Ide Bisnis Food and Beverages di Industri 4.0, Tantangan dan Tipsnya

Bisnis1115 Dilihat

Bisnis Food and Beverages (F&B) adalah bisnis yang produk utamanya adalah makanan dan minuman. Bisnis ini tentunya sudah tidak asing di telinga kita. Bagaimana tidak, di era digital seperti saat ini bahkan kita bisa memesan makanan hanya lewat sentuhan jari saja.

Meski banyak sekali orang yang sudah memulainya, namun tidak semuanya bisa berhasil mendapatkan kesuksesan. Kenapa demikian?

Sebagai pebisnis, selain memiliki energi kreatifitas kita juga perlu kuat dalam berpikir menggunakan hukum kausalitas untuk meraih kesuksesan bukan?

Untuk itu kita tidak hanya membahas mengenai ide bisnisnya saja tapi juga akan membicarakan terlebih dulu tentang bagaimana peluang dan tantangan, kunci sukses, hingga langkah-langkah memulai bisnis F&B di era industri 4.0 ini.

Nah, apakah Anda juga tertarik terjun dalam bisnis F&B?

Jika iya, Anda sudah berada di tempat yang tepat. Silahkan duduk dengan rileks dan nyaman, karena kita akan membahas seluk beluk bisnis ini dengan detail. Selamat menyimak!

Peluang dan Tantangan Bisnis Food and Beverages

Peluang dan Tantangan Bisnis Food and Beverages
Peluang dan Tantangan Bisnis Food and Beverages

Untuk memulai sebuah bisnis, kita perlu tahu bagaimana sih peluang yang ada dalam bisnis tersebut. Katanya, bisnis f&b merupakan salah satu bisnis yang berpeluang besar untuk untung.

Apalagi persaingan di era industri 4.0 ini semakin ketat, bukan hanya perlu ketepatan namun juga kecepatan. Coba kita cari tahu!

Peluang Bisnis Food and Beverages di Industri 4.0

Tahukah Anda bahwa Presiden Jokowi pernah menyebutkan bahwa bidang f&b adalah salah satu bisnis yang di prioritaskan dalam proyek Making Indonesia 4.0. Hal ini di sebabkan karena dampak positif yang cukup berpengaruh terhadap perekonomian Indonesia.

Pada tahun 2018 saja bidang bisnis Food and Beverages setidaknya menyumbang PDB Industri non-migas sebesar 35,73% dan di prediksi akan terus naik. Apalagi penggunaan teknologi digital pada industri ini terus berkembang.

Kabarnya, pemerintah juga akan menyediakan dana hibah yang lebih besar dari tahun lalu kepada pelaku usaha di bisnis pariwisata (termasuk f&b) yang terkena dampak pandemik covid 19. Dari sini terlihat bahwa bisnis ini cukup di sorot dan mendapatkan dukungan yang berarti dari pemerintah.

Selain itu jika kita melihat dari sisi karakteristik pasar, masyarakat pada umumnya selalu tertarik dengan inovasi atau cita rasa yang baru dan ingin mencobanya. Sehingga jika Anda memiliki cukup kreatifitas dan inovasi dalam menjalankan bisnis ini, peluang sukses bisa terbuka lebar.

Selain itu ciri khas dari masyarakat di era industri 4.0 adalah kebutuhan akan kecepatan dan transparansi menu makanan / minuman yang di tawarkan. Apalagi dengan teknologi yang semakin maju, membuat masyarakat bisa semakin mudah menjangkau makanan ataupun minuman yang di tawarkan.

Mulai dari soal pemasaran, pelayanan hingga pengantaran seolah semuanya match dengan kebutuhan pasar di era industri 4.0 yang menginginkan kecepatan dan transparansi.

Inilah mengapa bisnis Food and Beverages sangat menarik untuk di dalami. Dari sini cukup tergambar peluang dari bisnis ini ya? Sekarang kita beralih ke tantangannya.

Tantangan Bisnis Food and Beverages di Industri 4.0

Jika kita berbicara tentang bisnis tentu saja kita tidak bisa hanya sekedar melihat di sisi peluang untungnya saja. Tapi kita juga perlu memeriksa kembali bagaimana tantangan yang kemungkinan bisa terjadi ketika kita terjun pada bisnis tertentu. Termasuk di bisnis Food and Beverages.

Apa saja tantangan yang perlu kita cermati jika ingin masuk ke bisnis ini?

Perputaran Trend Cukup Cepat

Seperti yang sudah di sebutkan sebelumnya tentang karakteristik masyarakat Indonesia yang cenderung selalu penasaran dengan menu dan variasi sajian ataupun rasa yang baru. Hal ini bisa menjadi peluang namun juga sekaligus menjadi tantangan tersendiri. Sebab disisi lain masyarakat juga menjadi cepat bosan dengan suatu trend kuliner tertentu.

Sebut saja es kepal milo dan juga mango thai yang sebelumnya sangat marak di gandrungi. Kuliner yang baru dan pas di lidah masyarakat kita. Tapi hal tersebut tidak bertahan lama. Oleh karena itu inovasi dan kreatifitas saja tidak cukup untuk membuat bisnis kuliner kita bisa berkembang dan bertahan.

Lokasi yang Kurang Tepat

Pemilihan lokasi yang kurang tepat juga bisa membuat bisnis Food and Beverage kurang bisa berkembang terutama jika kita hendak membuka usaha f&b yang berbentuk outlet (offline). Kestrategisan lokasi bukan hanya di lihat dari seberapa ramai lokasi tersebut tapi juga dari hal lainnya.

Contohnya kita mendirikan restoran berkonsep fine dining di area yang segmentasi pasarnya spesifik yakni dari kalangan ekonomi menengah ke bawah. Lingkungannya kebanyakan adalah area padat penduduk.

Seperti yang kita tahu, fine dining adalah restoran high end yang menawarkan harga, suasana dan jenis produk berkualitas tinggi sehingga pastinya menyasar pasar dari ekonomi kelas atas. Sehingga setidaknya perlu jalan yang lebar untuk keluar masuk mobil, suasana yang mendukung dll. Jika lokasinya kurang mencerminkan, maka hal ini bisa menjadi kendala dalam pengembangan bisnis.

Salah Target dan Tidak di Kenali Pelanggan

Kita bisa saja menggunakan semua teknologi pemasaran yang ada saat ini. Tapi jika salah target pasar dan akhirnya tidak bisa dikenali pelanggan, sudah pasti bisnis f&b kita akan mengalami kerugian yang besar karena feedback tidak sebanding dengan biaya pemasaran yang telah di keluarkan. Dampaknya mungkin pelanggan yang datang tidak sesuai dengan target dan mungkin memberikan ulasan negatif.

Di era digital ulasan dari pelanggan bisa sangat cepat tersebar dan menjadi boomerang bagi bisnis kita. Hal ini berlaku baik untuk bisnis f&b online maupun offline.

Jika tidak terkelola dengan baik, ulasan negatif ini bisa membuat pelanggan justru jadi tidak bisa mengenali value positif yang kita tawarkan. Jadi melihatnya sebagai peluang, kita juga perlu melihat teknologi sebagai tantangan yang perlu di pikirkan agar bisa meminimalisir dampak negatif yang lebih besar.

Kunci Sukses Bisnis F&B

Kunci Sukses Bisnis F&B
Kunci Sukses Bisnis F&B

Minat dan kerja keras memang sangat penting dalam membangun suatu bisnis. Namun hal tersebut perlu di dukung dengan beberapa hal yang menjadi kunci sukses berbisnis Food and Beverages.

Berikut adalah beberap faktor penting yang berpengaruh dalam bisnis kuliner yang saya pelajari dari berbagai sumber.

1. Owner Harus Punya Dasar Bisnis yang Kuat

Salah satu hal mendasar dari bisnis F&B ini adalah dasar bisnis. Bukan hanya memiliki visi dan misi, owner juga perlu punya konsep bisnis harus bisa menunjang kebutuhan market.

Jika tidak maka sulit bagi bisnis kita untuk bisa berkembang. Biasanya owner dengan visi, misi dan product knowledge yang cukup akan menjalankan bisnisnya dengan usaha maksimal, semuanya tercermin dari effort yang ia keluarkan.

Di era serba cepat dan menantang seperti saat ini bisnis f&b yang di jalankan tanpa konsep dan goal yang jelas akan cepat tergantikan dan berlalu. Owner yang tidak punya konsep dan goal yang jelas akan membuat bisnisnya tidak fokus dan mudah terombang-ambing.

Pengetahuan terhadap produk yang dijual sangatlah penting terutama hubungannya dalam mengambil keputusan-keputusan yang strategis. Sebut saja tentang tentang bagaimana bahan dan proses produksinya, lokasi, strategi pemasaran, dan juga keuangan.

Ulasan tentang, 10 bisnis franchise dengn modal 10 jutaan

Misalnya kasus bisnis restoran fine dining yang sudah di ceritakan di atas. Owner yang memiliki product knowlegde yang kuat akan mampu menemukan identitas usahanya dan membawa bisnis pada keputusan-keputusan yang lebih tepat.

2. Menyusun Rencana Bisnis F&B dengan Jelas

Walaupun belum ideal, sebisa mungkin Anda membuat rencana bisnis yang jelas sebelum mulai bisnis di lapangan.

Rencana bisnis inilah yang membuat Anda bisa memahami arah, cara dan melakukan improvisasi di kemudian hari. Anda mungkin bisa mengajukan beberapa pertanyaan di bawah ini untuk menggali dan menyusun rencana bisnis Food and Beverages Anda sendiri :

  • Apa makanan atau minuman yang di sukai customer? Apa yang menjadi masalah mereka?
  • Berapa modal awal yang di perlukan berapa harga jualnya?
  • Kira-kira berapa lama agar bisa balik modal?
  • Dari mana mendapatkan bahan-bahan pokok?
  • Bagaimana cara memasarkan produk f&b tersebut?
  • Keahlian apa saja yang di butuhkan dan bagaimana persiapan anggota tim ada?

Jika Anda belum pernah membuat rencana bisnis, coba baca artikel saya yang lain khusus membahas tentang hal-hal penting dalam menyusun rencana bisnis.

3. Memahami Bagian Inti Bisnis Anda Sendiri

Dalam bidang ini, kualitas dan cita rasa menjadi hal yang sangat penting atau bisa di bilang menjadi bagian inti dari bisnis Food & Beverages.

Namun Anda perlu lebih spesifik, karena bisnis Anda pun spesifik dalam arti memiliki kondisi dan juga ide yang mungkin berbeda dari bisnis lainnya. Sehingga Anda juga perlu menemukan bagian-bagian inti dari bisnis Anda secara lebih spesifik.

Misalkan pada sisi cita rasa, kualitas dan menu apa yang menjadi keunggulan bisnis kuliner Anda.Tidak masalah jika Anda perlu waktu untuk melakukan riset dan percobaan demi mendapatkan cita rasa terbaik dan di sukai para pelanggan.

Dari segi pelayanan, dimanakah sisi yang menarik untuk Anda tawarkan. Bagian inti juga berlaku pada hal lain di “belakang layar” misalnya tentang tim dan keuangan bisnis Anda yang justru seringkali terlewatkan dan berantakan.

Anda tidak perlu memiliki sistem keuangan yang lengkap dan kompleks seperti bisnis-bisnis yang sudah besar. Minimal Anda bisa mempertanggung jawabkan modal awal dan harga jual, mempertahankan kelancaran arus kas dan laporan keuangan per-periode.

Jika sudah mengetahui bagian-bagian inti dari bisnis Food & Beverages Anda, fokuslah pada hal-hal tersebut dan lakukan perbaikan jika di perlukan.

4. Kreativitas dan Inovasi

Masih ingat dengan karakteristik pasar yang cenderung menyukai rasa atau menu baru dan cepat bosan? Adanya perubahan-perubahan yang terjadi di luar asumsi tersebut membuat kreativitas dan inovasi pada bisnis ini seperti halnya nafas pada makhluk hidup. Jika tidak ada di dalamnya, maka ia akan mati.

Dari mana kreativitas dan inovasi itu berasal? Jawabannya, bisa dari mana saja. Inovasi dan solusi bisa jadi tidak hanya datang dari sang owner bisa juga datang dari pelanggan, karyawan atau hal lainnya.

Jadi, memiliki konsep yang jelas tidak sama dengan anti terhadap perubahan. Bahkan situasi akan menjadi lebih buruk jika owner juga memiliki blocking mindset dan tidak mau mendengarkan kritik dan saran yang di sampaikan.

Justru adanya kritik dan saran akan membuat owner memiliki input yang kaya untuk bisa menciptakan solusi yang tepat agar sampai ke tujuan. Anda mungkin bisa membayangkan sendiri apa yang kira-kira akan terjadi jika sebagai owner kita tidak memiliki konsep yang jelas dan juga punya blocking mindset.

5. Visibilitas dan Marketing

Salah satu faktor penting berbisnis di era ekonomi digital saat ini adalah visibilitas dan marketing. Bagaimana cara kita agar bisa tampil di tempat-tempat yang sering di datangi oleh target pasar.

Saat ini internet adalah tempat raksasa dimana orang kebanyakan berkumpul. Internet bisa berarti mesin pencari seperti google, media sosial ataupun teknologi digital lainnya.

Semakin cepat dan mudah di jangkau pelanggan, maka kesempatan untuk lebih di kenal dan di beli menjadi lebih besar di banding sebaliknya. Mungkin itulah yang saat ini bisa menjadi perhatian jika Anda yang ingin

Saat ini sudah banyak pebinis kuliner yang berpindah ke digital marketing di banding marketing konvensional. Meskipun ada juga yang masih menggunakan marketing konvensional namun rata-rata khususnya bisnis yang sudah cukup stabil sudah mengandalkan digital marketing secara lebih konsisten dan menyeluruh.

Namun bukan berarti pebisnis berskala kecil tidak bisa melakuakn digital marketing. Tentu saja Andabisa menjalankan marketing campaign di dunia digital selama ide dan terus meng-upgrade kemampuan Anda tertang hal tersebut.

6. Sistem Operasional yang Baik

Pernah dengar pepatah “Marketing Bring Customer, Operation Bring Customer Back”?

Pada jenis bisnis Food & Beverages, adanya SOP yang jelas dan terstruktur menjadi salah satu kunci keberhasilan.

Pernah dengar keluhan dari seorang teman atau Anda sendiri yang merasa “kok kualitas dan rasa dari makanan/ minuman yang Anda beli berbeda dari sebelumnya, kadang begini kadang begitu, kok bentuk dan porsinya jadi lebih sedikit?”. Lalu Anda kecewa dan akhirnya malas membeli lagi. Pernahkah?

Nah, ketidak konsistenan bisa jadi dikarenakan SOP yang tidak jelas atau pegawai yang tidak menjalankan SOP dengan baik. Konsistensi kualitas, rasa, bentuk dan porsi sangat berpengaruh apakah pelanggan mau kembali membeli ataukah tidak.

Oleh karena itu pastikan Anda membuat SOP yang baik untuk menjalankan bisnis F&B ini. Namun bukan berarti SOP tidak boleh berubah, justru sebaiknya Anda terus mengupdate SOP agar tetap relevan.

Bagaimana cara membuat SOP yang baik? Nanti kita bahas pada bagian langkah memulai bisnis kuliner di bawah ya.

Konsep dan Ide Bisnis Kuliner yang Unik dan Potensial

Ide Bisnis Food and Beverages di Industri 4.0, Tantangan dan Tipsnya
Konsep dan Ide Bisnis Kuliner yang Unik dan Potensial

Bisnis Food & Beverages kian berkembang dari hari ke hari. Kini kita bukan hanya bisa membuka bisnis kuliner offline seperti restoran, cafe, warung makan, outlet tapi juga ada yang sifatnya online. Nah berikut ini adalah beberapa konsep dan ide bisnis F&B yang cukup potensial di era industri 4.0!

Food Truck

Di luar negeri konsep food truck sudah tidak asing. Konsepnya mirip dengan mamang baso, batagor, ataupun jajanan lain yang sering kita temui di pinggir jalan.

Tapi bedanya Food Truck tampil beda dengan kendaraan berupa truck dan juga produk yang serta layanan yang lebih menarik. Tidak jarang Food Truck juga menyediakan beberapa kursi dan meja untuk makan di tempat.

Salah satu keunikan dari Food Truck ini adalah posisi berjualan yang bisa berubah-ubah dengan mudah. Anda juga bisa menghadiri berbagai festival makanan tanpa repot.

Food Truck biasanya menyajikan makanan cepat saji, seperti burger, hot dog, kebab dan lainnya. Namun menurut saya, produk dari Food Truck bisa di kembangkan.

Nyatanya ada juga kok Food Truck yang menjual makanan berat khas timur tengah lengkap dengan lauk pauknya. Tinggal memikirkan caranya saja agar bisa menyajikan kuliner dengan cepat dan tetap menjaga kualitas.

Inovasi Makanan dan Minuman Tradisional

Makanan tradisional sebenarnya punya daya tariknya tersendiri. Bukan hanya untuk para turis tapi warga lokal pun berpotensi untuk menjadi pelanggan setia. Saat ini ada beberapa makanan tradisional yang sudah di modifikasi sehingga tampil lebih fresh dan menarik. Sebut saja :

  • Cendol dan yang dulunya hanya menggunakan kuah santan, es, dan sirup gula merah kini sudah bisa di nikmati dengan varian kuah dan topping
  • Es pisang ijo, yang dulunya hanya di campur dengan es batu, bubur sum-sum dan air gula serta taburan kacang sudah bisa di nikmati juga dengan fla berbagai rasa dan topping
  • Bakso, yang dulunya berisi daging sapi cincang saja, sekarang banyak juga penjual bakso yang menjual bakso pedas bebagai varian, bakso keju, dll
  • Bakwan, dulu hanya di campur uang sekarang sudah tersedia bakwan dengan berbagai topping

Indonesia sangat kaya dengan kuliner tradisional sehingga sebenarnya masih banyak sekali makanan tradisional yang bisa di explore. Ide bisa dari kuliner asli daerah Anda ataupun daerah lain.

Nah untuk mempertahankan ciri khas inovasi, namun tetap memberikan kesempatan untuk merasakan rasa asli suatu kuliner tradisional Anda bisa menyajikan varian original. Bisnis makanan tradisional ini bisa di lakukan secara offline dengan membuka outlet ataupun secara online saja.

Makanan Internasional yang Terjangkau

Bukan hanya makanan kekinian atau makanan tradisional yang menarik. Tapi makanan yang berasal dari luar negeri juga menarik untuk di dalami. Ingat, bahwa masyarakat selalu penasaran dengan cita rasa baru. Makanan khas dari luar negeri tentu hal baru bagi banyak orang. Saat ini, kebanyak makanan luar negeri harganya cukup mahal.

Ada beberapa contoh makanan yang luar negeri yang selalu di kerumuni pelanggan karena rasa, kualitas dan tentu harganya yang terjangkau.

Misalnya saja di Surabaya ada penjual roti cannai khas India yang selalu ramai pembeli karena faktor-faktor tersebut. Ada juga penjual nasi kebuli murah dan enak yang tidak sepi pelanggan di Bandung dan masih banyak lagi.

Nah jika Anda bisa menjawab makanan internasional yang lebih terjangkau masyarakat hal ini bisa menjadi peluang bisnis yang cukup menarik untuk di kembangkan.

Namun hati-hati saat memilih makanan khas luar negeri. Pertimbangkan juga selera masyarakat Indonesia, mana yang masih bisa di terima dan mana yang jauh dari kata “diminati”.

Langkah-langkah Memulai Bisnis Food and Beverages

Langkah-langkah Memulai Bisnis Food and Beverages
Langkah-langkah Memulai Bisnis Food and Beverages

Sekarang Anda sudah cukup tahu hal-hal apa saja yang perlu di pikirkan sebelum terjun dalam bisnis Food and Beverages.

Pertanyaan selanjutnya, bagaimana cara memulainya? Apakah kita harus mengikuti semacam sekolah F&B sebelum menjalankan bisnis? Apakah kita harus menemukan ide paling inovatif terlebih dahulu baru bisa memulainya? Ini dia jawabannya!

1. Mulai Saja Dari Nol Lalu Kembangkan

Sebelumnya, kita sempat menyinggung tentang visi misi owner serta product knowlegdenya. Hal ini sangat penting sebagai dasar kesuksesan bisnis kuliner kita. Namun pertanyaannya seberapa jelas dan dalam untuk kita bisa memulainya?

Sebenarnya, visi misi tidaklah harus langsung “sejelas-jelasnya”. Anda juga bisa tetap menjalankan bisnis sambil menemukan visi misi Anda sendiri dan terus mempelajari produk Anda.

Barangkali Anda tidak berasal dari latarbelakang pendidikan ilmu di bidang Food and Beverages, tapi peluang kesuksesan pasti selalu ada. Bahkan orang-orang yang berasal dari pendidikan F&B yang sudah pernah bekerja secara profesional dan membuka usahanya sendiri-pun perlu terus belajar.

Jadi, mulai saja dari nol dan kembangkan bisnis f&b Anda. Tapi lakukan riset dan persiapan sebelumnya, walaupun belum benar-benar ideal namun minimal Anda bisa paham prinsip-prinsip yang perlu di perhatikan dalam bisnis ini.

Setelah bisnis mulai berjalan, jangan lupa teruskan proses belajar Anda. Sesekali ikuti webinar, berdiskusi, dan juga lekukan evaluasi dari berbagai aspek secara berkala.

2. Pikirkan Tentang Desain Produk dan Kepada Siapa Anda Menjualnya

Desain produk yang di maksud disini adalah desain secara keseluruhan. Mulai dari jenisnya, bahan bakunya, kualitas dan rasanya, kemasannya, identitas warna dan logo, harga pokoknya dll.

Desain produk ini sangat penting untuk Anda pikirkan secara matang sebelum memulai bisnis. Agar sekalipun ada yang harus di ubah, perubahannya tidak sampai membuat bisnis terancam di tutup dalam waktu singkat.

Jadi desain produk juga tergantung pada sejauh apa pengetahuan Anda terhadap produk. Semakin Anda menguasai produk Anda sendiri semakin lebih mudah mencari alternatif solusi untuk permasalahan yang terjadi. Jadi bukan hanya rasa dan bahan-bahannya, tapi berapa lama masa expirednya, bagaimana ketahanannya dalam suhu tertentu, sistem penjualan yang realistis (offline/ online).

Selain itu Anda juga perlu menggambarkan secara jelas kepada siapa Anda hendak menjual produk kuliner Anda ini. Penentuan segmentasi pasarnya spesifik atau lebih umum.

Misalnya Anda membuka cafe, target utamanya adalah generasi milenial di kota Anda dan juga turis-turis yang datang.

Akan lebih baik lagi jika Anda mengetahui asumsi-asumsi yang lebih detail, misalnya jenis pekerjaan, rata-rata penghasilan, hal-hal yang di butuhkan (contoh wifi, aesthetic vibe dll). Dengan begitu Anda bisa fokus menyiapkan strategi pemasaran yang efektif untuk mereka.

3. Buat Rencana Anggaran Bisnis

Sebelum memulai bisnis Food & Beverages Anda wajib membuat rencana anggaran bisnis (RAB). Seperti yang telah di singgung sebelumnya, faktor keuangan adalah salah satu bagian inti yang sangat berpengaruh pada bisnis Anda. Oleh karena itu hal ini perlu mendapat perhatian lebih dari Anda sedari awal.

Meskipun bisnis masih kecil dan tidak langsung menyerahkan RAB pada akuntan profesional, Anda tetap bisa melakukannya sendiri kok. Berikut adalah gambaran rencana anggaran bisnis yang mungkin bisa Anda tiru dan bisa dikembangkan sesuai kebutuhan Anda!

Jenis PengeluaranHarga (Rp)Keterangan
Bahan Baku Produk
Bahan baku 1
Bahan baku 2
Bahan baku 3
Dst
Kemasan
Tagihan & Sewa
Sewa tempat
Listrik
Air
Kuota
Tagihan sampah
Gas
Dst
SDM
Gaji Pegawai
Bonus, Dst
Pemasaran
Cetak banner
Pembuatan logo
Iklan online, dst
TOTAL

4. Temukan Supplier Terbaik

Selanjutnya Anda perlu mencari supplier khususnya bahan-bahan pokok bisnis kuliner Anda. Menemukan supplier dalam bisnis kuliner umumnya tergolong cukup mudah. Tapi semuanya tergantung pada pengetahuan tentang supplier dan peluang Anda untuk mengaksesnya.

Jika bisnis Anda masih berskala kecil, mungkin Anda bisa mempertimbangkan untuk mencari penjual di pasar tradisional. Karena harganya akan lebih murah di banding membeli di supermarket. Carilah penjual yang menjual bahan-bahan segar.

Coba jalin komunikasi dengan penjual jika dari situ Anda merasa cukup cocok coba tanyakan apakah penjual sanggup dan adakah harga khusus jika Anda berlangganan atau menjadikannya supplier. Disini kemampuan negosiasi Anda di perlukan agar bisa mendapatkan harga terbaik.

Selain itu saat ini juga sudah ada beberapa platform online yang bisa di manfaatkan untuk mendapatkan distributor. Jika bisnis Anda sudah cukup stabil dan berkembang, Anda bisa mengajukan kerjasama dengan distributor besar.

5. Buat Jejak Digital

Sekecil apapun bisnis Anda, akan lebih jika memiliki jejak digital agar pelanggan bisa menemukan dan memesan produk toko Anda. Ada beberapa cara untuk membuat jejak digital yang bisa Anda lakukan sesuai kondisi dan prioritas bisnis Anda saat ini seperti :

  • Membuat akun official brand Anda di media sosial
  • Membuat website official dengan alamat web yang profesional untuk brand Anda sebelum di tiru orang lain
  • Daftar Google Bisnisku supaya alamat offline bisnis bisa tampil saat di cari lewat google (tampil di google maps)
  • Daftar ke layanan pesan antar online (Gofood, Grab food, Shopee food)
  • Membuat iklan online (Google adwords, FB Ads, Instagram Ads)

6. Membuat SOP (Standard Operating Procedure)

Seperti yang sudah di sebutkan bahwa SOP (Standard Operaing Procedure) menjadi salah satu kunci sukses dari bisnis kuliner.

Sebab konsistensi dari produk yang di jual bisa mempengaruhi apakah pelanggan akan kembali membeli ataukah tidak. Ingat, SOP ini berbeda dengan job description ya. Job desc umumnya berupa uraian umum dan singkat. Nah SOP ini justru lebih detail dan memiliki ukuran-ukuran tertentu.

Ada beberapa prinsip pembuatan SOP yang perlu Anda perhatikan untuk membuat SOP yang terstruktur :

  • Mudah di pahami oleh pegawai dan tidak menimbulkan ambiguitas
  • Detail, SOP harus bisa menunjukan langkah-langkah dan ukurannya secara detail untuk menghindari kesalahan pegawai dalam melakukan tugasnya
  • Spesifik, artinya SOP harus di tujukan untuk 1 tujuan dan tidak bisa di berlakukan untuk lebih dari 1 pekerjaan
  • Di perbaharui secara berkala agar tetap akurat dan juga relevan

7. Lakukan Proses Bisnis Secara Konsisten

Salah satu hal yang penting dan belum sempat di sampaikan di atas adalah, Anda perlu sabar terutama di awal usaha. Perlu waktu untuk pelanggan bisa mengenali bisnis hingga menimbulkan kebutuhan atas produk Anda.

Jadi jika pelanggan masih sepi di awal usaha, hal itu adalah sesuatu yang wajar. Justru lebih baik berproses secara natural di banding ramai di awal tapi selanjutnya sepi pelanggan.

Usahakan untuk membuka toko, melakukan promosi dan proses bisnis f&b yang lain secara konsisten. Lakukan evaluasi secara berkala untuk memperbaharui strategi atau hal-hal yang butuh di perhatikan lebih.

Yuk baca juga ulasan, 30 contoh usaha makanan menjanjikan, bisa kamu coba yah.

Jangan lupa untuk membuat dan mempublikasikan jadwal buka dan tutup toko sehingga pelanggan tahu kapan bisa membeli produk Anda.

Kesimpulan

BisnisFood and Beverages memang tidak selalu menjanjikan keuntungan yang di bayangkan kebanyakan orang. Ada tantangan-tantangan yang harus bisa di jawab oleh para pebisnis kuliner di era industri 4.0. Mulai dari cepatnya arus trend kuliner hingga sisi negatif dari teknologi yang bisa saja berdampak pada bisnis.

Semoga setelah membaca penjelasan yang cukup panjang ini Anda semakin optimis untuk mengembangkan bisnis F&B namun bisa tetap waspada. Dengan begitu Anda tetap bisa memulai sambil terus berinovasi mengembangkan bisnis. Jangan lupa pertimbangkan beberapa tips di atas saat hendak membuka usaha. Selamat berproses!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *