5 Panduan Menjadi Agen Properti Sukses

Bisnis509 Dilihat

Agen properti adalah salah satu bisnis jasa yang tidak membutuhkan modal banyak. Simak 5 panduan menjadi agen properti sukses untuk Anda yang sedang mencari ide bisnis sampingan.

Modal yang Anda butuhkan adalah jaringan relasi yang luas dengan para pengusaha properti, notaris, kantor pajak, dan mungkin kantor pertanahan negara.

Jika Anda mengunjungi website seperti lamudi atau rumah 123, Anda banyak temui satu akun yang memposting banyak jenis properti.

Akun tersebut adalah praktek kerja dari seorang agen properti, mereka tidak perlu kantor dan jam kerja reguler.

Tugas seorang agen properti adalah memandu klien melalui proses pembelian, penjualan, dan penyewaan properti yang kompleks.

Untuk menjadi agen properti, Anda bisa belajar dari para mentor, mengikuti kelas singkat atau seminar yang biasa diadakan para broker properti senior.

Namun Anda juga bisa belajar secara otodidak atau mencari tips-tips di Youtube mengenai agen properti dan cara mereka berjualan.

Sebagai agen properti, Anda akan membantu klien membandingkan properti, membeli atau menjual properti, dan mengelola portofolio properti untuk dijual.

Beberapa agen properti melakukan pekerjaan ini sebagai sampingan, dan beberapa lainnya fokus pada pekerjaan agen properti sebagai yang utama.

Pada masa pandemi 2020-2021 merupakan cobaan berat bagi agen properti, karena banyak orang mengalami penurunan daya beli mereka.

Sehingga berakibat pada minat orang untuk membeli properti, malah pada masa itu banyak orang yang menjual properti mereka dengan harga dibawah standar.

Ini mereka lakukan karena butuh uang mengingat menurunnya pendapatan di masa pandemi.

Meski banyak orang yang menjual properti juga merupakan lahan bisnis para agen properti, namun karena minimnya calon pembeli sehingga banyak properti yang belum terjual.

Namun sebenarnya, bisnis properti mempunyai aktifitas pasar yang kompetitif di mana calon pembeli rumah, tuan tanah dan penyewa membutuhkan semua bantuan yang bisa mereka dapatkan.

Serangkaian kondisi ini mungkin menarik minat Anda untuk menjadi agen properti. Di bawah ini, Anda akan belajar bagaimana melakukan hal itu.

Panduan Menjadi Agen Properti

Tidak ada kualifikasi khusus untuk menjadi agen properti, bahkan Anda bisa melakukannya jika Anda hanya pernah mendapatkan pendidikan dasar.

agen properti

Namun untuk keterampilan lobi dan memahami skema aturan notaris ataupun perpajakan, sebaiknya Anda pernah mendapatkan pendidikan menengah.

1. Mengambil Kelas Agen Properti

Kelas ini bukanlah program perkuliahan selama 3 atau 4 tahun seperti di Eropa atau Amerika. Anda cukup belajar kelas singkat selama 1-2 minggu.

Beberapa agen properti besar dengan jaringan antar kota biasanya mengadakan kelas agen properti secara berkala, Anda bisa melihat informasi pada laman website mereka.

Bahkan kini ada sertifikasi untuk agen properti melalui kerjasama Lembaga Sertifikasi Profesi(LSP) dan Asosiasi Real Estate Broker Indonesia (AREBI).

Dengan Anda mempunyai sertifikat broker alias agen properti, Anda bisa menjalin kerjasama dengan pemerintah dan perusahaan.

Tidak hanya terbatas pada calon pembeli personal perumahan, tapi juga akan memperluas jangkauan properti Anda seperti tanah perkebunan, lokasi industri, perkantoran dll.

2. Mempertahankan Lisensi Agen Properti

Jika Anda sering bekerjasama dengan pihak pemerintah dan perusahaan swasta, sebaiknya Anda merawat lisensi Anda.

Biasanya harus diperpanjang setiap dua hingga empat tahun sekali. Namun banyak juga agen properti di daerah yang tidak punya lisensi bahkan tidak tahu bagaimana mengambil lisensi.

Keterbatasan mereka yang tidak mempunyai lisensi adalah hanya bisa menjadi agen properti pada level lokal.

Mereka hanya bisa menjangkau pengusaha properti lokal yang membutuhkan bantuan pemasaran untuk unit yang baru mereka bangun.

Atau sekedar broker untuk menghubungkan penjual tanah atau rumah dengan calon pembeli.

Namun lain halnya kalau Anda mempunyai lisensi sebagai broker profesional.

Anda bisa menjalin kerjasama dengan institusi lain, bahkan bisa mendirikan semacam kantor agen properti yang mendidik calon agen baru dan memaksimalkan pemasaran dengan profesional dan terpercaya.

3. Bekerja Dengan Perusahaan

Setelah Anda mendapatkan lisensi real estat Anda, kemungkinan besar Anda akan mendapatkan yang terbaik jika Anda memulai karir Anda sebagai bagian dari perusahaan broker.

Meskipun Anda secara teoritis dapat memulai bisnis properti Anda sendiri, namun melakukannya terlalu dini mungkin bukan risiko karier yang layak diambil.

Klien mungkin ragu untuk mempercayai profesional real estat yang tidak memiliki rekam jejak yang sukses atau supervisor yang dapat dipercaya.

Ketika Anda bergabung dengan sebuah perusahaan, sesungguhnya Anda sedang mulai membangun karir dan nama profesional diri Anda.

Pada sebuah perusahaan, Anda akan bekerja di bawah pengawasan broker berlisensi negara yang membuat Anda mengikuti standar hukum dan etika.

Anda juga dapat melupakan tekanan dalam menghasilkan prospek sebagaimana agen properti personal. Karena biasanya sebuah perusahaan sudah punya daftar prospek yang tinggal ditindaklanjuti.

tips berbisnis - profesionalisme dalam bekerja

Dalam beberapa kasus, bekerja untuk sebuah perusahaan berarti Anda dapat melupakan pengeluaran lain yang Anda butuhkan ketika membuka bisnis agen properti sendiri.

Bagaimanapun, broker memiliki semua infrastruktur yang diperlukan yang siap digunakan.

Jika Anda sejak awal memulai bisnis agen properti sendiri, Anda mungkin perlu membayar biaya berkelanjutan perusahaan untuk meja, situs web, pemasaran, dan lainnya.

Namun skema berkarir di perusahaan biasanya menerapkan batasan gaji minimum dan komisi penjualan setiap Anda berhasil menjual sebuah properti.

4. Apa Yang Dilakukan Agen Properti?

Mereka yang mengejar karir di bidang penjualan properti atau real estat biasanya memilih untuk mendapatkan lisensi sebagai broker atau agen penjualan.

Kedua pekerjaan tersebut serupa dalam tanggung jawab mereka. Tetapi broker besar seperti Raywhite biasanya memiliki lebih banyak pengalaman di industri daripada agen dan memiliki lisensi untuk mengelola bisnis real estat mereka sendiri.

Agen penjualan harus bekerja dengan broker, dan banyak agen menjadi broker setelah mendapatkan pengalaman beberapa tahun dan mendapatkan lisensi broker.

Baik bagi broker maupun agen, tuntutan pekerjaan sama luasnya dengan proses penjualan itu sendiri.

Orang mempekerjakan profesional real estat karena proses pembelian, penjualan, dan penyewaan properti bernuansa dan memakan waktu.

Broker dan agen dapat membantu memastikan bahwa tidak ada bagian dari proses yang terlewatkan.

Pekerjaan broker atau agen dimulai dengan permintaan klien potensial dan tidak berakhir sampai properti dibeli atau dijual dan semua persyaratan kontrak pembelian terpenuhi.

Agen dan broker bertanggung jawab untuk memberi nasihat kepada klien tentang berbagai aspek pasar lokal, membantu klien membandingkan properti, dan menengahi negosiasi antara pembeli dan penjual.

Mereka juga bertanggung jawab untuk menjaga portofolio properti untuk dijual yang terbaru dan terinci.

Mempromosikan properti dengan open house dan layanan listing, dan menyiapkan dokumen seperti akta dan perjanjian pembelian.

Baca juga: Mau Sukses Jualan Online di TikTok? Ternyata Ini Lho Rahasianya

Profesional real estat harus memiliki pengetahuan tentang pasar tempat mereka bekerja, dengan pemahaman menyeluruh tentang faktor kualitas hidup.

Seperti tingkat kejahatan di daerah, sistem sekolah terdekat, dan akses ke layanan seperti transportasi umum, rumah sakit, dan toko grosir.

Penting juga bagi mereka yang bekerja di bidang ini untuk tetap mengikuti tren pembiayaan dan opsi hipotek terbaik, program pemerintah, peraturan zonasi, dan undang-undang perumahan yang adil.

Karena tren dan undang-undang di industri real estat dinamis dan rentan berubah. Lembaga asosiasi broker meminta para agen berpartisipasi dalam program pendidikan berkelanjutan untuk mempertahankan lisensi mereka.

5. Dimana Saja Agen Real Estat Dapat Bekerja?

Sekitar 58% agen properti adalah wiraswasta pada tahun 2020, sedangkan yang lain bekerja pada perusahaan real estat.

Agen penjualan, yang harus bekerja untuk broker, biasanya mencari pekerjaan di kantor broker, kantor leasing, atau perusahaan real estat lainnya.

Karena perbedaan besar dalam pasar real estat di berbagai area, tempat kerja di industri ini dapat berkisar dari bisnis satu orang hingga perusahaan besar dengan banyak kantor cabang.

Beberapa pialang memiliki perjanjian waralaba dengan perusahaan real estat nasional atau regional di mana pialang membayar biaya untuk berafiliasi dengan organisasi real estat yang dikenal luas. Seperti Raywhite, Century 21 Indonesia, Era Indonesia, dan Promex.

Terlepas dari di mana broker atau agen bekerja, mereka biasanya menghabiskan sebagian besar hari kerja di luar kantor, mencari dan menunjukkan properti atau mengadakan pertemuan dengan klien.

Agen penjualan yang baru mengenal industri ini juga dapat menghabiskan banyak waktu di acara networking untuk membangun reputasi di komunitas mereka.

Profesional real estat terkenal bekerja dengan jam kerja yang panjang dan tidak teratur, karena mereka harus tersedia untuk klien pada akhir pekan dan juga setelah jam kerja.

investasi terbaik untuk THR tersisa - bisnis properti

Banyak agen dan broker bekerja lebih dari 40 jam kerja dalam seminggu, meskipun beberapa tetap bekerja paruh waktu di bidang real estat dan juga bekerja di pekerjaan lain.

Pialang dan agen memperoleh sebagian besar pendapatan mereka melalui komisi penjualan, yang besarnya tergantung pada jenis dan nilai properti yang dijual.

Pendapatan real estat bergantung pada area di mana Anda memilih untuk bekerja, pengalaman yang Anda miliki di industri ini, dan seberapa termotivasi Anda untuk menjual.

Agen Properti Paruh Waktu

Sebagian agen properti di daerah menjalani pekerjaan ini sebagai paruh waktu, dengan tetap bekerja di kantor, rumah sakit, wartawan atau sekolah.

Mereka menganggap ini sebagai pekerjaan dengan pendapatan yang tidak pasti, sehingga tidak bisa menjadi patokan bulanan.

Ada kalanya mereka mendapatkan banyak penjualan pada bulan ini, namun bulan selanjutnya nol besar.

Sehingga aktifitas agen properti lokal adalah sumber keuangan sekunder bagi mereka yang memaksimalkan kekuatan media sosial untuk menggelar barang dagangan mereka.

Berbekal akun di forum properti lokal atau website penjualan properti besar, mereka saling menawarkan aset berupa rumah, tanah, ruko.

Dalam beberapa kasus, satu buah properti bisa diperantarai oleh banyak agen properti, tidak masalah asal dengan harga yang sama dan kesepakatan pemilik properti.

Kesimpulan

Menjadi agen properti adalah pilihan karir yang menarik, entah nantinya akan berkarir pada perusahaan broker besar atau menjadi agen properti lokal.

Dengan ekonomi Indonesia yang semakin merangkak naik pasca pandemic, diharap geliat pembelian properti turut mengalami kenaikan.

Yang harus diperhitungkan oleh pengusaha properti adalah keterjangkauan harga, jika membuat properti baru seperti rumah dengan harga yang mahal tentu segmen calon pembeli semakin kecil.

Sehingga kini banyak perumahan yang berada di tempat agak luar dari kota untuk mendapatkan harga tanah yang relatif masih murah sehingga harga properti bisa ditekan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *