8 Tips Ampuh Pisahkan Uang Kebutuhan Pribadi dan Bisnis

Keuangan322 Dilihat

Pisahkan Uang Kebutuhan Pribadi. Bagi pengusaha pemula terutama yang skala bisnisnya masih kecil-kecilan, salah satu masalah yang paling sering muncul adalah sulitnya membedakan uang untuk bisnis dan kebutuhan pribadi. Jika dalam kondisi darurat, hal ini mungkin bisa dibenarkan. Namun kalau sudah menjadi kebiasaan yang sulit dikendalikan, maka Anda harus mulai tahu bagaimana tips ampuh pisahkan uang untuk kedua hal tersebut.

Bukan tanpa alasan kenapa departemen keuangan bisnis dan urusan pribadi harus dipisahkan, karena itu bakal sangat berpengaruh ke dalam kesehatan bisnis.

Anggap saja Anda hendak liburan dan membutuhkan budget Rp5 juta, tetapi uang yang dimiliki untuk dana liburan itu hanya Rp2 juta. Anda menggunakan uang untuk operasional bisnis sebanyak Rp3 juta dengan alasan bisnis yang digeluti tengah mencatatkan omzet melimpah.

Apakah hal ini keliru?

Sudah pasti!

Meskipun bisnis yang Anda jalankan tengah mengalami omzet melimpah, menggunakan uang operasionalnya untuk kebutuhan pribadi bukanlah hal yang dapat dibenarkan.

Karena bisa saja mendadak bisnis mengalami musibah dan membuat Anda harus membeli alat produksi baru atau adanya kenaikan harga bahan baku, jika dana operasionalnya sudah dipakai untuk liburan oleh si owner, proses produksi bakal terhambat.

Baca juga: Tips Hemat Memelihara Kucing agar Tidak Mengganggu Keuangan

Imbasnya, konsumen yang sangat membutuhkan produk dari bisnis Anda bisa kecewa karena tidak memperoleh apa yang dia harapkan. Kalau dibiarkan, bisnis yang seperti ini akan mengecewakan banyak pihak dan membuat kerugian dalam jumlah besar.

Anda tentu tak ingin mengalami hal seperti itu, bukan?

Untuk itulah satu-satunya cara yang bisa dilakukan oleh si pemilik bisnis adalah berusaha mempelajari beberapa tips ampuh pisahkan uang, untuk kehidupan pribadi dan urusan bisnis.

Kendati mungkin bukan hal mudah apalagi jika Anda sudah terbiasa tidak memisahkan keuangan dua pos finansial ini, diperlukan kedisiplinan dan niat yang cukup kuat. Supaya tidak bingung, kami akan membahas sejumlah tips-nya dengan Anda.

Pebisnis Pemula? Simak Tips-Tips Ampuh Pisahkan Uang kebutuhan Pribadi dan Usaha ini!

1. Catat Pengeluaran Bisnis

Pisahkan Uang Kebutuhan Pribadi
via Financial Planner

Tips ampuh pisahkan uang kebutuhan pribadi yang pertama adalah mencatat seluruh pengeluaran, termasuk urusan bisnis.

Anda bisa mencatatnya secara manual atau mungkin dibantu aplikasi perhitungan keuangan khusus. Jika bisnis Anda masih skala kecil dan baru dirintis, usahakan untuk mencatat seluruh pengeluaran yang berkaitan dengan bisnis dalam nominal berapapun.

Dengan mencatat pengeluaran bisnis secara terperinci dan benar-benar konsisten, Anda akan tahu seperti apa finansial perusahaan.

Begitu pula kalau pengeluaran bisnis sudah terekam dengan baik, Anda bisa mengetahui biaya operasional bisnis dan perhitungan laba/rugi, yang mana bakal memberikan pengaruh positif ke perkembangan bisnis secara jangka panjang.

Lewat pencatatan ini pula, Anda akan tahu kalau uang perusahaan digunakan untuk kebutuhan pribadi.

2. Simpan Bukti Pengeluaran

Pisahkan Uang Kebutuhan Pribadi. Berkaitan dengan tips sebelumnya yang mengharuskan Anda mencatat seluruh pengeluaran bisnis, ada baiknya diikuti dengan penyimpanan bukti pengeluaran.

Misalkan saja nota untuk pembelian bahan baku, bukti pembayaran jasa layanan tertentu, hingga biaya transportasi yang mana untuk urusan bisnis, atau kebutuhan pribadi.

Lewat bukti-bukti pengeluaran yang bisa dipertanggung jawabkan ini, Anda akan mengetahui dan sadar lebih cepat kalau ada uang perusahaan yang digunakan untuk kebutuhan selain bisnis.

Bukan hanya bukti-bukti fisik saja, sertakan pula sejumlah file digital yang berkaitan dengan pengeluaran bisnis. Sehingga Anda dapat dengan mudah melakukan pengecekan dengan catatan pengeluaran.

3. Pakai CC Bisnis

Tips ampuh pisahkan uang kebutuhan pribadi berikutnya adalah mulai mempertimbangkan penggunaan CC (Credit Card) alias kartu kredit.

Lho, bukannya CC banyak dihindari oleh masyarakat Indonesia karena perhitungan bunga yang membebani? Sebetulnya tidak tepat. Karena jika CC digunakan secara bijaksana dan untuk kebutuhan produktif, Anda tak akan bermasalah untuk tagihan.

Dengan memiliki CC yang khusus dipakai oleh kebutuhan bisnis, Anda akan memperoleh cukup banyak potongan harga alias diskon, terutama jika melakukan pembelian bahan baku.

Bukan itu saja, keberadaan CC dengan rekam jejak pembayaran tagihan yang memuaskan, akan membuat reputasi Anda di BI (Bank Indonesia) Checking bakal positif, sehingga Anda tak akan kesulitan dalam melakukan pengajuan kredit kelak.

Baca juga: Wajib Tahu, Dampak Ekonomi Perang Rusia-Ukraina Bagi Indonesia

4. Resmikan Bisnis

Salah satu upaya terbaik untuk menghindari pencampuran dana operasional bisnis yang terpakai urusan pribadi adalah dengan meresmikan entitas bisnis resmi.

Maksudnya jika bisnis yang Anda geluti awalnya hanya UMKM sederhana, bisa dipertimbangkan untuk dilaporkan sebagai CV atau bahkan PT kecil-kecilan.

Dengan pengubahan entitas menjadi badan usaha resmi ini, pengelolaan secara profesional bakal jadi hal wajib termasuk urusan finansial.

5. Dilarang Boros

dilarang boros
via Not Ordinary Blogger

Sehebat apapun keuangan anda, pisahkan uang kebutuhan pribadi adalah wajib, jika tidak ada kontrol dari diri sendiri memang sangat sulit.

Seorang pemimpin perusahaan akan membuatnya bisnisnya bangkrut jika dia membelanjakan dana operasional secara boros.

Untuk itulah baik dalam mengelola finansial pribadi dan bisnis, kuatkan diri dan seluruh tim yang terlibat untuk tidak boros. Terapkan penggunaan uang bisnis secara efektif dan efisien demi masa depan.

6. Perhitungkan Pajak

Sebagai WNI (Warga Negara Indonesia) yang baik, pajak memang urunan wajib yang harus dibayarkan sesuai dengan ketentuan penghasilan.

Hanya saja supaya tidak terjadi kekeliruan dalam perhitungan pajak, Anda tentu harus membedakan antara menjadi WP (Wajib Pajak) pribadi atau WP perusahaan. Dengan memisahkan kedua jenis WP ini, Anda akan dapat melaporkan pengeluaran dan pemasukan secara tepat.

Tak hanya itu saja, membedakan WP atas nama pribadi atau bisnis juga bisa mempengaruhi reputasi sang wirausaha.

Jangan sampai Anda menjadi WP yang terlambat membayar pajak, karena finansial bisnis dan pribadi berbeda. Supaya dapat membayar pajak secara rutin, tetapkan pengeluaran khusus pada bisnis yang dikelola.

7. Konsultasi dengan Ahli

Semakin besar bisnis yang Anda bangun, tentu akan ada banyak sekali kepentingan terjadi di sana. Masalah juga bakal bermunculan terutama yang berkaitan dengan finansial.

Tak sedikit pebisnis yang terlibat dengan masalah keuangan perusahaan, seperti penggunaan dana investor untuk kebutuhan pribadi. Untuk menghindari kemungkinan kondisi ini terjadi, ada baiknya Anda mempertimbangkan menggunakan jasa audit dan perencana keuangan.

Sosok-sosok ahli di bidang profesional ini merupakan salah satu tips ampuh pisahkan uang pribadi dengan urusan bisnis, karena mereka akan melakukan pengecekan profesional terharap keuangan perusahaan. Dengan begitu tak akan ada lagi yang namanya penyelewengan dana sehingga Anda bakal jauh lebih tenang.

Baca juga: Tips Keuangan Untuk Pengantin Baru

8. Wajib Profesional

Nah, tips ampuh pisahkan uang kebutuhan pribadi yang terakhir adalah dengan menjunjung tinggi profesionalisme.

Tak peduli kalau skala bisnis Anda masih kecil-kecilan seperti UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) atau sudah berupa perusahaan rintisan, sikap profesional harus diterapkan.

Karena jika seorang pemilik sekaligus pengelola bisnis mampu profesional, mereka tidak akan tergoda menggunakan uang perusahaan.

Sikap profesional inilah yang akan membuat seseorang berhasil menjadi pebisnis sukses atau tidak. Sehingga jika Anda memang ingin enggan alami masalah finansial untuk urusan uang bisnis dan kebutuhan pribadi, pilah secara profesional sejak dini.

Tak masalah berapapun keuntungan yang diperoleh, pisahkan ke rekening khusus termasuk dana operasional, sehingga bisnis tetap berjalan maju ke depan.

Kesimpulan

Melihat sejumlah tips Pisahkan Uang Kebutuhan Pribadi, sebetulnya bisa disimpulkan jika tak begitu jauh dengan mengelola finansial pribadi. Ya, kuncinya adalah pada kemampuan dan keberanian si pemilik bisnis untuk senantiasa bersikap profesional, tidak boros dan disiplin sehingga tak ada yang namanya dana perusahaan dipakai urusan pribadi. Karena memang jika ingin bisnis sukses, bersikaplah ‘keras’ pada diri sendiri dan keluarga.

Semoga Tips Pisahkan Uang Kebutuhan Pribadi dapat bermanfaat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *