Potensi Jangka Panjang Emiten Energi Baru Terbarukan, Layak Dikoleksi!

Bisnis483 Dilihat

Seiring dengan peralihan energi fosil maka ini adalah jalan bagi potensi jangka panjang emiten energi baru terbarukan, layak dikoleksi!

Rencana pemerintah untuk mulai mengurangi penggunaan energi fosil seperti minyak bumi dan batu bara tentu akan mempengaruhi grafik harga saham perusahaan ekstraktif tambang energi.

Namun Anda tak perlu bersedih hati, karena emiten baru kemudian muncul menyambut peralihan penggunaan energy baru terbarukan yang diklaim bisa mengurangi pemanasan global.

Kabar baiknya adalah saat ini belum banyak perusahaan industri energi baru terbarukan yang mengalami kenaikan harga tinggi.

Sehingga Anda bisa mendapatkan emiten perusahaan dengan harga yang ramah di kantong.

Pamor perusahaan Energi Baru Terbarukan (EBT) juga masih belum secemerlang energi komoditas yang sudah berjalan selama puluhan tahun.

Sehingga masyarakat masih merasa ragu untuk berinvestasi di sana, padahal dengan proses pembatasan PLTU dan pembangunan sumber energi terbarukan akan mengerek harga saham perusahaan pengelola energi baru terbarukan.

Mengutip dari Cheril Tanuwijaya, Head of Research Jasa Utama Capital Sekuritas, mengatakan bahwa secara jangka panjang emiten EBT akan kian menarik.

Meski bayang-bayang resesi global dan krisis akan membuat energi komoditas masih menjadi prioritas dibanding EBT karena lebih terjangkau dan siap digunakan.

Namun Perpres mengenai proses transisi energi kelistrikan adalah jalan bagi naiknya pamor perusahaan energi terbarukan untuk mengembangkan proyek penyediaan energi yang ramah lingkungan.

Peraturan Presiden (Perpres) yang dimaksud oleh Cheril adalah Perpres nomor 112 Tahun 2022 tentang Percepatan Pengembangan Energi Terbarukan untuk Penyediaan Tenaga Listrik yang dikeluarkan pada 13 September 2022.

Perpres ini hadir untuk meminimalisir masalah pemanasan global secara lebih komprehensif dengan itikad bersama seluruh dunia untuk mengurangi emisi gas karbon.

Emiten Energi Baru Terbarukan

Menurut penuturan Cheril, ada emapt emiten yang sedang gencar melakukan perencanaan pembangunan proyek energi baru terbarukan. Mereka layak untuk dikoleksi para investor saham.

Pertama adalah PT Kencana Energi Lestari Tbk (KEEN) yang telah menandatangani Letter of Intent (LoI) untuk membangun proyek Energi Baru Terbarukan (EBT) di Filipina dengan nilai USD 100 juta.

Kedua adalah PT Bukit Asam Tbk (PTBA) yang lebih dikenal sebagai perusahaan batu bara, kini mulai melakukan ekspansi pada bidang energi baru terbarukan.

Salah satu rencana PTBA pada segmen EBT adalah menggandeng PT Jasa Marga Tbk (JSMR) dalam pengembangan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di sepanjang jalan tol Jasa Marga Group.

Bayangkan seberapa panjang total jalan tol milik Jasa Marga Group dan seberapa besar energi surya yang bisa dipanen oleh PTBA setiap harinya.

Baca juga: PLTU Menuju Senjakala, Bagaimana Nasib Perusahaan Batu Bara?

Ketiga adalah PT Arkora Hydro Tbk (ARKO) yang harga emitennya kini sudah berada di harga 750 rupiah per lembar.

PT Arkora mempunyai rekam jejak yang baik selama semester I tahun 2022 dengan meraup pendapatan bersih sebesar Rp 116,02 miliar atau tumbuh 36% secara year on year dibanding tahun 2021.

Potensi Jangka Panjang Emiten Energi Baru Terbarukan, Layak Dikoleksi!
© ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra

Pertumbuhan ini mencatatkan laba periode berjalan berjalan sebesar Rp 25,4 miliar per Juni 2022, jika dibanding tahun lalu maka lonjakannya mencapai 69,66%.

Keempat ada PT Indika Energy Tbk (INDY) dengan proyek jangka panjangnya berupa meningkatkan kontribusi pendapatan non batubara hingga mencapai 50% dari total pendapatan.

INDY dan Fourth Partner Energy Singapore Pte Ltd akan memberikan pinjaman kepada anak perusahaannya yaitu PT Empat Mitra Indika Tenaga Surya (EMITS) untuk tujuan operasional dan pelaksanaan proyek pengadaan PLTS.

Keempat emiten perusahaan yang sedang membangun proyek energi baru terbarukan ini layak untuk dikoleksi para investor sebelum harganya merangkak naik seiring penerapan peraturan presiden.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *