Kisah Sukses Hokben, Resto Jepang Milik Orang Indonesia

Bisnis1076 Dilihat

Kisah sukses pengusaha lokal memang selalu menarik untuk di lirik. Termasuk kisah kesuksesan resto Jepang terkenal, yang ternyata pemiliknya adalah orang Indonesia tulen. Hendra Arifin, adalah orang di balik kesuksesan Hoka-hoka Bento atau akrab di sebut dengan HokBen.

Resto Jepang yang rasanya sangat bisa diterima oleh lidah orang Indonesia ini sudah tersebar di berbagai kota. Hampir di setiap mall, di rest area, di area ruko dan pinggir jalan raya resto Ala Jepang ini ada dimana-mana.

“Oh jadi Hokben itu punyanya Indonesia ..”

Siapa yang juga baru tahu kalau kenyataan ini? Sebelumnya, saya juga mengira kalau Hokben itu memang resto asli Jepang karena nasinya yang khas, menu, rasa rempahnya, dan penyajiannya yang unik (jelas bukan punyanya Indonesia).

Menariknya lagi, pemiliknya dulu bukanlah orang yang terjun langsung atau sudah pengalaman di bisnis kuliner. Melainkan karyawan biasa di sebuah perusahaan swasta. Jadi jika kini Anda berprofesi sebagai karyawan namun ingin terjun di bisnis kuliner, kisah dari bos Hokben Hendra Arifin wajib Anda simak.

Nah, bagaimana perjalanan Hendra Arifin dalam membangun HokBen hingga sampai sebesar sekarang?

Berawal dari Karyawan Biasa

kisah sukses karyawan biasa
Sumber gambar : unsplash.com/ Priscilla Du Preez

Hoka-hoka Bento. Nama restonya sudah ke Jepang-jepangan sekali ya. Tidak heran kalau kita menyangka resto ini juga berasal dari Jepang atau minimal bukan resto lokal. Tapi kenyataannya, pemiliknya orang Indonesia asli yakni Hendra Arifin.

Kisah sukses ini di mulai dari Hendra Arifin yang dulunya merupakan karyawan di PT Astra. Hingga akhirnya di usia 30-an Hendra memutuskan untuk resign dan memulai bisnis kulinernya. Ini adalah keputusan yang besar, karena Hendra berani keluar dari zona nyamannya sebagai karyawan.

Pada awalnya keputusan ini sempat mendapatkan penentangan dari keluarga dan juga teman-teman dekat. Namun Hendra berjalan dengan pasti untuk mewujudkan mimpinya menjadi pengusaha kuliner. Tekadnya yang kuat membuahkan hasil manis, ia berhasil mendirikan PT Eka Bogainti sebagai tempat bernaungnya restoran cepat saji Hoka-hoka Bento.

Baca juga, 10 Ide Menambah Penghasilan yang Realistis Untuk Karyawan

HokBen Menjadi Pelopor

Hokben di buka pertama kalinya pada tahun 1985. Saat itu bisa di bilang kalau HokBen adalah pelopor karena belum ada restoran yang memiliki konsep yang sama. Jadi sangat minim kompetitornya.

Hoka-hoka Bento dulunya memiliki konsep layanan take away atau di bungkus saja. Konsep ini memang terinspirasi dari orang-orang Jepang yang suka membawa kotak makan makan siangnya yang di sebut bento dan memakannya di kantor.

Penyajiannya yang gesit dan menu makanan khas Jepangnya yang unik membuat Hokben menjadi salah satu resto cepat saji yang terbersit ketika orang-orang ingin makan siang atau makan malam dengan praktis. Apakah Hendra Arifin juga menciptakan ide-ide menu di HokBen?

Nah Hokben pada awalnya merupakan merek/ brand dari Jepang yang linsensinya di beli oleh Hendra Arifin. Tapi sekarang resto Hokben sendiri sudah tidak ada di Jepang. Dengan kata lain, Hokben kini sudah 100% asli Indonesia.

Outlet pertamanya berdiri di Jalan Kebon Kacang, Jakarta Pusat. Sampai saat ini, Hokben sudah memiliki lebih dari 170 gerai yang tersebar di pulau Jawa, Bali dan Sumatera.

Baca juga, 5 Hal yang Wajib Diperhatikan Dalam Menyusun Rencana Bisnis Bagi Pemula

Beradaptasi Untuk Memenangkan Hati Pelanggan di Indonesia

Beradaptasi Untuk Memenangkan Hati Pelanggan
Sumber gambar : unsplash.com/ Petr Sevcovic

Tentu, tidak ada yang tiba-tiba bisa sukses di dunia ini. Saat ini Anda mungkin hanya melihat hasil dari proses adaptasi HokBen yang bisa bertahan dan sukses. Namun rasanya Anda pun perlu tahu bagaimana proses HokBen dalam memenangkan hati pelanggan di Indonesia.

Dulu, Hokben hanya melayani pesanan take away saja tapi seiring berjalannnya waktu resto ini juga membuka layanan dine in atau makan di tempat. Kenapa?

Hal ini karena HokBen melihat budaya dan kecenderungan orang Indonesia yang lebih senang makan ditempat dan menikmati pelayanan dari restoran. Akhirnya HokBen pun beradaptasi dengan melayani pesanan dine-in (makan ditempat). Dengan pembacaan yang cermat dan tepat terhadap perilaku pelanggan, akhirnya HokBen bisa berkembang dan membuka gerai lainnya.

HokBen mulai melebarkan sayapnya ke Bandung pada tahun 1990, kemudian berkembang juga di Malang dan Bali. Sampai saat ini, Hoka-hoka Bento di jalankan dengan sistem bisnis terpusat dan tidak membuka franchise. Sehingga gerai-gerai yang ada saat ini pastinya 100% milik perusahaan pusat (cabang asli).

Demi menjaga kualitas menu maupun pelayanan resto Hokben juga mendirikan pabriknya di ebberapa daerah seperti Bogor, Yogyakarta dan Surabaya. Sebentar, yang benar itu Hokben atau Hoka-hoka Bento sih nama restonya? Sebentar, ini ada kisahnya. Yuk baca poin selanjutnya!

Melakukan Rebranding dan Memaksimalkan Design Interior

Ketika membicarakan sebuah bisnis, maka kita tidak akan lepas dari yang namanya brand. Branding adalah aspek yang sangat penting dalam mengenalkan bisnis kepada pelanggan maupun partner bisnis.

Seperti yang sudah kita tahu, Hoka-hoka Bento adalah nama brand yang di usung oleh PT Eka Boga Inti di tahun 1985. Pada saat itu resto sudah mulai berkembang. Nah supaya lebih cepat akrab dan dikenal, pada Oktober tahun 2013 akhirnya perusahaan melakukan rebranding namanya berubah dari Hoka-hoka Bento menjadi HokBen.

Kemudian dari segi design interior, Hokben juga memaksimalkan sisi ini. Sebab seperti yang sudah di baca oleh perusahaan, kalau orang Indonesia lebih menyukai makan di tempat dan menikmati pelayanan restoran. Oleh karena itu, jika Anda mengamati perubahan design interior di Hokben kini semakin membuat pelanggan nyaman.

Dulu jika kita makan di Hokben interiornya mungkin terkesan klasik, namun sekarang di ubah menjadi lebih modern seperti restoran cepat saji kekinian. Desainnya sederhana namun membuat pelanggan betah menyantap menu di restoran.

Dalam proses rebranding ini, bukan hanya nama dan juga interior yang berubah. Maskot Hokben juga ikut berubah. Dulunya Hokben menggunakan maskot Taro yang berbaju biru dan Hanako yang berbaju merah.

Namun setelah rebranding, maskot terkesan lebih simple yakni hanya memunculkan sisi wajah dari Taro dan Hanako saja dengan sedikit perubahan sehingga menambah kesan yang lebih ramah.

Hokben juga mulai mengembangkan resep dan menu agar tetap bisa menjaga serta meningkatkan cita rasa maupun pelayanannya. Konsep pelayanan mulai dari pemesanan, penyajian makanan hingga pembayaran di lakukan dengan ramah dan gesit. Biasanya masing-masing pos di layani oleh karyawan yang berbeda.

Kunci Sukses Bisnis Ala Hendra Arifin

Kunci Sukses Bisnis Hokben
Sumber gambar : website resmi HokBen

Selain sisi bisnis yang terus di kembangkan, pembelajaran dari sikap sang owner juga sayang jika kita lewatkan. Tidak lengkap rasanya jika kisah sukses dalam bisnis tidak menyertakan pendapat pribadi dan wejangan dari pemiliknya sendiri. Yuk langsung saja kita simak apa saja kunci sukses berbisnis ala Hendra Arifin berikut ini!

1. Positif dalam Memandang Kegagalan

Hendra mendefinisikan kalau kegagalan adalah suatu pelajaran yang sangat berharga. Sehingga di masa depan nanti tidak mengulangi kesalahan yang sama. Dengan sikap seperti ini, kita akan maju ke level yang lebih tinggi.

Menurut Hendra, kendala dan kegagalan adalah suatu hal yang lumrah dalam berbisnis. Hal tersebut adalah tantangan yang harus di hadapi dan dapat membuat kita lebih kuat dari sebelumnya. Saat menghadapinya, Hendra dan tim harus ikhlas dan berusaha untuk bangkit kembali.

2. Fokus dan Kerja Keras pada Bidang yang Geluti

Kunci sukses bisnis selanjutnya ala Hendra Arifin adalah fokus dan kerja keras dalam bidang kerja yang di geluti. Sebagai seorang entrepreneur, ia memandang bahwa saat ia membangun bisnis kuliner ia fokus dibidang itu. Banyak pebisnis yang justru terburu-buru mengembangkan bisnisnya di bidang yang lain dan hal inilah yang membuat fokus terpecah.

Saat itu terjadi, akan banyak sekali hal diluar kendali kita dan kita akan kebingungan harus memperbaiki yang mana terlebih dahulu. Jika kita fokus pada bidang yang digeluti, maka hal tersebut akan mempertajam kepekaan kita terhadap masalah dan tantangan yang di hadapi sehingga perlahan bisa maju selangkah lebih baik.

3. Jujur dalam Bekerja

Hendra Arifin menjelaskan, kejujuran dalam bekerja adalah salah satu kunci sukses yang perlu menjadi prinsip dalam membangun bisnis. Menurutnya, jika kita tidak jujur maka mana bisa menjalankan amanah yang di emban dengan baik.

Dalam hal ini jika kita renungkan, bisnis adalah bidang yang penuh kompetisi. Godaan untuk bertindak jujur akan sangat tinggi. Namun justru Hendra memiliki prinsip kejujusan sebagai landasan berbisnis agar bisnis yang dijalankan bisa awet secara jangka panjang.

4. Ikhlas Meminta Maaf Maupun Memaafkan

Prinsip unik yang juga di yakini oleh Hendra Arifin adalah soal maaf memaafkan. Hendra memandang, kalau semua orang itu pasti melakukan kesalahan. Keikhlasan dalam meminta maaf maupun memaafkan juga menjadi salah satu kunci dalam menjalankan bisnisnya.

Ia berpendapat kalau banyak orang yang tidak mampu memaafkan kesalahan orang lain dan akhirnya selalu berpikiran negatif. Dengan memiliki sikap pemaaf kita akan lebih jernih dalam berpikir. Memelihara pikiran negatif hanya akan mengusik kefokusan kita untuk bergerak maju dan hal ini tidaklah menguntungkan.

Penutup

Keren ya, kisah inspiratif dari perjalanan bisnis resto loka rasa Jepang ini?

Jika saat ini Anda masih berpikir kalau karyawan biasa tidak mungkin sukses berbisnis, sebaiknya tinggalkan mindset tersebut. Nyatanya, banyak sekali orang-orang keren yang dulunya tidak berasal dari background pebisnis pun bisa sukses. Salah satu buktinya, datang dari pemilik HokBen yang ternyata asli orang Indonesia.

Dari kisah sukses Hendra Arifin ini kita bisa belajar bahwa yang di perlukan untuk terjun dalam dunia kuliner dan sukses adalah adalah tekad sekuat baja, kepekaan dalam melihat peluang, perhatian terhadap branding, dan juga kemampuan bisnis untuk beradaptasi. Tak lupa kalau prinsip bisnis dan juga soft skills para founder yang menjadi penggerak bisnis juga sangat penting dalam menghadapi tantangan bisnis.

Anda bisa mulai mempersiapkan itu semua jika memang bercita-cita menjadi pebisnis handal dalam bidang kuliner. Semoga kisah ini menginspirasi Anda untuk tetap maju dan mewujudkan mimpi menjadi pengusaha sukses.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *