6 Tips Ampuh Siapkan Dana Darurat Bagi Milenial yang Masih Lajang

Keuangan411 Dilihat

Pandemi Covid-19 menyebabkan pergolakan ekonomi yang mempengaruhi banyak hal sehari-hari. Sebaiknya ikuti 6 tips ampuh ini untuk siapkan dana darurat bagi millenial yang masih lajang.

Covid membuat perekonomian bergejolak, platform investasi memburuk dan semua orang dituntut untuk pintar dalam mengelola keuangan. Mereka yang sudah profesional dalam berbisnis pun kesulitan untuk mengatur keuangan usaha mereka.

Salah satu yang mungkin harus lebih waspada di tengah tidak menentunya kondisi ekonomi adalah generasi millenial.

Kelompok berusia 25-40 tahun ini cenderung memiliki penghasilan tinggi, tapi sama sekali tidak memiliki dana darurat.

Padahal dengan memiliki dana darurat, Anda bisa mengurangi beban yang tak terduga. Menurut Prita Ghozie selaku perencana keuangan kepada Republika, milenial lebih cenderung memikirkan keuntungan investasi jangka pendek saja.

Baca juga: 7 Langkah Mengelola Keuangan Keluarga Selama Wabah Virus Corona

Tidak adanya tujuan yang jelas dan pergaulan yang terbiasa konsumtif semakin memperburuk pola finansial milenial.

Apalagi jika Anda masih lajang dan belum berkeluarga, mempersiapkan dana darurat bahkan lebih sulit karena terlalu sering memenuhi gaya hidup seperti nongkrong di cafe, membeli barang branded dan travelling ke luar negeri.

Apa Sih Dana Darurat itu?

Cara Menambah Dana Darurat Untuk Menghadapi Wabah

Sebelum melangkah lebih jauh mengenai bagaimana sih mempersiapkan dana darurat, ada baiknya jika Anda memahami apa ana darurat itu.

Seperti namanya, dana darurat adalah sejumlah dana yang memang sengaja disiapkan untuk menghadapi kondisi darurat alias urgent. Dalam rencana finansial yang solid, dana darurat adalah sebuah kewajiban.

Beberapa kondisi bisa disebut darurat seperti ketika Anda tiba-tiba kehilangan pekerjaan atau bisnis hancur dalam waktu sekejap.

Mengalami musibah bencana alam sehingga kehilangan harta benda, kecelakaan parah yang membuat fisik tidak sempurna hingga wabah penyakit seperti musim Covid-19 saat ini. Dalam kondisi mendesak dan kritis inilah, dana darurat muncul untuk mengatasi segala masalah.

Jenis-Jenis Dana Darurat

Perlunya tindakan pencegahan kegagalan finansial memang harus dilakukan agar keuangan tetap stabil dan kehidupan tidak limbung, melalui adanya dana darurat.

Moneycrashers menjelaskan kalau ada dua jenis dana darurat yang wajib diketahui, terutama oleh milenial yakni:

  1. Dana Darurat Jangka Pendek: Dana darurat ini disediakan untuk keadaan mendesak yang butuh sesegera mungkin. Karena itulah harus mudah diakses, seperti disimpan dalam tabungan yang uangnya bisa diambil melalui kartu debit. Kondisi-kondisi seperti mobil harus masuk bengkel atau genteng rumah mendadak bocor biasanya bisa diatasi dengan dana darurat jangka pendek
  2. Dana Darurat Jangka Panjang: Berbeda dengan jenis sebelumnya, dana darurat jenis ini biasanya berjumlah besar karena memang sebagai jaga-jaga dalam kondisi finansial yang benar-benar di ujung tanduk. Misalnya saja Anda tiba-tiba di-PHK dan tidak memiliki penghasilan, dalam kondisi tidak bekerja maka kebutuhan finansial bakal ditopang oleh dana darurat jangka panjang

Dengan memahami jenis-jenis dana darurat, maka Anda tentu bisa memilah keuangan secara lebih maksimal. Melakukan persiapan demi menghadapi kebutuhan tak menentu di masa depan nanti.

Perhitungan Ideal Dana Darurat

Siapkan Dana Darurat

Untuk menentukan jumlah nominal dana darurat millenial, tentu setiap orang tidak bisa disamakan. Anda yang berusia 35 tahun, tentu memiliki kebutuhan yang berbeda dengan milenial berusia 25 tahun sekalipun sama-sama masih melajang.

Begitu pula millenial yang sudah menikah dan memiliki anak, kebutuhan finansialnya jelas tak sama sehingga jumlah dana darurat yang dipersiapkan berbeda.

Yang pasti, rata-rata biaya hidup seseorang akan mempengaruhi besar-kecilnya dana darurat. Jumlah ideal yang disarankan biasanya untuk mereka millenial single, setidaknya harus tiga kali biaya hidup rata-rata bulanan.

Contohnya jika Anda menghabiskan Rp3 juta per bulan, maka setidaknya dana darurat ideal yang wajib dimiliki adalah Rp9 juta.

Baca juga: 8 Jurus Jitu Keuangan untuk Pasangan yang Menikah di Usia 20 Tahunan

Sementara untuk Anda yang sudah menikah, dana darurat yang disiapkan setidaknya harus enam kali dari biaya hidup rata-rata.

Jumlah dana darurat bakal makin besar seiring dengan beban tanggung jawab bagi mereka yang sudah berkeluarga.

Milenial dengan satu anak misalnya, usahakan memiliki dana darurat sebesar sembilan kali dari biaya hidup bulanan. Terakhir untuk Anda yang mempunyai dua anak, dana darurat haruslah 12x dari biaya hidup rata-rata.

6 Tips Ampuh Siapkan Dana Darurat untuk Milenial

Alasan utama kenapa banyak milenial masih sangat enggan mempersiapkan dana darurat adalah malas dalam melakukan persiapan dan merinci pemasukan serta pengeluaran.

Apalagi dengan jumlah dana darurat ideal yang cukup besar, beberapa orang merasa ciut dan sayang jika penghasilannya hanya dibuat untuk dana darurat.

Padahal ini salah besar, karena semakin awal Anda memulai mempersiapkan dana darurat, kehidupan justru bakal lebih aman.

Nah, supaya Anda tidak bingung lagi dan bisa memiliki dana darurat sesuai harapan, tips-tips berikut ini layak untuk dicoba:

1. Pahami Kondisi Keuangan

6 Tips Ampuh Siapkan Dana Darurat Bagi Millenial yang Masih Lajang

Hal paling awal yang harus dilakukan saat hendak mempersiapkan dana darurat adalah memahami betul kondisi keuangan diri sendiri.

Bagaimana caranya? Dengan mulai memperhitungkan penghasilan dan pengeluaran setiap bulan. Jika Anda sudah memahami berapa besar cashflow yang diperlukan setiap bulan, maka Anda bisa mengetahui berapa banyak kemungkinan dana darurat yang disiapkan.

Jangan ragu untuk mulai melakukan pembukuan secara terperinci, seperti mencatat berapa besar penghasilan yang diperoleh dan pengeluaran yang dilakukan.

Mulai dari membayar tagihan seperti cicilan kendaraan bermotor, iuran bulanan pusat kebugaran atau mungkin angsuran kartu kredit.

Bahkan keperluan untuk nongkrong di cafe hingga membeli item fashion juga wajib dicatat secara terperinci.

Usahakan untuk selalu mengevaluasi rencana keuangan ini tiap bulan sehingga Anda bisa mengetahui pos-pos pengeluaran yang mungkin tidak diperlukan.

Dengan mulai memahami kondisi keuangan, pengeluaran yang dilakukan tentu bakal lebih efektif dan efisien.

2. Hitung Kebutuhan Dana Darurat

Jika sudah memahami bagaimana kondisi keuangan Anda, tips berikutnya adalah dengan memperhitungkan besaran dana darurat yang diperlukan.

Contohnya, dari catatan penghasilan-pengeluaran terungkap bahwa biaya hidup rata-rata bulanan adalah Rp3,5 juta, maka dana darurat yang harus dimiliki adalah Rp10,5 juta karena Anda masih dalam kondisi lajang.

Setelah mengetahui berapa besaran dana darurat, hal berikutnya yang bisa dilakukan adalah dengan menghitung berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mencapai nominal tersebut.

Misalkan saja Anda tiap bulan mengambil Rp1 juta dari penghasilan, maka setidaknya dibutuhkan waktu 10-11 bulan untuk bisa memenuhi nominal dana darurat sesuai kebutuhan.

Baca juga: 11 Cara Menabung Terbaik Bagi Anda yang Terbiasa Boros

Perhitungkan juga apakah dalam waktu 10-11 bulan itu Anda akan masih tetap bekerja atau tidak, sehingga dana darurat bisa terpenuhi.

Ingat, dalam menyisihkan penghasilan untuk dana darurat, pastikan tidak mengganggu biaya hidup sehingga kesejahteraan finansial Anda tetap akan terwujud.

3. Ciptakan Komitmen

Agar bisa mengumpulkan dana darurat seusai dengan rencana baik jumlah dan waktu, pastikan kalau Anda benar-benar memulainya dengan komitmen di awal.

Sekadar informasi, komitmen adalah sesuatu yang mudah diucapkan tapi sangat sulit untuk dilakukan. Komitmen yang paling sederhana adalah dengan mengalokasikan dana darurat, alih-alih menyisihkan.

Apakah berbeda? Jelas. Jika menyisihkan, artinya Anda menggunakan terlebih dulu penghasilan yang diperoleh dan barulah sisa penghasilan digunakan untuk dana darurat.

Kondisi ini menjadi masalah karena kadang sisa penghasilan tidak sesuai dengan kewajiban nominal bulanan yang harus disiapkan untuk dana darurat.

Sementara jika dialokasikan, Anda berkomitmen langsung memotong penghasilan dan dialihkan ke dana darurat.

4. Lakukan Secara Otomatis

Salah satu alasan orang gagal menyiapkan dana darurat adalah mereka lupa untuk mengalokasikan dan memilih tak ada lagi sisa penghasilan yang bisa disisihkan.

Kondisi ini bisa jadi masalah kalau terjadi selama berbulan-bulan karena artinya rencana memiliki dana darurat tak akan bisa terwujud. Untuk bisa mengatasi kondisi ini, cobalah untuk melakukan proses alokasi dana darurat secara otomatis.

Tips dana darurat millenial termudah adalah dengan menjadwalkan pembayaran pada tabungan dana darurat melalui fitur auto debet. Dengan fitur auto debet, mau tak mau sejumlah penghasilan akan ditransfer langsung ke tabungan dana darurat pada jadwal yang sudah ditentukan.

Dengan begitu, Anda tak perlu repot-repot lagi mengalokasikan penghasilan untuk dana darurat dan lebih nyaman dalam menggunakan sisa penghasilan.

5. Pisahkan dari Uang Pribadi

Supaya dana darurat benar-benar bisa dipergunakan sesuai tujuannya yakni kebutuhan urgent, pastikan untuk memisahkannya dari uang pribadi.

Yap, sudah seharusnya dana darurat memiliki rekening sendiri yang terpisah dari rekening penghasilan, rekening kebutuhan sehari-hari hingga tabungan jangka pendek lainnya. Dengan memisahkan dana darurat ini, Anda tentu tak akan tanpa sadar menggunakannya.

Lewat cara memisahkan rekening dana darurat pula, Anda bisa menggunakan fitur auto debet yang makin memudahkan dalam proses alokasi penghasilan.

Beberapa orang bahkan memilih untuk tidak menggunakan layanan kartu debet pada rekening dana darurat, demi meminimalisir penggunaan dana talangan ini ketika tanpa sadar terjebak gaya hidup konsumtif.

Baca juga: Panduan Lengkap Daftar dan Aktivasi Akun Jenius Secara Mudah (Disertai Gambar)!

6. Padukan dengan Investasi

Tips terakhir dana darurat millenial agar bisa terkumpul sesuai harapan adalah dengan coba memadukannya dengan produk investasi.

Sekadar informasi, yang namanya uang sekalipun disimpan di dalam bank, tentu akan terpengaruh oleh inflasi sehingga membuat nilainya bisa berubah.

Karena itulah ada baiknya jika Anda mempertimbangkan tabungan deposito sebagai sarana penyimpanan dana darurat.

Selama tahun 2021, kisaran suku bunga deposito tertinggi di Indonesia ialah 6.1%. Adalah Bank Mayora dan BTN yang paling tinggi melakukan penawaran suku bunga deposito di mana mencapai 6.1% untuk Bank Mayora (deposito tenor 3 bulan) dan 5.9% untuk BTN (deposito tenor 6 bulan).

Anda tentu bisa memilih bank dengan suku bunga deposito yang paling kompetitif supaya bisa menambah nominal dana darurat nantinya.

Menurut Murniati Mukhlisin selaku praktisi keuangan syariah kepada CNBC Indonesia mengungkapkan bahwa jika dana darurat sudah terkumpul, tak ada salahnya untuk menghentikannya.

Hal berikutnya yang bisa dilakukan adalah mencoba melirik instrumen investasi lain seperti reksadana, saham atau obligasi yang besarannya bisa mencapai 20% dari total penghasilan bulanan.

Kesimpulan

Jika sederet tips dana darurat millenial benar-benar Anda terapkan dengan sebaik mungkin, maka memiliki dana darurat bukanlah sekadar impian lagi.

Sekalipun Anda adalah milenial yang juga menyandang status sandwich generation alias menopang kehidupan orangtua, tetap bisa memiliki sejumlah dana darurat.

Bukankah menyenangkan menjadi milenial lajang yang sejahtera finansial? Untuk itulah, yuk mulai menabung dana darurat!