Pilihan Investasi Terbaik Saat Masih Kuliah ini Layak Anda Coba!

Investasi376 Dilihat

Selagi mahasiswa, jangan hanya habiskan waktu untuk bersenang-senang apalagi sampai menghamburkan uang. Mending uangnya buat beli investasi terbaik saat masih kuliah, salah satunya layak Anda coba.

Menjadi seorang mahasiswa memang menyenangkan. Memilih jurusan kuliah yang disukai, bertemu dengan teman-teman baru, belajar hidup mandiri hingga memperoleh banyak pengalaman tak terduga setiap harinya.

Ah, momen kuliah memang menjadi fase kehidupan yang begitu dinanti oleh banyak orang. Di tahapan ini Anda bebas untuk belajar dan bebas untuk bermain sampai nanti tahun-tahun terakhir menjadi mahasiswa tiba.

Hanya saja tak selamanya menjadi mahasiswa itu memang menyenangkan. Terutama jika Anda harus kuliah jauh dari kampung halaman dan hidup sendiri.

Tentunya bakal melewatkan hari-hari yang lebih berat terutama perihal mengurus keuangan bulanan.

Ada yang bilang kalau mahasiswa sangatlah sulit mengatur keuangan dan seringkali boros meminta kiriman uang orangtua.

Padahal ketika Anda sudah menjadi seorang mahasiswa, harus mulai berpikir untuk bijak mengatur urusan finansial.

Bukan hanya keuangan bulanan, mahasiswa justru harus sudah memiliki pemikiran untuk keuangan mereka di masa depan.

Jika sudah membahas keuangan masa depan, tentu tak bisa dilepaskan dari investasi.

Yap, investasi adalah salah satu perencanaan finansial yang ternyata seharusnya telah dimulai ketika Anda masih duduk di bangku kuliah.

Kenapa harus mulai investasi sejak kuliah? Simak ulasan lengkapnya berikut ini!

Baca juga: Memulai Investasi yang Ideal, Berapa Persen dari Penghasilan?

Kenapa Harus Mulai Investasi Sejak Masih Kuliah?

Alasan utama kenapa Anda harus mulai berinvestasi sejak kuliah adalah karena lebih mudah. Anda yang masih 20 tahun tentu memiliki kebutuhan yang lebih sedikit daripada Anda yang sudah 30 tahun.

Sehingga dengan begitu, Anda masih bisa mengatur keuangan masa depan untuk seorang diri, daripada saat 30 tahun nanti sudah menikah dan memiliki keluarga yang pastinya kebutuhannya lebih besar.

Karena itu jangan tunggu investasi sampai dapat pekerjaan layak, tapi mulailah investasi dengan jumlah kecil meskipun penghasilan dari saku bulanan kiriman orangtua.

Dengan fakta bahwa nilai mata uang terus bertambah seiring berjalannya waktu, Anda yang memulai investasi sejak mahasiswa tentu bakal memperoleh keuntungan saat dewasa nanti.

Bayangkan saja, Anda yang memilih investasi emas di tahun 2010 dengan harga beli misalnya Rp400 ribu per gram, tentu kini di tahun 2019 bisa tersenyum lebar saat harga emas menyentuh Rp700 ribu per gram.

Dengan beban finansial yang lebih kecil, tentunya sebagai mahasiswa Anda akan lebih berani mencoba berinvestasi yang cukup berisiko.

Untuk itulah jangan sia-siakan usia kuliah Anda lantaran mengikuti gaya hidup kekinian, tapi cobalah untuk mulai berinvestasi sekarang juga!

5 Pilihan Investasi Terbaik untuk Mahasiswa

1. Obligasi Saving Bonds Ritel (SBR)

Dulu jika mendengar kata obligasi, tentu terbayang dengan instrumen investasi yang butuh modal besar.

Namun seiring berjalannya waktu, obligasi justru bisa dinikmati oleh masyarakat umum lantaran pemerintah semakin sering mengeluarkan Surat Berharga Negara (SBN) jenis ritel.

Salah satu obligasi yang sangat cocok untuk mahasiswa dengan dana pas-pasan adalah SBR (Savings Bond Ritel).

SBR ini diterbitkan pemerintah untuk membiayai anggaran negara dan ditawarkan kepada masyarakat sebagai alternatif investasi yang jauh lebih aman, mudah dan terjangkau.

Kenapa disebut aman? Karena risikonya hanya saat pemerintah bangkrut! Hampir terdengar tak mungkin, bukan? Untuk itulah SBR bisa menjadi pilihan investasi terbaik bagi mahasiswa.

Dengan nilai minimal pembelian per unit SBR adalah Rp1 juta, tentu sangatlah terjangkau.

Nantinya SBR harus disimpan hingga waktu jatuh tempo sekalipun ada fasilitas early redemption (pencairan awal).

Tentunya daripada meminjamkan uang ke teman yang bisa saja kabur, lebih baik meminjamkan uang ke negara lewat SBR yang nilainya bisa bertambah saat jatuh tempo, bukan?

Apalagi saat ini SBR bisa dibeli secara online atau lewat bank-bank hingga lembaga keuangan terpercaya yang tentunya sangat memudahkan Anda.

2. Tabungan Deposito

Deposito adalah salah satu produk perbankan sekaligus instrumen investasi yang sangat aman dan rendah risiko bagi mahasiswa.

Seperti menabung pada umumnya, perbedaan deposito hanyalah Anda baru bisa menarik dana tabungan tersebut dalam jangka waktu tertentu entah 3 bulan, 6 bulan, 12 bulan atau 2 tahun tergantung pilihan di awal menabung.

Beberapa bank menawarkan bunga yang variatif untuk deposito ini yakni mulai 4%.

investasi terbaik untuk THR tersisa - tabungan deposito

Lantaran disimpan di bank dan uangnya tak bisa diambil sewaktu-waktu, tentu deposito bisa menjadi pilihan investasi terbaik bagi mahasiswa yang tak mau ribet dan pilih aman.

Melihat konsepnya, deposito memang hampir sama seperti SBR yakni tidak bisa dicairkan sewaktu-waktu.

Hanya saja besaran bunga SBR tentu jauh lebih besar daripada deposito. Selain itu, dengan membeli SBR artinya Anda ikut dalam pembangunan negara secara langsung.

Namun jika deposito, Anda bisa memulainya dengan nominal yang sangat kecil yakni Rp100 ribu.

3. Reksa Dana

Dibandingkan jenis-jenis insvestasi lainnya, saham memang memiliki keuntungan yang paling menggiurkan.

Hanya saja saham kadang membuat anak muda ciut dulu karena risiko yang diterima bakal cukup besar, belum juga dengan modalnya.

Nah, untuk Anda para mahasiswa yang ingin merasakan investasi pasar saham tapi masih pemula dan takut rugi besar, reksa dana bisa jadi pilihan terbaik. Melalui reksadana, pengelolaan uang akan dibantu oleh Manajer Investasi (MI).

Tips INVESTASI REKSADANA Untuk Pemula

Baca juga: 7 Tips Sukses Trading Forex Bagi Pemula

Alasan utama kenapa reksa dana jauh lebih ramah modal adalah karena investasi ini menggabungkan uang beberapa orang yang kemudian dikelola MI untuk disalurkan entah ke saham atau obligasi, demi memperoleh keuntungan bersama.

Supaya bisa memperoleh keuntungan maksimal dan tetap merasa nyaman, ada baiknya jika Anda memilih perusahaan investasi yang sudah berpengalaman dan profesional sehingga memiliki reputasi MI yang bisa diandalkan.

4. Logam Mulia

Dan inilah jenis investasi yang mungkin paling dikenal oleh masyarakat umum. Sejak dulu hingga sekarang, sekalipun perekonomian semakin maju dengan aneka instrumen investasi, logam mulia terutama emas tetap menjadi primadona banyak orang.

Tak ada yang bisa menyalahkan memang, karena investasi emas jauh lebih mudah, rendah risiko dan pasti telah memperoleh keuntungan.

Dengan fakta harga emas yang terus meningkat, logam mulia satu ini memang selalu menjadi simbol dari kesejahteraan finansial.

Untuk mulai berinvestasi logam mulia tidaklah sulit, di mana Anda bisa membeli unit sesuai dengan kemampuan entah 100 gram atau mungkin 0,5 gram.

Jika Anda memilih emas, tidak harus membeli emas batangan karena bahkan perhiasan emas bisa jadi alternatif karena memiliki harga yang cukup murah tapi hasil maksimal pula.

Malas menyimpan emas batangan atau perhiasan karena takut risiko? Anda bisa mencoba skema tabungan emas yang ditawarkan berbagai lembaga keuangan saat ini.

Lewat rekening emas, Anda bisa menabung dengan menyetorkan uang tunai lalu kemudian oleh lembaga tersebut bakal disesuaikan dengan nilai emas. Nantinya jika sudah mencapai berat tertentu, Anda bisa mencairkannya sewaktu-waktu.

Lantaran tidak ada masa jatuh tempo, tentunya pilihan investasi ini sangat memudahkan mahasiswa yang mungkin butuh dana segar di waktu darurat.

Hanya saja satu yang harus diingat dari investasi emas adalah keuntungannya cenderung kecil yakni sekitar dua sampai empat persen saja per tahun, sekalipun nilainya stabil dan cenderung naik.

5. Peer-to-Peer (P2P) Lending

Inilah jenis investasi kekinian sebagai imbas dari pesatnya perkembangan perusahaan-perusahaan Financial Technology (Fintech). Menggunakan konsep Peer-to-Peer (P2P) Lending, Anda sebagai investor bakal menjadi pihak yang meminjamkan modal kepada orang lain melalui sebuah platform.

Perusahaan P2P Lending saat ini terbanyak adalah pinjaman online (pinjol) yang memang menawarkan dana segar kepada banyak orang, terutama pelaku UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah).

Dengan peluang bunga hingga 20%, tentu saja berinvestasi di P2P Lending sangatlah menggiurkan. Biasanya bunga bisa dicairkan dalam kurun waktu tertentu dan sudah bisa memenuhi kebutuhan Anda.

Cukup menyenangkan, bukan? Hanya saja satu hal yang harus Anda tahu adalah P2P Lending memiliki risiko yang sangat besar karena proses peminjaman tidak menggunakan jaminan, sehingga Anda harus mengetahui betul skema kerja perusahaan.

Jangan sampai menanamkan modal di perusahaan pinjol bermasalah sekalipun menawarkan bunga besar, karena bisa saja investasi Anda tidak akan kembali.

Tips Investasi Saat Kuliah yang Tidak Boros Uang Saku

1. Menyisihkan Uang Saku dengan Tepat

Seperti yang sudah disebutkan, sumber penghasilan mahasiswa memang kebanyakan adalah uang saku.

Supaya bisa tetap menjalani hidup sehari-hari termasuk kebutuhan transportasi, makan, beli pulsa hingga nge-print tugas, Anda tentu harus menyisihkan uang saku dengan tepat.

Lantaran penghasilan yang terbatas inilah, Anda harus menabung terlebih dulu sebelum membeli produk investasi yang tepat.

Namun dalam menabung, wajib juga bersikap disiplin dengan tidak tergiur menggunakan tabungan sebagai biaya konsumtif.

Dengan disiplin dalam mengelola keuangan, Anda bakal memperoleh tabungan yang cukup untuk berinvestasi secepatnya.

2. Pertimbangan Produk Investasi dengan Teliti

Jika sudah menyisihkan uang saku dan memperoleh tabungan sesuai harapan, hal berikutnya adalah dengan mempertimbangkan produk yang hendak dibeli.

Pilih investasi sesuai kemampuan misalkan jika dana yang dimiliki pas-pasan, yakni masih ratusan ribu rupiah, Anda bisa membuka tabungan emas atau reksa dana.

Jika tabungan untuk investasi sudah menyentuh jutaan rupiah, mungkin bisa mempertimbangkan membeli SBR hingga menanam modal P2P Lending.

Namun jika Anda tak ingin ribet dan langsung menyisihkan uang begitu memperoleh kiriman dari orangtua, ada baiknya menggunakan tabungan deposito sebagai pilihan investasi yang tepat.

Lakukan analisis yang mendalam sebelum memilih instrumen investasi dengan memahami segala risiko dan peluangnya. Bahkan jika perlu, Anda bisa berdiskusi dengan investor yang lebih berpengalaman.

Baca juga: Mau Tanam Uang di Fintech P2P Lending? 7 Tips Ini Harus Dipertimbangkan

3. Memiliki Tujuan Investasi dengan Jelas

Dan tips terakhir yang harus dilakukan agar investasi bisa berjalan maksimal adalah memiliki tujuan. Yap, setiap investasi harus mempunyai tujuan jelas supaya Anda sebagai investor bisa lebih maksimal dalam menyisihkan penghasilan.

Misalkan saja Anda ingin saat kuliah nanti bisa langsung membeli kendaraan pribadi, atau mungkin di usia 40 tahun sudah memiliki rumah, tentu bisa menjadikan tujuan itu sebagai alasan memilih sebuah produk investasi.

Dengan menerapkan tips-tips di atas, Anda tentu bisa lebih bijak dalam mengelola keuangan. Tak ada yang salah dengan memulai investasi sejak kuliah, karena ini artinya Anda memiliki kemampuan perencaan finansial yang lebih baik.

Di saat teman-teman Anda menghabiskan uang untuk gaya hidup dan bingung di usia 30 tahunan, Anda yang sudah rajin berinvestasi sejak mahasiswa bakal lebih sejahtera di masa depan nanti. Jadi tunggu apalagi? Yuk investasi mulai sekarang!