Strategi Membangun Sumber Penghasilan Sejak Usia 20 Tahun

Strategi Membangun Sumber Penghasilan Sejak Usia 20 Tahun harus disiapkan saat kamu di sekolah. Pelajari ekonomi dan tips mendatangkan uang saat ini.

Keuangan563 Dilihat

Ketika kita bicara soal kebutuhan hidup, secara otomatis kita juga akan membicarakan tentang uang dan sumber penghasilan. Mulai dari kebutuhan rutin bulanan, dana darurat, biaya menikah, modal kerja/usaha, bersedekah dll. Masalahnya, karena faktor kurangnya literasi keuangan, banyak orang yang akhirnya terjebak dengan tuntutan gaya hidup dan bahkan terlilit utang.

Kita pasti tidak ingin mengalaminya. Oleh sebab itu, alangkah baiknya jika kita mulai membangun sumber-sumber penghasilan. Sumber-sumber penghasilan? Ya benar, tidak hanya dari satu sumber saja tapi kita bisa menciptakannya banyak corong income.

Baca juga : Bunga KUR BRI 2023 Bagi Peminjam Pertama Kali, Cek KUR Rp 25 Juta

Nah di usia 20-an, adalah usia yang sangat bagus untuk memikirkan hal ini karena kesempatan, waktu dan energi sedang dalam keadaan optimal.

Semakin dini kita menyadari tentang pentingnya membangun sumber-sumber income dan pengelolaan keuangan dalam hidup, maka kesejahteraan dari segi ekonomi dimasa depan menjadi hal sangat memungkinkan bagi kita. Lalu bagaimana strategi membangun berbagai sumber penghasilan sejak usia 20-an? Yuk kita bahas!

1. Pastikan Wadah Keuangan Tidak Bocor

Langkah awal untuk membangun income adalah memastikan wadah keuangan kita aman. Loh, bukannya kita mau membahas tentang cara membangun sumber income ya?

Memang betul, tapi menyiapkan wadah keuangan adalah langkah mendasar yang tidak boleh di lewatkan. Ketika kita mendapatkan penghasilan, coba kita bayangkan kalau kita menaruhnya di sebuah wadah. Entah medianya itu dompet biasa, rekening bank, e-wallet dll.

Jadi wadah keuangan ini adalah ilustrasi yang menggambarkan bagaimana cara kita menyikapi kapasitas sumber penghasilan dan juga termasuk uang yang kita hasilkan.

Jadi sebelum membicarakan tentang membangun wadah-wadah lainnya, kita siapkan dulu wadah pertama dan memastikan terlebih dahulu bahwa wadah keuangan kita tidak bocor ke hal-hal yang tidak perlu.

Sebab kebocoran halus yang terlihat kecil-kecil atau biasa di sebut latte factor sangat umum di alami orang-orang dan sangat mempengaruhi kesehatan keuangan. Banyak orang yang baru menyadari setelah sekian tahun bekerja, “kemana semua uang saya pergi? perasaan tidak beli apa-apa”.

Kita semua tahu, untuk mendapatkan kehidupan finansial yang lebih baik di masa depan pasti ada step-step yang harus di lalui. Memastikan wadah keuangan kita tidak bocor adalah hal yang sangat penting, karena jika kebocorannya sudah parah kita akan kesulitan untuk masuk ke fase berikutnya.

Kita akan selalu merasa tidak cukup dan uang selalu habis sia-sia entah kemana. Jangankan untuk menabung dan berinvestasi, yang ada uang hanya numpang lewat beberapa hari saja di rekening bahkan bisa jadi kita terpaksa meminjam.

2. Menambal Wadah Keuangan Jika Sudah Bocor

Jika potensi kebocoran pada wadah keuangan kita ini bisa di sadari lebih awal, maka kita bisa mencari cara untuk meminimalisirnya. Tapi bagaimana jika sudah terlanjur bocor?

Mulai saat ini, cari sumber kebocorannya dari mana saja. Menurut David Bach, ada beberapa macam latte factor yang biasanya tidak di sadari. Khususnya bagi milenial, kebocoran kecil seperti konsumsi kopi kekinian atau belanja di e-commerce adalah sumber kebocoran halus yang cukup berdampak.

Bagaimana dengan Anda?

Jika sudah menemukan sumber kebocoran, cari tahu bagaimana cara menambalnya agar tidak bocor lagi. Bisa jadi kebocoran tersebut bisa di perkecil nominalnya atau bahkan tidak di perlukan. Dengan begitu, dari penambalan tersebut kita akan memiliki sisa uang. Nantinya wadah keuangan kita mulai punya “genangan” dan selanjutnya barulah kita bisa berbicara tentang menabung dan investasi.

3. Mulai Berpikir Untuk Mengembangkan Kran Income Lainnya

Kalau kita sudah bisa memastikan wadah keuangan lebih aman dan tidak bocor ke tempat yang tidak di perlukan, mulailah berpikir untuk mengembangkan dan juga memperbanyak wadahnya. Misalnya jika dulu ukurannya masih segelas saja, kini kita mencari cara agar ukurannya bisa lebih besar lagi atau punya beberapa gelas lagi.

Salah satu caranya adalah dengan melakukan banyak pekerjaan. Coba lihat mana sumber penghasilan yang paling menghasilkan dan investasikan waktu dan energi lebih di sana. Perjalanan untuk membuka sumber penghasilan yang lain bisa jadi tidak selalu mulus. Namun justru inilah kesempatan untuk mencari tahu dimana letak potensi yang bisa Anda kembangkan.

Atau jika Anda ingin menjadi seorang pengusaha pada suatu bidang tertentu Anda perlu memiliki berbagai skill. Mengerjakan berbagai pekerjaan bisa juga menjadi cara untuk mengkoleksi skill-skill tersebut selain menjadi sumber income.

Di awal, mungkin Anda bisa melakukan pekerjaan yang berbeda-beda dan nampak random. Tapi skill-skill ini akan menjadi perpaduan yang sangat baik ketika sudah waktunya Anda memutuskan menjadi fulltime entrepreneur seperti yang telah di rencanakan.

Nah sambil mengisi wadah, kita bisa sambil memikirkan bagaimana caranya agar uang ada di dalam wadah bukan hanya jadi “genangan” tapi justru bisa “meluber” dengan melakukan financial planning.\

4. Melakukan Financial Planning

Ada satu hal yang penting dalam membuat perencanaan keuangan, yakni tujuan yang jelas. Dalam hal ini kesadaran akan kedudukan uang sangat dibutuhkan. Dengan menyadari bahwa uang kita hari ini adalah apa yang kita titipkan untuk diri kita di masa depan dan juga titipan untuk saudara-saudara yang membutuhkan atau misi sosial tertentu, maka secara otomatis membuat kita memikirkan tujuan keuangan.

Uang yang kita dapatkan tidak akan kita habiskan saat ini juga melainkan untuk kebutuhkan-kebutuhan yang pasti akan terjadi atau tidak terduga di masa mendatang.

Misalnya saja seperti pandemi seperti saat ini. Kita tidak pernah menduganya. Namun jika kita sudah menyadari dan mempraktikan financial planning di masa lalu, maka tabungan kita akan sangat menolong kita melalui masa-masa sulit ini.

Setidaknya kita mulai melakukan riset tentang tujuan keuangan jangka pendek dan juga jangka panjang. Apalagi jika kita ingin mendapatkan financial freedom di usia 45-50an. Bisa berkarya dengan lebih bebas, tanpa khawatir di kejar-kejar tuntutan keuangan untuk kebutuhan hidup.

4. Melakukan Financial Planning

Ya Anda tidak salah membaca. Menyisihkan sebagian uang dari penghasilan kita untuk mentraktir orang adalah salah satu cara untuk membuka kran penghasilan yang lain. Bagaimana caranya dan siapa yang kita traktir?

Sebelumnya kita membahas tentang bagaimana memperbesar ukuran wadah keuangan. Nah, mengalokasikan 10-15% penghasilan untuk mentraktir ini adalah salah satu caranya. Gunakan dana ini untuk mentraktir orang-orang yang lebih pintar, lebih bijak, lebih berpengalaman dan lebih sukses dari kita karena mereka bisa menjadi jalan untuk memperbesar wadah keuangan kita secara tidak langsung.

Dengan bergaul dan berteman bersama mereka kita bisa berdiskusi, mendapat insight atau memperoleh saran yang lebih baik untuk meningkatkan kapasitas diri. Dari yang tidak tahu, menjadi tahu dan lebih tahu lagi bagaimana caranya meningkatkan income dengan waktu yang lebih singkat dibanding kita belajar seorang diri. Sehingga ini seperti investasi secara jangka panjang.

6. Mulai Buat Profit Income

Ketika kita bekerja di sebuah perusahaan, katakanlah perusahaan tersebut sudah cukup ideal. Kita di gaji Rp 10 juta/ bulan dengan jam kerja 8 jam/hari selama 5 hari dalam 1 minggu. Sekarang coba kita hitung berapa yang bisa kita dapatkan perjamnya. Hanya sekitar Rp 60 ribu/ per- jam.

Ini menunjukan bahwa penghasilan yang bisa kita dapatkan dari pekerjaan tetap yang kita hasilkan dengan susah payah atau sweat income itu terbatas. Mau berapa jam lagi kita tambahkan untuk bekerja akan tetap terbatas. Oleh karena itu kita harus memikirkan tentang income dari sumber lainnya.

Salah satu income yang bisa di usahakan adalah berupa profit income. Profit income adalah penghasilan yang di hasilkan dari produk yang kita miliki sehingga kita tinggal memproduksinya sekali dan income selalu bisa datang dari sana. Sekali di sini maksudnya adalah 1 produk tersebut akan bisa selalu menghasilkan (dengan pemeliharaan tertentu).

Bisa di bilang bahwa produk digital adalah produk yang cukup menjanjikan saat ini. Misalnya saja kita membuat video youtube dan belajar bagaimana memonetisasinya.

Intinya, untuk bisa membangun profit income carilah produk-produk yang dibutuhkan selamanya dan repeat order. Contoh produk barang misalnya skincare. Ketika bulan ini habis, maka bulan depan customer akan membeli lagi. Jika itu terlalu berat, kita bisa memilih alternatif dropship atau reseller.

7. Ciptakan Interest Income

Salah satu sumber penghasilan yang sedang banyak di bicarakan khususnya di kalangan generasi milenial adalah interest income. Interest income adalah penghasilan yang bisa kita dapatkan dari bunga.

Sederhananya, ketika kita menyimpan uang di Bank, dan Bank meminjamkannya kepada pihak yang butuh pinjaman. Lalu Bank menjapatkan bunga dari peminjaman dan dari situ kita akan mendapatkan bunga sekitar 3% per tahun. Itulah interest income yang hampir semua orang dapatkan. Namun bunga tersebut kalah dengan inflasi yang terjadi sehingga income itu terasa tidak pernah ada.

Sebenarnya ada alternatif lainnya yang bisa menghasilkan interest income yang lebih tinggi yakni P2P lending. P2P lending adalah perusahaan yang menjembatani pihak yang membutuhkan uang dan peminjam. Biasanya kita bisa mendapatkan bunga lebih tinggi dari Bank. Jadi kita meminjamkan uang lewat P2P dan nantinya akan mendapatkan interest income mulai dari 10% dari uang yang kita pinjamkan.

8. Hasilkan Uang Dari Devidend Income

Selanjutnya, kita juga bisa membuka kran penghasilan lain dari devidend income. Devidend income adalah penghasilan yang berasal dari bagi hasil profit karena Anda memiliki porsi saham di sebuah perusahaan. Anda pasti pernah mendengar tentang perusahaan terbuka yang ada di IHSG?

Sebenarnya devidend income ini tidak selalu harus berasal dari perusahaan terbuka. Anda memang bisa memilih perusahaan yang ada di daftar IDX (BEI) atau bisa juga melalui private company.

Baca juga, 10 Saham Blue Chip Terbaik di Indonesia

Misalnya perusahaan teman atau keluarga yang mana Anda bisa terlibat menjadi salah satu pemilik sahamnya. Namun diantara dua pilihan tersebut, pastikan bahwa Anda bisa memantau kinerja perusahaan yang sahamnya Anda beli.

8. Hasilkan Uang Dari Devidend Income

Membangun sumber penghasilan memang bukanlah hal yang mudah. Perlu ketelitian dan kesabaran serta konsistensi untuk meraih tujuan keuangan kita. Dengan strategi membangun sumber-sumber penghasilan diatas, semoga bisa menginspirasi Anda menambah sumber income baru sejak usia 20-an. Nah, dari beberapa sumber income di atas kira-kira mana saja yang sudah masuk dalam check list Anda?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *