Tanpa Disadari, Hal-Hal Ini Bisa Merusak Investasi Anda

Investasi427 Dilihat

Hanya sepekan lagi, bulan Februari akan segera berganti menjadi Maret. Artinya, kita bakal melangkah di bulan ketiga tahun 2022. Tidak terasa, bukkan? Selama hampir dua bulan ini, bagaimana dengan kondisi finansial Anda? Apakah sudah memiliki aset investasi idaman? Kalau sudah, maka bersyukurlah karena masih ada orang-orang di luar sana yang tanpa sadar melakukan hal-hal yang merusak investasi.

Yap, sebagai salah satu upaya untuk membuat finansial makin sejahtera, perkembangan investasi akhir-akhir ini memang makin menggembirakan. Masyarakat dari berbagai lapisan usia mulai sadar kalau berinvestasi adalah keharusan. Tak peduli mereka yang fresh graduate, seorang first jobber, baru saja menikah dan memiliki keluarga atau mungkin kalangan generasi sandwich, harus memulai investasi.

Tak heran kalau akhirnya aset-aset investasi kini pun makin beragam. Bukan hanya yang konvensional semacam emas, properti hingga deposito saja, karena aset-aset modern dengan risiko yang lebih besar seperti saham, reksadana, forex alias foreign exchange atau mata uang asing hingga cryptocurrency dan P2P Lending kini jadi pilihan juga untuk berinvestasi, terutama bagi kalangan muda.

Baca juga: 8 Rahasia Untung Investasi Obligasi yang Wajib Anda Coba

Tak perlu malu mengakui, alasan utama kenapa banyak orang berinvestasi adalah mendambakan cuan dalam jumlah besar. Tak salah, memang. Hanya saja beberapa orang kadang terlalu fokus memperoleh profit sebesar-besarnya, sampai tidak sadar kalau beberapa tindakan yang mereka lakukan justru malah merusak investasi itu sendiri. Seperti apa? Kami akan membahasnya secara lengkap untuk Anda.

7 Hal Ini Ternyata Bisa Merusak Investasi Anda

hal-hal yang dihindari investasi
via bradleyferryconsultancy.co.uk

Dari berbagai aset investasi yang ada saat ini, satu hal paling mendasar yang bakal ditemukan di semua aset adalah jika Anda ingin untung besar, maka keluarkanlah modal yang besar pula. Emas misalnya, jauh lebih banyak dapat selisih harga jual kembali saat Anda punya 10 gram emas, daripada satu gram saja. Begitu pula lebih banyak dividen yang didapat jika punya 10 lot saham, daripada satu lot saja.

Hal-hal mendasar seperti ini yang kadang tidak dipedulikan terutama bagi mereka investor bermodal kecil, tapi ingin untung besar. Bukan hanya itu saja, beberapa tindakan berikut ini juga tanpa disadari merupakan kondisi merusak investasi yang wajib dihindari. Apa saja? Berikut ulasannya untuk Anda pahami:

1.    Lebih Pilih Investasi Jangka Pendek

Hal pertama yang kerap merusak investasi seseorang adalah lebih suka memilih yang jangka pendek. Padahal ketika menggeluti dunia investasi, Anda harus tahu kalau keuntungan jangka panjang jauh lebih besar daripada jangka pendek. Return untuk investasi jangka pendek bahkan bisa juga berpeluang merugi karena bisa saja kondisi itu terjadi ketika sentimen pasar sangat negatif.

Hampir mayoritas instrumen investasi menjanjikan untung jangka panjang. Mulai dari emas, yang pada tahun 2020 lalu sempat menyentuh Rp1 juta per gram, padahal pada tahun 2000, harga emas hanyalah Rp7 ribuan per gram dan Rp360 ribu per gram di tahun 2010. Membeli 100 gram emas di tahun 2000 dengan modal Rp700 ribu, maka Anda bisa memperoleh uang Rp100 juta di tahun 2020! Sungguh sangat menggiurkan sekali, bukan?

2.    Tak Lakukan Analisa

Setiap orang jelas punya profil risiko yang berbeda-beda. Hal ini jelas akan mempengaruhi instrumen investasi yang bakal dipilih. Misalkan saja Anda adalah jenis investor yang cari aman, maka aset-aset seperti deposito, reksadana, emas hingga obligasi sangatlah cocok dipilih. Namun kalau Anda adalah investor dengan risiko tinggi dan cukup berani, saham, forex hingga mata uang kripto sangat layak dipilih.

Untuk bisa memperoleh aset yang sesuai profil risiko inilah diperlukan kemampuan menganalisa aset investasi. Sebuah hal yang bisa dibilang sederhana tapi tidak banyak dilakukan investor, sehingga malah merusak investasi mereka. Karena itu agar memang bisa meraih untung dan paham risiko, lakukan analisa secara mendalam. Bahkan termasuk saat hendak membeli properti, pastikan aset itu ada di lokasi yang strategis.

3.    Tidak Pelajari Aset

Hal berikutnya yang kerap merusak investasi adalah Anda sama sekali tidak mempelajari aset atau instrumen yang dipilih. Kondisi ini sering terjadi pada investor pemula yang memang benar-benar ‘buta’ soal investasi. Mereka cenderung percaya begitu saja pada teman yang merekomendasikan sebuah instrumen, atau pihak ketiga yang menjanjikan untung besar padahal ternyata investasi bodong.

Apakah hal ini salah?

Tentu saja!

Baca juga: Mudah Banget, Ini Lho Cara Membeli Saham IPO di Aplikasi Ajaib

Karena ketika Anda melakukan investasi, wajib hukumnya untuk mempelajari instrumen yang hendak dipilih. Apakah emas, deposito, properti, reksadana, saham, obligasi, P2P Lending, mata uang kripto hingga forex. Masing-masing instrumen investasi memiliki cara kerja dan tingkat risiko yang berbeda, sehingga bakal mempengaruhi besar-kecilnya cuan yang didapat.

Misalnya saja saham, reksadana dan obligasi yang sama-sama diperdagangkan di lantai bursa. Ketiga efek ini jelas punya keuntungan yang berbeda. Untuk saham, Anda berpeluang memperoleh dividen tiap tahun dari emiten dan juga capital gain. Sedangkan reksadana, Anda harus memperhitungkan biaya untuk MI (Manajer Investasi) yang akan mengelola dana investasi. Lalu untuk obligasi, Anda mendapat untung dari kupon dan pengembalian dana.

Berbeda-beda, bukan?

Untuk itulah penting bagi seorang investor untuk mengetahui seperti apa sih instrumen yang bakal mereka beli nanti. Pastikan sesuai dengan kemampuan dan profil risiko, sehingga dengan begitu Anda bakal lebih tenang. Jangan mudah tergiur dengan pihak ketiga yang merayu dengan investasi modal kecil tapi hasil besar dalam watu singkat, karena itu justru bisa merusak investasi karena merupakan kasus penipuan.

4.    Tidak Fokus Tujuan

Yang namanya manusia memang sangat mudah berubah. Bisa saja ketika di awal investasi bertujuan untuk tabungan pendidikan anak, tapi kemudian ketika waktu berjalan dan Anda butuh kendaraan, dana tabungan pendidikan itupun dibelikan kendaraan roda empat keluaran baru. Jika Anda melakukan hal ini, maka artinya Anda sudah merusak investasi karena tidak bisa fokus dengan tujuan investasi.

Dana yang sudah disimpang bakal habis, dan Anda harus mulai dari awal untuk menabung demi pendidikan anak. Sementara anak bakal bertambah usia dan bisa saja ketika mereka sudah lulus sekolah menengah dan ingin kuliah di luar negeri, dana yang dibutuhkan belum mampu Anda penuhi lantaran terlalu sering menggunakannya demi kebutuhan yang tidak sesuai tujuan investasi awal.

5.    Cuma Fokus Satu Aset

Semakin banyaknya aset investasi seharusnya jadi kabar gembira bagi investor. Kenapa begitu? Karena artinya mereka memiliki banyak sekali pilihan instrumen sehingga tidak fokus dalam satu aset saja. Hal ini jelas sesuai dengan kalimat ‘jangan meletakkan satu tomat di keranjang sama’.

Artinya dalam tomat yang diletakkan di satu wadah yang sama, jika salah satu saja membusuk, maka bisa merusak semua tomat di wadah itu. Hal ini sangat sesuai dengan analogi investasi, di mana jika Anda menggelontorkan semua dana pada saham lalu kemudian emiten itu bermasalah, dana investasi Anda tak akan bisa diambil begitu pula dividen yang lenyap.

Namun jika Anda membagi dana investasi itu ke saham, emas hingga obligasi, ketika harga emas anjlok, obligasi bisa meningkat dan saham tetap bakal bekerja maksimal di pasar modal. Untuk itulah supaya tak melakukan hal-hal yang bisa merusak investasi, usahakan untuk tidak hanya fokus pada satu aset saja, tapi letakkan ‘tomat’ di banyak wadah berbeda.

6.    Ogah Rugi

Tertarik dengan penyedia investasi yang menawarkan modal kecil, untung besar dan minim rugi? Maka hentikanlah hal itu karena bisa saja itu merupakan skema investasi bodong. Lebih berbahaya lagi, investasi yang berkedok skema ponzi, seperti banyaknya platform binary option dewasa ini.

Kenapa begitu?

Karena satu hukum pasti dalam dunia investasi adalah semakin besar untung yang Anda inginkan, maka makin besar pula rugi yang bisa Anda dapatkan.

Baca juga: Perbedaan Binary Option dan Trading Forex, Jangan Sampai Salah

Hal ini jelas dialami para investor saham dan crypcoturrency. Mata uang kripto seperti bitcoin misalnya yang pernah menyentuh harga Rp900 juta per ‘keping’ pada tahun 2021, saat ini masih nyaman di level Rp550 jutaan per ‘keping’. Tentu jika Anda membeli bitcoin saat harganya mahal di tahun lalu, saat ini jelas rugi total. Namun jika nanti di pertengahan 2022 ternyata mata uang kripto melambung, potensi untung Anda juga makin besar.

Bandingkan dengan obligasi yang mungkin ‘hanya’ menawarkan kupon sekitar 5%. Anda akan terus untung dan meraih untung sebesar yang sudah ditetapkan selama tiga tahun, tanpa perlu cemas uang hilang atau kupon tak dibayarkan. Namun jika dibandingkan dengan potensi untung bitcoin, obligasi jelas sangat jauh. Terbukti kalau memang ingin mengincar investasi yang cuan besar, Anda harus berani menerima risiko, semengerikan apapun itu.

7.    Tujuan Asal-Asalan

Hal terakhir yang bisa merusak investasi dan tidak disadari banyak investor adalah tujuan yang asal-asalan. Padahal tujuan investasi ini justru yang akan membuat Anda cukup disiplin dalam mempersiapkan modal investasi dan meningkatkan profit. Dengan memiliki tujuan investasi yang jelas, Anda akan tahu instrumen investasi seperti apakah yang bakal dipilih untu memenuhi kebutuhan.

Misalkan saja Anda sudah memiliki tujuan investasi seperti tabungan pendidikan anak, travelling ke luar negeri, dana pensiun hingga DP rumah. Anda dapat memilih investasi yang tepat seperti saham atau obligasi untuk dana pensiun, hingga deposito untuk persiapan pendidikan anak di masa depan dan persiapan DP rumah. Dengan adanya tujuan yang ditentukan sesuai dengan keinginan diri ini, Anda bakal lebih fokus mengatur finansial diri.

Cerdas Investasi, Pahami Tren 2022

tren investasi 2022
via AI Global Media

Melihat hal-hal yang bisa merusak investasi di atas, tentunya wajib dipahami betul terutama oleh mereka yang adalah investor pemula. Karena dengan memahami hal-hal itu, Anda bisa menghindari potensi merugi yang lebih besar. Ingat, jangan pernah salahkan instrumen investasi karena sudah punya perhitungan untung-rugi masing-masing. Namun salahkan investor yang tak mau belajar lebih lanjut.

Baca juga: Panduan Lengkap Cara Memulai Trading Forex Tahun 2022 ( Pemula )

Nah, jika Anda sudah tahu apa saja yang dapat merusak investasi, ada baiknya untu mengetahui seperti apa sih tren investasi di tahun 2022 ini.

Menurut Bisnis, perdagangan ritel ternyata merupakan salah satu yang cukup menjanjikan seiring dengan daya beli masyarakat semakin baik. Hal ini sesuai dengan catatan DRi (Dana Research Institute) yang menyebutkan bahwa tren bisnis dan investasi di 2022 bakal condong ke penjualan bahan pokok, hobi-hobi seperti tanaman, buku, game, produk-produk perawatan diri, peralatan kesehatan hingga peralatan pendukung WFH (Work From Home) atau PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh), mengingat pandemi Covid-19 belumlah usai.

Bagaimana? Apakah Anda siap memiliki finansial yang lebih baik di tahun 2022? Tentukan aset investasi yang tepat dan jangan sampai lakukan hal-hal kecil yang ternyata bisa merusak investasi. Semangat, cuan!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *