Daftar Negara yang Diprediksi Jatuh dan Lolos dari Resesi Dunia 2023

Berita297 Dilihat

Tanpa terasa pandemi Covid-19 yang berkepanjangan bakal memasuki tahun ketiga selepas dari 2022 ini. Tentu selama hampir tiga tahun hidup berdampingan dengan wabah corona, ada banyak hal yang terjadi termasuk jatuh bangunnya sektor finansial.

Bahkan tidak hanya bagi tiap-tiap individu saja, perkara finansial yang ambruk dan bangkit lantaran Covid-19 ini juga dialami oleh sebuah negara.

Kini dengan corona yang semakin terkendali, harapan untuk 2023 lebih baik jelas jadi impian. Hanya saja di dua bulan tersisa tahun 2022, justru ada banyak sekali prediksi menyebutkan kemungkinan ancaman resesi dunia 2023.

Dalam waktu singkat, prediksi resesi dunia 2023 langsung menjadi bahan perbincangan banyak ekonom secara global. Tak sedikit dari mereka yang menyebutkan kalau kondisi perekonomian di tahun depan benar-benar suram.

Banyak negara maju hingga berkembang diprediksi bakal tergelincir ke jurang resesi dan tanda-tandanya sudah terlihat dari sejumlah krisis di tahun 2022.

Lantas apakah Indonesia bakal juga mengalami resesi dunia 2023? Tentu sebagai negara perekonomian berkembang, negeri ini berpotensi diterjang badai resesi tapi juga berpeluang lolos.

Baca, Menteri Keuangan Sri Mulyani Beberkan Alasan Mengapa Kita Harus Optimis Hadapi Resesi

Nah, supaya bisa mengetahuinya secara rinci, berikut ulasan negara-negara mana saja yang bakal terjatuh dan lolos dari resesi.

Horor Resesi Dunia 2023

Sebelum mengetahui negara-negara mana saja yang diprediksi tergelincir dan justru selamat dari resesi tahun depan, ada baiknya kita memang membahas terlebih dulu mengenai resesi itu sendiri.

Secara mudahnya, resesi adalah kondisi di mana pertumbuhan ekonomi nasional sebuah negara mengalami perlambatan atau negatif selama dua kuartal berturut-turut.

Pertumbuhan ekonomi yang melambat ini bahkan bisa saja terjadi dalam waktu lama, karena semuanya memang tergantung PDB (Produk Domestik Bruto).

Jika makin berlarut dan akhirnya aktivitas ekonomi anjlok signifikan, tentu akan memicu krisis berbahaya yang menyebabkan meningkatnya angka pengangguran, menurunnya daya beli masyarakat hingga bukan tak mungkin kebangkrutan sebuah negara.

Ya, sebuah negara memang bisa bangkrut jika krisis ekonomi yang dideritanya tak kunjung usai seperti yang kini dialami Sri Lanka.

Dilansir AFP, Sri Lanka dinyatakan bangkrut setelah negara itu tak mampu membayar utang luar negerinya senilai US$51 miliar per April 2022 lalu, sehingga kini tengah dalam pembicaraan bailout dengan IMF (Dana Moneter Internasional).

Tentu apa yang dialami Sri Lanka ini seolah menjadi sebuah ‘alarm tanda bahaya’ bagi negara-negara lain di belahan Bumi.

Karena setelah dunia berjuang melawan pandemi Covid-19, kini krisis energi menjadi ancaman baru setelah ketegangan geopolitik yang terjadi di Eropa Timur antara Rusia dan Ukraina.

Krisis energi itu mau tak mau membuat harga sejumlah komoditas energi melambung pesat, sehingga memicu inflasi yang memaksa bank-bank sentral berbagai negara mengetatkan sejumlah kebijakan moneter mereka.

Termasuk di dalamnya adalah menaikkan suku bunga acuan yang akhirnya menggiring negara ke jurang resesi.

Baca, The Fed Menahan Kenaikan Suku Bunga, Hindari Resesi Parah

Menanggapi hal ini, Menkeu Sri Mulyani seperti dilansir CNBC Indonesia memang memaparkan bahwa setidaknya ada tiga skenario mengerikan yang harus dihadapi dalam ancaman resesi dunia 2023.

Tiga skenario itu adalah risiko atas inflasi, melambungnya suku bunga acuan bank sentral dan perlambatan ekonomi. Di mana jika ditelusuri semua bakal bermuara pada krisis energi, pangan dan keuangan.

Indonesia sendiri memang sudah mulai mengalami inflasi setelah pemerintah memutuskan menaikkan harga BBM bersubsidi.

Namun apakah ini artinya Indonesia juga bakal tergelincir ke jurang resesi pada tahun depan? Untuk menjawab pertanyaan itu, prediksi-prediksi berikut ini bisa jadi pertimbangan.

Negara yang Diprediksi Terjatuh ke Lubang Resesi Tahun Depan

ilustrasi negara jatuh resesi
via The Exchange.Africa

Dengan tanda-tanda krisis global yang sudah semakin terlihat pada tahun 2022 ini, memang bukan tak mungkin kalau resesi dunia 2023 benar-benar terwujud.

Demi memberikan peringatan dini, IMF melaporkan dalam World Economic Outlook kalau setidaknya ada 31 negara paling berisiko mengalami resesi. 31 negara itu merupakan bagian dari 72 negara yang keseluruhannya mewakili 1/3 PDB dunia.

Baca, Investasi Emas atau Deposito Jelang Akhir Tahun, Pilih Mana?

Pierre-Olivier Gourinchas selaku Kepala Ekonom IMF menjelaskan jika ada tiga negara dengan kekuatan ekonomi terbesar yakni Amerika Serikat, China dan kawasan Eropa bakal mengalami tekanan resesi cukup kuat pada tahun 2023 nanti.

Menurut Gourinchas, secara keseluruhan krisis yang terjadi pada 2022 memang seolah menjadi hantaman baru bagi seluruh dunia yang tengah menyembuhkan ekonomi mereka pasca pandemi Covid-19.

Untuk Amerika Serikat sendiri, akan ada perlambatan pertumbuhan ekonomi sampai 1% pada tahun 2023 mendatang.

Sedangkan China disebut akan mencatat pertumbuhan ekonomi sekitar 4,4% di tahun depan lantaran sektor properti mereka tengah anjlok, serta kebijakan lockdown yang terus berkepanjangan.

Dibandingkan kedua negara dengan kekuatan ekonomi raksasa itu, negara-negara benua Eropa justru mengalami resesi lebih parah.

Lagi-lagi karena perang Rusia – Ukraina, Eropa terancam krisis energi yang justru bakal ‘memakan’ korban lebih banyak. Kini hampir di seluruh dunia memang terjadi peningkatan harga pada berbagai sektor terutama pangan dan energi yang membuat masyarakat miskin makin terhimpit.

Bukan tak mungkin berbagai risiko itu akan menggelincirkan dunia ke pertumbuhan ekonomi global terendah sepanjang sejarah yakni di bawah 2%, dengan angka pastinya adalah 1,1% saja.

Lantas apa saja negara yang disebut IMF bakal lebih pasti menyapa resesi tahun 2023? Berikut daftarnya:

  • Amerika Serikat
  • Chad
  • Chili
  • Federasi Mikronesia
  • Guinea Khatulistiwa
  • Haiti
  • Inggris
  • Italia
  • Jepang
  • Jerman
  • Kanada
  • Kongo
  • Libya
  • Lithuania
  • Luksemburg
  • Prancis
  • Rusia
  • Samoa
  • Siprus
  • Slovenia
  • Sudan
  • Tonga
  • Ukraina
  • Yaman
  • Zimbabwe

Negara yang Disebut Lolos dari Resesi Dunia 2023, Ada Indonesia?

ilustrasi Indonesia
© Ajeng Dinar Ulfiana/Reuters

Melihat berbagai negara yang diprediksi bakal memasuki gerbang resesi dunia 2023 sebelumnya, terbukti kalau kondisi ekonomi global memang tak baik-baik saja. Karena dalam daftar tersebut, ada banyak negara-negara maju yang akan mengalami perlambatan ekonomi seperti sejumlah negara miskin di Afrika.

Kendati begitu yang cukup menarik, konon sejumlah negara dengan perekonomian berkembang di kawasan Asia Tenggara disebut akan tetap mampu bertahan di tengah gempuran krisis moneter saat ini. Tak heran kalau ADB (Bank Pembangunan Asia) cukup percaya diri dengan pertumbuhan ekonomi di sejumlah negara kawasan Asia Tenggara.

Dilansir Detik, ADB melaporkan kalau rata-rata pertumbuhan ekonomi di Asia Tenggara pada 2023 nanti diperkirakan pada level 5%. Tentu saja jika memang prediksi itu tepat, artinya pertumbuhan ekonomi Asia Tenggara bakal lebih tinggi daripada proyeksi pertumbuhan global yang dilaporkan Bank Dunia.

Lalu apa saja negara-negara yang konon kabarnya tetap berdiri kokoh meski tengah ada ancaman resesi dunia 2023? Berikut beberapa di antaranya:

1. Malaysia

Negara di kawasan Asia Tenggara pertama yang tampaknya bertahan dari badai resesi tahun depan adalah Malaysia.

Menurut ADB, negara tetangga Indonesia ini masih mampu mencatat pertumbuhan ekonomi 4,7% di tahun 2023 (lebih rendah dari prediksi sebelumnya yakni 5,4%).

Kendati menurun, Malaysia disebut masih lebih baik daripada Singapura dan Brunei Darussalam yang mencatat pertumbuhan ekonom 3% dan 3,6% masing-masing.

2. Filipina

Salah satu negara kepulauan yang berbatasan langsung dengan Indonesia yakni Filipina, juga diprediksi bisa selamat dari ancaman resesi dunia 2023.

Bahkan prediksi pertumbuhan ekonomi Filipina untuk 2023 sampai menembus 6,3%.

Pemerintah Filipina memang bekerja dengan sangat keras untuk memberantas Covid-19, sehingga jumlah kasus anjlok drastis dan pembatasan sosial makin dilonggarkan.

3. Vietnam

Dari pemaparan ADB, pertumbuhan ekonomi Vietnam diprediksi bakal melambung hingga 6,7% di tahun 2023.

Bukan tanpa alasan karena mememang ketika ekonomi dunia tengah tidak menentu, sejumlah kebijakan moneter Vietnam berujung pada kesejahteraan.

Meskipun begitu, sektor pertanian yang jadi salah satu komoditas unggulan Vietnam, masih cukup harus bersabar mengingat pasokan pangan dunia kini tengah diperbaiki.

Beruntung Vietnam masih bisa mengalami bullish di sektor manufaktur, lantaran memiliki investor asing yang cukup kuat.

4. Kamboja

Salah satu negara berkembang di Asia Tenggara ini juga dipandang bakal bisa lolos dari ancaman resesi dunia 2023. Meski punya pendapatan per kapita cukup rendah yakni US$1.643 (sekitar Rp23,55 juta) dan tengah mengalami inflasi, Kamboja dipandang mampu bertahan cukup kuat.

Dalam proyeksi ADB, Kamboja dilaporkan punya pertumbuhan ekonomi 5,3% pada 2022 dan jadi 6,2% di tahun 2023 nanti.

Kinerja manufaktur, produksi garmen dan alas kaki yang cukup kuat disebut akan mampu menopang perekonomian Kamboja meskipun resesi mengancam negara maju sebagai tujuan ekspor produknya.

5. Indonesia

Yap, bergembiralah kalian karena Indonesia disebut-sebut akan mampu lolos dari ancaman resesi dunia 2023. ADB memperkirakan ekonomi Indonesia akan tumbuh sekitar 5% pada tahun depan.

Dalam penjelasan ADB, Indonesia kini masih harus struggle menghadapi berbagai kondisi eksternal yang tidak pasti dan dapat mempengaruhi kinerja ekspor.

Namun dengan sumbangan pendapatan ekspor sekitar 25% dari penghasilan Indonesia, kondisi itu tak akan memberikan pengaruh signifikan. Sehingga Indonesia tetap akan melakukan pemulihan ekonomi secara lancar dan bertahan dari ancaman krisis berkepanjangan yang berujung pada resesi.

Bagaimana? Sangat menarik bukan membahas negara-negara mana saja yang akan terjatuh dan justru mampu lolos dari resesi dunia 2023? Kita boleh berbangga kalau Indonesia dipandang masih akan mampu bertahan. Kendati begitu, jangan terlalu terlena dan tetap melakukan pengelolaan finansial yang tepat, sembari mempersiapkan dana darurat dan membeli aset investasi menjanjikan demi masa depan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *