Penghasilan Tidak Tetap? Ini Cara Mengatur Keuangan Agar Selalu Cukup

Keuangan520 Dilihat

Mengatur keuangan pribadi itu gampang-gampang sulit. Strategi yang di lakukan bisa bermacam-macam, tergantung situasi yang sedang kita hadapi. Jadi kita tidak bisa langsung menjiplak/mengikuti cara mengelola keuangan seseorang. Apalagi jika penghasilan kita tidak pasti setiap bulannya, mungkin kadang besar, kadang kecil, kadang bahkan malah nol Rupiah.

Banyak orang dengan penghasilan tidak tetap mengeluhkan bahwa mereka sulit memenuhi kebutuhan bulanan hingga akhir bulan. Jangankan untuk investasi, terkadang baru saja minggu ke-dua tapi uang rasanya sudah menipis. Ditambah lagi ketika pada bulan tertentu harus menghadapi pengeluaran yang cukup besar. Sudah pasti kita merasa deg-degan dan tidak tenang.

Untuk itu kali ini kita akan membahas beberapa strategi mengatur keuangan jika memiliki penghasilan tidak tetap setiap bulannya agar kebutuhan tetap tercukupi bahkan bisa investasi. Bagaimana sih strateginya? Yuk langsung kita bedah satu persatu!

1. Jangan Menggunakan Pola Pikir “Tanggal Tua”

Jangan Menggunakan Pola Pikir Tanggal Tua

Biasanya orang banyak yang mengeluhkan ketidakmampuannya dalam memenuhi kebutuhan di akhir bulan dengan istilah’tanggal tua’. Siapa yang masih harus membeli mie instant dan obat maag saat akhir bulan?

Pola pikir tersebut rutin terjadi sehingga banyak juga yang merasa biasa saja menghadapinya tanpa ada dorongan untuk merubahnya. Tapi sebenarnya, itu adalah tanda-tanda dari pengelolaan keuangan yang bermasalah loh!

Fenomena ‘tanggal tua’ yang membuat kita hanya bisa membeli mie instant dan obat maag biasanya terjadi bukan karena penghasilan yang tidak tentu setiap bulannya, melainkan cara mengatur keuangan nya.

Jika kita bisa mau mencari strategi yang cocok dengan karakter penghasilan yang tidak tetap, kita masih bisa memenuhi kebutuhan hingga akhir bulan kok. Karena semuanya terukur dengan lebih pasti dan tahu apa yang perlu di lakukan.

Jadi sebaiknya kita tidak mengawali dengan pola pikir “tanggal tua”. Dengan penggunakan strategi yang tepat, maka kita perlu menggunakan strategi semua tanggal itu sama. Bagaimana caranya? Yuk lanjutkan membaca poin selanjutnya!

2. Kenali Betul Sumber Penghasilan Anda

Langkah pertama agar kita bisa menjadi lebih adaptable dengan penghasilan yang tidak menentu adalah kita perlu mengenal/ memahami sumber penghasilan kita sendiri.

Maksudnya mengenali disini adalah, kita bisa memahami setiap jenis jenis penghasilan kita hingga bisa mengkategorikannya.

Sekarang, coba mencatat dari mana saja income Anda berasal. Misalnya ada yang berasal dari :

  • Gaji bulanan
  • Hasil berdagang/ usaha
  • Keuntungan dari investasi
  • Hasil dari hak paten
  • Lainnya

Kategorikan mana penghasilan yang tingkat kepastiannya tinggi hingga yang rendah. Hal ini perlu kita pahami untuk bisa mengukur apakah sumber income bisa memenuhi kebutuhan minimal kita perbulannya.

Cermati masing-masing sumber penghasilan, berapa sih jumlah minimum penghasilan yang bisa Anda dapatkan setiap bulan dari sana.

3. Menyusun Anggaran Berdasarkan Target Gajian Sendiri

Penghasilan Tidak Tetap Ini Cara Mengatur Keuangan Agar Selalu Cukup

Ada 2 bentuk tujuan dalam menyusun anggaran dalam mengatur keuangan dengan gaji tidak pasti. Pertama, menyusun anggaran sesuai jumlah minimal penghasilan paling kecil yang bisa di dapatkan perbulannya. Kedua, membuat target gajian sesuai kebutuhan minimal. Keduanya bisa dilakukan tergantung kondisi kita masing-masing.

Jika kita masih belum bisa memastikan keran income mana yang bisa menghasilkan lebih stabil untuk memenuhi kebutuhan minimal (yang menurut kita layak), maka gunakan opsi pertama. Yakni menyusun anggaran bulanan sesuai dengan jumlah penghasilan yang paling minimal.

Misalnya, saat ini kita masih baru bisa mengandalkan uang dari gajian bulanan sebesar Rp 2-3 juta, karena penghasilan bisnis masih belum stabil maka susunlah anggaran sesuai penghasilan minimal tersebut.

Pada masa seperti itu, kita memang harus bersabar dan lebih hemat karena bisa jadi standart hidup belum terlalu nyaman. Jika bulan berikutnya kita bisa mendapatkan penghasilan yang lebih besar, maka bisa di tampung dulu dan digunakan saat sedang seret atau kebutuhan lain di masa mendatang yang butuh biaya lebih besar.

Sembari mencari keran rezeki lain, kita juga tetap harus memperhatikan penggunaannya. Hal ini agar di kemudian hari kita bisa mendapatkan standart kehidupan yang lebih baik. Mengenai berapa porsi untuk kebutuhan bulanan, menabung/investasi bisa dan lainnya sudah di bahas pada artikel lainnya.

Berbeda lagi jika kita sudah mulai mengembangkan sumber-sumber lain. Kita bisa menggunakan minimal target income sebagai landasannya.

Semisal, kita punya gaji bulanan dan kita punya bisnis sampingan berupa yang bisa menghasilkan income tambahan minimum yang lebih konsisten. Maka kita bisa membuat target income Rp 4,5 juta/ bulan, yang mana Rp 3 juta berasal dari gaji bulanan dan Rp 1,5 juta dari bisnis.

4. Detailkan Pengeluaran Harian, Mingguan, Bulanan

Jika sudah mengenali dari mana saja sumber penghasilan kita sendiri sekarang saatnya melakukan pengaturan lebih detail mengenai pengeluaran kita perbulan, perminggu bahkan perharinya.

Hal ini di lakukan agar kita bisa memiliki rem dan juga lebih sadar saat mengeluarkan uang. Sehingga tidak ada lagi yang namanya fenomena ‘tanggal tua’, karena kita sudah punya anggaran. Berapa jumlah uang yang akan kita habiskan setiap hari dan juga perminggunya.

Kita bisa menjadikan nilai minimum penghasilan bulanan atau target income bulanan kita sebagai landasarannya. Tapi bagaimana jika penghasilan yang di dapatkan bukanlah per-bulan, melainkan harian?

Jika seperti itu, coba kita hitung jumlah rata-rata penghasilan harian yang bisa kita dapatkan. Misalnya mulai dari Rp 150.000- Rp 250.000.

Kita bisa mengambil yang terkecil, atau tengah-tengahnya yakni Rp. 200.000/ hari. Inilah yang menjadi tolak ukur kita dalam menyusun anggaran harian, mingguan dan juga bulanan.

5. Memanfaatkan Berbagai Diskon/ Promo Dengan Cerdas

Saat ini sudah banyak supermarket yang punya program-program diskon untuk menarik para pengunjung. Walaupun penghasilan bulanan kita tidak pasti, kita tetap bisa memenuhi kebutuhan dengan memanfaatkan berbagai diskon/ promo dengan cerdas.

Setelah mengetahui berapa jumlah uang yang bisa kita belanjakan perbulan, perminggu bahkan perharinya, kita bisa juga bisa memanfaatkan penawaran diskon. Ketika ada diskon, kita bisa membeli barang-barang yang rutin digunakan dan bersifat tidak mudah busuk lebih awal.

Misalnya kita membutuhkan barang tersebut minggu depan, namun kita bisa mempercepat pembeliannya saat diskon. Atau jika Anda punya uang lebih, cukup membeli 2-3 kali lipat dari konsumsi bulanan, jadi bukan menimbun ya.

Tahukah Anda, sekarang ada juga supermarket yang memiliki program member dengan cara mendaftar pada aplikasi mereka secara gratis.

Setelah itu, nantinya kita memiliki penawaran diskon barang-barang bulanan seperti minyak, tissue, detergen dll yang cukup menarik. Nah kita bisa memanfaatkan program-program tersebut untuk mendapatkan diskon terbaik.

6. Hindari Menggunakan Pinjol/ Kartu Kredit Untuk Kebutuhan Sehari-hari

Hindari Menggunakan Pinjol Kartu Kredit Untuk Kebutuhan Sehari-hari

Sebaiknya hindari penggunaan metode pembayaran pinjaman online dan kartu kredit jika penghasilan kita tidak pasti setiap bulannya. Selain menghindari dorongan impulsive buyying (bagi kita yang belum terbiasa mengendalikan diri dengan kemudahan-kemudahan yang di tawarkan pinjol & kartu kredit), ini juga untuk menghidari kredit macet.

Dalam sistem pembayaran kembali pinjaman online / kartu kredit yang kita lakukan, mau tidak mau kita harus memotong dari yang penghasilan kita. Nah, jika penghasilan sedang besar-besarnya mungkin kita masih bisa membayar tagihan. Namun bagaimana jika penghasilan sedang turun bahkan nol?

Ini akan membuat kita pusing sendiri, belum lagi karena kredit macet kita jadi punya catatan di BI Checking yang berakibat kita akan agak susah mengajukan pinjaman ke Bank nantinya. Jadi untuk Anda yang memiliki penghasilan yang tidak pasti, lebih baik gunakan cash, atau debit.

7. Wajib Menyisihkan Untuk Dana Darurat

Dana darurat adalah suatu hal yang wajib kita miliki berapapun penghasilan kita selama ini. Sebab siapapun tidak bisa memprediksi datangnya kondisi darurat. Apalagi jika penghasilan kita tidak tetap, maka sebenarnya semakin besar dana darurat yang kita butuhkan.

Inilah mengapa perlu adanya porsi saat dalam penggunaan gaji bulanan, yang salah satunya menabung untuk dana darurat jika kita kita belum memilikinya.

Baca yuk, 6 Tips Ampuh Siapkan Dana Darurat Bagi Milenial yang Masih Lajang

Namun jika sudah, kita bisa menabung/ berinvestasi untuk tujuan keuangan lainnya. Karena dana darurat karakternya tidak pasti dalam penggunaannya dan bersifat segera maka kita perlu memilih media penyimpanan yang liquid.

8. Membayar BPJS/ Asuransi Kesehatan Secara Rutin

Membayar BPJS/ Asuransi Kesehatan Secara Rutin

Kesehatan adalah hal sangat penting. Tanpa tubuh yang sehat, kita akan sulit beraktifitas bukan? Apalagi di masa pandemik seperti ini penting bagi kita untuk memiliki proteksi kesehatan, minimal yang paling dasar seperti BPJS kesehatan.

Jadi jangan lupa untuk menyisihkan pemasukan bulanan kita untuk membayar premi BPJS terlebih dahulu secara rutin agar BPJS kita tidak di putus. Jika BPJS kesehatan saja tidak punya, maka ini lebih bahaya lagi bagi keuangan kita.

Baca :

  1. Cara Mendaftar Asuransi BPJS Kesehatan secara Online
  2. Cara Cek Saldo BPJS Ketenagakerjaan yang Paling Gampang dan Cepat

Bisa saja suatu waktu kita sakit dan harus mengeluarkan uang yang cukup banyak. Sudah jumlah pemasukan tidak pasti, ditambah beban biaya rumah sakit yang besar. Kita pasti bingung sulit untuk fokus agar bisa sehat kembali.

9. Buat Rekening Terpisah

Cara mengatur keuangan jika penghasilan tidak tetap yang terakhir adalah dengan membuat rekening secara terpisah. Apa fungsinya dan rekening apa saja yang di maksud?

Membuat beberapa rekenning terpisah ini bertujuan agar kita semakin mudah dalam proses pengalokasian. Selain itu kita juga jadi tidak mudah tergoda untuk menggunakan alokasi dana yang tidak seharusnya. Apa saja jenis rekening yang wajib di miliki? Setidaknya kita memiliki :

  • Rekening gajian/ income : Jika Anda seorang freelance/ wirausaha/ karyawan, tempatan pendapatan rutin Anda di rekening ini supaya kita tahu berap dana income yang masuk setiap bulannya tanpa pusing terpotong ini dan itu
  • Rekening kebutuhan rutin : Tempatkan semua anggaran pengeluaran rutin bulanan Anda pada rekening ini. Rekening tidak harus berbentuk rekening bank, tapi juga bisa memanfaat e-wallet yang ada
  • Rekening menabung/ investasi : Masukan uang untuk menabung/berinvestasi pada rekening ini sesuai porsi yang telah kita kalkulasikan sebelumnya. Jangan pernah memasukan dana menabung/ investasi pada satu rekening yang sama dengan kebutuhan rutin.

Penutup

Nah, dari beberapa tips di atas apakah ada yang sudah pernah Anda lakukan? Semoga strategi mengatur keuangan dari penghasilan yang tidak tetap di atas bisa membantu Anda agar tetap bisa memenuhi kebutuhan bulanan tanpa kenal ‘tanggal tua’. Selamat mempraktikannya!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *