6 Tips Membangun Relasi Bisnis

Bisnis609 Dilihat

Membangun relasi bisnis mencakup pada bisnis lain dan konsumen, itulah mengapa Anda perlu tahu 6 tips membangun relasi bisnis yang sehat dan menguntungkan bagi Anda.

Selain membuka jaringan relasi baru, jangan lupa manfaatkan jaringan Anda saat ini untuk menjadikannya sumber daya Anda yang paling berharga.

Sebuah usaha kecil menengah mungkin tidak memiliki sumber dana yang besar, tetapi jaringan hubungan bisnis yang kuat dapat menjadi aset paling besar.

Jenis hubungan bisnis meliputi bisnis-ke-bisnis dan bisnis-ke-konsumen.

Anda dapat membangun dan memelihara hubungan bisnis melalui kopdar di kedai kopi, memberikan sesuatu secara gratis, menggunakan media sosial, dan menyelesaikan perselisihan dengan cepat.

Artikel ini ditujukan untuk pengusaha dan pemilik usaha kecil yang ingin berkembang dan mendapat manfaat dari membangun relasi bisnis yang kuat.

Adalah umum bagi para pemula bisnis untuk kekurangan uang tunai dan persediaan barang.

Namun, sumber daya mereka yang sebenarnya paling berharga tidak muncul di neraca, yaitu hubungan bisnis yang berkualitas.

Semua itu tergantung pada bisnisnya, jaringan yang kuat dapat mencakup pelanggan, klien, pemasok, pembeli, penyedia layanan outsourcing, pemerintah, media, dan bahkan pesaing.

Meskipun konteksnya mungkin berbeda-beda, setiap elemen dalam jaringan bisnis memerlukan fondasi persahabatan dan kepercayaan.

Bisnis Bareng Keluarga
via FFI Practicioner

Kami berbicara dengan para ahli, pengusaha, dan pemilik usaha kecil tentang membangun relasi bisnis hingga pertumbuhan, pemeliharaan, dan bahkan pemutusan hubungan bisnis.

Jenis Relasi Bisnis

Jenis relasi bisnis yang akan kita lihat adalah dua model utama yaitu bisnis-ke-bisnis (B2B) dan bisnis-ke-konsumen (B2C).

Meski masih ada satu hal jenis relasi bisnis yang kurang dikenal daripada model B2B dan B2C, yaitu model konsumen-ke-bisnis (C2B) yang memungkinkan bisnis memperoleh nilai dari konsumen, dan sebaliknya.

Misalnya, sebuah bisnis dapat mengirim sampel produk gratis untuk memberi insentif pada ulasan.

Membangun Relasi Bisnis-ke-Bisnis (B2B)

Hubungan B2B dengan prioritas tertinggi biasanya adalah hubungan di atas atau di bawah rantai pasokan.

Operasi akan tergantung pada hubungan tersebut; misalnya, perusahaan kosmetik tidak dapat melakukan bisnis tanpa pemasok hulu atau pengecer hilir.

Namun, tidak setiap bisnis memiliki rantai pasokan vertikal seperti itu. Jaringan horizontal juga memberikan peluang membangun relasi bisnis.

Hubungan horizontal menggambarkan hubungan antara bisnis Anda dan orang lain pada tingkat rantai pasokan yang sama.

Hubungan horizontal dapat berupa pesaing atau bisnis dengan klien serupa; misalnya, fotografer pernikahan dan tukang roti.

Membangun Relasi Bisnis-ke-konsumen (B2C)

B2C adalah jenis transaksi perdagangan di mana bisnis menjual produk atau layanan kepada konsumen.

Perilaku konsumen adalah pendorong utama dalam hubungan ini, dan membangun kepercayaan dengan pelanggan Anda adalah kuncinya.

Membangun kepercayaan merupakan faktor penting dalam membina hubungan bisnis yang berkualitas.

Orang-orang lebih suka berbisnis dengan orang-orang yang mereka percayai untuk bertindak lebih jauh, atau setidaknya tidak bertentangan dengan, kepentingan terbaik mereka.

Begitu kepercayaan itu rusak, akan sulit untuk menyelamatkan suatu hubungan.

Elemen penting lainnya dari pengalaman B2C yang sukses adalah mengelola hubungan pelanggan dan memastikan kepuasan produk.

Untuk menjamin kepuasan produk, Anda harus memastikan produk atau layanan yang Anda berikan memenuhi standar yang diharapkan klien Anda.

Anda juga harus memudahkan pelanggan atau klien untuk menghubungi Anda.

Sulit dihubungi dapat membuat orang meragukan keandalan Anda dan membuat mereka merasa kurang aman untuk membangun relasi bisnis dengan Anda.

Bisnis Bareng Pasangan
via Business Success Solution

Hubungan pelanggan adalah hubungan bisnis. Ketika Anda memprioritaskan kebutuhan pelanggan di atas penjualan Anda, Anda mengembangkan hubungan ini dan memelihara penjualan yang Anda harapkan sejak awal.

6 Tips Membangun Relasi Bisnis

Ini adalah beberapa cara efektif untuk membangun relasi bisnis:

  • Kopi darat
  • Menawarkan sampel gratis
  • Menggunakan media sosial
  • Menjalin kontak berkelanjutan
  • Membangun kepercayaan
  • Menyelesaikan perselisihan

1. Kopi Darat

Tidak ada bumbu rahasia untuk membangun relasi bisnis yang berkualitas, dan meskipun metodenya mungkin jelas, itu tidak membuatnya mudah.

Kopi darat adalah menemui secara langsung orang-orang yang Anda pandang strategis untuk menjadi mitra bisnis Anda.

Mulailah dari orang yang Anda kenal, ceritakan prospek bisnis Anda dan kemungkinan untuk saling bekerjasama.

Jangan membawa situasi ini terlalu formal karena kopi darat adalah usaha untuk membangun kedekatan persepsi dan emosional.

Urusan angka-angka itu nomor dua, yang penting adalah Anda bisa menyentuh aspek afektif calon mitra Anda dalam suasana persahabatan yang hangat

Beberapa orang mungkin menganggap kopi darat hanya menghabiskan waktu dan tidak efektif, namun percayalah bahwa membangun relasi bisnis pada banyak orang membutuhkan waktu yang tidak sebentar.

2. Menawarkan Sampel Gratis

Cara lain untuk membangun kontak dari nol adalah dengan menawarkan sampel gratis dari pekerjaan Anda.

Ini bisa berupa orang lokal, orang yang terkait dengan industri jika Anda berada di ruang B2B, atau pemberi pengaruh alias Influencer yang sesuai dengan bisnis Anda.

Media sosial adalah alat untuk strategi ini sebagai mode komunikasi dan sumber kontak. Kami merekomendasikan bergabung dengan grup Facebook yang sesuai dengan bisnis Anda.

Trik untuk membangun citra Anda pada grup Facebook semacam itu adalah selalu membantu orang lain lebih dari Anda mempromosikan diri sendiri.

Karena mereka yang mempromosikan diri mereka sendiri atau yang menyedot keuntungan sebanyak-banyaknya dari grup tanpa memberikan manfaat akan mendapatkan nama yang buruk.

3. Menggunakan Media Sosial

Saran untuk tidak mempromosikan diri secara terang-terangan juga berlaku saat Anda menggunakan media sosial untuk layanan pelanggan dan upaya membangun hubungan lainnya.

Beberapa kesalahan umum yang dilakukan banyak bisnis dari berbagai level adalah mencoba dan menjual langsung di media sosial dan melupakan bagian sosialnya.

Mereka tidak menargetkan audiens dan niche yang cukup dan terlalu luas. Mereka juga tidak melakukannya secara konsisten.

Daripada memperlakukan media sosial sebagai alat pemasaran pasif di mana iklan sering diledakkan pada konsumen yang tidak tepat dan komunikasi bersifat sepihak, lihatlah media sosial sebagai peluang untuk berinteraksi dengan basis target Anda.

Pelanggan kini semakin mengharapkan tingkat keterlibatan yang signifikan dari bisnis.

Misalnya, mereka sering memanggil alias mention sebuah bisnis di Twitter untuk menyatakan penghargaan atau sebaliknya, memanggil mereka dengan layanan pelanggan yang buruk.

Media sosial adalah cara untuk bertemu pelanggan di mana mereka berada daripada menunggu mereka menjangkau melalui saluran formal misalnya melalui Whatsapp.

Tips dari kami saat menjelajahi media sosial untuk pemula, sesuaikan konten Anda dengan platform khusus yang Anda gunakan; jangan gunakan strategi konten yang sama untuk semua jejaring sosial.

4. Menjalin Kontak Berkelanjutan

Semakin banyak membangun relasi bisnis, semakin sulit untuk merawat semua relasi Anda dengan benar.

Itulah mengapa Anda harus melakukan upaya sadar untuk tetap berhubungan dengan semua relasi bisnis Anda.

Anda tidak perlu menghubungi mereka setiap hari, setiap minggu atau bahkan setiap bulan. Ada cara yang lebih alami untuk tetap berhubungan: media sosial.

Saat relasi bisnis Anda membagikan postingan di LinkedIn, luangkan waktu sejenak untuk menyukai postingan tersebut.

Saat mereka mengumumkan promosi atau pekerjaan baru, beri ucapan atau pertanyaan mengenai apa yang bisa Anda bantu.

Tetap berhubungan melalui media sosial cepat dan mudah, dan itu dapat menghasilkan bisnis baru jika Anda menunjukkan minat dan kemauan untuk membantu.

5. Membangun Kepercayaan

Pertama kali Anda bekerja dengan relasi bisnis baru, Anda mungkin tidak sepenuhnya percaya satu sama lain.

Maka Anda harus setia untuk membangun kepercayaan dari waktu ke waktu agar bisa membuktikan diri Anda sebagai seseorang yang dapat diandalkan dan mampu.

Semakin kuat kepercayaan antara Anda dan relasi Anda, semakin besar kemungkinan mereka akan memberi Anda peluang baru. Mereka juga akan lebih mungkin untuk tetap berhubungan.

6. Menyelesaikan Perselisihan

Selama kesepakatan bisnis, sangat umum terjadi perselisihan, karena kepentingan pihak yang berbeda terkadang bertentangan.

Ketika ini terjadi, jaga agar semuanya tetap profesional dan jangan menyerang dengan emosi.  Lakukan komunikasi yang tenang dan bertatap muka langsung.

Jika perselisihan mengarah pada kebutuhan akan permintaan maaf, buat permintaan maaf bisnis yang sempurna dengan mengakui kesalahan Anda, berfokus pada apa yang Anda pelajari, dan merumuskan rencana untuk melangkah maju.

Manfaat Membangun Relasi Bisnis Yang Sehat

Ada banyak keuntungan untuk membangun hubungan bisnis yang sehat, termasuk mendapatkan referensi dan memanfaatkan jaringan bisnis horizontal.

Juga tidak ada batasan untuk imbalan yang bisa Anda peroleh ketika memelihara hubungan yang langgeng.

Baca juga: 10 Tips Menghadapi Pelanggan Yang Sulit dan Rewel

Menemukan Relasi Bisnis yang Tepat

Sangat penting bagi sebuah usaha kecil menengah dengan waktu dan sumber daya terbatas untuk membangun hubungan bisnis.

Temukan relasi bisnis yang tepat melalui rekomendasi dari lingkaran pertemanan Anda yang dapat terjadi secara nergy ketika Anda telah menginvestasikan waktu dan energi ke dalam hubungan bisnis Anda.

ide bisnis
via Small Business

Individu secara alami ingin memperluas bisnis yang mereka lakukan dengan orang-orang yang mereka sukai dan, dalam banyak kasus, bahkan dapat menciptakan peluang bisnis lain bagi mereka yang mereka senangi.

Tidak ada sumber bisnis yang lebih baik daripada referensi dari pelanggan yang puas.

Anda mungkin terkejut mengetahui keuntungan membangun hubungan dengan pesaing juga.

Jika bukan untuk tujuan saling mengawasi maka setidaknya untuk mengukur perkembangan bisnis Anda.

Karena adakalanya, musuh yang pintar lebih baik daripada kawan yang bodoh. Karena musuh yang pintar akan memicu Anda untuk terus berinovasi dan berkembang.

Kapan Waktunya Untuk Memutuskan Relasi Bisnis?

Pada sisi lain, tidak semua relasi bisnis layak dipertahankan.

Jika jelas bahwa relasi bisnis tidak berjalan, individu dan perusahaan yang terlibat harus mencoba untuk membubarkan afiliasi tanpa menimbulkan kerugian lebih lanjut.

Mereka harus mengatasi masalah ini secara langsung, menjelaskan apa yang tidak berhasil, dan menyarankan jalan yang masuk akal bagi para pihak untuk melepaskan diri dari hubungan tersebut.

Demi reputasi perusahaan Anda, jangan terburu-buru keluar dari hubungan klien yang buruk tanpa membuat kompromi yang layak.

Resolusi yang tepat dari masalah ini dapat menjadi perbedaan antara satu pelanggan yang tidak puas dan mimpi buruk bisnis Anda.

Penutup

Membangun relasi bisnis adalah salah satu kunci bagi perjalanan bisnis Anda.

Dari hal tersebut Anda bisa menemukan pelanggan yang tepat dan mitra bisnis yang terpercaya.

Tentu, membangun relasi bisnis harus dilakukan secara berkelanjutan dan komunikasi dua arah yang saling menguntungkan.

Ingatlah bahwa Anda bukan satu-satunya pebisnis di dunia ini sehingga bersosialisasi adalah kunci untuk mendapatkan inspirasi, inovasi, dan ragam informasi terkini dari dunia bisnis yang Anda geluti.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *