The Fed Menahan Kenaikan Suku Bunga, Hindari Resesi Parah

Berita252 Dilihat

03 November 2022, The Fed akhirnya mengumumkan kenaikan suku bunga. Namun tampak secara tersirat bahwa The Fed menahan kenaikan suku bunga, hindari resesi parah.

Sebagaimana ramalan para pengamat ekonomi, The Fed akhirnya menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin menjadi 3,75% – 4%, sesuai dengan ekspektasi pasar.

Namun secara tersirat, The Fed memberi sinyal jika ke depannya kenaikan suku bunga kemungkinan tidak akan agresif lagi.

Dalam pernyataan The Fed pada 03 November 2022, salah satunya adalah penentuan kenaikan suku bunga ke depan akan lebih memperhitungkan dampak kenaikan suku bunga yang sudah dilakukan.

Khususnya terhadap kegiatan ekonomi dan inflasi, serta perkembangan kondisi perekonomian dan finansial.

Ada kemungkinan jika inflasi mulai melandai di tahun – tahun ke depan, maka The Fed kemungkinan akan mengurangi agresivitasnya.

Tetapi dalam hal perekonomian, bisa jadi akan melihat seberapa parah kemerosotan yang akan dialami. Menurut penuturan salah satu pimpinan The Fed, Jerome Powell.

Dalam sebuah teori ekonomi dikatakan, ara cepat menurunkan inflasi adalah dengan membawa perekonomian memasuki resesi.

Ketika resesi terjadi, demand pull inflation tentu akan menurun sebab masyarakat akan mengurangi kuantitas belanja.

Inilah yang sedang dilakukan bank sentral di dunia saat ini, sangat agresif menaikkan suku bunga, walaupun resesi taruhannya.

Menurut mereka, kontraksi ekonomi akan lebih baik ketimbang inflasi tinggi yang berkepanjangan.

Hasilnya adalah terjadinya resesi dan inflasi akhirnya menurun, maka kebijakan moneter bisa perlahan dilonggarkan guna memacu kembali perekonomian.

Dengan ini diharapkan akan lebih mudah dilakukan ketimbang menghadapi inflasi yang “mendarah daging”.

Mengintip Kebijakan Bank Sentral Lain, Kanada, Australia, Inggris

Keyakinan The Fed tidak serta merta diamini oleh semua Bank sentral di negara lain, sebagaimana yang dikatakan secara gambalng oleh Bank of Canada (BoC).

Sebagai informasi, The Fed dan BoC menjadi dua bank sentral yang paling agresif menaikkan suku bunga, dilihat dari besarnya persentase kenaikan.

Namun BoC tidak ingin mengalami resesi yang terlalu dalam akibat suku bunga tinggi, meski tercatat melakukan 6 kali kenaikan, dua kenaikan sebelumnya pada Juli lalu sebesar 100 basis poin dan September 75 basis poin.

The Fed Menahan Kenaikan Suku Bunga, Hindari Resesi Parah
© Laura Porter/Verywell

Kemudian yang terakhir dilakukan Rabu 26 Oktober 2022 dengan kenaikan sebesar 50 basis poin.

Kenaikan ini merupakan angka yang berada di bawah ekspektasi pasar yaitu 75 basis poin.

Menurut BoC, periode kenaikan suku bunga sebentar lagi akan berakhir. Sebab perekonomian Kanada diperkirakan akan stagnan dalam 3 kuartal ke depan.

Tiff Macklem. Gubernur BoC, mengatakan bahwa periode pengetatan moneter hampir selesai. Kita sudah dekat, tetapi belum sampai. Dikutip dari Reuters.

Macklem mengatakan bahwa penentuan tinggi suku bunga BoC akan tergantung dari dampak yang diberikan.

Juga melihat seberapa besar kebijakan moneter mampu meredam demand, bagaimana masalah supply diselesaikan serta inflasi dan ekspektasi inflasi merespon kebijakan tersebut.

“Bahkan jika BoC akan kembali menaikkan suku bunga pada beberapa bulan ke depan, itu tidak akan lebih dari 25 persen” ujar Macklem.

Ketakutan resesi parah juga dialami oleh Bank sentral Australia (Reserve Bank of Australia/RBA).

Dari yang tadinya diperkirakan akan menaikkan suku bunga 50 basis poin, namun hanya menaikkan suku bunga 25 basis poin pada Oktober lalu.

Pertimbangan paling besar RBA dalam menaikkan suku bunga adalah lonjakan biaya kredit perumahan.

Sejak Mei hingga Oktober, RBA tercatat sudah menaikkan suku bunga sebesar 250 basis poin.

Baca juga: 6 Tips Ampuh Agar Milenial dan Gen Z Bisa Hadapi Resesi Global 2023

Sebagai dampaknya pembayaran KPR dengan pagu AUD 500.000 mengalami lonjakan sebesar AUD 687.

Kekhawatiran ini juga dirasakan oleh Bank of England, bank sentral Inggris. Sehingga mereka sedang meninjau rencana untuk mengendurkan kenaikan suku bunganya.

BoE baru saja menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin menjadi 3%, ini menjadi kenaikan yang terbesar dalam 33 tahun terakhir.

Meski tampak sangat agresif, namun BoE mengindikasikan kenaikan selanjutnya pada suku bunga tidak akan setinggi yang diperkirakan pasar.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *