Persamaan dan Perbedaan Reksa Dana vs Unit Link Sebagai Investasi

Investasi364 Dilihat

Reksa Dana dan Unit Link adalah beberapa pilihan bagi investasi untuk sejahtera secara finansial. Namun tahukah kalian perbedaan dari Reksa Dana vs Unit Link? mari kita simak!

Bisa menikmati usia tua yang begitu sejahtera secara finansial dan sangat bahagia adalah keinginan setiap orang. Tentu saja, untuk memperoleh hal seperti itu diperlukan yang namanya perencanaan keuangan dengan baik.

Anda tentu ingin bukan bisa bahagia ketika muda dan tidak perlu kesulitan dalam urusan keuangan waktu tua nanti? Untuk itulah, salah satu hal yang begitu diminati saat ini adalah melalui investasi.

Beruntung, kemajuan zaman membuat instrumen investasi semakin beragam. Jika dulu mungkin perkara investasi hanyalah soal emas, properti atau tanah, saat ini Anda memiliki banyak pilihan.

Misalkan saja seperti investasi reksadana, investasi saham, investasi forex bahkan sampai yang cukup berisiko, investasi bitcoin. Namun ada juga investasi yang kini tengah digandrungi masyarakat luas yakni unit link.

Tunggu, bukankah unit link adalah bentuk dari asuransi? Yap, benar. Unit link adalah bentuk produk asuransi yang saat ini amat sangat populer.

Bahkan bisa dibilang produk unit link merupakan tulang punggung di banyak asuransi jiwa. Tak main-main, unit link memberikan kontribusi hingga 50% dari total premi yang ada. Jumlah ini jelas mengalahkan produk asuransi jiwa tradisional.

Dengan popularitas unit link yang terus meningkat, saat ini banyak sekali pembicaraan mengenai perbandingan unit link dan reksa dana.

Tentu saja ada yang penasaran, apakah unit link dan reksa dana ini sama? Jawabannya adalah mungkin iya karena keduanya adalah produk investasi.

Namun baik reksa dana dan unit link memiliki perbedaan masing-masing yang membuat keduanya memiliki keunggulan masing-masing.

Baca juga: 5 Agen Reksadana terbaik, Bahkan Bisa Beli Online

Jika Anda mencari tahu apakah kesamaan antara Reksa Dana dan Unit Link, maka jawabannya adalah keduanya sama-sama memberikan keuntungan investasi.

Bahkan bisa dibilang jenis investasi yang ditawarkan Reksa Dana dan Unit Link tidak jauh berbeda termasuk risiko investasi yang juga sama. Namun supaya lebih memastikan diri, ulasan berikut ini akan sangat membantu Anda:

Inilah poin pertama yang membuat Reksa Dana dan Unit Link bisa disebut sama. Di mana kedua produk keuangan ini rupanya sama-sama dikelola oleh Manajer Investasi alias MI.

Lantaran dikelola oleh MI, dana yang terkumpul dari Reksa Dana dan Unit Link akan dikumpulkan ke beberapa instrumen investasi mulai dari saham, obligasi hingga produk deposito.

Masih berkaitan dengan instrumen yang sama, maka bisa dibilang kalau baik Reksa Dana dan Unit Link punya tingkat risiko yang serupa bahkan sama besarnya.

Contohnya saja Reksa Dana saham, kendati menawarkan return yang paling tinggi, tentu saja memiliki risiko yang sangat besar pula.

Lantas bagaimana dengan Unit Link? Tidak jauh berbeda karena saat Anda membayar premi, premi itu juga bakal disalurkan ke pos investasi.

Sekadar informasi, premi pos investasi mayoritas menuju instrumen Reksa Dana saham karena lagi-lagi, menghasilkan return tinggi.

Baca juga: 10 Jenis Investasi Terbaik Bagi Generasi Milenial di Masa Depan

Nah, setelah Anda cukup mengetahui beberapa persamaan Reksa Dana dan Unit Link, maka sudah sewajarnya memahami seperti apa perbedaan kedua produk investasi di atas.

Manajer Investasi reksadana terbaik
Manajer Investasi reksadana terbaik

Namun sebelum membahas satu-persatu, Anda sebaiknya tahu jika perbedaan utama kedua produk ini ialah Reksa Dana merupakan instrumen investasi murni sementara Unit Link menawarkan keuntungan investasi.

Karena memang pada dasarnya, keuntungan yang ditawarkan Unit Link hanyalah melengkapi proteksi dan asuransi yang bakal diperoleh klien.

Berikut ulasan lengkapnya mengenai perbedaan dari Reksa Dana dan Unit Link:

1. Mengenai Waktu dan Jumlah Investasi

Perbedaan utama yang paling menonjol adalah mengenai jumlah investasi. Jika Anda memilih Reksa Dana, mungkin tidak perlu bingung mengenai jumlah dana yang disetor.

Anda bahkan bisa menyetorkan uang kapan saja ke Reksa Dana dengan jumlah yang disesuaikan dengan kemampuan. Misalkan saja di bulan pertama Anda menyetorkan uang Rp 200 ribu setiap bulan, lalu lima bulan kemudian memberikan uang Rp 1 juta, tidak ada masalah.

Namun berbeda dengan produk Unit Link karena sudah ditetapkan jumlah investasinya oleh perusahaan asuransi. Kenapa begitu?

Lantaran memang Unit Link adalah produk asuransi modern di mana tetap wajib membayar premi setiap bulan sesuai dengan kesepakatan sebelumnya.

Bahkan jika Anda terlambat dan tidak membayar premi, akan dikenai denda sesuai dengan ketentuan.

2. Perihal Penjualan dan Pembelian Investasi

Ingin melakukan proses penjualan atau pembelian investasi? Tentu nasabah Reksa Dana lebih diuntungkan. Kenapa begitu?

Anda bisa bebas melakukan kedua transaksi ini bahkan dilakukan secara online dan cuma dikenai fee sebesar 1-2 persen saja.

Jika beruntung, akan ada transaksi yang sama sekali tidak memiliki biaya jual. Namun hal berbeda justru terjadi pada Unit Link karena Anda diwajibkan membayar tarif 5% baik mau menjual ataupun membeli lagi investasi.

3. Sama-Sama Menggunakan MI, Ini Perbedaan Keduanya

Sudah disebutkan sebelumnya kalau baik Reksa Dana dan Unit Link sama-sama dikelola oleh Manajer Investasi. Namun meskipun sama, masih memiliki perbedaan.

Di mana untuk Unit Link, pada umumnya hanya mempunyai satu Manajer Investasi sehingga Anda tidak bisa berganti atau bahkan memilih Manajer Investasi.

Tetapi kondisi berbeda jika Anda berinvestasi pada Reksa Dana karena bisa bebas memilih atau bahkan berganti MI. Lebih menguntungkan, bukan?

4. Hasil Investasi yang Tidak Sama

Permintaan dan penawaran saham

Jika Anda merupakan nasabah asuransi Unit Link, bakal bisa melihat hasil investasi atau return produk setelah tahun kedua.

Kenapa begitu? Karena dalam asuransi Unit Link, ada sejumlah biaya dan potongan yang dibebankan. Namun jika Anda menggunakan Reksa Dana, hal ini tak akan terjadi lantaran retun yang diperoleh bahkan bisa langsung dilihat sejak hari pertama usai melakukan setoran.

Anda pun berhak memperoleh laporan bulan pertama supaya tahu bagaimana perkembangan dari investasi yang dipilih.

5. Mengenai Pencairan Dana

Sebetulnya jika Anda menggunakan investasi Reksa Dana atau Unit Link, bisa mencairkan dana kapanpun. Hanya saja sebelum sembrono mencairkan, Anda tentu wajib memiliki perhitungan yang bijak karena berkaitan dengan jumlah return yang diperoleh.

Jika menggunakan Reksa Dana, pencairan dana investasi bisa dilakukan langsung di tempat Anda membelinya.

Namun jika Anda memilih investasi dengan Unit Link dan ingin mencairkan dana, kembali lagi berkaitan dengan produk asuransi.

Bahkan disarankan untuk tidak mengambil semua hasil investasi Unit Link karena adanya kebijakan perusahaan seperti polis lapse.

Apa itu polis lapse? Polis lapse sendiri adalah pemberhentian asuransi yang membuat Anda kehilangan manfaat dari proteksi.

Biasanya beberapa nasabah Unit Link sengaja memiliki dana cadangan ketika hendak menutup polis, supaya tetap memperoleh manfaat proteksi yang dijanjikan.

6. Nilai Investasi Minimun

Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, saat Anda memilih berinvestasi di Reksa Dana, tak perlu khawatir dengan biaya yang dikeluarkan.

Karena biasanya minimun penyetoran sangatlah kecil yakni mulai Rp 100 ribu. Hal sebaliknya terjadi pada Unit Link di mana setidaknya premi bulanan mulai dari kisaran Rp 350 ribu – Rp 600 ribu.

Lantaran hal inilah, beberapa orang kerap mengalami kemacetan dalam pembayaran premi dan akhirnya malah gagal memperoleh proteksi yang dijanjikan pihak asuransi.

Nah bagaimana? Sudah jelas bukan mengenai Reksa Dana dan Unit Link? Kini semua tergantung pada Anda mau memperoleh manfaat seperti apa.

Apakah ingin murni berinvestasi atau memperoleh proteksi juga? Sesuaikan dengan kemampuan finansial Anda saat ini dan di masa depan tentunya.