Mau Investasi Tanah? Inilah Hal-Hal yang Wajib Anda Hindari

Investasi357 Dilihat

Tak bisa dipungkiri bahwa investasi tanah masih menjadi pilihan sebagian orang, sebuah cara investasi yang diwariskan turun temurun dari orang tua. Agar investasi tanah Anda berhasil, perhatikan beberapa hal yang wajib Anda hindari.

Meskipun ada banyak sekali jenis investasi mulai dari Reksa Dana, saham, emas, properti, forex hingga yang paling modern adalah bitcoin, tetap saja investasi tanah menjadi pilihan favorit.

Menjadi salah satu contoh investasi jangka panjang yang sangat menguntungkan, harga tanah sudah pasti cenderung mahal.

Tak heran jika banyak orang-orang zaman dahulu yang dikenal sebagai Tuan Tanah, tentu akan hidup makmur hingga beberapa keturunannya.

Namun karena merupakan bentuk investasi jangka panjang, Anda tentu wajib tahu jika keuntungan tanah tidak bisa diperoleh dalam waktu satu atau dua tahun.

Kurun waktu untuk melihat harga tanah meningkat biasanya mulai dari belasan hingga puluhan tahun sehingga membuat siapapun yang hendak investasi tanah, wajib bersabar.

Baca juga : 10 Jenis Investasi Terbaik Bagi Generasi Milenial di Masa Depan

Selain karena wajib sabar demi memanen keuntungan. hal lain yang membuat investasi tanah tak bisa dinikmati semua orang adalah harganya yang tidak murah.

Berbeda dengan investasi emas atau mungkin Reksa Dana yang bisa dimulai di kisaran ratusan ribu rupiah, investasi tanah menyentuh angka puluhan hingga ratusan juta rupiah. Bahkan di beberapa kota besar yang padat penduduk, harga tanah jelas melambung mencapai miliaran rupiah.

Cara paling ampuh untuk memperoleh keuntungan dalam investasi tanah adalah membeli di harga murah dan menjualnya saat harga sudah melambung.

Lihat saja para pengusaha di Jakarta, puluhan tahun lalu mereka sudah membeli lahan-lahan di kawasan Kemang dan mungkin tidak akan menduga kalau area itu kini menjadi daerah elit dengan nilai jual properti baik bangunan atau tanah menyentuh belasan sampai puluhan juta rupiah per meternya!

Sangat menggiurkan bukan? Tentu! Hanya saja untuk sukses dalam investasi tanah, ada beberapa hal yang wajib Anda ketahui terlebih dulu.

Jangan Sampai Kecewa, Inilah Hal-Hal yang Wajib Dihindari Saat Beli Tanah!

1. Pemilihan Lokasi Tidak Strategis

lokasi bulan madu di Kampung Sampireun

Untuk bisa melakukan investasi tanah yang menguntungkan, Anda memang harus fokus. Fokus di sini maksudnya adalah Anda wajib memilih lokasi yang strategis.

Perbanyak informasi mengenai pembangunan yang bakal dilakukan pemerintah atau pihak swasta di sebuah area, karena itu memiliki peluang harga tanahnya bakal semakin mahal di kemudian hari.

Termasuk juga lokasi-lokasi pusat keramaian seperti mall, sekolah atau tempat wisata, bakal memiliki harga sewa tanah melambung.

Lantaran wajib memilih lokasi tanah yang strategis, sebaiknya Anda tidak membeli tanah di lokasi yang dekat dengan Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi alias SUTET atau mungkin merupakan lokasi rawan banjir.

Memang harga tanah di lokasi yang demikian bakal cukup terjangkau, tapi imbasnya Anda bakal sulit menjualnya kembali atau mungkin terjual dengan harga murah.

Sebagai pertimbangan lokasi strategis, juga bisa melihat akses transportasi ke lokasi tanah. Jika akses jalan tak bisa dilewati mobil, dekat dengan jurang atau jalan buntu, lebih baik pertimbangkan kembali.

Baca juga : 10+ Cara Mendapatkan Uang dari Internet Dengan Mudah

2. Surat Kepemilikan Tanah Tidak Lengkap

Sebagai calon pembeli, Anda tentu memiliki hak dan wajib bertanya kepada pemilik tanah mengenai surat-surat kepemilikannya.

Perhatikan jenis surat tanah yang bakal Anda dapatkan apakah masih berbentuk Girik, Petok D atau Akta Jual Beli (AJB) hingga sudah berupa Sertifikat Hak Milik (SHM).

Kenapa wajib memperhatikan? Karena surat-surat kepemilikan tanah ini bakal berpengaruh betul ke investasi Anda nanti.

Usahakan untuk membeli tanah yang sudah memiliki SHM karena ini adalah surat kepemilikan yang paling kuat. Karena siapapun yang mempunyai SHM atas nama mereka, maka dialah yang menjadi penanggung jawab atas kepemilikikan tanah itu jika terjadi masalah di depannya.

Untuk itulah jangan ragu bersikap ‘cerewet’ dan banyak bertanya mengenai surat kepemilikan tanah pada penjual. Lengkap tidaknya surat kepemilikan tanah juga bakal berimbas ke harga jual tanah tersebut.

3. Tanah Tersandung Sengketa atau Bermasalah

usaha pertanian menguntungkan (1)

Ini adalah hal utama yang jelas-jelas harus dihindari saat mau membeli tanah. Yap, jangan sampai Anda membeli tanah yang bermasalah atau tersandung sengketa.

Memang, jenis-jenis tanah seperti ini bakal dijual dengan harga lebih murah, tapi adanya sengketa bakal membuat masalah di kemudian hari.

Sengketa yang kerap terjadi adalah soal hak kepemilikan sebidang tanah yang diperebutkan beberapa pihak lantaran legalitas kepemilikannya tidak jelas.

Untuk itulah sebagai calon pembeli, Anda berhak untuk melakukan pengecekan legalitas sebidang tanah. Apakah tanah itu merupakan tanah warisan, tanah hibah, siapa pemilik terakhirnya, apakah tanah ini tersangkut paut dengan hutang, semua wajib Anda ketahui.

Jika perlu, lakukan pengecekan atas keaslian sertifikat tanah di kantor pertanahan setempat hingga menggunakan jasa Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT). Meskipun memang prosesnya cukup lama, langkah ini jelas akan semakin meyakinkan calon pembeli.

Baca juga: Cara Berinvestasi Bagi Karyawan dengan Gaji Minim, Berikut Panduannya!

4. Tidak Merinci Biaya yang Dikeluarkan

Jika sudah mengetahui kelengkapan surat kepemilikan tanah sekaligus keaslian dan terhindar dari sengketa, maka Anda harus mengetahui rincian harga jual.

Jangan sampai tidak merinci biaya yang bakal dikeluarkan karena bisa saja membuat Anda over budget tanpa disadari. Anda harus tahu bahwa Kementrian Keuangan sudah menetapkan Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) sebagai patokan atas harga per meter dari sebidang tanah.

Contohnya saja NJOP di daerah Surabaya adalah Rp3 juta/meter, maka jika ada yang menjual hingga Rp10 juta/meter atau mungkin Rp500 ribu/meter, wajib diwaspadai.

5. Tidak Peduli Ukuran Tanah

Membeli tanah tanpa mempertimbangkan ukurannya untuk jangka panjang? Ini salah besar. Karena seharusnya, masalah ukuran tanah juga wajib memperhatikan lokasi yang dipilih.

Misalnya Anda membeli tanah di lokasi pemukiman kelas atas, ada baiknya untuk membeli yang ukuran besar dan luas karena biasanya kalangan menengah ke atas akan membangun tempat tinggal besar di kisaran 400-500 meter.

Sementara itu sebaliknya jika membeli tanah di hunian ekonomi menengah ke bawah, jangan beli yang terlalu luas karena mereka cenderung tinggal di hunian yang berukuran sederhana dengan luas 100 meter.

Perihal ukuran tanah ini pun juga berimbas lagi kepada budget yang dikeluarkan, di mana kalau membeli tanah seluas 100 meter di kawasan elit, tentu bisa-bisa harganya sebanding dengan sebidang tanah berukuran 400 meter di pinggiran kota. Anda harus memutuskannya dengan bijak dan memiliki proyeksi ke depannya.

Baca juga: Belajar Bisnis dari Kylie Jenner, Miliarder Termuda di Dunia

6. Tak Ada Tujuan Investasi

Semua orang memang memiliki hak untuk melakukan investasi tanah. Namun membeli tanah tanpa memiliki tujuan jangka panjang? Sebaiknya harus Anda hindari.

Seharusnya Anda memiliki pertimbangan apakah tanah yang diharapkan bakal digunakan sendiri, disewakan ke orang lain atau menjadi bentuk investasi jangka panjang.

Dengan memiliki tujuan investasi yang jelas, Anda bakal mampu melakukan pengelolaan tanah secara maksimal.

7. Beli Tanah Lewat Makelar Mencurigakan

Beberapa calon pembeli tanah yang tak mau ambil pusing biasanya menggunakan jasa broker, perantara atau makelar tanah. Sah-sah saja, tapi Anda harus bisa menentukan pihak perantara yang benar-benar bisa dipercaya.

Ada banyak cerita konsumen yang menjadi korban penipuan karena ternyata si perantara membawa kabur uang pembelian tanah.

Untuk itulah ada baiknya Anda mengetahui dengan pasti perantara pembelian tanah supaya tidak kecewa di kemudian hari.

Jika ada sesuatu yang tidak masuk akal seperti harga tanah kelewat murah, ada banyak biaya tambahan dan sertifikat tanah susah dilihat, Anda jelas harus curiga.

Selain itu, kalau menggunakan jasa makelar, Anda juga harus tahu bakal ada biaya tambahan untuk membayar mereka. Untuk itulah, memang ketika melakukan investasi tanah, sebaiknya Anda sendiri yang melakukan pembeliannya ke pemilik tanah.

Dengan begitu Anda bakal memahami seluruh proses investasi tanah dan terhindar dari kerugian di kemudian hari.