Ketahui 9 Istilah Dunia Finansial untuk Mengurangi Risiko Investasi

Keuangan837 Dilihat

Penting bagi Anda untuk tahu beragam istilah finansial saat ingin terjun dalam dunia investasi. Ketahui 9 istilah finansial untuk mengurangi resiko gagal investasi pada diri Anda.

Dewasa ini, investasi merupakan salah satu cara untuk bisa memiliki masa depan yang cerah terlebih jika dikaitkan dengan urusan finansial.

Walaupun begitu, di zaman dengan tren investasi yang semakin meningkat, perlu hati-hati dan waspada karena banyak orang yang menyalahgunakannya untuk meraup keuntungan yang merugikan banyak orang.

Oleh karena itu, jika Anda ingin berinvestasi maka harus siap pula menanggung risiko yang ada.

Risiko ini disebabkan oleh berbagai macam hal misalkan terjadinya fluktuasi yang bisa menurunkan performa produk investasi itu sendiri. Akibatnya, banyak orang yang harus kehilangan bahkan kerugian dari investasi itu sendiri.

Baik investasi besar maupun kecil tentunya pasti ada risiko yang harus dipikul. Hanya saja, semakin besar investasi yang Anda keluarkan maka semakin besar pula risiko yang membayangi.

Oleh karena itu, bila Anda ingin aktif dalam dunia investasi, maka wajib bagi Anda untuk mempelajari segala hal yang berkaitan dengan investasi.

Dengan begitu, ketika ada yang menawarkan Anda untuk menjadi seorang investor Anda telah siap memilih dan memilah investasi yang cocok untuk Anda.

Baca artikel tentang jenis-jenis investasi terbaik bagi para karyawan di sini

Seperti pada pembahasan berikut ini, Anda akan diajak untuk mengenal 9 istilah finansial yang perlu diketahui sehingga mengurangi risiko investasi yang akan Anda ambil. Lalu, seperti apakah pembahasannya? Ini Dia ulasannya!

Mengenal Daftar Istilah Dunia Finansial untuk Mengurangi Risiko Investasi

1. Rasio-Rasio Keuangan

Daftar istilah dunia finansial pertama yang perlu Anda ketahui adalah tentang rasio keuangan dalam perusahaan. Rasio dalam perusahaan yang perlu Anda ketahui adalah sebagai berikut:

• Rasio Likuiditas

Sebuah indikator untuk mengenali kemampuan perusahaan untuk membayar segala kewajibannya. Kewajiban yang dimaksud adalah seberapa jauh perusahaan tersebut bisa membayar hutangnya dalam jangka waktu yang pendek.

• Rasio Solvabilitas

Rasio ini merupakan sebuah ukuran untuk menunjukkan sebuah kemampuan perusahaan dalam membayarkan seluruh kewajibannya.

• Rasio Aktivitas

Rasio yang menunjukkan seberapa besar nilai efisensi serta efektivitas perusahaan dalam memanfaatkan sumber daya atau asset yang dimilikinya.

• Rasio Profibilitas

Rasio yang dapat menunjukkan besarnya keuntungan yang didapat oleh perusahaan dalam jangka waktu tertentu. Dengan menggunakan rasio ini bisa dinilai pula seberapa efisien sebuah perusahaan dalam mencari keuntungan dari setiap penjualan.

Baca juga : 15 Cara mencari modal pembiayaan tanpa meminjam bank

Rasio di atas merupakan sebuah gambaran untuk bisa melihat kondisi perusahaan yang didanai dan bagaimana keuangan di perusahaan tersebut bisa berjalan. Bila rasio di atas berjalan dengan baik, maka Anda bisa tenang untuk berinvestasi.

2. Return On Asset (ROA)

Selanjutnya yang perlu Anda ketahui tentang istilah dunia finansial adalah Return On Asset atau ROA. ROA ini berfungsi untuk menghitung jumlah keuntungan yang bersih.

Ciri dari ROA yang bagus adalah bisa digunakan untuk kebutuhan perusahaan secara menyeluruh. ROA tersebut juga bisa memberikan keuntungan bagi perusahaan.

Sedangkan ciri ROA yang tidak bagus adalah total aktiva yang digunakannya tidak memberikan keuntungan bagi perusahaan. Dengan kata lain, ROA tersebut membuat rugi sebuah perusahaan.

3. Return On Equity (ROE)

Jika Anda berniat untuk berinvestasi dalam sebuah perusahaan. Maka ada hal yang penting untuk diketahui, yaitu tentang Return On Equity atau dikenal dengan ROE.

Rasio ini memiliki fungsi untuk bisa mengukur sejauh kemampuan manajemen keuangan dalam mengelola modal seteah terjadinya pemotongan pajak.

Karena semakin besar ROE maka semakin besar pula keuntungan yang bisa dicapai oleh manajemen. Dan hal tersebut menunjukkan risiko yang ada untuk investasi pun akan kecil.

Dengan kata lain, investasi Anda aman selama ROE perusahaan mengamali peningkatan dan keuntungan.

4. Return On Investment (ROI)

Return On Investment atau ROI merupakan sebuah istilah yang penting untuk Anda ketahuii ketika akan berinvestasi. Dari ROI ini Anda biasa mengetahui berapa persen keuntungan yang didapatkan dari biaya yang dikeluarkan untuk investasi tersebut.

Dengan kata lain apakah persenan keuntungan tersebut bisa menutup biaya awal Anda ketika mengeluarkan investasi? Biasanya biaya tersebut meliputi biaya administrasi, biaya provisi, dan biaya awal investasi.

Baca juga : Simak Syarat Mengajukan Pinjaman di Koperasi

Bila keuntungan yang didapat seusai dengan yang Anda harapkan dari “modal” awal. Maka, risiko yang dirasa pun akan semakin kecil.

5. Profitability Index

Berikutnya adalah profitability index yang merupakan sebuah metode untuk menghitung kas bersih dengan nilai investasi.

Ciri profitability yang merugikan adalah ketika nilai investasinya berada di bawah 1. Jika sudah begitu, maka tidak layak untuk melakukan investasi.

Oleh karena itu, profitability index ini memiliki sebuah perhituangan yang nyata dan juga sederhana. Sehingga bisa memperkirakan perhitungan biaya yang ada untuk berinvestasi.

Tetapi, sayangnya profitability ini tidak bisa digunakan untuk menganalisa lebih jauh lagi. Sehingga risiko Anda dalam berinvestasi masih bisa terjadi.

6. Internal Rate of Return

Perhitungan ini biasanya dilakukan oleh pemiliki perusahaan dan jarang dilakukan oleh para investor tunggal lainnya.

Biasanya para owner perusahaan menggunakan metode ini untuk menghitung keuntungan dari sebuah proyek yang dijalankan. Selain itu, bisa pula diterapkan untuk menghitung keuntungan dari cabang-cabang perusahaan.

Tujuan dari perhitungan ini untuk menghitung pengembalian yang layak dari sebuah proyek. Cara perhitungannya yaitu dengan membandingkan tingkat diskon yang harus dibayarkan.

7. Net Present Value (NPV)

NPV merupakan sebuah metode perhitungan untuk mengetahui sejauh manaha keuntungan yang dapat Anda terima di masa yang akan datang.

Tentunya hal ini dinilai dari mata uang yang berlaku di negara tersebut, apakah masih bisa berguna atau tidak di masa yang akan datang.

Perhitungan ini biasanya dikhususkan untuk Anda yang melakukan investasi bunga tetap dalam jangka waktu yang panjang.

Dalam hal ini Anda harus mengetahui bahwa nilai uang cenderung turun dan investasi yang dillkukan akan menyesuaikan.

8. Avarage Rate of Return (ARR)

Average Rate of Return atau ARR ini adalah nilai rata-rata pembayaran hasil investasi yang didapat dari perhitungan keuntungan bersih tahunan terhadap nilai investasi yang diinginkan. Tujuannya tentu saja untuk mendapatkan keuntangan atau laba dari investasi tersebut.

Perhitungan yang didapat dari ARR ini bisa menunjukan jumlah pembayaran yang dihasilkan dari investasi selama satu tahun.

Perhitungan ARR ini seharusnya bisa memberikan keuntungan yang lebih besar daripada keuntungan deposito per tahun yang dilakukan oleh pihak bank.

9. Payback Period

Selanjutnya istilah dunia finansial yang harus Anda ketahui adalah payback periode atau dikenal dengan periode pembayaran atau pengembalian.

Secara harfiah payback period ini memiliki arti sebuah aktivitas yang bisa menunjukkan berapa lama proses pembayaran atau pengembalian dari bisnis, proyek, atau investasi.

Sehingga ketika dekitehui jangka waktunya (dalam hitungan tahun) akan mengetahui apakah Anda layak tidaknya berinvestasi di perusahaan tersebut.

Baca juga : 42 Jenis usaha rumahan paling menjanjikan saat ini

Dan yang terpenting, Anda bisa mengetahui berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan hasil yang terbaik dan diimpikan.

Ciri-Ciri Investasi Bodong

Selain harus mengetahui daftar istilah dunia finansial. Anda pun harus mengetahui lebih jeli ciri-ciri dari investasi bodong.

Tentu dengan mengetahui lebih awal, Anda bisa berhati-hati dalam mengeluarkan uang untuk berinvestasi. Adapun ciri-ciri yang dimaksud adalah sebagai berikut:

1. Wajib Membayar Uang Muka

Pihak investasi bodong akan meminta yang muka kepada calon investornya. Mereka akan berusaha meyakinkan bahwa uang investor yang disetorkan akan menuai keuntungan yang berlipat.

Terlebih bila semakin tinggi uang muka investasi, maka akan semakin tinggi pula keuntungan.

2. Mendapatkan Hasil Investasi dalam Waktu Singkat

Pihak investasi bodong pun akan memberikan janji keuntungan dalam waktu yang singkat. Tentunya penawaran yang mereka janjikan, keuntungan dalam waktu 1-3 bulan tersebut bisa mendapatkan keuntungan yang berlipat-lipat dari modal awal yang dikeluarkan.

Baca juga : 17 Ide bisnis online paling menjanjikan saat ini

Pada kenyatannya, untuk berinvestasi tak akan bisa meraup keuntungan yang berlipat-lipat dalam waktu yang singkat.

3. Tidak Dijelaskan Bagaimana Cara Mengelola Investasinya

Selanjutnya adalah dari segi pengelolaan, pelaku akan terus mendesak Anda untuk segera berinvestasi. Dan bila diajukan pertanyaan tentang cara mengelolanya, mereka tidak akan menjelaskan secara detail tentang hal tersebut.

Biasanya para pelaku investasi tersebut akan mengelola uang investasi seperti money game. Artinya seseorang akan mendapatkan keuntungan dari nasabah baru.

Secara gamblangnya, uang investasi tersebut hanya berputar saja dari satu investor pada investor lain. Agar terlihat banyak dan menguntungkan, maka pihak pelaku harus berusaha untuk mencari investor baru agar perusahaan bisa tetap berjalan dari “dana segar” tersebut.

Nah, disinilah pihak investor harus memiliki pengetahuan lebih akan pengelolaan investasi. Sekalipun orang yang menawarkannya adalah seseorang yang Anda kenal dan percayai.

4. Struktur Organisasi, Tempat, Kepemilikan usaha Tidak jelas Asal Usulnya

Bila Anda ditawari investasi oleh seseorang, sebaiknya tanyakan terlebih dahulu tentang asal usul dan juga visi misi mereka.

Jika ada sesuatu yang ganjal dan tidak semestinya, maka Anda harus mengurungkan niat untuk berinvestasi di tempat tersebut. Jangan sampai uang investasi Anda jatuh pada orang yang tidak tepat untuk mengelolanya.

Sebenarnya untuk mendeteksi hal tersebut sangatlah mudah. Bila perusahaan yang berkaitan dengan investasi tersebut tidak tertera izin dari Otoritas Jasa Keuangan, Badan Pengawas Pasa Modal dan Lembaga Keuangan, serta Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi. Bisa dipastikan perusahaan tersebut ilegal.

5. Produk Investasi yang Ditawarkan Berdasarkan Level

Jika ada seseorang yang menawarkan investasi dalam istilah level seperti platinum, gold, atau silver maka sudah bisa dipastikan bahwa investasi yang ditawarkan bersifat bodong atau palsu.

Biasanya semakin tinggi level yang dpilih semakin besar dan mudah untuk memperoleh keuntungan. Pada setiap jenjang tersebut tentunya pihak pelaku akan memberikan janji-janji yang manis dan juga menggiurkan.

6. Jika Ada Barang, Kualitasnya Tidak Sebanding dengan Harganya

Pihak pelaku pun akan berupaya menyakinkan investor. Salah satu cara yang mereka lakukan adalah dengan menyediakan barang yang sekiranya bisa untuk dijadikan investasi.

Hanya saja, kebanyakan para pelaku investasi bodong menyediakan barang yang tidak sesuai atau asal-asalan.

Produk Investasi yang Aman dan Benar

Bila pelaku investor bodong terus menjamur di negeri ini, tak perlu khawatir karena sejatinya Anda telah memiliki pengetahuan yang baik akan investasi itu sendiri.

Baca juga : 10+ Peluang bisnis terbaik yang cocok untuk Anda

Setelah Anda mengenail isitilah dunia finansial dan ciri investasi bodong. Kini, saatnya untuk mengenal lebih jauh akan produk investasi yang aman dan benar. Untuk mengetahuinya, bisa dimulai dari produk yang biasa digunakan untuk berinvestasi seperti berikut ini:

  1. Deposito Bank
  2. Investasi properti, seperti membeli bangunan atau tanah. Kemudian biasa Anda jual kembali dlaam jangka waktu yang cukup lama.
  3. Investasi emas, baik emas logam mulai atau perhiasan. Setelah membelinya Anda bisa menyimpannya di tempat yang aman. Jika sewaktu-waktu dibutuhkan, emas tersebut bisa untuk dijual. Investasi emas ini cukup menguntungkan karena nila emas tiap tahunnya selalu naik.
  4. Investasi bisnis, untuk menanam modal atau saham
  5. Investasi reksadana
  6. Koleksi barang antik, barang langka, contohnya seperti lukisan atau karya seni lain yang memang memiliki nilai tinggi
  7. Investasi Obligasi
  8. Memilih salah satu produk asuransi yang terpercaya.

Penutup

Investasi memang penuh dnegan risiko untuk menjalankannya. Namun, masih ada lembaga atau perusahaan yang bertanggung jawab untuk mewujudkan mimpi Anda tersebut.

Oleh karena itu, jangan cepat tergiur dengan sebuah keuntungan karena walaupun bernama investasi Anda harus mengetahui seluk beluk dari yang menawarkannya.

Jika Anda berinvestasi dengan benar, maka keuntungan yang didiapat akan sebanding dengan kesabaran Anda untuk menunggu dan berusaha.

Sebaliknya, maka kerugianlah yang akan Anda dapatkan saat itu juga. Semoga informasi mengenai 9 istilah dunia finansial ini bermanfaat untuk Anda. Selamat mencoba dan sukses selalu.