Investasi Pasar Modal Buat Pemula? Pelajari Tips Suksesnya!

Investasi311 Dilihat

Bicara soal investasi, pasar modal tentu menjadi sebuah entitas yang paling sering disebutkan. Namun apakah Anda semua sudah tahu apa itu pasar modal?

Secara mudahnya, pasar modal merupakan tempat di mana perusahaan, pemerintah sekaligus masyarakat bertemu. Di mana ketiga pihak ini sama-sama bertujuan untuk memperoleh keuntungan.

Perusahaan misalnya, mereka berharap bisa memperoleh untung berupa dana segar dari para investor, sedangkan masyarakat sebagai investor sangat mendamba keuntungan dari dana yang digelontorkan ke perusahaan agar berkembang.

Sedangkan pemerintah, bertindak sebagai regulator dalam setiap investasi pasar modal. Di Indonesia sendiri, hanya da satu pasar modal yang berpusat di Jakarta yakni BEI (Bursa Efek Indonesia) atau IDX (Indonesia Exchange).

Sebagai sebuah wadah yang terpusat, ada beberapa instrumen investasi yang bisa kalian pilih di pasar modal.

Beberapa di antaranya adalah surat utang atau obligasi, ETF, reksadana dan tentunya saham. Kisah orang-orang sukses sebagai investor atau trader saham membuat investasi pasar modal memiliki daya tarik yang sangat kuat.

Hanya saja sebagaimana hukum ekonomi yakni untung besar akan diiringi oleh peluang rugi besar pula, membuat kalian harus sangat berhati-hati.

Pentingnya Pemula Belajar Investasi Pasar Modal

Investasi Pasar Modal
Investasi Pasar Modal

Dari banyaknya instrumen investasi yang tersedia di pasar modal, semua tentu memiliki kesamaan yakni potensi untung yang sebanding dengan peluang meruginya.

Banyak investor pemula tidak memahami hal ini sehingga mereka hanya mendambakan profit setinggi langit, tanpa mempersiapkan diri untuk merugi.

Kondisi ini jelas bahaya karena investasi bukanlah kegiatan yang mengandalkan hoki semata. Ada banyak metode analisa yang wajib dipelajari untuk memperhitungkan berbagai indikator dalam pasar modal. Sebagai pemula, berikut beberapa tips investasi pasar modal yang bisa dipahami:

1. Tentukan Tujuan

Sebagai salah satu tindakan ekonomi, investasi jelas harus punya tujuan. Tujuan investasi inilah yang akan membentuk profil risiko seorang investor dan membantu pemilihan instrumen yang tepat. Ada banyak sekali tujuan investasi yang bisa dipilih entah untuk dana pendidikan, dana pensiun, pembelian properti, traveling hingga perjalanan ibadah suci ke luar negeri.

Jika sudah mempunyai tujuan, Anda akan bisa bebas memilih instrumen investasi yang tepat. Tidak perlu cemas jika masih bingung, karena kalian dapat meminta bantuan dari penasihat keuangan profesional untuk melakukan berbagai pertimbangan atas rencana finansial di masa depan.

2. Tentukan Waktu dan Target

Setelah tujuan investasi sudah diperoleh, maka hal berikutnya yang bisa dilakukan adalah menentukan waktu serta target dana segar yang diharapkan.

Misalkan saja, Anda mulai investasi pasar modal saat berusia 20 tahun dan ingin bisa umroh bersama orangtua di usia 35 tahun.

Artinya Anda bisa memulainya lewat investasi reksadana dengan budget minimal Rp500 ribu per bulan. Jumlah ini lebih terjangkau daripada saat harus mulai investasi di usia 30 tahun yakni minimal Rp1,5 juta per bulan.

Baca juga, Mau Muda Kaya Raya? Intip 10 Rahasia Investasi Pelajar dan Mahasiswa

Hal inilah yang akhirnya membuat target investasi sangat dipengaruhi oleh jangka waktu. Di mana semua itu menjadikan investasi di usia muda jauh lebih menguntungkan dengan profil risiko yang masih bisa menjadi agresif dan menawarkan untung lebih besar, daripada konservatif.

3. Konsisten

Mau serapi apapun tujuan investasi pasar modal yang kalian punya atau perencanaan tujuan dan target investasi, semua akan sia-sia jika Anda tidak konsisten.

Ya, untuk menjadi seorang investasi sukses, konsisten menyisihkan dana khusus investasi dari penghasilan bulanan adalah hal wajib.

Pada umumnya dalam sebuah perencanaan finansial, investasi akan mengambil porsi alokasi dana sebesar 10% – 30%.

Jadi kalau memang penghasilan Anda masihlah UMR yakni Rp3 juta, setidaknya tiap bulan harus menyisihkan Rp300 ribu – Rp900 ribu. Jika punya target investasi besar, dana yang disisihkan tentu harus makin banyak.

4. Pilih Investasi Tidak Langsung

Kendati ada banyak instrumen di pasar modal, tetap saja saham jadi yang paling menonjol. Kendati memang saham punya potensi untung sangat menjanjikan, peluang meruginya juga begitu besar.

Untuk itulah sebagai investor pemula, ada baiknya Anda mulai berinvestasi lewat reksadana atau obligasi yang merupakan bentuk instrumen investasi tidak langsung.

Disebut demikian karena saat hendak membeli reksadana atau obligasi, Anda menggunakan perantara MI (Manajer Investasi) yang membantu mengelola.

Dengan begitu Anda tak perlu mengamati gejolak di pasar modal dan menerapkan sejumlah analisa supaya untung besar, lantaran itu semua dilakukan MI.

5. Pelajari Instrumen Investasi

Karena ada banyak instrumen yang ditawarkan di pasar modal, pemula haruslah mempelajari terlebih dulu.

Dengan memahami setiap instrumen investasi, Anda bisa tahu seberapa besar tingkat risiko sekaligus imbal hasilnya. Dengan begitu, Anda bisa memilih instrumen yang sesuai dengan profil risiko apakah agresif atau konservatif.

6. Wajib OJK

Potensi kerugian dari investasi pasar modal tidak hanya berasal dari fluktuasi harga. Ada banyak kisah investor yang merugi di awal hanya karena tidak cermat memilih pihak ketiga.

Untuk itulah ada baiknya Anda memastikan kalau aset finansial yang dipilih di pasar modal memang benar-benar sudah terdaftar, sekaligus diawasi OJK (Otoritas Jasa Keuangan).

7. Untung-Rugi Sebanding

Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, investasi adalah sebuah kegiatan yang sebanding. Jika kalian mendamba untung besar, maka harus siap dengan kerugiannya.

Hal inilah yang membuat Anda wajib waspada betul ketika ada pihak lain menyebutkan sebuah investasi dengan untung besar tapi rugi sangat kecil.

8. Diversifikasi Investasi

Pernah dengar filosofi jangan letakkan semua telur di satu keranjang karena jika ada yang busuk, semua ikutan rusak? Hal ini rupanya juga bisa dikaitkan lewat investasi. Sebagai investor, jangan pernah Anda menggelontorkan seluruh dana investasi ke satu instrumen.

Karena jika aset finansial itu mengalami penurunan harga drastis, Anda bisa langsung merugi. Untuk itulah lakukan diversifikasi investasi dengan menggelontorkan dana ke beberapa instrumen yang berbeda.

Dengan begitu saat aset finansiL A bermasalah, Anda masih punya dana di aset B, C dan seterusnya.

9. Mulai Sejak Muda

Sebagai salah satu upaya untuk memperoleh kesejahteraan finansial di masa depan, investasi pasar modal memang baiknya dilakukan sejak dini.

Semakin muda Anda memulai kegiatan ini, maka profil risiko yang dimiliki tak akan makin merugikan sehingga peluang profit lebih besar.

Investor terkaya di dunia yakni Warren Buffett yang memperoleh banyak pundi-pundi dollar lewat pasar modal, mulai melakukan kegiatan ini ketika usia remaja.

Meskipun tak langsung dimulai di pasar modal, Buffett muda sudah paham investasi di usia belasan tahun dan akhirnya sukses besar ketika menggelontorkan uang di instrumen pasar modal hingga sekarang.

10. Analisa Performa

Tips terakhir yang bisa dilakukan pemula saat hendak investasi pasar modal untuk kali pertama adalah melakukan analisa dan evaluasi terhadap kinerja investasi.

Hal ini wajib dan harus dilakukan secara rutin karena membuat Anda tahu seperti apa performa aset finansial yang dipilih.

Baca juga, Hal Yang Perlu Menjadi Pertimbangan Saat Investasi Rumah

Jika Anda memilih saham, bisa membandingkan bagamana pergerakan harganya yang aktual, dengan harga saat Anda membelinya. Perlahan dan pasti, Anda akan tahu kinerja aset dan bagaimana pertumbuhan investasinya.

Kesimpulan

Tentu melihat ulasan tips di atas, terbukti bahwa investasi pasar modal pada umumnya adalah kegiatan yang mneyenangkan. Hanya saja untuk bisa sukses di sektor ini, wajib bagi Anda mempelajari banyak hal.

Jadilah seorang investor yang cerdas sekalipun pemula, lewat memperbanyak pengetahuan mengenai pasar modal. Dengan begitu, Anda akan mencetak untung besar dan akhirnya menjadi seseorang yang sukses berkat investasi pasar modal. Semangat!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *