Ini 5 Start-up Yang PHK Banyak Karyawan Pada 2022

Berita, Bisnis419 Dilihat

Beberapa model bisnis start-up yang kurang stabil disinyalir menjadi penyebab PHK, ini 5 start-up yang PHK banyak karyawan pada 2022.

Pada pertengahan bulan September 2022, publik dihebohkan dengan Shopee yang memberhentikan sebanyak 3 persen karyawan mereka.

Menurut Radynal Nataprawira selaku Head of Public Affairs Shopee Indonesia, keputusan PHK ini merupakan langkah terakhir perusahaan dalam penyesuaian beberapa perubahan kebijakan bisnis. 

Ternyata, bukan PT Shopee Indonesia saja yang PHK banyak karyawan pada tahun 2022.

Dalam artikel kali ini kita akan merangkum start-up apa saja yang PHK banyak karyawan sepanjang 2022.

5 Start-up Yang PHK Banyak Karyawan Pada 2022

PHK sebenarnya adalah pilihan terakhir bagi sebuah usaha untuk melakukan serangkaian penyesuaian dalam bisnis.

Penyesuaian ini bisa dalam hal model bisnis, neraca keuangan, atau operasional. Berikut adalah 5 start-up yang PHK banyak karyawan pada 2022.

1. Tani Hub

Tani Hub merupakan start-up yang fokus pada bidang pertanian dengan menjalin kerjasama langsung ke para petani dan mendistribusikannya kepada pelanggan.

Tani Hub awalnya didirikan sebagai respon atas panjangnya rantai perdagangan hasil tani yang memberikan harga murah ke petani namun pelanggan membelinya dengan harga tinggi.

Tani Hub mempunyai dua gudang sayuran di Bandung dan Bali yang terpaksa ditutup akibat peralihan model bisnis.

Dari yang awalnya menargetkan pelanggan personal, kemudian beralih ke pelanggan korporat.

Penutupan dua gudang tersebut juga berdampak pada pemberhentian tenaga kerja.

Melansir dari kompas.com (26/6/2022) Bhisma Adinaya selaku Senior Corporate Communication Manager TaniHub Group mengatakan bahwa perusahaan ingin lebih mempertajam fokus bisnis.

Tani Hub berencana untuk meningkatkan pertumbuhan melalui kegiatan Business to Business (B2B) seperti hotel, restoran, kafe, modern trade, hingga mitra strategis.

Dengan model bisnis yang lebih fokus, Tani Hub tidak membutuhkan terlalu banyak pekerja dan bisa melakukan efisiensi keuangan.

2. JD.ID

Pada bulan Mei 2022, Ecommerce berwarna merah dengan logo Unicorn yang bernama JD.ID juga mengambil langkah serupa.

Perusahaan melakukan PHK karyawan sebagai bentuk penyesuaian operasional.

Sebagaimana dituturkan oleh Jenie Simon, Director of General Management JD.ID, bahwa keputusan PHK karyawan merupakan langkah perusahaan untuk terus melakukan penyesuaian terhadap operasional bisnis, salah satunya melalui restrukturisasi.

3. LinkAja

Bekerja di perusahaan milik negara ternyata tidak menjamin akan terbebas dari ancaman PHK karyawan.

Masih di bulan Mei 2022, LinkAja memutuskan untuk melakukan PHK kepada ratusan karyawan mereka.

start-up phk karyawan 2022

Menurut penuturan Sadewo selaku Head of Corporate Secretary Group LinkAja, keputusan PHK karyawan diambil karena ada reorganisasi SDM dari internal perusahaan.

“Penyesuaian organisasi SDM dilakukan atas dasar relevansi fungsi SDM tersebut pada kebutuhan dan fokus bisnis perusahaan”, tambah Sadewo.

4. Zenius

Tidak banyak start-up yang bersaing di bidang pendidikan, namun kondisi ekonomi tentu menuntut penyesuaian dari pihak perusahaan.

Begitu juga dengan Zenius yang sedang digoncang situasi makro ekonomi yang masih terpuruk akibat pandemic Covid-19.

Baca juga: Tren Belanja Online Masyarakat Indonesia 2022, Inspirasi Bisnis Online Anda

Manajemen Zenius memutuskan untuk melakukan PHK pada 25 persen dari total karyawan mereka.

Jumlahnya sekitar 200 karyawan yang terpaksa harus berhenti bekerja pada Zenius.

Ini dilakukan untuk menghemat anggaran operasional perusahaan mengingat laju perusahaan yang belum optimal di kala pandemi.

5. Shopee Indonesia

Sebelum gelombang PHK Shopee terjadi di Indonesia, Perancis sudah lebih dulu merasakannya.

Tidak hanya pemberhentian karyawan, namun Shopee juga secara resmi menutup operasional mereka yang berbasis di Perancis.

Pemberhentian operasional juga terjadi di negara lain, seperti India, Amerika Latin, Chili, Meksiko, Kolombia hingga Argentina.

Situasi di Indonesia nampaknya masih sedikit lebih baik karena hanya sampai pada tahap PHK karyawan.

Dengan pemangkasan 3 persen karyawan, Shopee Indonesia berharap mereka masih bisa melanjutkan operasional di Indonesia.

Mengingat Shopee masih menjadi salah satu Ecommerce favorit bagi masyarakat Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *