Ingin Break Bekerja dan Finansial Tetap Aman? Ini Tipsnya!

Keuangan362 Dilihat

Ingin break bekerja tapi masih khawatir soal finansial? Tenang, ada caranya! Yuk lanjutkan membaca.

Setiap orang pasti memiliki life style yang ingin di lakukan. Apakah itu punya banyak waktu luang untuk mengembangkan diri, mengejar passion, beristirahat sesuai kebutuhan dll. Namun seringkali, kita tidak bisa langsung mendapatkannya lantaran kesibukan bekerja di kantor yang menyita banyak waktu dan energi. Bahkan kasus burn out karena pekerjaan banyak di jumpai di era industri 4.0 ini.

Oleh karena itu mungkin sebagian orang ingin sekali break bekerja untuk beberapa waktu tertentu sebelum melanjutkan rencana hidup yang lain. Break bekerja ini mirip dengan pensiun sementara. Misalnya resign dari kantor dan break selama 3 bulan, 6 bulan, setahun bahkan lebih dari itu. Hal tersebut bukanlah hal yang tidak mungkin, tapi hanya jika kita mempersiapkannya dengan matang.

Salah satu persiapan penting yang perlu di perhatikan adalah dari segi finansial. Itulah mengapa, kali ini kita akan membahas beberapa tips keuangan yang akan berguna jika Anda berencana break bekerja. Yuk langsung saja kita bahas satu persatu!

1. Buat Dulu Tujuan Mengapa Break Bekerja

Tujuan Mengapa Break Bekerja
Sumber gambar : unsplash.com/ Eunice Lituañas

Tujuan adalah langkah yang sangat penting untuk di sadari sebelum memutuskan resign dan break bekerja. Tanpa tujuan, waktu berharga yang Anda persiapkan mungkin tidak akan berfungsi secara efektif bahkan bisa terbuang sia-sia. Tanpa tujuan, keuangan juga bisa berantakan.

Bayangkan saja, setelah resign mungkin beberapa hari Anda merasa santai tapi beberapa minggu kedepannya apa yang akan dilakukan?

Anda akan kebingungan, merasa bersalah, dan overthinking dimulai. Maka dari itu penting sekali mengetahui apa saja kebutuhan Anda dalam mengambil break kerja ini. Anda bisa memahaminya dengan memperhatikan kebutuhan-kebutuhan diri, bersama siapa dan dimana Anda menghabiskan waktu nantinya, kebutuhan karir Anda selanjutnya dll.

Mengapa orang dan tempat penting untuk di pertimbangkan?

Hal ini karena sebagai makhluk individu dan sosial kita pasti memiliki kebutuhan psikologis yang kurang bisa terpenuhi karena sibuk bekerja.

Padahal kebutuhan psikologis seperti me time sendirian saja dan juga rasa terhubung dengan orang lain (terutama orang-orang terdekat) sangat di perlukan untuk menunjang produktifitas kita nantinya. Oleh karena itu jangan lupa masukan list siapa saja dan dimana Anda ingin menghabiskan sebagian waktu break bekerja Anda.

2. Sadari Posisi Karir Saat Ini

Setelah mengetahui tujuan break bekerja, Anda perlu menyadari juga posisi karir saat ini. Ini adalah fase break, bukan pensiun sehingga setelah masa istirahat berakhir kita akan melanjutkan karir dan bekerja lagi. Beberapa hal ini adalah hal-hal yang mungkin perlu Anda jawab :

  • Apakah saat ini skill saya mencukupi untuk di lirik oleh perusahaan?
  • Apakah ada perusahaan yang ingin dituju untuk karir selanjutnya? Apa saja yang bisa di lakukan dalam periode istirahat bekerja untuk bisa lolos?
  • Jika ingin membuka usaha sendiri atau membuka jasa freelance, bagaimana persiapan yang sudah kita lakukan sejauh ini? Apa tahapan yang sudah dan belum di lakukan?
  • dll (coba Anda kembangkan sendiri sesuai dengan bidang kerja masing-masing)

Mendalami posisi karir kita saat ini selain berpengaruh pada persiapan keuangan kita di masa break, juga berfungsi sebagai persiapan melanjutkan karir pasca break bekerja. Sebaiknya lakukan break bekerja ketika skill dan karir bisa sudah lebih aman. Artinya skill dan karir Anda kemungkinan punya daya saing untuk lebih berkembang.

Idealnya jangan dulu resign jika Anda belum menemukan skill yang ingin “dijual”. Namun tidak mengapa jika posisinya Anda ingin melakukan break untuk mendalami mana skill yang ingin Anda fokusi. Asalkan minimal dari segi keuangan tetap dipersiapkan.

3. Tentukan Berapa Lama Akan Break Bekerja

Tentukan Berapa Lama Akan Break Bekerja
Sumber gambar : unsplash.com/ Debby Hudson

Jika sudah membuat tujuan dan juga mempertimbangkan hal-hal terkait dengan karir, selanjutnya kita perlu menentukan berapa lama kita akan break bekerja. Apakah, 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, setahun atau lebih dari itu?

Durasi break bisa didasarkan kebutuhan kita masing-masing. Misalnya saja 6 bulan. Sebagai contoh, berikut adalah gambaran tujuan dan juga berapa lama waktu yang di perlukan untuk break bekerja dalam waktu 6 bulan:

NoTujuanWaktuLingkungan
1Istirahat (liburan)2 BulanDi Bali, sendiri
2Mengunjungi teman-teman1 BulanDi Surabaya, bersama teman-teman dekat
3Mengunjungi orangtua1 BulanDi Bandung, bersama keluarga dan teman-teman dekat
4Mencari pekerjaan baru3 BulanEverywhere (Bandung/ Jakarta/ Jogja/ Bali/ Surabaya)

4. Hitung Berapa Pengeluaran Bulanan Rutin yang Diperlukan

Persiapan tujuan, pertimbangan karir sampai dengan durasi break bekerja sudah di hitung. Kini saatnya kita menghitung berapa pengeluaran bulanan rutin yang di perlukan karena asumsinya setelah resign berarti Anda akan mengandalkan tabungan untuk membiayai hidup sehari-hari. Ini yang harus di lakukan!

  • List kebutuhan dasar dan berapa yang dikeluarkan perbulannya : seperti makan, bayar listrik, pdam, internet, tempat tinggal dll. Lalu kalikan sesuai dengan durasi break bekerja (dalam contoh kasus di atas adalah 6 bulan). Jadi jika Anda sudah punya catatan pengeluaran rutin bulanan lebih bagus.
  • Tanggungan cicilan juga di masukan dalam kebutuhan dasar (jika ada)
  • Pertimbangkan biaya-biaya terkait yang ada dalam daftar tujuan saat break. Misalnya budget liburan di Bali selama 2 bulan termasuk oleh-oleh untuk keluarga dan kerabat.

Jika sudah ada gambaran nominal berapa kebutuhan pertiap kebutuhannya, jumlahkan semuanya. Contoh, ternyata Anda membutuhkan dana sebesar Rp 35 juta untuk hidup selama 6 bulan (termasuk rencana-rencana didalamnya).

Untuk Anda yang masih single tentu saja perhitungannya akan lebih simple dan terhitung lebih minim dibanding jika Anda berkeluarga. Ketika sudah berkeluarga tentunya kita perlu memperhatikan kebutuhan anggota keluarga lainnya saat kita break bekerja. Nah hitungan diatas bisa di sesuaikan jika seandainya Anda sudah berkeluarga.

Oh ya, sebisa mungkin tidak menggunakan dana darurat untuk biaya break bekerja ini. Dana darurat di gunakan dalam situasi yang benar-benar darurat saja. Namun jika Anda terpaksa menggunakan dana darurat, pastikan Anda mengisinya kembali minimal sesuai jumlah yang Anda pakai.

5. Cicil dan Pilih Instrumen Keuangan yang Sesuai

Cicil dan Pilih Instrumen Keuangan yang Sesuai
Sumber gambar : unsplash.com/ Simon Mumenthaler

Tips keuangan sebelum break bekerja selanjutnya adalah memilih instrumen keuangan yang sesuai untuk menyiapkan dana yang di perlukan.

Seperti yang sudah di jelaskan sebelumnya, persiapan dana yang cukup sangat di butuhkan supaya masa break bekerja kita jalani dengan damai tanpa was-was soal keuangan. Bagi Anda yang sudah siap mungkin bisa memulai kapanpun. Lalu bagaimana untuk kita yang masih belum siap?

Anda bisa mulai menghitung, kira-kira dalam waktu berapa lama dana sebesar Rp 35 juta bisa terkumpul? Atau bisa juga berdasarkan keinginan. Kapan Anda ingin break bekerja?

Ternyata misalnya tahun depan, alias 12 bulan dari sekarang. Berarti perhitungannya, Anda harus mengumpulkan Rp 35 juta/ 12 (bulan) = Rp2,9 juta / bulan. Nah,apakah nominal ini mampu Anda cicil?

Jika menyisihkan gaji bulanan tidak cukup, apakah ada dana-dana tambahan yang bisa menambal kekurangannya? Misalnya ada bonus, fee dari freelance, THR atau tunjangan resign?

Tempat Anda menyimpan uang tabungan ini juga tidak kalah penting. Jika periode menabung Anda terhitung pendek, lebih baik tidak menggunakan saham sebagai instrumen keuangan. Karena saham adalah instrumen investasi yang cocok di gunakan untuk investasi jangka panjang terutama bagi pemula. Anda mungkin bisa mencoba instrumen keuangan yang lebih aman seperti reksadana pasar uang, tabungan berjangka ataupun obligasi.

6. Atur Life Style Sesuai Kondisi

Ingat, bahwa saat break bekerja artinya kondisi keuangan Anda tidak sama dengan saat masih bekerja. Mungkin saat Anda bekerja, Anda terbiasa agak boros atau tidak terlalu disiplin dalam menggunakan uang. Namun jika hal tersebut di lakukan disaat Anda break bekerja, ini bisa menjadi boomerang. Oleh karena itu penting untuk mengatur life style yang tepat sesuai kondisi ini.

Saat Anda masih bekerja, mungkin ada life style – life style tertentu yang Anda ikuti. Misalnya saja, pergi ke salon setiap bulannya, membeli aksesoris kendaraan setiap Anda bosan dll. Namun ketika hendak break bekerja, coba pisahkan life style yang memang Anda butuhkan dan yang sifatnya tidak begitu berdampak jika tidak di lakukan. Hal ini akan membantu meringankan beban finansial Anda selama masa istirahat tersebut.

7. Sambil Break Tidak Ada Salahnya Mengambil Job Part Time/ Freelance

Mengambil Job Part Time Freelance
Sumber gambar : unsplash.com/ Humphrey Muleba

Jika Anda adalah tipikal orang yang sangat aktif, Anda juga bisa mengambil job part time/ freelance. Ini berguna untuk tetap menjaga pikiran tetap aktif namun tidak sesibuk dan seberat beban kerja saat di kantor.

Selain itu, tentu saja Anda mendapatkan income tambahan untuk biaya hidup sehari-hari bahkan mungkin tabungan Anda tidak terpakai karena fee dari pekerjaan part time ini.

Baca : Trik Sukses Agar Gaji UMR di Bawah Rp3 Juta Bisa Beli Mobil

Jadi tidak ada salahnya jika Anda mencari pekerjaan part time yang bisa Anda kerjakan selama masa break bekerja. Kemudian hitunglah berapa lama Anda mengerjakannya sehingga tidak mengganggu rencana awal. Anda bisa mencari pekerjaan freelance yang berhubungan dengan skill yang Anda geluti, atau mungkin bidang baru yang membuat mental Anda lebih segar kembali!

8. Disiplin Dalam Keuangan dan Manfaatkan Waktu Sesuai Rencana

Selama masa break bekerja adalah masa “pensiun” sementara. Walaupun Anda punya tabungan dan pekerjaan freelance yang bisa menambah biaya hidup, bukan berarti Anda benar-benar bebas dari tuntutan karir. Karena setelah masa break berakhir, Anda harus kembali menata hidup dan karir.

Oleh karena itu penting untuk disiplin dalam keuangan dan manfaatkan waktu sesuai rencana. Misalnya ketika liburan, jangan digunakan untuk sesuatu yang memancing beban mental terlalu berat. Usahakan untuk melakukan kegiatan yang membuat fisik dan mental Anda kembali fresh.

Baca juga, Masalah Keuangan Generasi Z dan Cara Mengatasinya

Perubahan boleh saja di lakukan asalkan tidak berdampak besar pada rencana awal. Dengan begitu, waktu break bekerja Anda bisa berjalan dengan efektif dan finansial pun tetap aman.

Penutup

Merencanakan untuk break beberapa saat untuk bekerja bukanlah hal yang tidak mungkin di lakukan. Demi menjaga kesehatan diri baik secara fisik dan mental, mengapa tidak sebenarnya hal itu realistis?

Namun sebelum memutuskan untuk resign, perlu persiapan yang matang agar periode istirahat dari bekerja menjadi efektif dan juga tidak membawa dampak negatif yang besar. Maka dari itu, yuk persiapkan dari sekarang! Semoga beberapa tips keuangan Anda membantu mempersiapkan masa break Anda dengan baik. Selamat mencoba tipsnya!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *