10 Situs P2P Lending Terbaik Indonesia Legal OJK

Bisnis701 Dilihat

Perekonomian yang masih stagnan akibat pandemi Covid-19 membuat banyak orang membutuhkan pinjaman uang. Simak 10 situs P2P lending terbaik Indonesia legal OJK, jadi Anda tak perlu khawatir lagi.

Hal ini membuat setiap orang harus kreatif dan inovatif dalam mengelola keuangan, termasuk memilih instrumen investasi. Untuk itulah mengetahui situs-situr P2P Lending terbaik bisa jadi pertimbangan.

Tunggu, kenapa harus P2P Lending yang dipilih sebagai instrumen investasi?

Karena saat ini, P2P Lending termasuk salah satu investasi yang menjanjikan keuntungan besar bahkan sekalipun kondisi perekonomian tengah sulit.

Seperti yang Anda tahu, imbas dari resesi ekonomi akhirnya membuat BI (Bank Indonesia) memutuskan untuk memangkas suku bunga acuan kembali.

Turunnya suku bunga acuan ini akhirnya mempengaruhi keuntungan beberapa instrumen investasi seperti deposito dan obligasi.

Baca juga: 15 Cara Membuat Kartu Kredit Online (Syarat Cepat Diterima)

Sementara untuk emas, logam mulia ini memang pernah begitu berkilau dan menembus Rp1 juta per gram pada bulan Agustus 2021 lalu. Namun hingga pertengahan Desember 2021, emas merosot sampai kisaran Rp950 ribu per gram.

Bagaimana dengan saham?

Gejolak ekonomi karena wabah corona sedikit banyak membuat pasar modal berkontraksi. Bahkan IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) sempat anjlok hingga 3.937 pada 24 Maret 2021.

Meskipun berangsur-angsur membaik, IHSG sudah mencapai 5.938 pada 11 Desember 2020, tetapi masih lebih rendah daripada 16 Desember 2020 yang ada di level 6.211.

Lantaran saham begitu tidak menentu, investasi saham tentu masih memiliki risiko cukup tinggi. Untuk itulah, P2P Lending hadir sebagai jawaban dari kebuntuan investasi di masa sulit.

Dengan mengetahui apa saja sih situs P2P Lending terbaik, Anda bisa merasa aman saat hendak melakukan investasi saat ini.

Pentingnya OJK Bagi Situs P2P Lending Terbaik

Lantaran sama-sama bisa dilakukan secara online, banyak orang berpikir bahwa investasi P2P Lending sama dengan reksadana. Padahal kedua instrumen investasi ini memiliki perbedaan.

P2P (Peer-to-Peer) Lending adalah sebuah platform digital yang mempertemukan pihak peminjam (borrower) dan pemberi pinjaman (lender).

Sebagai instrumen investasi, para lender tentu memperoleh return dari uang yang mereka tanamkan di P2P Lending.

Karena bicara soal pinjam-meminjam antara orang asing, tentu penyelenggara P2P Lending haruslah sudah terpercaya dan wajib berizin serta terdaftar di OJK (Otoritas Jasa Keuangan).

OJK sendiri merupakan lembaga independen yang bertugas untuk mengatur, mengawasi, memeriksa dan menyelidiki penyelenggara Fintech (Financial Technology) berbasis P2P Lending ini.

Situs P2P Lending terbaik sudah pasti mengantongi dua status wajib yakni berizin dan terdaftar OJK agar para lender merasa tenang melakukan investasi, dan borrower merasa aman karena data pribadi mereka terjamin.

Baca juga: Syarat-Syarat Pinjaman Online Cepat Cair Tanpa Jaminan

Bicara soal status wajib itu, ternyata memiliki perbedaan. Namun Fintech yang memiliki salah satu status saja, bisa tetap melakukan kegiatan operasional dan dinyatakan legal. Agar Anda tak keliru, berikut penjelasan singkatnya:

  • Terdaftar OJK: Dalam ketentuan umum yang dirilis OJK, Fintech P2P Lending yang sudah resmi terdaftar bisa melakukan kegiatan operasional maksimal satu tahun. Ketika masa satu tahun itu usai, Fintech wajib mengajukan permohonan izin. Jika Fintech itu tak mengajukan, maka harus mengembalikan status terdaftarnya
  • Berizin OJK: Sebagai peningkatan status dari terdaftar, Fintech P2P Lending yang sudah berizin OJK bisa bebas melakukan operasional sampai kapanpun. Tentu untuk memperoleh label berizin OJK, ada sejumlah aturan yang harus dipenuhi Fintech

OJK sendiri selalu memperbarui informasi mengenai situs P2P Lending terbaik yang sudah terdaftar dan berizin OJK lewat website resmi mereka. Dan pada Jumat (11/12) kemarin, OJK kembali merilis penyelenggara P2P Lending per 7 Desember yang berjumlah 152 perusahaan Fintech.

Tentu jumlah Fintech yang sudah terdaftar dan berizin OJK resmi ini masih sedikit jika dibandingkan total Fintech di Indonesia, sehingga artinya ada banyak sekali P2P Lending ilegal yang wajib diwaspadai. Fintech ilegal sudah pasti akan merugikan lender dan borrower.

Bahkan banyak borrower yang menjadi korban data pribadi disebarkan karena ulah perusahaan ilegal ini. Karena itulah, jika Anda ingin berinvestasi atau meminjam online, pastikan hanya di situs P2P Lending terbaik.

Inilah 10 Situs P2P Lending Terbaik yang Resmi Terdaftar OJK

Dari sisi investasi, lender tentu mengharapkan keamanan atas uang mereka sekaligus return yang bagus. Untuk memperoleh kedua hal itu, hanya penyelenggara P2P Lending terdaftar dan berizin OJK yang bisa melakukannya.

Nah, agar tak salah pilih perusahaan untuk investasi, berikut ini akan kami bahas 10 situs P2P Lending terbaik yang bisa Anda pertimbangkan:

1. Amartha

Sudah berdiri sejak tahun 2020, Amartha adalah aplikasi P2P Lending yang dimiliki PT Amartha Mikro Fintek. Untuk pendanaan, Amartha menawarkan imbal hasil hingga 17,5% per tahun.

Anda harus menyiapkan dana investasi minimal Rp3 juta untuk menjadi lender karena memang fokus pendanaan Amartha pada para pelaku UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah).

Lantaran ada program kerjasama antara perusahaan penjamin kredit dan asuransi, maka lender wajib membayar premi saat memperoleh return.

Premi ini bertujuan untuk melindungi investor dari risiko gagal bayar yang dilakukan borrower. Yang unik, Amartha mengizinkan lender untuk memilih dan berkunjung langsung ke borrower. Untuk return, Anda bisa mencairkannya kapanpun dan diberikan secara mingguan.

2. Modalku

Dibentuk pada tahun 2016, platform P2P Lending milik PT Mitrausaha Indonesia Grup ini memang berkomitmen mendukung perkembangan usaha di Tanah Air.

Dengan tingkat manfaat pendanaan hingga 20% per tahun, suku bunga Modalku berbeda-beda tergantung profil borrower yang mencakup kondisi pasar, pilihan pinjaman dan nominal dana yang diinvestasikan.

Namun Modalku menetapkan kisaran bunga antara 12-24% dan lender dibebankan biaya sebesar 3% setiap menarik dana.

Hampir sama seperti Investree, Modalku tidak memberikan informasi soal identitas borrower selain profil dan performa usaha. Anda harus menanamkan deposit minimal Rp1 juta dan saldo minimum Rp1 juta untuk berinvestasi di Modalku.

3. Akseleran

PT Akseleran Keuangan Inklusif Indonesia menawarkan platform Akseleran sebagai sarana investasi P2P Lending untuk masyarakat Indonesia.

Dengan peluang imbal hasil hingga 21% per tahun, menanamkan modal di Akseleran terbilang ringan yakni mulai dari Rp100 ribu. Yang menarik, Akseleran juga memiliki fitur auto lending dimana lender bisa menemukan borrower sesuai kriteria langsung.

Baca juga: 20 Pinjaman Online Tanpa Jaminan Berizin OJK Tahun 2020

Lender diberi pilihan untuk memberikan pinjaman berdasarkan tingkat bunga, tenor, jumlah dana yang ditawarkan dan keberadaan jaminan.

Tenang saja, Akseleran menggunakan analisis kelayakan pinjaman dan kualitas agunan cukup ketat supaya risiko gagal bayar menjadi sangat minimal. Akseleran juga menawarkan diversifikasi untuk lender agar lebih tenang.

4. Koinworks

Sebagai salah satu situs P2P Lending terbaik, Koinworks menawarkan lima tingkatan lender yang mana bunga dan risikonya berbanding lurus.

Dengan bunga efektif mulai dari 18% per tahun, berikut ini adalah tingkatan lender di Koinworks yakni A (15-19%), B (19-24%), C (24-29%), D (29-34%) dan E (34-38%). Penentuan tingkatan lender ini dinilai oleh Koinworks berdasarkan profil borrower, sebelum menyalurkan dana dari lender.

Semakin tinggi risiko borrower, semakin tinggi pula return yang bakal diterima lender. Tapi tenang saja, Koinworks menyediakan dana proteksi agar lender tak terlalu merugi yang disesuaikan dengan tingkat risiko.

Anda bisa berinvestasi dalam hal bisnis, pendidikan dan kesehatan di Koinworks dengan dana minimal Rp100 ribu saja.

Tanpa adanya biaya transaksi untuk investasi, lender akan memperoleh return setiap bulan dan bisa menarik dana mereka sewaktu-waktu kapan saja. Dengan keunggulannya itu, platform milik PT Lunaria Annua Teknologi ini memang layak dipertimbangkan.

5. Asetku

Identik sebagai Fintech pinjaman online yang bersifat konsumtif, Asetku adalah salah satu situs P2P Lending terbaik yang juga dapat dipertimbangkan untuk kebutuhan investasi.

Dikelola oleh PT Pintar Inovasi Digital, Asetku resmi terdaftar OJK pada 21 Desember 2018.

Ada tiga penawaran bunga yang dimiliki oleh Asetku kepada calon pemodal yakni 18%, 19% dan 20%. Tentu semakin tinggi return yang dihasilkan, sebanding dengan masa tenor yang lebih lama dan pastinya risiko pada borrower itu sendiri.

Namun tak perlu cemas, Asetku melindungi dana lender dengan asuransi kredit gagal bayar dana pokok. Untuk pengecekan risiko, Asetku menggunakan teknologi machine learning yang cepat dan akurat.

6. Investree

Sebagai bagian dari PT Investree Radhika Jaya, platform P2P Lending yang satu ini sudah beroperasi sejak tahun 2015. Dengan imbal hasil atraktif hingga 20% per tahun, return yang ditawarkan Investree memang tergantung pada risiko borrower.

Sebagai investor, lender harus menyetorkan dana minimal Rp1 juta untuk pinjaman personal dan Rp5 juta untuk pinjaman bisnis.

Baca juga: KKB BRI, Kredit Kendaraan dengan Bunga Kompetitif

Berbeda dengan P2P Lending lainnya, lender baru bisa memperoleh dana sekaligus bunga setelah periode pinjaman yang dibebankan pada borrower usai.

Lender juga tidak bisa memperoleh informasi calon borrower, karena semua uji kelayakan dan penilaian dilakukan oleh tim internal Investree.

7. Gradana

Berbeda dengan situs P2P Lending lainnya, Gradana fokus menjadi alternatif pembiayaan di bidang properti. Dikelola oleh PT Gradana Teknoruci Indonesia, Gradana menawarkan imbal hasil flat hingga 24% per tahun.

Sebagai lender, Anda bisa menentukan sendiri jenis pendanaan dan jumlah lot. Tak perlu modal besar, Gradana menetapkan harga per lot sebesar Rp20 ribuan saja.

Para borrower di Gradana memang sudah melewati scoring yang cukup ketat sehingga lender tak perlu cemas. Pemodal pun berhak melakukan diversifikasi risiko dengan menempatkan dana para produk pinjaman berbeda-beda.

Setidaknya ada empat produk pinjaman di Gradana yang punya gross return dan tenor berbeda yakni GraSewa/GraRenov (17,5%), GraDP (15%), GraStrata (15%) dan GraKarya (24%).

8. UangTeman

Sudah berdiri sejak Maret 2015, UangTeman adalah salah satu situs P2P Lending terbaik pertama di Indonesia. Untuk para lender,

UangTeman menjanjikan imbal hasil sekitar 18-24% per tahun dengan rincian pokok dan bunga pinjaman dibayarkan per bulan kepada lender. Hanya saja untuk menjadi lender di UangTeman haruslah perusahaan atau institusi.

Membuktikan kualitasnya, UangTeman menyebutkan sudah menyalurkan Rp442 miliar pinjaman kepada borrower dengan tingkat keberhasilan mencapai 95,09%.

Jika terjadi masalah pada borrower karena force majeure, lender tak perlu cemas karena dana mereka diasuransikan ke asuransi kredit pemerintah.

9. Danamas

Berstatus sebagai P2P Lending pertama yang mendapat izin operasional dari OJK, Danamas memang tak dipungkiri lagi merupakan salah satu situs P2P Lending terbaik di Tanah Air.

Platform besutan PT. Pasar Dana Pinjaman ini menawarkan imbal hasil lebih dari 20% per tahun. Lender akan memperoleh pokok dan bunga pinjaman setiap bulan.

Anda sebagai lender, bisa bebas menentukan return yang dimau termasuk melakukan diversifikasi investasi ke banyak borrower dengan jumlah minimal.

Supaya para lender merasa aman, Danamas melakukan seleksi yang sangat ketat dan asuransi kredit pada lender. Dimana jika borrower mengalami kredit macet, asuransi akan membayar 70% dana lender.

Baca juga: Panduan Lengkap Daftar dan Aktivasi Akun Jenius Secara Mudah (Disertai Gambar)!

Danamas juga membebaskan lender menarik dana investasi mereka sebelum jatuh tempo. Namun Anda harus menunggu proses pengalihan dana kepada lender lain, sebelum akhirnya Anda bisa menerima kembali dana yang sudah ditanamkan.

10. GandengTangan

Setidaknya sudah menyalurkan pinjaman sekitar Rp5 miliar ke 1.200 UKM di Indonesia, GandengTangan adalah salah satu situs P2P Lending terbaik yang bisa dipilih.

Fintech ini menjalankan bisnis mereka dari platform crowdlending dengan dampak sosial pada 2015, yang akhirnya beralih jadi P2P Lending di tahun 2017. Untuk return, GandengTangan menawarkan bunga hingga 15,6% per tahun.

Anda bisa mulai melakukan investasi dari Rp50 ribu saja, meskipun memang ada deposit wajib Rp500 ribu. Dalam menyeleksi calon borrower, GandengTangan mempunyai kelompok GT-Trust dan para lender pun bisa mengajukan diri untuk bergabung. Lender bisa menarik return setiap saat dengan pilihan setiap minggu atau setiap dua minggu.

Kesimpulan

Melihat sepuluh situs P2P Lending terbaik yang diulas di atas membuktikan bahwa masa depan investasi ini memang masih sangat menjanjikan di Indonesia.

Ada banyak orang yang butuh uang tunai cepat tanpa ribet, menjadikan kebutuhan akan pemodal dalam P2P Lending masih begitu besar.

Untuk itulah bagi Anda yang ingin berinvestasi menjanjikan di masa pandemi Covid-19 dan resesi ekonomi, bisa mempertimbangkan salah satu situs P2P Lending yang telah diulas.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *