Indonesia Bebas Resesi! 8 Bisnis ini Layak Dicoba

Bisnis1104 Dilihat

Dengan angka kematian menembus 104 ribu jiwa hingga hari Minggu (8/8) pagi, kondisi pandemi Covid-19 di Tanah Air memang bisa dibilang sangat suram. Namun di awal Agustus 2021 ini, harapan supaya negeri kembali pulih sepertinya mulai muncul. Pemerintah mengumumkan bahwa Indonesia bebas resesi yang artinya perekonomian sudah mulai memperlihatkan peningkatan lebih baik.

Indonesia sendiri resmi memasuki jurang resesi ekonomi sejak kuartal III/2020 pada November 2020 lalu. Seperti halnya berbagai negara di dunia termasuk negara maju yang perekonomiannya terhantam wabah corona, resesi akhirnya melanda Indonesia. Kala itu BPS (Badan Pusat Statistik) mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia terkontraksi -3,49% secara tahunan.

Dibandingkan kuartal II/2020, perekonomian Indonesia tercatat -5,32% yoy (year-on-year). Seperti yang sudah diketahui bersama, perekonomian sebuah negara dikatakan mengalami resesi jika pertumbuhan PDB (Produk Domestik Bruto) tercatat negatif selama dua kuartal berturut-turut, seperti dilansir Bisnis. Kondisi ini sendiri dipicu pandemi Covid-19 yang mulai hadir sejak Maret 2020.

Tak hanya pertumbuhan PDB yang negatif, Merriam Webster menjelaskan kalau resesi ekonomi juga diperlihatkan oleh penurunan tren di siklus bisnis yang dialami Indonesia. Di mana lagi-lagi karena imbas wabah corona, banyak orang menganggur, perusahaan-perusahaan bangkrut hingga daya beli masyarakat menurun. Namun Indonesia cukup beruntung karena tidak sampai alami depresi ekonomi.

Baca juga: Ulasan Keuntungan dan Tata Cara Bisnis Apotek

Secara mudahnya, depresi ekonomi adalah penurunan siklus bisnis yang sangat signifikan alias resesi dalam jangka panjang. Biasanya depresi ekonomi diperlihatkan dengan penurunan serius di sektor konstruksi, perdagangan internasional hingga aliran modal. Ketika angka PDB minus lebih dari 10%, maka negara tersebut dianggap alami depresi ekonomi.

David Malpass selaku Presiden World Bank (Bank Dunia) pada Agustus 2020 sudah memberikan peringatan ke sejumlah negara miskin yang terancam alami depresi ekonomi akibat pandemi Covid-19. Beberapa negara miskin yang disebut-sebut di jurang depresi ekonomi adalah Guinea, Madagaskar, Mozambik, Liberia, Burundi, Malawi, Republik Demokrasi Kongo dan Republik Afrika Tengah.

Ekonomi Belum Normal Meski Indonesia Bebas Resesi

perekonomian bergejolak
© Freepik

Bhima Yudhistira selaku Ekonom INDEF dan Direktur Celios sempat memaparkan pada Maret 2021, bahwa dalam kondisi pandemi Covid-19, deflasi justru lebih mengancam daripada inflasi. Deflasi terjadi saat masyarakat menahan belanja karena berhemat atau memang penghasilan anjlok. Deflasi yang beruntun bisa membuat Indonesia memasuki depresi ekonomi, seperti dilansir CNBC Indonesia.

Namun kecemasan ekonomi itu sepertinya urung terjadi. Margo Yuwono selaku Kepala BPS pada hari Kamis (5/8) kemarin mengumumkan jika Indonesia bebas resesi. Secara teknis kondisi ini terjadi karena Indonesia sudah mencatat pertumbuhan ekonomi yang positif baik secara kuartalan maupun tahunan pada kuartal II/2021 ini.

Dari data BPS disebutkan kalau pertumbuhan ekonomi Indonesia secara kumulatif pada kuartal II/2021 sebesar 7,07% jika dibandingkan kuartal II/2020. Cukup menggembirakan karena pada kuartal I/2021, ekonomi Indonesia masih terkontraksi -0,74%. Sedangkan secara kuartal, pertumbuhan ekonomi meskipun belum sebaik kondisi normal, sudah tumbuh positif 3,31%, seperti dilansir Liputan6.

Apa yang diungkapkan BPS ini memang lebih besar daripada prediksi Bhima yang memproyeksikan perekonomian Indonesia tumbuh di kisaran 4%. Menurutnya ada sejumlah faktor yang membuat perekonomian di kuartal II/2021 (April-Juni) ini lebih baik karena memang belum diterapkannya PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) Darurat sehingga mobilitas lebih baik.

Namun dengan kasus Covid-19 terutama varian Delta yang semakin menggila sejak akhir Juni kemarin, pemerintah resmi menerapkan PPKM Darurat pada 3-20 Juli yang terus diperpanjang menjadi PPKM Level 1-4 hingga Senin (9/8) besok. Kasus Covid-19 yang bahkan sudah menembus 3,61 juta orang semakin memberikan nasib suram pada pertumbuhan ekonomi kuartal III/2021 (Juli-September).

Hal ini pula yang membuat BPS menegaskan bahwa kendati Indonesia bebas resesi, perekonomian belum pulih. Menurut Margo, sebelum pandemi pertumbuhan ekonomi Indonesia setiap kuartal II sekitar 4%, sedangkan saat ini di angka 3%-an. Margo pun menjelaskan bahwa kunci pemulihan sektor ekonomi adalah lewat perbaikan penanganan pandemi Covid-19, salah satunya vaksinasi.

8 Bisnis yang Bisa Dicoba Saat Indonesia Bebas Resesi

Berangkat dari semangat Indonesia bebas resesi itulah, pemerintah mulai membuka asa atas kondisi ekonomi yang lebih baik. Melalui Menko Perekonomian Airlangga Hartanto, pemerintah masih optimis jika ekonomi negeri ini tumbuh 3,7% – 4,5%. Salah satu upaya yang dilakukan adalah menekan laju kasus aktif Covid-19 dari 500 ribu kasus ke 200 ribu kasus, seperti dilansir CNBC Indonesia.

Supaya laju kasus Covid-19 semakin terkendali dan tidak membuat faskes (fasilitas kesehatan) limbung, vaksinasi adalah satu-satunya solusi. Hingga Jumat (6/8) kemarin, baru sekitar 22,8 juta penduduk Indonesia alias 8,5% dari total populasi telah memperoleh dosis vaksin lengkap. Turut membantu kondisi Indonesia bebas resesi, berikut ada sejumlah peluang usaha yang bisa Anda pertimbangkan:

1. Makanan Cepat Saji

ragam fast food
© BGR

Inilah bisnis pertama yang layak dicoba saat Indonesia bebas resesi. Fakta bahwa dalam kondisi sesulit apapun setiap manusia masih butuh makan, membuat bisnis makanan cepat saji akan terus diburu. Sesuai dengan namanya, produk kuliner yang Anda hasilkan ini bisa langsung disantap oleh pembeli tanpa repot-repot memasaknya.

Baca juga: Cara Mendapatkan Uang dari TikTok untuk Penghasilan Tambahan

Manfaatkan betul media sosial dan marketplace untuk melakukan promosi atas produk kuliner yang Anda jual, sampai bergabung di layanan transportasi online, sehingga membuat makanan cepat saji yang Anda tawarkan laris manis. Tak perlu cemas dengan tingginya persaingan, asalkan makanan yang Anda tawarkan bercitarasa lezat, harga terjangkau hingga mengenyangkan, pasti diburu.

2. Ritel Harga Murah

Seperti yang Anda tahu dari penjelasan lengkap di atas, meskipun Indonesia bebas resesi, perekonomian diprediksi belum pulih betul. Hal ini terjadi karena masyarakat masih cukup berhemat dalam memberi bahan pokok sehari-hari. Nah, di sinilah celah Anda untuk membuka bisnis ritel dengan harga murah. Ada banyak sekali produk yang bisa Anda jual lewat usaha ritel kecil-kecilan ini.

Tak perlu sewa lokasi, manfaatkan media sosial hingga marketplace untuk berjualan. Cari produsen, distributor hingga agen penjual beras, minyak, gula hingga telor dengan harga murah, lalu jual secara online. Berikan pula layanan antar barang hingga paket-paket khusus seperti paket hemat isoman (isolasi mandiri) atau paket khusus anak kos, sehingga membuat bisnis ritel eceran Anda direkomendasikan.

3. Minuman Keras

produk miras
© Huffington Post

Sebagai negara berkembang dengan mayoritas warganya umat Islam, membuat bisnis miras (minuman keras) memang dipandang secara negatif. Namun Anda tak bisa memungkiri fakta bahwa dalam kondisi perekonomian sulit, minuman alkohol adalah solusi bagi banyak orang yang ingin melupakan keterpurukan. Jika memang Anda tidak terikat pada aturan agama Islam, bisa coba memulai bisnis miras.

4. Jasa Kolektor

Tidak berbeda jauh dengan bisnis meras, bisnis jasa kolektor juga memiliki kesan buruk di masyarakat. Pelaku bisnis ini entah pemilik atau si debt collector dianggap ’berbahagia di atas penderitaan orang lain’. Namun yang namanya pebisnis, tentu harus bisa memanfaatkan kesempatan. Di saat ekonomi sulit dan banyak orang terjerat kredit macet, di situlah jasa layanan kolektor banyak dibutuhkan.

Jasa kolektor ini bisa menangani kredit pinjaman uang tunai dari perbankan atau kredit kepemilikan kendaraan bermotor hingga KPR (Kredit Pemilikan Rumah). Bahkan Fintech (financial technology) yang mengalami banyak debitur pinjol (pinjaman online) bermasalah, menggunakan jasa kolektor.

Baca juga: Bisnis Laundry Koin Dengan Prospek Omset Ratusan Juta, Begini Caranya

5. Bisnis Kecantikan

produk kecantikan
© Beautified

Selain kuliner, mengejutkan bahwa bisnis kecantikan termasuk salah satu yang bertahan selama resesi. Sehingga ketika Indonesia bebas resesi, sektor bisnis ini yang mencakup facecare, skincare atau haircare ini bakal tetap gemilang. Fakta bahwa banyak orang ingin kulit wajah dan tubuhnya tetap glowing meski di rumah saja, membuat omzet bisnis kecantikan seolah tak peduli gejolak ekonomi.

6. Seputar Kesehatan

Tak perlu banyak dijelaskan kenapa sektor kesehatan termasuk salah satu bisnis yang masih layak dilakukan ketika Indonesia bebas resesi. Fakta bahwa Covid-19 masih ada di Bumi ini apalagi dengan munculnya berbagai varian baru berbahaya, serta laju vaksinasi yang masih rendah, membuat masyarakat tetap membutuhkan sejumlah obat dan vitamin demi menjaga kesehatan.

Bahkan bisa dibilang kalau salah satu dampak positif dari wabah corona adalah masyarakat mulai peduli kesehatan. Terbiasa mengenakan masker bahkan sampai masker ganda, membawa hand-sanitizer, mengonsumsi vitamin yang dibutuhkan tubuh hingga membekali keluarga di rumah dengan sejumlah obat umum adalah sederet alasan kenapa omzet bisnis kesehatan melonjak drastis.

7. Bengkel Kendaraan Bermotor

bengkel mobil
© hormartech

Kendati Indonesia bebas resesi ini telah didengungkan, sejumlah sektor memang masih tetap lesu penjualannya seperti bisnis otomotif. Namun kondisi berbeda justru terjadi pada bengkel kendaraan bermotor. Kenapa begitu? Alih-alih membeli kendaraan bermotor baru, masyarakat lebih memilih memperbaiki sepeda motor atau mobilnya, supaya bisa bertahan dan tidak rewel yang malah bikin boros.

Kondisi ini jelas jadi kesempatan bagi Anda untuk mulai menawarkan jasa bengkel kendaraan bermotor. Anda bisa fokus pada perbaikan mesin mobil, penjualan onderdil sepeda motor hingga jasa tambal ban depan rumah.

8. Industri Komputer dan Internet

Dan inilah sektor bisnis terakhir yang diprediksi tetap semakin tinggi sekalipun Indonesia bebas resesi. Selain tingkat kepedulian kesehatan yang meningkat, pandemi Covid-19 secara tak langsung mempercepat pemahaman teknologi di masyarakat. Anjuran pembatasan kegiatan sosial dengan WFH (Work From Home) atau PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh), membuat masyarakat biasa pakai komputer.

Baca juga: 6 Peluang Karir di Industri Forex, Gaji Tetap dan Kesempatan Belajar Trading

Bukan hanya komputer, internet juga menjadi layanan yang sangat dibutuhkan sehingga mendongkrak seluruh pelaku yang terlibat di industri komputer. Bisnis-bisnis seperti berjualan laptop, perbaikan komputer, jasa pemasangan layanan internet hingga content creator online seperti influencer di media sosial hingga blogger, termasuk sejumlah profesi menjanjikan yang layak dicoba.

Tak bisa menulis atau berpenampilan ramah di media sosial sebagai influencer? Industri komputer dan internet mengenalkan Anda pada sejumlah profesi freelance bergaji besar. Tak perlu ke kantor, Anda yang punya bakat di bidang desain animasi, desain grafis hingga ilustrator berpeluang menambah penghasilan.

Kesimpulan

Melihat banyaknya peluang bisnis yang layak dicoba saat Indonesia bebas resesi, tentu adalah harapan tinggi atas perekonomian yang lebih baik. Meskipun laju kasus makin meningkat, penerapan PPKM masih terus berjalan, Anda tidak boleh bermuram diri. Coba melakukan satu dari sekian peluang usaha di atas adalah bukti kalau Anda masih bisa berjuang dan bertahan sampai pandemi Covid-19 usai.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *