Tips Jualan Offline Biar Cuan, Keunggulan dan Kekurangannya

Bisnis693 Dilihat

Tak ada yang bisa membantah bahwa pandemi Covid-19 yang sudah melanda seluruh penjuru dunia sejak tahun 2020 lalu, telha mengubah gaya hidup manusia.

Bahkan di Indonesia juga, jumlah pengguna internet meningkat drastis dalam kurun waktu dua tahun terakhir, karena wabah corona memaksa siapapun melakukan kegiatan lewat internet. Apakah ini artinya bisnis jualan offline sudah ditinggalkan?

Mungkin tidak sepenuhnya seperti itu. Karena memang bagaimanapun, banyak toko-toko kelontong atau pedagang yang jualan offline di pasar-pasar tradisional masih juga diburu pembeli. Kendati begitu, tidak ada yang menampik kalau semakin banyak saja para pebisnis yang mulai menawarkan produk barang dan jasa mereka ke dunia maya.

Apa yang membuat para pebisnis ini melakukan migrasi dengan berjualan online?

Tidak lain karena tingginya angka pengguna internet di Tanah Air.

Menurut laporan We Are Social, setidaknya ada 204,7 juta penguna internet di Indonesia pada bulan Januari 2022 kemarin. Jumlah ini meningkat 1,03% dari laporan Januari 2021 yang da di angka 202,6 juta.

Bahkan jika kalian bandingkan dengan catatan di tahun 2018, jumlah pengguna internet bahkan meningkat drastis hingga 54,25%. Membuktikan kalau penetrasi internet di seluruh pelosok negeri berkembang sangat pesat dalam waktu empat tahun saja.

Baca juga: 30 Contoh Usaha Waralaba Modal Kecil

Lewat laporan terbaru itu, artinya 73,7% penduduk Indonesia sudah terbiasa memakai internet. Tak heran kalau bisnis-bisnis yang mampu bermigrasi online serta memaksimalkan digital marketing, jelas akan meraih cuan melimpah.

Namun tetap saja, ini bukanlah alasan bagi jualan offline untuk ditinggalkalkan karena bagaimanapun juga, bisnis offline masih punya pangsa pasar yang setia.

Kelebihan dan Kekurangan Jualan Offline

Jika harus dibandingkan manakah yang jauh lebih untung antara jualan offline atau online, tentu pendapat setiap orang bakal berbeda.

Hal ini akhirnya membuat masih banyak pebisnis online yang berjualan di lapak-lapak pasar atau menyewa bangunan khusus untuk menawarkan produk bisnis mereka. Hal ini terjadi karena tak semua orag cukup paham akan internet, terutama kelompok usia tua yang suda tidak produktif.

Namun tetap saja, jualan offline juga masih punya sejumlah keunggulan meskipun memang tak bisa dipungkiri kekurangan yang dimiliki. Apa saja? Kami akan mengulasnya secara lengkap untuk Anda.

Kelebihan Jualan Offline

kelebihan jualan offline
via magestore

1. Lebih Dipercaya

Banyak orang yang masih kepo di manakah lokasi sebuah toko online, sekalipun produknya sudah dijual di marketplace.

Hal ini memang dipertimbangkan calon konsumen untuk berbelanja produk itu atau tidak. Karena itulah, mereka yang berbisnis secara offline dan memiliki kantor atau outlet fisik resmi. biasanya jauh lebih dipercaya daripada yang cuma sekadar jualan online tanpa verifikasi lokasi.

2. Pelayanan Lebih Mudah

Keunggulan kedua yang bakal Anda dapatkan jika jualan offline adalah proses pelayanan yang lebih mudah. Jika seorang konsumen masuk ke outlet, Anda bisa langsung bertanya verbal soal kebutuhan yang dicari.

Jika produk yang ditawarkan sesuai keinginan, calon konsumen tinggal langsung membayar. Anda pun tak perlu ribet melakukan pengemasan dan pengiriman produk ke jasa logistik karena calon konsumen-lah yang berkunjung ke outlet Anda.

Begitu juga jika konsumen mengeluh atas produk yang dibeli, tinggal mengajukan keberatan secara langsung ke toko Anda dan kemudian solusi dihadirkan jauh lebih cepat.

3. Pembayaran Anti Ribet

Dibandingkan belanja online, pada dasarnya membeli produk secara offline jauh lebih mudah. Anda tak perlu ribet melakukan transfer atau mengecek saldo e-wallet untuk membayar belanjaan, karena dengan belanja offline, Anda bisa langsung melunasinya secara tunai.

Baik pihak penjual dan pembeli akan merasa jauh lebih tenang, karena transaksi bisa dilakukan tanpa cemas ditipu atau gagal bayar.

4. Persaingan Tidak Banyak

Dan keunggulan terakhir dari jualan offline adalah persaingan tidak banyak. Anggap saja Anda berjualan busana Muslim perempuan di pinggir jalan. Apakah ada toko serupa yang berjualan di dekat lokasi?

Mungkin saja ada. Namun persaingan usaha yang terjadi tidak seketat di marketplace yang bahkan bisa ratusan atau ribuan berjualan produk mirip.

Baca juga: 26 Contoh Usaha Sampingan

Kekurangan Jualan Offline

kekurangan jualan offline
via henpicked

1. Pasar Terbatas

Terlepas dari beberapa keunggulan yang sudah dibahas, kekurangan berdagang offline yang sama sekali tak bisa dicegah adalah pangsa pasar terbatas.

Ya kalau Anda membuka bisnis di toko pinggir jalan, pangsa pasarnya mungkin hanya orang-orang di sekitar lokasi atau yang kebetulan lewat. Berbeda dengan jualan online yang bahkan bisa melayani transaksi di provinsi, pulau atau negara lain.

2. Modal Besar

Karena berjualan lewat outlet, maka sudah pasti Anda butuh tempat khusus. Hal ini jelas membuat modal yang dikeluarkan bakal jauh lebih besar untuk membeli lokasi jualan.

Bahkan bukan hanya modal untuk sewa tempat, Anda pun harus memiliki jumlah karyawan yang cukup banyak yang terntunya berpengaruh ke modal dan biaya operasional bisnis.

3. Operasional Terbatas

Dan inilah kekurangan terakhir yang bakal dirasakan para pebisnis offline yakni waktu terbatas. Bahkan biasanya jam operasional ditetapkan pukul 06.00 – 17.00, 09.00 – 21.00 atau 08.00 – 16.00.

Anda pun juga harus menetapkan hari libur demi menciptakan iklim bisnis yang sehat. Bandingkan dengan jualan online, siapapun dapat mengakses informasi di media sosial saat hujan begitu dingin

Tetap Cuan Melimpah Lewat Tips Jualan Offline yang Tepat

tips bisnis offline
© Freepik

Melihat ulasan di atas dan bagaimana tren pengguna internet di Tanah AIr, sebetulnya berbisnis offline tidaklah harus serta merta ditinggalkan begitu saja.

Dengan masih adanya pangsa pasar yang setia, Anda hanya perlu memaksimalkan diri supaya berjualan lewat outlet mampu menghasilkan cuan melimpah. Seperti apa? Simak tipsnya berikut ini:

Baca juga: 46 Usaha Rumahan Modal Kecil

  • Kendati digital marketing semakin membuktikan kemampuan mereka sebagai strategi pemasaran terbaik, komunikasi langsung tetaplah penting. Agar kegiatan ini bisa berdampak ke omzet, cobalah untuk ramah ke konsumen. Terutama mereka yang sering datang berbelanja, Anda bisa bertanya soal kelebihan dan kekurangan produk demi melakukan koreksi diri
  • Menawarkan konten di media sosial memang jauh lebih efektif dan efisien. Namun tak semua calon konsumen melek internet. Untuk itu tetap pasang iklan di radio-radio hingga media cetak, sampai memasang banner ukuran besar agar calon konsumen yang kebetulan melihat atau melewatinya, tetap kenal dengan brand bisnis Anda lalu melakukan pembelian
  • Lantaran jualan offline ini sepenuhnya dilakukan di outlet, ada baiknya kalau Anda mulai menginvestasikan diri ke visual toko. Mulai dari melakukan renovasi hingga melengkapinya dengan sejumlah fasilitas penunjang yang membuat konsumen betah
  • Dengan karyawan yang bertugas di toko adalah ‘tulang punggung’ berbisnis offline, ada baiknya kalau Anda menetapkan SOP secara tepat. Rekrut orang-orang dengan kualitas SDM yang tinggi, sehingga mampu melayani konsumen secara ramah, bertanggung jawab dan tentunya profesional
  • Inovasi produk tetap saja menjadi kunci utama kesuksesan berbisnis termasuk jualan offline. Demi bersaing dan tetap menarik perhatian, cobalah melakukan berbagai inovasi baik dari produk yang ditawarkan, packaging, tahapan produksi hingga strategi pemasaran

Kendati memang tak dipungkiri jualan offline membutuhkan SDM, modal, energi dan waktu yang lebih besar, jika dilakukan sesuai dengan sejumlah tips di atas, maka Anda bakal meraih cuan yang melimpah. Intinya tetap maksimalkan perdagangan offline karena pasar yang begitu setia adalah kunci kesuksesan dalam berbisnis.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *