10 Saham Syariah Terbaru

Investasi510 Dilihat

Ragu membeli saham? ingin membeli saham-saham yang berkonsep syariah. nah, artikel ini akan mengulas saham syrariah terbaik yang bisa kamu koeksi ke dalam porto kamu.

Nah, Jika Tertarik berinvestasi dengan membeli saham syariah, maka Anda harus mulai mengamati pergerakan harga saham-saham di indeks saham syariah.

Nah di Indonesia sendiri ada 4 indeks saham syariah, diantaranya ISSI (Indeks Saham Syariah Indonesia), JII (Jakarta Islamic Index), JII70 (Jakarta Islamic Index 70), dan IDX-MES BUMN.

Nah, yang akan kita bahas kali ini adalah saham-saham terbaik yang mencetak return tertinggi di tahun 2021 yang sebagian besar ada di dalam JII.

Perlu Anda ketahui bahwa JII adalah indeks saham syariah pertama yang ada di Indonesia dan termasuk yang terbaik. JII sudah di kembangkan selama 21 tahun silam, tepatnya di mulai pada tahun 2000 atas kerjasama PT Bursa Efek Indonesia dan PT Danareksa Invesment Management.

Bicara tentang saham syariah di Indonesia ternyata pada bulan November 2021, beberapa emiten mencatatkan performa yang cukup positif. Penasaran apa saja saham syariah terbaik sepanjang 2021? Mari kita bahas satu per-satu!

1. Saham ERAA

Saham ERAA

Saham syariah terbaik yang pertama adalah ERAA atau PT Erajaya Swasembada Tbk. ERAA tercatat sebagai salah satu emiten dengan return tertinggi sepanjang 2021 di JII dengan kenaikan sekitar 52,27% secara year to date (ytd).

PT Erajaya Swasembada Tbk merupakan perusahaan ritel dan distribusi barang-barang elektronik khususnya yang berkaitan dengan telekomunikasi.

Perusahaan ini di dirikan pada tahun 1996. Saat ini, per tanggal 24 November 2021, market cap ERAA mencapai Rp 10,37 Triliun. Sementara harga sahamnya berada di nilai Rp 645/ lembar saham.

Anda mungkin sudah tidak asing dengan toko Erafone? Nah, Erafone merupakan slaah satu anak perusahaannya. Dalam sejarah pengakusisian, ERAA tercatat sudah berhasil melakukan akuisisi yang berdampak besar di bidangnya.

Misalnya pada tahun 2011 ERAA mengakuisisi Teletama Artha Mandiri (TAM). Lalu pada tahun 2012-nya, ERAA mengakuisisi PT Data Citra Mandiri atau iBox yang merupakan distributor besar produk Apple di Indonesia.

2. Saham MDKA

Saham MDKA

Setelah ERAA, MDKA menyusul di belakangnya. Tidak tanggung-tanggung, nilai saham milik PT Merdeka Cooper Gold ini naik sebesar 41,56% sepanjang tahun 2021.

Dari namanya, sudah bisa di tebak bahwa MDKA merupakan emiten di bidang pertambangan yang memproduksi emas, perak, tembaga, serta mineral.

PT Merdeka Cooper Gold di dirikan pada tahun 2012, lalu baru IPO pada tahun 2015. Meskipun belum genap 10 tahun, tapi saat ini kapitalisasi pasarnya sudah mencapai Rp 82,92 Triliun.

Komposisi kepemilikan publik atas saham MDKA yakni sebesar 53,92 %. Harga saham MDKA per tanggal 24 November 2021 adalah Rp 3.600 per lembar saham. Bagaimana, tertarik membelinya?

3. Saham ANTM

Saham ANTM

Saham syaruah terbaik yang berhasil mencetak return teritinggi di tahun 2021 adalah ANTM. Kode saham yang satu ini pasti tidak asing di telinga sebagian investor, atau biasanya kita sering mendengar kata emas ANTAM!

ANTM adalah kode saham milik PT. Aneka Tambang Tbk atau biasa di sebut ANTAM yang bergerak di industri metal and mineral mining yang berdiri pada tahun 1968. PT Aneka Tambang Tbk sendiri, termasuk emiten yang yang sudah lama melantai di BEI yakni sejak IPOnya tanggal 27 November 1997.

ANTM tercatat menjadi salah satu saham syariah yang menguat di JII dengan kenaikan nilai sebesar 21,45% year to date (ytd). Kapitalisasi pasarnya mencapai Rp 57,43 Triliun. Jika Anda tertarik mengoleksi saham syariah dari bidang pertambangan, mungkin dapat Anda pertimbangkan. Harga sahamnya sendiri saat ini adalah Rp 2.390/ lembar saham.

Baca yuk, Bukan Trading atau Investasi, Yuk Mulai Nabung Saham!

4. Saham JPFA

Saham JPFA

Saham syariah terbaik ke 4 adalah JPFA yang naik sebesar 13,65% ytd. PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk merupakan perusahaan yang bergerak di bidang barang-barang konsumsi agri food seperti ikan, daging & produk unggas.

Perusahaan ini sudah di dirikan sejak tahun 1971 dan IPO pada 23 Oktober 1989 di BEI. Nah, saat ini market cap JPFA mencapai Rp 19,64 Triliun.

Saham-saham di bidang consumer goods biasanya menjadi salah satu incaran value investing. Nah, mungkin saham JPFA ini bisa menjadi koleksi saham syariah Anda yang ingin berinvestasi secara jangka panjang?

Tapi tentunya Anda harus melakukan analisis fundamental maupun teknikal terkait saham yang satu ini sebelum memutuskan membelinya ya.

Sebagai informasi sekilas saja, pertanggal 24 November 2021 harga sahamnya berada di angka Rp 1.675/ lembar saham. Komposisi kepemilikan saham JPFA saat sebagian besarnya dimiliki oleh Japfa Ltd sebesar 54,89 % dan masyarakat sebesar 44,2 % sementara sisanya dimiliki oleh para direksi.

5. Saham TLKM

Saham TLKM

Selain saham syariah dari bidang pertambangan dan consumer goods, saham lainnya yang masuk menguat selama tahun 2021 adalah saham syariah dari bidang telekomunikasi. Siapa lagi kalau bukan TLKM (PT Telkom Indonesia Tbk).

Selama tahun 2021 ini saham syariah TLKM naik sekitar 9,67%. TLKM sendiri merupakan salah satu emiten BUMN yang sudah listing di BEI sejak 14 November 1995 dan termasuk dalam JII.

Dalam hal pembagian dividen, TLKM juga termasuk emiten yang rajin bagi-bagi dividen dan tidak pernah absen saham setiap tahunnya. Hal ini bisa jadi pertanda baik bukan?

Pertanggal 24 November harga sahamnya Rp 3.800 per lembar saham. Saat ini saham TLKM sebagian besarnya di miliki oleh negara 52,091 % dan publik sebesar 47,909 % dan sisanya dimiliki oleh para direksi.

6. Saham KLBF

Saham KLBF

Saham syariah selanjutnya yang memiliki kinerja positif di JII adalah KLBF atau PT Kalbe Farma Tbk. Pada tahun 2021 ini, performa KLBF termasuk yang paling baik di JII. Nilainya naik sebesar 8,78% ytd.

Tertarik menjadi bagian dari pemilik salah satu perusahaan farmasi terbesar di Indonesia yang satu ini?

PT Kalbe Farma Tbk di dirikan pada tahun 1966 memproduksi produk-produk farmasi, suplemen maupun memberikan layanan kesehatan lainnya. Kemudian IPO di Bursa Efek Indonesia pada 30 Juli 1991.

Dalam 5 tahun terakhir, KLBF juga tidak pernah absen membagikan dividen untuk para investornya. Kapitalisasi pasarnya sejauh ini sudah mencapai Rp 75,47 Triliun sementara harga sahamnya saat ini berada di angka Rp 1.610 per lembar saham.

7. Saham PWON

Saham PWON

Di belakang KLBF, ada juga saham syariah PWON dari PT Pakuwon Jati Tbk. Pada tahun 2021 ini nilai 6,68% PWON naik sebesar 6,86% ytd dalam indeks JII. PWON merupakan perusahaan yang bergerak di bidang properti dan real estate yang selalu memberikan dividen tiap tahun kepada para investornya.

PT Pakuwon Jati Tbk berdiri pada 20 September 1982 dan listing di BEI sejak 9 Okt 1989. Jadi PWON ini termasuk emiten lama. Saat ini PWON sudah memiliki beberapa anak perusahaan seperti PT Artisan Wahyu, PT Cemerlang Indo Properti, PT Pakuwon Permai dan lainnya.

Berdasarkan data per 24 November 2021, harga saham PWON berada di Rp 525/ lembar saham. Market capnya sudah mencapai Rp 25,28 Triilun. Tertarik membeli sahamnya saat ini? Jangan lupa selalu melakukan analisis mendalam sebelum berinvestasi!

8. Saham INCO

Saham INCO

PT Vale Indonesia Tbk (INCO) adalah salah satu saham syariah di JII yang memiliki kinerja positif pada tahun 2021 ini. Saham INCO naik sebesar 6,47% year to date (ytd). Baru mendengar nama emiten INCO? Mari kita berkenalan!

PT Vale Indonesia Tbk (INCO) adalah perusahaan perusahan tambang dan pengolahan nikel yang terintegrasi dari Brasil.

INCO sebenarnya adalah pemain lama di BEI, karena sudah listing sejak 16 Mei 1990. Sebagian besar saham INCO di pegang oleh Vale Canada Limited sebesar 43,79 %, masyarakat sebesar 21,18 %, PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) 20 % dan Sumitomo Metal Mining Co, Ltd. sebesar 15,03%.

Harga sahamnya per tanggal 24 November 2021 berada di nilai Rp 4.870 per-lembar saham dengan kapitalisasi pasar mencapai Rp 48,39 Triliun.

9. Saham EXCL

Saham EXCL

Ingin menjadi salah satu pemilik perusahaan telekomunikasi terbesar selain TLKM? Mungkin EXCL bisa jadi koleksi saham syariah Anda selanjutnya!

Saham syariah terbaik pada tahun 2021 yang ke-9 adalah PT XL Axiata Tbk (EXCL) yang mencatat kinerja positif dan naik sebesar 6,23% ytd.

Perusahaan ini ternyata merupakan perusahaan telekomunikasi pertama di Indonesia yang berdiri pada 6 Oktober 1989. Anda pasti sudah tidak asing dengan produk selular XL, AXIS, dan lainnya. Inilah beberapa dari produk utama mereka.

Saat ini kepemilikan saham EXCL paling besar yakni 61,16 % dimiliki oleh Axiata Investments (Indonesia) Sdn. Bhd, kemudian 38,31 % nya dimiliki publik, dan sisanya dimiliki direksi.

PT XL Axiata (EXCL) sudah mencatatkan sahamnya di bursa efek Indonesia pada 29 September 2005. Harga sahamnya per 24 November 2021 adalah sekitar Rp 2.970 per lembar saham sementara market capnya mencapai Rp 31,85 Triliun.

10. Saham IMPC

Saham IMPC

Terakhir, dalam kategori saham syariah di BEI, PT Impack Pratama Industri Tbk (IMPC) bisa dibilang termasuk yang terbaik di tahun 2021 ini.

Dibanding November tahun 2020, tahun ini IMPC mencetak kenaikan harga yang sangat signifikan. Baru mendengar nama perusahaannya? Sebenarnya perusahaan apakah ia?

PT Impack Pratama Industri Tbk adalah perusahaan yang memproduksi material bangunan berbahan plastik yang memiliki kantor pusat di Jakarta Utara. IMPC secara resmi melantai di BEI sejak 17 Des 2014. Menariknya dalam 5 tahun terakhir, IMPC juga selalu konsisten membagikan dividennya.

Harga sahamnya ketika artikel ini di buat adalah Rp 1.405 per lembar saham. Sementara kapitalisasi pasarnya sudah mencapai Rp 11,50 Triliun.

Baca juga, 10 Saham Blue Chip Terbaik

Penutup

Nah itulah 10 saham terbaik dengan return tertinggi tahun 2021. Bagaimana menurut Anda? Apakah ada pilihan saham yang menarik untuk di jadikan portofolio investasi Anda?

Untuk memahami saham syariah lebih dalam Anda bisa membaca artikel berikut, Fakta Perkembangan Saham Syariah di Indonesia

Bagi Anda yang sedang bersiap untuk membeli saham syariah dan menambah porto investasi kamu tahun ini, semoga informasi bisa menjadi salah satu referensi untuk mempertimbangkan saham mana yang layak di beli. Semoga informasi ini bermanfaat, dan jangan lupa selalu melakukan analisis mendalam sebelum berinvestasi saham. Selalu dasarkan investasi kepada gaya dan tujuan investasi Anda sendiri.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *