Memulai Investasi yang Ideal, Berapa Persen dari Penghasilan?

Investasi578 Dilihat

Setiap orang tentu mendambakan kehidupan yang sejahtera, memulai investasi adalah salah satu jalannya. Begini cara memula investasi yang ideal, dengan menyisihkan beberapa persen dari penghasilan.

Memiliki rumah, kendaraan dan tabungan yang cukup, jelas membuat siapapun jauh lebih tenang di masa tua.

Apalagi kalau Anda sudah tak memiliki hutang, rasa-rasanya usia tua akan sangat nyaman untuk dilalui. Hanya saja untuk bisa mewujudkan itu semua, dibutuhkan usaha ketika masih muda dengan cara menabung dan berinvestasi.

Hal ini cukup jelas sangat mudah diucapkan, tapi cukup sulit diterapkan. Kenapa begitu? Karena yang namanya manusia pasti akan tergiur untuk membeli sesuatu yang bukan merupakan kebutuhannya.

Apalagi bagi mereka generasi milenial yang memiliki gaji melimpah, kadang penghasilan belasan juta rupiah per bulan pun bisa habis begitu saja karena pengelolaan yang tidak tepat.

Alasan yang dibuat biasanya adalah mumpung masih muda, biarkan dirimu bersenang-senang dulu karena uang bisa dicari.

Apakah itu benar? Salah besar! Karena justru jika Anda masih berusia produktif, atur penghasilan semaksimal mungkin demi masa depan yang terjamin.

Baca juga: Properti Makin Mahal, Berikut 8 Tips Membeli Rumah Impian!

Anda tentu tak ingin dong membuat anak cucu nanti menjadi generasi sandwich? Maksudnya adalah mereka harus menyisihkan penghasilan untuk membantu keuangan orangtua dan anak mereka, lantaran menjadi satu-satunya tulang punggung.

Siapapun tentu tak ingin menjadi generasi sandwich, sehingga ada baiknya untuk mulai memperhitungkan investasi sedini mungkin.

Dengan investasi yang tepat entah properti, emas, saham, reksadana hingga bitcoin, Anda bisa memperoleh jaminan atas kesejahteraan finansial di masa depan nanti.

Nah, supaya bisa menciptakan masa depan yang indah baik untuk diri sendiri dan keturunan, berikut ini adalah perhitungan jika Anda ingin memulai investasi ideal.

Dibutuhkan kedisiplinan yang kuat supaya bisa menerapkan prosentase berikut ini, tapi dengan hasil yang sangat istimewa bagi masa depan Anda. Seperti apa? Simak ulasan lengkapnya!

40% Gaji untuk Kebutuhan Harian

Memulai Investasi yang Ideal, Berapa Persen dari Penghasilan?

Reny K Azhuri yang adalah seorang perencana keuangan kepada Kompas memaparkan bahwa porsi ideal untuk memenuhi kebutuhan rutin sehari-hari adalah 40% dari gaji yang diperoleh.

Misalkan saja Anda memiliki gaji Rp5 juta rupiah, maka Rp2 juta di antaranya adalah jumlah yang bisa digunakan untuk biaya hidup bulanan.

Misalkan saja untuk membeli makanan, bayar tagihan listrik, belanja bulanan, beli pulsa, biaya transportasi hingga urusan hobi. Untuk hal terakhir inilah yang biasanya paling sering menghabiskan penghasilan.

Apalagi jika Anda tinggal di kota-kota besar dan hobi nongkrong di coffee shop kekinian, kebutuhan harian bisa membengkak dan lebih dari 40% kalau setiap hari doyan beli minuman seharga Rp50 ribuan. Untuk itulah supaya bisa menerapkan 40%, Anda harus benar-benar tegas dan disiplin pada diri sendiri.

Jika memang Anda doyan belanja produk skincare, nonton film ke bioskop, beli buku, beli item fashion branded hingga solo travelling, perhitungkan semuanya supaya tidak melebihi porsi 40% dari total penghasilan bulanan.

Lakukan penghematan kepada hal-hal yang tidak bersifat darurat. Jangan sampai hanya demi mengikuti gaya hidup, Anda malah boros dan menghabiskan gaji begitu saja.

30% Gaji untuk Bayar Cicilan

Memulai Investasi yang Ideal, Berapa Persen dari Penghasilan?

Tak ada yang salah jika Anda memiliki hutang. Asalkan Anda memiliki kemampuan untuk membayar cicilan tepat waktu, hutang tidak akan membebani hidup.

Untuk itulah dari keseluruhan gaji, cicilan memiliki porsi 30%. Sehingga jika penghasilan Anda tadi adalah Rp5 juta per bulan, maka Rp1,5 juta di antaranya bisa digunakan untuk membayar cicilan.

Cicilan ini bisa mencakup bayar angsuran kendaraan bermotor, bayar angsuran rumah hingga bayar tagihan kartu kredit.

Ketahuilah, memiliki hutang yang berkaitan dengan perencanaan keuangan seperti rumah atau kendaraan bermotor bukanlah hal yang dilarang.

Namun jika Anda berhutang untuk hal-hal konsumtif dan hanya memenuhi gaya hidup seperti gawai mewah atau liburan ke luar negeri, lebih baik pikirkan kembali.

Ada baiknya Anda menabung terlebih dulu dengan menggunakan alokasi 40% gaji untuk kebutuhan, supaya bisa membeli iPhone impian atau liburan ke Maldives, daripada ngotot menggunakan kartu kredit.

Salah satu orang terkaya sekaligus investor tersukses di dunia yakni Warren Buffet pernah berpendapat, ‘Jika kalian membeli sesuatu yang tidak dibutuhkan, maka nanti bisa menjual barang-barang yang diperlukan’.

Tentu tak ingin dong Anda harus terpaksa menjual rumah atau mobil karena hutang membengkak? Karena itulah pikirlah berulang kali sebelum akhirnya memutuskan membeli sesuatu dengan mencicil.

Baca juga: 10 Saham Blue Chip Terbaik di Indonesia Menjelang 2020

20% Gaji untuk Investasi Masa Depan

Dan inilah prosentase ideal yang dianggap cukup tepat untuk berinvestasi bagi masa depan yaitu 20% dari penghasilan.

Sehingga jika gaji bulanan Anda adalah Rp5 juta, maka Rp1 juta haruslah digunakan untuk kebutuhan investasi.

Dibandingkan porsi lainnya, investasi memang tampak ‘tidak terlihat’ sehingga akhirnya membuat orang tak peduli.

Padahal 20% inilah yang akhirnya mampu memberikan dampak untuk masa depan Anda. Supaya bisa melakukan investasi dengan tepat, beberapa hal berikut ini layak untuk perhatikan.

Hal-Hal Penting yang Berkaitan dengan Investasi

Siapakah yang bisa berinvestasi? Jawabannya adalah setiap orang yang sudah memperoleh penghasilan.

Berapapun penghasilan yang dimiliki, porsi 20% sudah menjadi kewajiban yang harus disisihkan. Supaya bisa memilih investasi dengan tepat dan menguntungkan, beberapa hal berikut ini harus dipertimbangkan:

1. Tujuan Investasi

Hal pertama yang harus Anda lakukan ketika hendak berinvestasi adalah memiliki tujuan. Tanpa tujuan, sebuah investasi jelas tak akan bisa dilakukan dengan maksimal.

Dengan tujuan pula, Anda bakal memiliki komitmen untuk terus menyisihkan penghasilan secara disiplin.

Ada banyak sekali tujuan berinvestasi misalkan ingin memiliki tabungan satu miliar rupiah saat sudah pensiun nanti, ingin kesehatan terjamin saat sudah tidak produktif hingga ingin mempunyai bisnis kos-kosan kelak.

Jika Anda sudah menentukan tujuan dalam investasi, maka bisa menetapkan produk investasi yang sesuai.

2. Produk Investasi

Sudah disinggung sebelumnya kalau ada banyak sekali produk investasi yang bisa dipilih. Berkaitan dengan tujuan sebelumnya, pilih salah satu instrumen investasi sesuai kebutuhan dan kemampuan.

Jika Anda ingin memiliki tabungan dengan nominal fantastis saat sudah pensiun, maka bisa memilih produk investasi tabungan deposito berjangka, investasi emas hingga saham yang tentunya akan memberikan keuntungan finansial di masa depan.

Jika Anda ingin bisnis properti, maka mulailah merilik investasi tanah atau investasi rumah kos-kosan. Sementara kalau tujuannya adalah kesehatan fisik dan mental di masa depan, investasi dalam bentuk asuransi jiwa, asuransi kesehatan hingga asuransi pendidikan anak bisa jadi pertimbangan terbaik.

Baca juga: 4 Logam Mulia yang Paling Menguntungkan Sebagai Investasi, Tertarik?

3. Jangka Waktu Investasi

Inilah hal terakhir yang jadi pertimbangan sebelum berinvestasi adalah perihal jangka waktu. Misalkan saja Anda hendak pensiun dalam waktu 20 tahun, maka setidaknya pilih produk investasi yang dananya bisa dicairkan dalam waktu 15-20 tahun kemudian.

Berkaitan dengan jangka waktu investasi, Anda bisa memperhitungkan pula dengan kondisi penghasilan.

Tidak mungkin kalau Anda memilih asuransi jiwa dalam waktu 15 tahun, tapi Anda sudah berencana untuk resign dari kantor lima tahun kemudian, bukan? Untuk itulah pertimbangkan jangka waktu supaya bisa berinvestasi dengan maksimal.

Bagaimana Jika Sudah Bisa Investasi Ideal 20% Tiap Bulan?

Mungkin Anda bertanya-tanya, kenapa harus investasi ideal dengan porsi 20%? Rupanya hal ini dianggap ideal karena dari perhitungan kasar, jika Anda memulainya di usia produktif (20 tahunan), bakal memperoleh imbal hasil rata-rata 5% per tahun, seperti dilansir Koinworks.

Jika Anda sudah cukup disiplin dan berhasil menyisihkan 20% penghasilan secara rutin, maka ada baiknya untuk mulai meningkatkan kemampuan investasi.

Tentunya dengan semakin besar investasi yang dilakukan di masa depan, Anda akan memperoleh kesejahteraan finansial yang makin baik dan terjamin saat tua nanti.

Ada yang bilang jika dengan penghasilan Rp5 juta per bulan maka Anda bisa memenuhi kebutuhan dengan Rp2 juta dan investasi Rp1 juta perbulan.

Maka jika nanti penghasilan menjadi Rp10 juta perbulan, haruslah investasi meningkat jadi minimal Rp2 juta perbulan dan kebutuhan hidup masih di kisaran Rp2-4 juta per bulan.

Jangan sampai penghasilan meningkat tapi porsi investasi justru masih tetap, karena porsi cicilan untuk gaya hidup konsumtif membengkak.

Bagaimana Jika Belum Bisa Berinvestasi 20% Tiap Bulan?

Untuk Anda yang masih belum bisa menyisihkan 20% dari penghasilan bulanan demi investasi masa depan, jangan berkecil hati.

Karena yang namanya kehidupan, tentu kebutuhan setiap manusia tidak sama. Belum lagi jika ada musibah mendadak yang terjadi dan membuat penghasilan kacau, jelas kewajiban investasi menjadi ditangguhkan.

Hal ini sering terjadi pada mereka dengan penghasilan di bawah UMR misalkan cuma Rp2 juta per bulan dan sudah berkeluarga.

Tentu menyisihkan Rp400 ribu untuk berinvestasi dan hanya Rp800 ribu untuk kebutuhan bulanan jelas tak akan bisa.

Baca juga: Mau Tanam Uang di Fintech P2P Lending? 7 Tips Ini Harus Dipertimbangkan

Jika memang begitu, maka Anda bisa lakukan investasi secara bertahap. Misalkan setelah membeli kebutuhan rumah tangga, membayar cicilan motor dan segalanya masih tersisa Rp100 ribu, maka usahakan jumlah itu untuk ditabung.

Beruntung saat ini ada banyak sekali layanan investasi yang bisa dimulai dengan modal kecil seperti tabungan emas di Pegadaian, menabung konvesional di bank hingga membeli reksadana secara murah meriah.

Yang terpenting, Anda sudah melakukan usaha semaksimal mungkin untuk investasi ideal demi masa depan yang lebih baik.

10% Gaji untuk Kehidupan Sosial

Jika kebutuhan harian, bayar cicilan dan investasi sudah terpenuhi, maka hal berikutnya yang harus dilakukan adalah untuk kehidupan sosial. Porsi ideal untuk berbagi kepada sesama adalah 10% dari penghasilan.

Sehingga jika Anda digaji Rp5 juta per bulan, maka setidaknya Rp500 ribu dialokasikan untuk membantu orang-orang yang membutuhkan.

Entah bersedekah di rumah ibadah atau memberikan donasi aksi sosial membantu korban bencana alam, korban konflik peperangan hingga beramal di panti asuhan, bisa Anda lakukan sebagai bukti kepedulian antar sesama makhluk hidup.

Karena memang pada dasarnya setiap agama pasti mengajarkan agar umatnya selalu membantu sesama. Meskipun begitu, Anda sebetulnya bebas memberikan bantuan sosial asalkan tulus dan ikhlas.

Jangan sampai hanya karena ingin dianggap memiliki jiwa yang dermawan, Anda sampai menghabiskan separuh gaji dan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari malah harus berhutang.

Karena itulah supaya tidak salah kaprah dalam hal mengatur keuangan, diperlukan perhitungan yang sangat matang.

Jika Anda sudah menerapkan seluruh aturan di atas, tentu bakal bisa merasakan hidup sejahtera tidak hanya di masa kini tapi juga di masa depan. Semangat berinvestasi ya!