Bisnis Lesu dan Tidak Berkembang? Inilah 8 Penyebab dan Solusinya!

Bisnis503 Dilihat

Saat menjadi seorang wirausaha, keinginan terbesar adalah mampu meraup untung besar dan kesuksesan dalam hal finansial. Namun bagaimana jika bisnis lesu dan tidak berkembang? Simak 8 penyebabnya dan solusi bagi Anda.

Namun yang namanya wirausaha, tidak selamanya indah. Bahkan bisa dibilang, perlu usaha yang melampaui batas jika memang ingin bisnis yang dikelola bisa sukses. Hal inilah yang akhirnya membuat seseorang benar-benar teruji mentalnya ketika mereka menjadi wirausaha.

Karena yang namanya berbisnis, kadang kala kenyataan memang tak seindah harapan. Ada banyak masalah yang dialami para pengusaha sehingga membuat bisnis mereka lesu dan susah berkembang.

Jika dibiarkan tidak menghasilkan omzet sesuai target, bisnis bisa gulung tikar karena modal dan biaya produksi ludes semua.

Memang apa sih yang bisa membuat sebuah bisnis jadi lesu dan tak berkembang? Banyak sekali! Untuk itulah bagi Anda yang ingin menjalani profesi sebagai wirausaha, ulasan berikut ini layak untuk dipahami supaya siap dengan kemungkinan bisnis tidak berkembang,

8 Penyebab dan Solusi Usaha Tidak Berkembang

1. Tak Ada Konsep Dasar Berbisnis

Konsep dasar berbisnis

Inilah penyebab utama sebuah bisnis menjadi stuck dan tidak bisa berkembang. Ya, tidak semua pengusaha memiliki konsep dasar dalam menjalankan bisnis mereka padahal ini merupakan hal terpenting.

Jika Anda ingin memasang target keuntungan yang diharapkan, tentu wajib memiliki konsep dasar berbisnis. Dengan adanya konsep dasar berbisnis, Anda tidak akan mudah limbung ketika usaha mengalami hambatan.

Sebuah bisnis yang sudah memiliki konsep dasar yang jelas, tentu akan lebih bisa kuat dalam menghadapi tantangan.

Misalkan saja, Anda menggeluti usaha kuliner dan konsep dasarnya adalah ingin mengenalkan sambal ijo khas MInang. Maka tentu saja ini akan jadi pedoman utama baik dalam hal memiliki bahan baku, produksi sampai pemasaran.

2. Tidak Disiplin Kelola Keuangan

Kelola keuangan dalam bisnis

Keuangan adalah pondasi dasar dalam berbisnis karena ini akan memberikan pengaruh utama dalam meraih kesuksesan finansial.

Supaya tahu berapa besar keuntungan yang diperoleh atau kerugian yang dialami, Anda harus benar-benar disiplin dalam mengelola keuangan bisnis.

Jika perlu, pisahkan uang pribadi dan uang hasil usaha sampai melakukan pencatatan hingga ke pengeluaran yang paling kecil.

Sebuah bisnis yang sehat secara finansial, tentu memiliki pengelolaan modal yang baik sekaligus pengendalian kredit. Jangan sampai jumlah kreditnya lebih besar daripada kemampuan membayar, karena itu akan membuat bisnis gulung tikar.

3. Inovasi tak Berkembang

Inovasi adalah hal yang sangat penting dalam berbisnis karena persaingan usaha sangatlah ketat. Anda boleh-boleh saja berjualan es kopi susu dan ada banyak cafe yang memiliki produk serupa.

Namun hanya produk yang benar-benar inovatif entah dalam bentuk kemasan, harga sampai pemasaran akan laris dipilih konsumen.

Inovasi berbisnis ini juga berkaitan dengan kemampuan pengusaha untuk melakukan berbagai strategi baru demi menghadapi perubahan zaman.

Jika memang bisnis yang Anda kelola mendadak tak berkembang, bisa saja karena memang tak pernah adanya inovasi yang ditawarkan ke pasaran.

Baca juga: Mau Bisnis Rumah Kontrakan? Inilah 7 Tips yang Bisa Dipertimbangkan!

4. Teknik Marketing dan Target Pasar tak Jelas

Yang namanya bisnis tentu harus memiliki pemasaran alias marketing yang tepat. Untuk itulah tak peduli sebesar atau sekecil apapun bisnis yang Anda kelola, harus memiliki target pasar yang jelas dengan teknik marketing tepat.

Misalkan saja Anda berjualan ayam geprek pedas, tentu harus tahu kalau target pasarnya mayoritas adalah generasi muda berusia 18-30 tahun yang doyan pedas.

Sehingga untuk hal pemasaran, Anda bisa memilih mengenalkan produk di media sosial atau menggunakan banner yang menarik karena pangsa pasarnya anak muda.

Social media marketing

Menjadi sebuah kekeliruan kalau Anda berjualan ayam geprek pedas dengan target pasar kelompok usia tua di atas 50 tahun, dan menawarkannya di lingkungan pedesaan karena besar kemungkinan tidak akan laku.

Nah, untuk bisa mengetahui target pasar dan teknik marketing yang tepat memang dibutuhkan pengetahuan yang mumpuni.

Jika Anda merasa kurang mampu, jangan segan untuk merekrut karyawan memang ahli di bidang pemasaran. Sehingga Anda bisa memasang berbagat target lainnya seperti berapa omzet yang dikehendaki hingga profit yang diharapkan.

5. Mudah Puas tak Lakukan Evaluasi

Seorang pebisnis yang handal tentu tidak akan mudah puas sekalipun bisnis yang dikelola sudah mencapai target. Mereka bahkan tetap melakukan evaluasi demi tujuan jangka panjang yang diharapkan.

Hal inilah yang mungkin tidak banyak dipahami pebisnis pemula, sehingga mereka mudah puas. Ketika berhasil mencapai target dan membuka cabang baru, bisa dengan santai menggunakan keuntungan untuk keperluan pribadi. Tak ada yang salah memang, tapi kewajiban melakukan evaluasi adalah sebuah keharusan.

Bahkan jika perlu, lakukan evaluasi rutin soal laporan keuangan dan target bisnis dalam kurun waktu tertentu. Entah dua minggu sekali, sebulan sekali, tiga bulan sekali atau setahun sekali.

Dengan adanya evaluasi dalam berbisnis, Anda akan tahu apa kekurangan yang dimiliki dan bagaimana cara mengatasinya. Bisnis Anda pun akan terus berkembang dan tetap berjalan sehingga tidak mudah goyah.

6. Minim Promosi

Ketahuilah, konsumen sangat suka dengan yang namanya promosi. Untuk itulah jika mungkin bisnis Anda mendadak tidak berkembang, bisa saja karena Anda jarang melakukan promosi.

Padahal promosi ini adalah hal penting untuk membangun hubungan dengan konsumen. Anda bisa memberikan promosi berupa potongan harga atau produk gratis untuk pelanggan setia.

Dengan begini, konsumen akan merasa lebih diperhatikan. Promosi juga bisa jadi cara yang ampuh untuk memperoleh calon konsumen baru karena bisa membuat pasar tertarik.

Tak harus memasang spanduk ukuran besar di pinggir jalan dalam menawarkan promosi, karena bahkan melalui media sosial Anda bisa melakukannya.

Baca juga: 8 Tips Memulai Bisnis Dengan Modal Seadanya

7. Tidak Perhatikan Keluhan Pelanggan

Ketika Anda mengelola sebuah bisnis, ketahuilah bahwa pelanggan ialah segalanya. Jangan alergi untuk menerima kritik dari pelanggan karena itu akan membuat bisnis semakin berkembang.

Anda justru harus berterima kasih dengan seluruh keluhan yang datang karena itu artinya bisnis Anda diperhatikan dan siap bersaing.

Jika perlu, Anda memiliki sebuah data yang memberikan informasi untuk menghubungi pelanggan baik melalui email atau telepon pribadi.

Namun harus diingat, dalam menghubungi pelanggan tentu baik pemilik bisnis atau konsumen harus benar-benar dalam kondisi bersedia sepenuhnya, supaya keluhan dan pujian yang datang bisa lebih kredibel.

8. Kurang Memahami Bisnis Digital

Dan ini adalah penyebab terakhir yang membuat sebuah bisnis tidak berkembang. Ya, mau berapapun usia bisnis yang Anda kelola, harus tahu jika saat ini tren sudah serba online dan digital.

Untuk itulah mulai dengan memiliki akun media sosial terhadap bisnis Anda atau website pribadi. Gaya hidup serba online membuat internet menjadi ladang basah dalam menjaring calon konsumen baru dan lokasi pasar yang sangat menjanjikan.

Ada banyak sekali platform digital yang bisa dipilih baik media sosial, blog, website, situs berbagi video hingga marketplace untuk mengenalkan produk.

Bahkan melalui online ini pula, Anda bisa menghemat banyak biaya terutama dalam hal produksi, sewa tempat usaha hingga pemasaran.

Bagaimana? Terbukti kan kalau ternyata penyebab sebuah bisnis tidak bisa berkembang itu sangat banyak? Untuk itulah jika Anda memang berniat menjalankan bisnis dengan benar-benar serius, tentu harus memahami beberapa hal di atas.

Dengan tekad yang kuat, selalu ingin belajar dan semangat pantang menyerah, kesuksesan dalam berbisnis bisa segera Anda peroleh.