai selera mereka. Di beberapa vape store pinggiran kota juga menyediakan vaporizer second lho.

Ini untuk melayani anak muda yang koceknya pas-pasan tapi ingin mengikuti tren, juga beberapa vaporista, sebutan untuk orang pemakai vape, yang punya duit banyak mereka cenderung cepat bosan kemudian menjual yang lama untuk membeli alat yang baru.

Baca juga : 7 Ide Kreatif Pengolahan Barang Bekas Bernilai Ekonomis

Nah alat vaporizer second yang masih bagus ini mempunyai pangsa pasarnya sendiri, dan biasanya malah lebih cepat perputaran uangnya. Asal kamu bisa tahu gimana cek alat tersebut dan menjaga kualitasnya.

2. Liquid Vape

Liquid adalah cairan hasil ekstraksi tembakau dicampur dengan bahan lainnya yang menghasilkan rasa dan aroma yang bervariasi. Jika alat vaporizer bisa saja bertahan digunakan selama satu tahun, namun tidak dengan liquid.

Liquid dengan ukuran 60ml biasanya bertahan untuk satu bulan, paling cepat ya 2 minggu, tergantung intensitas ngevape masing-masing orang. Artinya perputaran di bisnis liquid ini lebih cepat.

Kamu harus tahu aneka liquid favorit atau yang lagi ngetren di kalangan anak muda sekarang. Baiknya sediakan beberapa sampel, apabila pembeli datang ke vape store mu maka dia bisa mencicipi aroma dan rasa sehingga kemudian tertarik untuk membelinya.

Di beberapa vape store ada yang menyediakan ukuran kecil 30ml, ini sangat berguna untuk vaporizer yang ketika pas tanggal tua kok kehabisan liquid. Maka ukuran kecil dengan harga yang lebih murah ini minimal bisa menyambung ngebul mereka sampai ke tanggal muda.

3. Perlengkapan Vaping

tips bisnis vape

Alat sudah, liquid sudah, tapi belum bisa ngebul kalau belum dilengkapi dengan beberapa perlengkapan seperti kapas, kawat, koil, atau baterai untuk beberapa alat yang memang baterainya terpisah dari alat vaporizer.

Justru printilan kecil-kecil inilah yang menjadi pemasukan harian vape store karena cenderung lebih pendek usia penggunaanya. Maka usahakan untuk selengkap mungkin stok printilan seperti diatas.

4. Pelayanan Konsumen

Selain 3 hal diatas, sebaiknya kamu mempunyai pengetahuan lengkap mengenai aneka vaporizer dan bagaimana merawatnya.

Ini sebagai edukasi kepada calon pembeli atau juga pelanggan agar mereka merasa senang dan jadi loyal ke vape store mu meski hanya untuk membeli perlengkapan kecil vaporizer.

Pentingnya komunikasi dan edukasi merupakan sarana untuk menjalin kedekatan kamu dengan konsumen. Juga sebagai proses marketing karena jika konsumen merasa puas dengan pelayananmu, mereka akan merekomendasikan kepada orang lain untuk membeli perlengkapan vape di store mu saja.

Baca juga : Bisnis Thrifting Semakin Digandrungi Milenial, Apa Itu Thrifting?

Bahwa bisnis rokok elektrik bukan hanya tentang berjualan kebutuhan vaping. Bisnis ini juga tentang wawasan dan kemampuanmu untuk menguji suatu produk yang akan dijual memang benar berkualitas, sehingga tidak membahayakan konsumen. Tentang kemampuanmu memberikan edukasi dan informasi yang lengkap kepada konsumen.

Khususnya konsumen yang baru mau beralih dari rokok konvensional ke vape, pasti punya banyak pertanyaan. Kamu harus membantu mereka menemukan alat vape yang paling cocok dan masuk seleranya.

5. Promosi

Menjalin kedekatan dengan pembeli adalah proses promosi secara manual, kemudian kamu juga harus tetap mengoptimalkan promosi melalui media sosial, instagram dan facebook adalah yang paling efektif untuk hal ini.

Selain memposting produk seperti alat vaporizer, stok liquid terbaru, akan lebih baik kamu juga membuat konten edukasi merawat vaporizer, memilih liquid yang tepat untuk jenis vaporizer, dan sebagainya.

Konten seperti itu akan disukai oleh para vaper karena bermanfaat, jika mereka bertanya di kolom komentar maka jawab dengan baik. Biasanya mereka bertanya tentang keluhan alat vaporizer mereka.

Jawaban yang kamu berikan bisa saja sebagai peluang promosi, dengan menawarkan beberapa printilan vape yang kamu punya sebagai solusi atas alat vapor mereka. Cara promosi yang solutif bukan?

Baca juga : Apa itu Waralaba? Pengertian, Jenis dan Konsep Bisnis

Dengan mengkombinasikan jalur offline dan online, vape store mu siap bersaing di jagad perkebulan. Tetap konsisten dengan menjaga kualitas produk dan pelayanan maka kamu akan menemukan jalan terbaik untuk kesuksesan usaha vape store milikmu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *