10 Kiat Menghemat Pengeluaran Bulanan dalam Keluarga

Keuangan465 Dilihat

Salah satu keterampilan yang Anda butuhkan ketika berkeluarga adalah mengatur keuangan. Penting untuk tahu 10 kiat menghemat pengeluaran bulanan keluarga agar bisa menyisihkan uang untuk tabungan masa depan anak.

Dalam kehidupan rumah tangga pasti memerlukan uang untuk bisa memenuhi kebutuhan hidup. Untuk memenuhinya pasti tergantung dari besar kecilnya pendapatan yang dihasilkan oleh suami maupun istri.

Bila pendapatan besar tentunya kebutuhan rumah tangga pun bisa terpenuhi secara maksimal. Namun, apabila pendapatan kecil atau pas-pasan kebutuhan pun harus bisa disesuaikan. Atau dengan kata lain harus bisa menghemat pengeluaran tersebut.

Biasanya dalam keluarga tersebut, orang yang ditunjuk sebagai pengatur pendapatan dan juga pengeluaran adalah istrinya. Karena mereka lebih banyak tinggal di rumah walaupun ada pula yang bekerja.

Hal ini sebenarnya menjadi tantangan tersendiri mengingat seorang wanita atau istri cenderung lebih ingin membeli segala sesuatu. Tetapi, di sisi lain seorang wanita pun lebih pintar dan bisa menghemat pengeluaran.

Namun, bila Anda belum bisa memahami tentang cara menghemat pengeluaran dalam keluarga. Berikut akan kami paparkan mengenai hal tersebut. Lalu, seperti apakah pembahasannya? Ini Dia ulasannya!

Berikut Cara Menghemat Pengeluaran dalam Keluarga

1. Mencatat Pendapatan dan Pengeluaran Bulanan

Sebelum Anda mengatur atau menghemat akan lebih baik untuk mencatat terlebih dahulu pendapatan maupun pengeluaran bulanan.

Pendapatan dalam rumah tangga biasanya didapat dari sebagian gaji suami. Namun, ada pula yang menggabungkan antara sebagian pendapatan suami dan istri apabila istri bekerja.

Tetapi penggabungan pendapatan tersebut bersifat fleksibel tergantung kepada kesepakatan antara suami dan istri.

Setelah Anda mengetahui jumlah pendapatan untuk keluarga, maka langkah selanjutnya adalah mencatat pengeluaran dalam keluarga.

Artinya, Anda harus memiliki daftar list barang-barang kebutuhan yang akan dibeli untuk memenuhi kebutuhan dalam satu bulan.

Dengan begitu, Anda memiliki “pedoman” yang kuat dalam membelanjakan segala keperluan.

Untuk mencatatnya bisa dimulai dari kebutuhan primer yang terdiri dari biaya listrik, air, telepon, wifi, cicilah rumah, motor, mobil, biaya transportasi, biaya makan, dan lain sebagainya.

Sedangkan kebutuhan tersier meliputi membeli baju, aksesoris, jalan-jalan, makan di laur dan sebagainya. Selain itu tuliskan pula biaya tak terduga seperti biaya kesehatan atau biaya lain-lain untuk bisa Anda simpan.

Setelah Anda tulis, maka langkah selanjutnya komitmen dan mematuhi apa yang telah Anda tulis. Karena biasanya hal tersebut memerlukan tantangan tersendiri untuk melakukannya.

2. Belanja di Pasar Tradisional

Belanja di pasar tradisional sangat dianjurkan bagi Anda yang ingin menghemat pengeluaran keluarga. Selain lengkap dan banyak varian yang bisa dibeli, harga di pasar ini tergolong murah.

Perbedaan yang mencolok antara belanja di pasar tradisional dan supermarket adalah dari segi tempat. Seperti yang diketahui bersama jika berkunjung ke pasar pasti terkesan kotor dan jauh dari kata nyaman.

Sebaliknya, bila Anda berbelanja di supermarket sangat nyaman, bersih, dan sejuk karena menggunakan AC serta tempat yang bersahabat. Terlebih jika supermarket memiliki promo atau diskon besar-besaran, pasti kaum hawa pun akan berbondong-bondong memenuhi tempat tersebut.

Namun jika Anda ingin menghemat, sebaiknya membeli di pasar tradisional. Karena harga yang dibandrol cenderung murah walaupun di supermarket sedang diadakan promo besar-besaran.

3. Menghemat Listrik

Seperti yang diketahui bersama, harga listirk saat ini sedang melambung tinggi. Hal tersebut sangat berpengaruh pada pengeluaran rumah tangga. Oleh karena itu, sebisa mungkin pengeluaran rumah tangga lain harus menyesuaikan dengan biaya listirk.

tetapi walaupun sedang naik, ada cara yang bisa dilakukan untuk menghemat listrik yaitu :

• Mengatur Pemakaian Listrik

Biaya listik tersebut bisa dihemat, asalkan Anda bisa mengaturnya. Pengaturan listrik tersebut bisa dimulai dari kamar sendiri dimana Anda bisa mematikan dan menyalakan lampu sesuai dengan kebutuhan.

Perhatikan pula dalam menyalakan AC, jangan lupa untuk mencabut charger handphone apabila sudah tidak dipakai, dan kebutuhan lainnya yang bisa menyebabkan tagihan listrik menjadi naik.

• Memilih Produk Hemat Energi

Produk hemat energi saat ini sudah merajalela karena memang banyak dicari dan diminati semua orang. Oleh karena itu, tidak ada slaahnya untuk membeli atau produk lama dengan produk hemat energi tersebut.

4. Bergaya Hidup Sehat

Memiliki gaya hidup sehat selain berdampak pada kesehatan tubuh juga berdampak pada “kesehatan” keuangan.

Dengan memilih hidup sehat berarti Anda sedang mencoba untuk mencoret atau mengurangi biaya kesehatan. Seperti yang diketahui bersama, biaya kesehatan atau pengobatan memerlukan effort lebih.

Walaupun Anda memiliki asuransi atau biaya yang ditanggung pemerintah, tetap saja sebagian biaya pengobatan harus dibayarkan sendiri.

Oleh karena itu, bila Anda ingin menghemat pengeluaran. Sebisa mungkin harus bisa hidup sehat, dimana untuk mengawalinya bisa dimulai dari membeli makanan sehat dan alami seperti sayuran ataupun buah-buahan.

Kemudian berolahraga dengan melakukan jogging satu jam sehari setiap harinya. Dengan begitu Anda sudah memasuki program hemat pengeluaran dengan mengurangi beban biaya kesehatan.

5. Mengatur Biaya Transportasi

Selain biaya listirk, biaya lain yang harus memerlukan pengeluaran yang besar adalah biaya transportasi.

Biaya ini juga memiliki pengaruh yang besar terhadap rumah tangga karena memang ditentukan oleh bahan bakar minyak atau BBM yang saat ini mengalami kenaikkan.

Oleh karena itu, Anda harus pintar mengatur biaya transportasi. Baik yang memiliki kendaraan pribadi atau angkutan umum juga harus diperhitungkan karena keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri.

Sebagai contoh, bila Anda memiliki motor dan mobil pribadi keuntungannya yaitu bisa dengan mudah menggunakannya tanpa harus mengeluarkan uang bensin setiap hari.

Namun, kekurangannya yaitu Anda harus memikirkan biaya lain seperti servis, tol, parkir, biaya bensin yang dikeluarkan selama satu bulan, dan juga biaya cicilan apabila mobil dan motor diambil secara kredit.

Untuk Anda yang menggunakan kendaraan umum pun, harus bisa menyesuaikan pengguna angkutan yang akan dipilih. Apakah akan naik transportasi online, bus, taxi, angkot, ojeg, dan lain sebagainya.

Bila menggunakan kendaraan umum, Anda tak perlu memikirkan beban biaya yang harus dibayar seperti halnya menggunakan kendaraan pribadi. Hanya saja harus pintar dalam perhitungan, karena dalam satu waktu boleh jadi Anda menggunakan transportasi lain diluar kendali.

6. Mengurangi Kebiasan Makan dan Minum di Luar

Di beberapa kota besar Indonesia, nongkrong di cafe adalah aktivitas yang sedang trend bahkan sudah dicap sebagai sesuatu yang rutin dilakukan.

Biasanya dilakukan sesudah pulang kerja ataupun di akhir pekan. Kebiasaan yang dilakukan di tempat tersebut adalah makan atau minum sambil mengobrol dengan teman-teman Anda.

Aktivitas ini memang bagian dari cara seseorang untuk mengatasi rasa jenuh. Tetapi, di sisi lain aktivitas ini juga bisa membuat pengeluaran bulanan Anda membengkak.

Contohnya saja, bila Anda hanya memesan makanan ringan seharga Rp 30,000 namun dilakukan berturut dalam sepekan atau sebulan maka pengeluaran Anda untuk hal ini sudah mencapai ratusan ribu dalam sebulan.

Bila Anda sudah menanggarkan terlebih dahulu tidak masalah. Namun, jika belum tentu saja akan menjadi masalah besar.

Oleh karena itu, kurangi aktiviats makan dan minum di laur ini. Jika sudah menjadi kebiasaan pastinya akan sulit. Tetapi bisa dilakukan apabila dilakukan secara perlahan-lahan.

7. Menghindari Beli Barang yang Tidak Perlu

Sudah menjadi rahasia umum, bila ada diskon yang diselenggarakan oleh sebuah toko maka sudah pasti akan banyak orang yang membelinya.

Barang yang disediakan pun biasanya kebutuhan pokok atau kebutuhan lainnya seperti baju, tas, aksesoris, peralatan dapur, dan lain sebagainya.

Membeli barang diskon memang akan menggemat pengeluaran Anda, namun jika Anda membeli barang diskon yang tidak terdaftar dalam daftar belanjaan tentu sama saja dengan mengeluarkan pendapatan yang lebih.

Contohnya, bila ketika berbelanja Anda melihat diskon tas yang Anda inginkan tentu saja hari itu juga akan membelinya. Padahal tas tersebut bukanlah barang penting karena tas Anda yang lama masih bisa digunakan.

Hal inilah yang harus bisa ditekan oleh Anda terutama wanita yang ditunjuk sebagai pengatur keuangan di rumah.

8. Membeli Barang Second yang Masih Layak

Jika Anda memerlukan sebuah barang atau kendaraan untuk keluarga namun dana yang tersedia terbatas. Solusi yang bisa Anda lakukan adalah dengan membeli barang second namun dengan kondisi yang masih layak.

Dengan begitu, Anda telah menerapkan strategi menghemat pengeluaran dalam keluarga. Barang second yang biasanya masih layak dipakai seperti barang elektronik, mobil, furniture, dan lain sebagainya.

Membeli barang second memang masih banyak yang meragukan. Karena banyak orang yang takut akan barang tersebut tidak bisa digunakan.

Namun, seiring dengan berjalannya waktu dan banyaknya kebutuhan. Membeli barang second pun bukan sesuatu yang tabu lagi. Karena pada kenyataannya banyak orang yang membeli barang second dalam kondisi masih bagus.

Barang second yang dimaksud pun beragam, ada yang sudah menggunakannya beberapa bulan bahkan tahun. Ada pula yang baru menggunakannya beberapa hari sehingga masih terlihat sangat bagus.

Oleh karena itu, jangan pernah meneyrah untuk berburu barang second yang memang masih memiliki kualitas terbaik. Semua itu dilakukan demi bisa menghemat pengeluaran dalam keluarga.

9. Mengurangi Aktivitas yang Sudah Menjadi Kebiasaan

Dalam hidup pastinya seseorang memiliki sebuah aktivitas yang sudah menjadi kebiasaan. Aktivitas yang dimaksud pun beragam bisa dari hobi, kebutuhan, kesukaan dalam makanan, dan lain sebagainya.

Namun, aktivitas yang dimaksud kerap kali mempengaruhi pendapatan dan juga pengeluaran. Boleh jadi, Anda terlalu mengeksplor kebiasaan tersebut sehingga berdampak pada pengeluaran dalam keluarga.

Bila Anda hidup seorang diri, aktivitas tersebut sah-sah saja untuk dilakukan. Namun, jika Anda sudha berkeluarga lebih baik mengurangi aktivitas tersebut. Terkadang apa yang Anda lakukan sangat sederhana tetapi bisa berdampak besar.

Contohnya saja, bila Anda senang mengonsumsi makanan siap saji dan harus tersaji ketika Anda makan tentu akan menjadi pemborosan. Lebih baik kebiasaan tersebut dikurangi demi menghemat pengeluaran.

Atau apakah Anda seorang pengoleksi jam tangan? Seperti yang diketahui bersama, orang yang hobi mengoleksi pastinya akan terus menunggu seri-seri terbaru dari merk jam tangan tersebut.

Tentu saja harganya pun cukup fantastis dan bisa mempengaruhi pengeluaran keluarga. Maka dari itu, Anda harus mau untuk mengurangi atau mengganti kebiasaan tersebut.

Sekali lagi ditekankan, jika Anda sudha berkeluarga untuk aktivitas ini hanya perlu pengurangan. Namun akan lebih baik jika diganti dengan hal-hal yang lebih menguntungkan Anda serta keluarga.

10. Melakukan Evaluasi Pengeluaran Bulanan

Layaknya sebuah kantor yang pasti akan ada evaluasi di akhir bulan, dalam hal mengatur pengeluaran keluarga pun layak untuk dievaluasi.

Hal ini bertujuan agar cita-cita Anda bersama keluarga bisa terwujud. Setelah Anda membuat daftar belanja bulanan dan mengeluarkannya sesuai dengan yang telah diettapkan disepakati maka diperlukan sebuah evaluasi.

Evaluasi yang dimaksud tentu bisa terlihat dari pendapatan dan juga pengeluaran yang dilakukan pada bulan itu.

Apabila masih ada “kerugian” maka bulan berikutnya harus ada yang dikurangi atau ditiadakan. Sebaliknya, Anda mendapatkan “keuntungan” atau sesuai dengan rencana yang Anda buat diawal maka Anda telah berhasil untuk menghemat pengeluaran dalam keluarga.

Tentu saja hal tersebut harus dipertahankan agar pengeluaran bulanan dalam keluarga tetap stabil.

Penutup

Diantara kita pasti sudah mengenal dengan istilah “Hemat Pangkal Kaya” tentu bila Anda ingin kaya maka sebisa mungkin harus hemat.

Hemat yang dimaksud bukanlah sulit untuk mengeluarkan uang. Namun, mengelaurkan uang seusai porsi dan kebutuhan.

Hal tersebut tentunya bisa tercapai bersama keluarga Anda. Jadilah keluarga kompak dan harmonis dengan memperbaiki sistem keuangan dalam rumah tangga. Karena banyak ketidakcocokan dalam rumah tangga yang diawal dengan masalah ekonomi.

Baca juga : Ketahui 9 Istilah Dunia Finansial untuk Mengurangi Risiko Investasi

Sekian informasi mengenai 10 kita menghemat pengeluaran dalam keluarga semoga bermanfaat dan bisa Anda praktekkan untuk kehidupan sehari-hari.