Awas Investasi Bodong! Ini Tips Pilih Manajer Investasi yang Tepat

Investasi381 Dilihat

Sepanjang bulan Februari 2022 kemarin, dunia investasi Indonesia memang digegerkan dengan kasus dugaan penipuan berkedok trading binary option yang dilakukan oleh selebgram Indra Kenz. Bahkan hal ini seolah membongkar kembali gelapnya skandal investasi bodong di Indonesia yang membuat siapapun kini wajib makin cerdas saat pilih Manajer Investasi (MI).

Bicara soal skandal yang menjerat Indra sehingga membuatnya ditetapkan sebagai tersangka itu, semua bermula pada awal Februari saat pria asal Medan yang seringkali disebut-sebut sebagai crazy rich berkat gaya hidup mewahnya itu dilaporkan ke kepolisian. Indra sendiri terjerat karena aksinya mempromosikan platform binary option Binomo yang keberadaannya dianggap ilegal di Tanah Air.

Dari aksinya itu, Indra kabarnya meraup ratusan juta hingga miliaran Rupiah dari kerugian orang-orang yang bergabung ke Binomo. Kejadian ini memang kembali lagi jadi bukti bahwa masyarakat Tanah Air banyak yang tertipu modus investasi abal-abal karena memang kurangnya literasi akan hal investasi. Padahal untuk sukses dalam investasi bisa ditentukan lewat cara pilih Manajer Investasi yang tepat.

Baca juga: 4 Broker Forex Terbaik Legal BAPPEBTI

Kenalan dengan Manajer Investasi

apa itu Manajer Investasi
via News n Releases

Sesuai dengan namanya, Manajer Investasi atau MI adalah pihak yang bertugas mengelola dana investasi orang lain. Kemunculan MI sendiri berasal dari banyaknya orang yang tak punya waktu dalam mengawasi dana investasi mereka, atau tidak cukup paham seluk beluk aset investasi itu sendiri. Misalkan saja Anda tak paham pasar modal, reksadana yang dikelola MI bisa jadi pilihan terbaik.

Lantaran punya peran dalam mengelola dana investasi orang lain itulah, tidak semua individu dapat menjadi MI. Untuk bisa jadi MI haruslah berasal dari kalangan profesional karena tanggung jawabanya sangat besar. MI hanya bisa mengalokasikan dana setelah memperoleh persetujuan dari investor, sehingga sejatinya seluruh kegiatan mereka sudah harusnya benar-benar terkontrol.

Bagi mereka yang baru saja menjadi pemula dalam dunia investasi, MI tentu akan membantu memberikan rekomendasi mengenai instrumen-instrumen investasi mana saja yang saat ini tengah menguntungkan. MI juga akan memantau kinerja portofolio investasi yang Anda miliki, sehingga Anda bisa bebas melakukan kegiatan sehari-hari tanpa perlu memikirkan kondisi perekonomian.

Hanya saja hal ini yang justru menjadi celah bagi oknum-oknum MI untuk melakukan aksi penipuan. Alih-alih dana digunakan untuk membeli aset investasi yang menguntungkan, oknum MI yang tidak bertanggung jawab justru membawa kabur seluruh dana investor hingga dialihkan ke platform hingga instrumen investasi ilegal, seperti halnya pada skandal menghebohkan Jouska beberapa tahun lalu.

Dan kini penipuan berbagai binary option juga disebut-sebut melibatkan oknum MI sehingga membuat banyak orang kembali memandang negatif keberadaan MI, bahkan dunia investasi itu sendiri. Tak ingin mengalami hal seperti itu? Penting bagi Anda untuk bisa tahu cara pilih Manajer Investasi yang tepat, profesional dan tentunya bertanggung jawab.

Tugas-Tugas Manajer Investasi

tugas-tugas Manajer Investasi
via ETF Trends

Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, menggunakan jasa MI justru sebetulnya memberikan banyak keuntungan terutama jika kita adalah investor pemula. Berkat MI, kita akan dibantu untuk mengelola dana investasi jadi lebih bijaksana, karena mereka akan memberikan rekomendasi instrumen-instrumen investasi yang tengah memiliki prospek cuan atau tidak sehingga kita bisa memaksimalkan keuntungan.

Bukan itu saja, keuntungan berikutnya adalah MI akan memberikan laporan keuangan yang berupa nilai pasar wajar untuk memperhitungkan nilai aktiva bersih kepada investor. Supaya makin paham dan sebagai pertimbangan dalam cara pilih Manajer Investasi nantinya, berikut adalah sederet tugas MI yang wajib Anda ketahui:

Baca juga: 10 Saham Blue Chip Terbaik di Indonesia

1.    Kelola Aset Investor

Tugas pertama dari MI yang sudah pasti mereka lakukan dan telah disebut sebelumnya adalah membantu mengelola aset-aset investasi milik investor. Dalam pengelolaan ini, MI akan turut membantu investor dalam mengalokasikan dana investasi mereka ke beberapa instrumen investasi. Misalkan saja Anda memiliki dana investasi Rp5 juta, maka bisa dialihkan ke reksadana, saham atau obligasi.

Pengalihan dana investasi ke beberapa aset ini memang sesuai dengan tujuan besar diversifikasi portofolio. Seperti kata orang yakni jangan letakkan tomat dalam satu wadah yang sama, supaya jika terjadi pembusukan tidak merusak tomat yang masih segar, investasi juga demikian. Jauh lebih aman mengalihkan dana investasi ke beberapa aset supaya keuntungan dan kerugiannya dapat dikelola secara tepat.

Lewat campur tangan MI inilah, mereka akan melaksanakan tugasnya dalam mengelola aset investor yang dialihkan ke beberapa jenis reksadana. Sehingga Anda dapat memaksimalkan keuntungan dan meminimalkan kerugian, jauh lebih efektif daripada harus terjun langsung ke pasar keuangan.

2.    Putuskan Jual atau Beli

Bukan hanya sekadar membantu mengelola aset milik investor, MI rupanya juga bertugas dalam memberikan keputusan apakah saatnya menjual atau membeli aset investasi. Untuk bisa menentukan keputusan yang tepat, seorang MI haruslah dibekali kemampuan dalam membaca pergerakan pasar. Apakah rumit? Sudah pasti, karena kondisi pasar sangat dipengaruhi faktor makro dan mikro ekonomi.

Hal-hal seperti ini jelas kurang diketahui oleh investor pemula atau masyarakat awam, sehingga membuat keberadaan MI jelas akan sangat membantu. Sehingga Anda dapat memperoleh penawaran harga beli atau harga jual terbaik, demi cuan makin maksimal.

3.    Bikin Laporan Keuangan

Sudah disinggung sebelumnya bahwa salah satu keuntungan menggunakan jasa MI adalah Anda mendapat laporan keuangan. Yap, hal itu memang jadi salah satu tugas wajib MI kepada investor. Dalam laporan keuangan ini, pihak MI akan mempertanggung jawabkan seluruh penggunaan dana investasi milik investor. Sehingga Anda tetap memiliki kontrol penuh pada portofolio investasi.

6 Tips Pilih Manajer Investasi Supaya Makin Cuan

tips pilih Manajer Investasi
via Plan PILOT

Dengan sejumlah tugas yang bisa dibilang sangat penting, maka dalam pilih Manajer Investasi tentu tak bisa dilakukan dengan sembrono. Apalagi mengingat ada banyak orang terjerat kasus investasi bodong hanya karena salah pilih MI, membuat kita harus lebih teliti. Bagaimana caranya? Berikut langkah-langkah yang bisa Anda pertimbangkan:

1.    Cek Legalitas MI

Hal pertama sekaligus paling penting saat hendak pilih Manajer Investasi adalah cek legalitasnya. Karena bagaimanapun, legalitas MI ini akan berpengaruh betul ke perizinannya di OJK (Otoritas Jasa Keuangan). MI yang sudah terdaftar di OJK dan memperoleh izin operasional, biasanya layak untuk dipilih karena artinya mereka sangat profesional dalam melaksanakan tugasnya.

Tahapan paling dasar inilah yang kadang tidak dicermati investor-investor baru, sehingga mereka mudah tergiur oknum MI yang menjanjikan keuntungan di luar nalar lewat modal kecil. Padahal dalam dunia investasi, besar-kecilnya keuntungan sangat dipengaruhi oleh jumlah modal dan risiko yang ada. Sehingga kalau ada MI yang terlalu merayu untung besar, cek dulu legalitasnya karena bisa saja mereka penipu.

2.    Cek Pengalaman MI

Setelah mengecek legalitas MI di OJK, tahapan berikutnya saat hendak pilih Manajer Investasi adalah mengetahui informasi pengalaman mereka. Sebagai investor, Anda berhak melakukannya karena seperti ulasan sebelumnya, MI memiliki tugas dalam mengelola dana investasi. Sehingga Anda tentu jauh lebih tenang menyerahkan urusan dana investasi kepada MI yang sudah berpengalaman.

Biasanya pengalaman MI ini dapat dilihat dari pengelolaan dana mereka di sebuah perusahaan. Semakin banyak dana yang dikelola dengan jumlah investor meraih profit, maka mungkin Anda bisa mempertimbangkannya. Namun selain pengalaman dari pihak MI, Anda juga bisa mengecek seperti apa pengalaman perusahaan yang menaungi MI tersebut.

Mulai dari kapan perusahaan itu berdiri, berapa lama mereka sudah berpengalaman mengelola reksadana hingga seperti apa kondisi finansialnya. Dengan hal-hal yang sudah disebutkan, maka Anda akan lebih merasa tenang.

3.    Histori Kinerja MI

Bukan hanya sekadar pengalaman saja, ada baiknya juga Anda mencari informasi histori kinerja MI sebelum memilihnya. Biasanya dalam hal ini akan berkaitan dengan apakah ada kasus penyelewengan dana yang pernah terjadi sehingga merugikan nasabah. Jika MI yang Anda pilih pernah mengalami hal serupa dan tercatat di OJK, maka ada baiknya mencari pilihan ke pihak lain.

Karena bagaimanapun juga, MI yang profesional akan sangat mampu menjaga konsistensi kinerja sehingga dapat memberikan imbal hasil yang cukup tinggi. Namun seperti yang sudah disinggung sebelumnya, tinggi-rendahnya imbal hasil bakal sebanding dengan risiko yang ada. Namun jika MI yang Anda pilih punya kinerja yang stabil, biasanya bakal punya fluktuasi imbal hasil kecil dengan risiko rendah.

4.    Informasi Kredibilitas MI

Pertimbangan berikutnya dalam pilih Manajer Investasi adalah menggali informasi kredibilitas mereka. Untuk tahu hal ini, dapat dicek lewat dana kelolaan atau AUM (Asset Under Management) yang membuat posisi tawar-menawar MI saat transaksi makin kuat dan menguntungkan investor. Karena bagaimanapun juga, makin besar AUM yang dikelola MI, potensi imbal hasil jelas makin menggiurkan.

Tak hanya AUM, kredibilitas dari MI juga bisa dipengaruhi oleh jumlah nasabah. Karena bagaimanapun juga, bisnis MI berlandasarkan kepercayaan. Sehingga makin banyak investor atau nasabah yang percaya, maka ada kemungkinan besar kalau MI itu memang berkualitas. Bahkan beberapa MI profesional sampai menawarkan pengelolaan portofolio nasabah terpisah untuk kebutuhan dana pensiun.

Baca juga: Tanpa Disadari, Hal-Hal Ini Bisa Merusak Investasi Anda

5.    Cek Biaya MI

Tak kalah penting lagi dalam tips pilih Manajer Investasi adalah Anda harus tahu perhitungan biaya. Karena memang saat menggunakan MI, artinya Anda memakai jasa mereka untuk berinvestasi yang sudah seharusnya dibayar investor sesuai ketentuan perusahaan. Bukan hanya biasa jasa MI, investor juga wajib mempertimbangkan biaya-biaya lain yang dapat diketahui lewat dokumen prospektus.

6.    Ketahui Profil Risiko

Dan inilah tips terakhir saat pilih Manajer Investasi yakni ketahui profil risiko diri. Anda harus tahu bahwa ada tiga jenis investor di dunia ini yakni konservatif (sangat cari aman), moderat (tipe menengah) dan agresif (berani ambil risiko). Tentu investor jenis agresif berpeluang meraih untung yang lebih besar daripada investor konservatif atai atau moderat, tapi risiko mereka juga besar.

Namun jika Anda adalah investor pemula dengan tipe konservatif, ada baiknya memilih MI yang punya risiko kecil, tapi juga sejalan dengan peluang untungnya. Tak masalah, karena semakin lama Anda berinvestasi, pengalaman bakal meningkat sehingga profil risiko pun berubah.

Bagaimana? Sangat menarik bukan mengetahui seluk beluk MI? Dengan masih banyaknya peluang kasus investasi tipu-tipu, menerapkan sejumlah tips saat pilih Manajer Investasi bisa jadi salah satu langkah penting berinvestasi. Karena bagaimanapun juga, setiap investor tentu mengincar keuntungan yang hanya bisa didapat dari ketelitian.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *