Jenis Investasi Masa Depan? Inilah 7 Fakta Soal Bitcoin yang Harus Dipahami!

Investasi367 Dilihat

Kalau orang-orang zaman dulu memilih emas, tanah atau properti bangunan seperti rumah dan gedung sebagai bentuk investasi, namun Bitcoin merubah segalanya. Inilah 7 fakta soal Bitcoin yang harus Anda pahami!

Generasi milenial dan manusia-manusia zaman now mulai melirik cara investasi yang lebih efektif dan efisien. Salah satunya adalah melirik bisnis investasi online yang peluangnya makin menjanjikan.

Bentuk investasi online yang kini tengah jadi primadona adalah Bitcoin. Mata uang virtual alias cryptocurrency ini, sekarang begitu naik daun dan memiliki banyak peminatnya di berbagai negara.

Diciptakan oleh sekelompok programmer bernama Satoshi Nakamoto pada tahun 2009, Bitcoin saat ini begitu diburu penduduk global padahal usianya baru satu dekade lebih sedikit.

Tertarik mencobanya? Supaya tidak salah sangka, yuk mengenal Bitcoin beserta sederet fakta yang ada.

Apa Sih Bitcoin itu?

Inilah  7 Fakta Soal Bitcoin yang Harus Dipahami!

Digadang-gadang sebagai bentuk investasi di masa depan yang tentunya semakin canggih dan serba teknologi internet, Bitcoin memang punya daya tarik kuat.

Salah satunya adalah sosok sang penemu yakni Nakamoto yang begitu misterius dan tak ada yang tahu sosok aslinya.

Lantaran merupakan mata uang virtual, Bitcoin dikendalikan oleh perangkat lunak alias software dengan sistem terbuka yang tak dikelola operator manapun, tapi bersistem peer-to-peer.

Open source inilah yang membuat Bitcoin bebas dikembangkan siapapun tanpa perlu pusing memikirkan hak cipta dan izin resmi.

Gaya hidup serba online turut mempengaruhi permintaan Bitcoin. Beberapa pembelian jasa seperti game ramai-ramai menggunakan Bitcoin sehingga harga mata uang digital ini begitu fluktuatif. Saat ini tercatat nilai tukar Bitcoin adalah USD 9.680 (sekitar Rp 135 juta) per koin!

Inilah  7 Fakta Soal Bitcoin yang Harus Dipahami!
via Sadiga News

Meskipun punya nilai tukar yang sangat fantastis, mata uang Bitcoin tidak tercantum di sistem perbankan. Seluruh transaksi Bitcoin terekam dalam distributed ledger yang disebut blockchain.

Lantaran merupakan cryptocurrency pertama di dunia, Anda tak akan bisa menemukan tampilan fisik Bitcoin, melainkan hanya serat informasi dalam jaringan komputer.

Secara sederhana, jika Anda ingin memiliki Bitcoin, harus membuat blok dalam jaringan blockchain. Blok-blok itu dibuat secara cryptographic dan mengikat komputer Anda ke jaringan blockchain.

Atau jika ingin lebih mudah, bisa membeli Bitcoin di marketplace khusus yang menyediakan Bitcoin Exchange. Nantinya Bitcoin yang sudah dibeli bakal ditransfer ke konsumen lewat aplikasi khusus di smartphone/PC, sebelum akhirnya masuk ke digital wallet perangkat Anda.

7 Fakta Bitcoin yang Wajib Diketahui Sebelum Berinvestasi

Tidak hanya diramal bakal jadi jenis investasi masa depan, banyak yang menduga kalau Bitcoin bakal jadi mata uang masa depan.

Nah, sebelum Bitcoin benar-benar jadi mata uang global, ada baiknya Anda memahami beberapa fakta Bitcoin berikut agar tidak salah kaprah!

1. Harga Bitcoin Dipengaruhi Supply-Demand

Inilah  7 Fakta Soal Bitcoin yang Harus Dipahami!
Harga Bitcoin tergantung supply-demand

Yang namanya investasi, Anda tentu harus siap dengan segala perubahan ekonomi. Misalkan saja investasi emas, yang meskipun harganya terus meningkat tapi butuh waktu lama.

Begitu pula dengan reksadana hingga forex yang bisa untung besar tapi punya risiko tinggi pula. Sementara kalau memandang Bitcoin sebagai bentuk investasi masa depan, Anda harus benar-benar waspada.

Seperti yang disinggung sebelumnya, tidak ada satupun perusahaan atau institusi yang mengontrol Bitcoin. Sehingga harga Bitcoin murni dipengaruhi supply (penawaran) dan demand (permintaan) di kalangan penggunanya. Kalau mendadak harga Bitcoin berubah, maka artinya ada seseorang yang baru bertransaksi.

2. Transaksi Bitcoin Super Aman

Inilah  7 Fakta Soal Bitcoin yang Harus Dipahami!
Transaksi Bitcoin sangat aman

Meskipun tidak memiliki bank sebagai perantara seperti mata uang pada umumnya, transaksi Bitcoin sangatlah aman. Penggunaan sistem peer-to-peer membuat mata uang digital ini jadi alat transaksi langsung.

Tercatat dalam blockchain, semua transaksi dan jumlahnya bisa dilihat sejak pertama kali Bitcoin ada hingga saat ini secara transparan. Transaksi Bitcoin pun tak bisa dibatalkan karena sudah dipastikan lewat jaringan.

Namun tenang saja, seluruh informasi cuma bisa dilihat lewat ‘kunci pribadi’ sehingga aman dari pencurian. Identitas asli pembeli dan penjual Bitcoin tak akan bisa diketahui karena yang bisa diakses cuma Wallet ID saja.

Karena sifatnya yang super unik inilah membuat Bitcoin sulit ditiru, tak seperti mata uang konvensional.

3. Bitcoin Bisa Dipakai di Seluruh Dunia

Bitcoin bisa dipakai di seluruh dunia

Ketika Nakamoto pertama kali menambang (mining) Bitcoin pertama alias genesis block, pengguna mata uang virtual ini hanyalah segelintir.

Namun dalam 10 tahun sejak dikenalkan, Bitcoin kini sudah digunakan secara global. Salah satu yang cukup bikin iri adalah programmer muda asal Luksemburg bernama Felix Weis yang berkeliling dunia selama 365 hari memakai Bitcoin.

Seluruh akomodasi Weis seperti bayar makanan dan biaya transportasi dari Berlin, Jerman diselesaikan dengan Bitcoin. Tak mau kalah, Universitas Nicosia di Cyprus tercatat sebagai kampus pertama yang menerima Bitcoin untuk pembayaran kuliah. Hal serupa juga dilakukan agensi travel Virgin Galactic yang siap menerima transaksi Bitcoin.

4. Persediaan Bitcoin Sangat Terbatas

Supaya menjaga nilai Bitcoin, rupanya persediaan cryptocurrency yang satu ini sangat terbatas. Tercatat hanya 21 juta keping Bitcoin ada di seluruh dunia dan sudah dikonversikan dalam kode-kode programming.

Jika sesuai dengan perhitungan, Bitcoin terakhir bakal ditambang tahun 2140. Dari hal ini juga diperoleh fakta bahwa blok baru Bitcoin dipecahkan tiap 10 menit sekali dengan algoritma matematika.

5. Bitcoin Bisa Didapat Lewat 3 Langkah

Jika untuk memperoleh uang harus bekerja, mendapat emas batangan harus dibeli dengan uang, Bitcoin memiliki cara berbeda. Setidaknya ada tiga langkah yang bisa dilakukan untuk mendapat Bitcoin yakni ditambang, beli di Bitcoin Exchange dan melakukan transaksi produk atau jasa dengan sistem pembayaran Bitcoin.

6. Bitcoin Picu Gelombang Ekonomi

Bukan tanpa alasan kenapa mayoritas negara-negara di Bumi tak ingin mengakui Bitcoin. Karena banyak pakar ekonomi menyebutkan jika Bitcoin bisa memicu adanya economical bubble (gelembung ekonomi). Fenomena ini terjadi saat harga barang/jasa meningkat drastis dan hancur begitu saja layaknya gelembung sabun yang ditiup.

Baca juga: Kisah Inspiratif Bos Maicih, Raup Ratusan Juta Perbulan Berkat Keripik Singkong Pedas

Kekhawatiran itulah yang terbukti pada tahun 2014 saat Bitcoin Exchange terbesar di dunia yakni MTGox bangkrut. Hancurnya MTGox ini membuat nilai tukar Bitcoin terjun bebas sebanyak 40%. Jika di sebuah negara banyak investor membeli Bitcoin dan kemudian harganya anjlok, maka bisa membahayakan ekonomi negara.

7. Transaksi Bitcoin Dilarang di Indonesia

Bitcoin dilarang edar di Indonesia

Kalau Anda tergiur dengan nilai tukar Bitcoin yang sangat besar dan ingin membelinya dalam jumlah banyak, ada baiknya membeli dalam jumlah terkecil yakni 1 satoshi = 0.00000001 Bitcoin yang kabarnya mulai Rp 10 ribu!

Namun pertimbangkan kembali karena baik Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sama-sama melarang peredaran Bitcoin sebagai mata uang.

Pelarangan ini sesuai dengan UU No. 7 Tahun 2011 tentang Mata Uang karena dikhawatirkan Bitcoin bisa jadi sarana pencucian uang sampai pendanaan terorisme. Langkah pemerintah Indonesia ini serupa dengan apa yang dilakukan pemerintah China.

Baca juga: Tertarik Bisnis Startup? Berikut 6 Tips yang Harus Dipahami Pemula!

Nah, dengan memahami fakta-fakta di atas, Anda tentu memiliki gambaran yang lebih baru mengenai Bitcoin. Ke depannya, apakah Anda tetap ingin mencoba peruntungan investasi dengan Bitcoin atau tidak, pahami lah seluruh risiko yang ada.

Karena memang sebaik-baiknya investasi, harus dilakukan sesuai aturan negara dan memiliki keuntungan yang sudah pasti menjanjikan.